Loud But Loved

Loud But Loved

Prolog

Alena Veya Calista dikenal sebagai gadis paling berisik di sekolah. Tak ada yang bisa menghentikan suara dan energinya, meski banyak yang merasa terganggu. Namun, Alena tidak peduli dengan pandangan orang lain. Keinginannya hanya satu: menemukan cinta sejati, meski sering terjebak dalam hubungan yang salah. Terbuka dan mudah bergaul, tetapi ironisnya, ia tak memiliki teman satu pun. Kerap menjadi bahan olokan karena hubungannya dengan cowok yang sudah punya pacar, Alena tetap percaya bahwa cinta sejati menunggunya. Di balik sifatnya yang menyebalkan, ia sebenarnya lembut dan penuh perhatian, hanya saja kebingungannya akan perasaan sering membuatnya salah langkah.

...----------------...

Kael Rydan Santoso, ketua geng sekolah, memiliki reputasi sebagai badboy yang ditakuti. Sikapnya dingin dan tidak mudah percaya pada siapa pun selain teman-temannya. Kael selalu menjaga jarak dan terlihat tidak peduli, tetapi jauh di dalam hati, ia sebenarnya sangat protektif terhadap orang yang penting baginya. Tak seorang pun menyangka, di balik sikap kerasnya, ia diam-diam tertarik pada Alena. Gadis itu terlalu berisik dan terlalu terbuka, namun justru itulah yang membuat Kael tak bisa mengabaikannya.

...----------------...

Hubungan mereka penuh dinamika. Sering bertengkar dan berdebat, tetapi di balik itu ada perasaan yang tak terungkap. Alena terus mencari cinta, sedangkan Kael, yang terbiasa menutup hati, mendapati dirinya ingin melindunginya. Meski begitu berbeda, mereka saling melengkapi, Kael memberikan rasa aman yang tak bisa ditemukan Alena di tempat lain, sementara Alena membawa warna yang selama ini hilang dalam hidup Kael.

Bagaimana kisah mereka akan berakhir? Itu yang masih menjadi misteri.

...----------------...

Seorang gadis SMA dengan rambut yang diikat rapi dan membawa map rapor berwarna biru, baru saja melewati momen sedikit membanggakan setelah mengambil rapornya yang menunjukan hasil yang menurutnya lumayan memuaskan. Ia berjalan keluar dari gerbang sekolah dengan senyum cerah di wajahnya.

"Mama pasti bangga, karena kali ini ada nilai 100 di rapor gue, walaupun cuma satu," Alena tertawa kecil.

Langit cerah hari ini mendadak gelap saat tiba-tiba seorang gadis bernama Mely muncul dari sisi jalan. Dengan wajah yang geram. Ia melangkah cepat kearah Alena dan langsung menghadangnya.

"Heh, lo Alena, kan?" Teriaknya tajam.

Alena menghentikan langkahnya, mengernyit bingung, "iya gue Alena. Lo siapa?"

Mely menuding tajam ke arah Alena, "lo ceweknya Riko, kan?"

Alena masih bingung, menatap Mely dengan hati-hati. "Iya, gue pacarnya riko. Tapi kenapa?"

Mely mendekat dengan wajah penuh emosi. "Kenapa kata lo?! Riko pacar gue! kita udah pacaran 2 tahun, dan lo." Gadis itu menunjuk Alena tepat di depan matanya, "lo cuma cewek selingkuhannya!"

Alena melebarkan matanya, gadis itu berteriak dalam hati. "WHATTT!! LAGI?!"

"Sori, gue nggak tau. Dia bilang ke gue dia single waktu kita mulai dekat." Dengan santainya gadis itu menjawab, padahal dalam hati dia sudah memaki laki-laki itu.

Mely tertawa sinis, melipat tangannya di dada. "Dan lo percaya sama omongannya? cowok lo itu suka ngibul. Dia selalu balik ke gue kalau dia lagi bosen sama cewek-cewek kayak lo."

Alena berusaha tetap tenang meskipun hatinya mulai terasa panas. "Oh berarti lo dijadiin pacar selama dua tahun cuma buat jadi tempat pelampiasan dia doang? Syukur deh, lo ngelabrak gue. Gue juga belum suka-suka amat sama pacar lo."

"Engga anying, gue udah jatuh cinta sama cowok lo!" Ucapnya lagi dalam hati.

"Gausah sok tau! lagian lo yang kegatelan deket-deketin cowok gue duluan."

Alena melotot, "Enak aja! cowok lo yang kegatelan, udah tau punya pacar masih aja deketin cewek lain!"

"Kok lo nyolot! lo yang salah, harusny lo minta maaf sama gue sekarang."

"Ogah!" Jawabnya mentah-mentah.

"Sialan, sini lo!" Mely hendak meraih rambut Alena untuk di jambaknya, untungnya gadis itu memiliki keahlian khusus karena sering kali di labrak oleh orang, Alena menghindar kesamping.

Gadis itu menjulurkan lidah. "Nggak kena!"

"Anji—" Saat hendak mengejar Alena, tiba-tiba teriakan dari belakang menghentikan keduanya.

"HEY, KALIAN BERDUA!"

Alena menoleh, matanya membulat saat mendapati pak Mamat yang berjalan kearah mereka berdua.

"Mati gue! gue ga mau berurusan sama pak mamat!"

Dengan yakin dan percaya diri, Gadis itu berlari kencang melewati trotoar yang ramai menghindari masalah yang akan terjadi nantinya.

"Bye semua! selamat berlibur!" Teriak Alena.

Alena tersenyum puas mendengar teriakan Mely dibelakang.

Suara napasnya semakin berat, tapi ia terus berlari. Rambutnya yang diikat bergoyang mengikuti langkahnya. Sepatu kanvasnya menghentak aspal dengan ritme cepat. Pikirannya penuh dengan potongan-potongan momen bersama Riko selama satu minggu ini. Ya dia baru satu minggu menjalani hubungan bersama Riko.

Alena menatap kosong jalanan, menggenggam map rapornya sangat erat.

"Gue nggak pantes diperlakuin kayak gini!"

Di trotoar di dekat jalan besar. Alena masih berlari kencang. Gadis itu mencoba meluapkan emosinya dengan berlari kencang. Ia menunduk sambil menangis, tak memperhatikan jalan di depannya. Dari arah berlawanan, sebuah motor besar melaju cukup kencang.

Alena berlari dengan napas terengah-engah, bergumam di antara tangisnya. "Kenapa hidup gue kayak gini? apa salah gue sampe semuanya berantakan?"

Tiba-tiba, suara klakson keras membelah dunia.

Pengendara motor itu berteriak sambil membunyikan klaksonnya. "Minggir, woy!"

Alena terkejut, mendongak, dan langsung berhenti ditengah jalan. Motor besar berhenti mendadak hanya beberapa meter darinya. pengendara motor, seorang pria dengan jaket hitam, menurunkan kaca helmnya dan menatap Alena dengan tatapan kesal.

Alena yang masih terengah-engah, marah setelah terkejut.

"Lo gila ya?! mau bunuh gue?! kalo gabisa bawa motor, jangan naik motor!"

pria itu menatap tajam kearah Alena, yang sekarang terlihat menantangnya. "Lo yang salah, lari-lari di tengah jalan kaya orang lupa minum obat! kalo gue nggak ngerem, udah masuk rumah sakit lo sekarang."

Alena mendekat dengan penuh emosi, menunjuk motor pria itu. "Lo bilang apa barusan? lo nyalahin gue?! gue cuma lari, lo yang bawak motor kayak orang kesetanan!"

Pria itu berdiri dari motornya, menatap Alena tajam. "Gue udah cukup sabar buat nggak nabrak lo, kenapa lo jadi marah-marah. Emangnya lo siapa?!"

Alena yang semangat kesal tanpa berpikir langsung menendang motor pria itu. Motor besar itu bergoyang, membuatnya terkejut.

Pria itu membelalak, lalu menunjuk Alena. "Berani-beraninya lo tendang motor gue?!"

Alena menyilangkan tangannya, menatap pria itu tajam. "Terus kenapa kalo gue tendang, mau apa lo?"

Ketegangan memuncak sampai seorang satpam yang sedang berpatroli mendekat.

Satpam tersebut berjalan cepat kearah mereka. "Ada apa ini ribut-ribut? disini bukan tempat buat berantem!"

Pria itu dengan cepat menarik tangan Alena, membuat gadis itu terkejut. Ia langsung merangkul Alena dengan sok gaya mesra.

Pria itu tersenyum lebar ke arah satpam. "Maaf, pak. Ga ada apa-apa, kok. Kami berdua cuma... pasangan yang lagi bertengkar kecil, biasalah, drama pacaran."

Alena membelalak, berbisik kesal pada pria itu. "Lo ngomong apa?! Lepasin gue!"

Pria itu masih merangkul Alena, berbisik pelan tapi tegas. "Kalo lo ga mau ini makin ribet, diam aja dan pura-pura."

Satpam itu mengerutkan keningnya, menatap mereka bergantian. "Kalian ini masih sekolah tapi sudah pacar-pacaran dan berantem di tengah jalan kayak orang yang sudah menikah!"

"Siapa juga yang pac—" belum sempat melanjutkan omongannya, mulut Alena sudah di bekap oleh pria itu.

"Iya pak, maaf sudah menganggu jalanan dan orang-orang disekitar. Saya dan pacar saya akan langsung pergi dari sini."

"Yasudah, jangan diulangi lagi. Pakai helmnya."

Pria itu mengangguk cepat sambil tersenyum. "Terima kasih, pak."

Setelah satpam itu pergi, pria itu langsung melepaskan rangkulannya. Alena menatapnya dengan penuh amarah.

"Lo ga sopan banget sih! Siapa suruh lo ngaku-ngaku jadi pacar gue?! Dan apa hak lo megang gue?!"

Pria itu mengangkat bahunya santai. "Gue baru aja nyelamatin lo dari masalah besar, kalo gasuka, ya udah, pergi aja."

Alena menggerutu kesal, berjalan pergi dengan wajah merah karena marah.

"Dasar cowok sok keren! Jangan harap gue bakal terima ini!"

Pria itu menatap punggung Alena yang semakin menjauh, lalu berteriak sambil tertawa kecil.

"hey! Lo lupa bilang makasih!"

Alena berbalik cepat, mengangkat jari tengahnya kearah pria itu tanpa berkata apa-apa, lalu kembali berjalan menjauh dengan kesal.

Pria itu tertawa lebih keras, lalu menggelengkan kepalanya. "Cewek aneh. Tapi... seru juga."

Pria itu kembali ke motornya, sementara Alena terus berjalan dengan napas berat. Di benaknya, ia bertekad untuk melupakan kejadian itu, tapi entah kenapa bayangan cowok itu terus muncul di pikirannya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

IamEsthe

IamEsthe

'sorry' ganti ke font italic atau pakai kata serapan jadi 'sori'

2025-01-14

0

IamEsthe

IamEsthe

Kata 'Menuding' karena bukan awal kalimat jadi 'menuding' dan 'riko' jika dia mengarah pada nama seseorang harusnya diawali huruf kapital. 'Riko'

2025-01-14

2

yanah~

yanah~

mampir kak 🤗 semangat 💪

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kelas baru, teman baru
3 Di labrak lagi
4 Mau berteman?
5 Perang kertas
6 Pahlawan Biologi
7 Belajar bareng
8 Dihukum bareng
9 Kali ini pahlawan lumpur
10 Terima kasih, Kael.
11 Apakah itu ide yang bagus?
12 Barter
13 Pahlawan upacara
14 Mie ayam
15 Kael salting
16 Bintang utama
17 Di rumah dengan pikiran masing-masing
18 Kael Peka Santoso
19 Ucapan Makasih
20 Dia kemana?
21 Belajar bareng lagi
22 Makan mie ayam bareng lagi
23 Seharian sama papa
24 Murid baru
25 Berteman
26 Bersama bintang
27 Jadi nakal
28 Nadine jatuh
29 Ulangan mendadak
30 Lo keren
31 Kemana?
32 Kenapa kael baik
33 Bintang or Kael?
34 Kaleng!
35 Ciri-ciri cewek suka sama kita
36 Leo pahlawan mendadak
37 Kerja di kafe Luka
38 Badut Shinchan
39 Tama
40 Aku suka dia...
41 Seharian bersama Bintang
42 Perasaan Alena
43 Alena suka sama Bintang
44 Alena vs Syifa
45 Cemburu
46 Buku nadine
47 Rahasia
48 Kael khawatir
49 Duri-duri kecil
50 Traktir
51 Mie ayam harga mati!
52 Akhirnya BERTEMAN
53 Good luck
54 Confess
55 Dekapan
56 Pukulan ingkar janji
57 Keychain yang sama?
58 Nadine...
59 Hadiah untuk Nadine
60 Lo selalu keren, KittyCat
61 Guru cinta
62 Tokoh lucu
63 Cemburu kah?
64 Hari senin
65 dua mangkuk mie ayam
66 Goodnight, KittyCat
67 Ngobrol sama Reya
68 Puisi
69 Alena dan Bintang
70 Kael
71 Perjalanan ke dufan
72 Euforia di Dufan
73 Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74 Dufan (selesai)
75 Suka?
76 Jalan-jalan malam
77 Nadine vs Syifa
78 Kael kangen ma...
79 Melihatnya
80 Sama-sama denial
81 Salah jalan
82 Jadi anak nyamuk
83 Gosipan
84 Ovt Alena
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog
2
Kelas baru, teman baru
3
Di labrak lagi
4
Mau berteman?
5
Perang kertas
6
Pahlawan Biologi
7
Belajar bareng
8
Dihukum bareng
9
Kali ini pahlawan lumpur
10
Terima kasih, Kael.
11
Apakah itu ide yang bagus?
12
Barter
13
Pahlawan upacara
14
Mie ayam
15
Kael salting
16
Bintang utama
17
Di rumah dengan pikiran masing-masing
18
Kael Peka Santoso
19
Ucapan Makasih
20
Dia kemana?
21
Belajar bareng lagi
22
Makan mie ayam bareng lagi
23
Seharian sama papa
24
Murid baru
25
Berteman
26
Bersama bintang
27
Jadi nakal
28
Nadine jatuh
29
Ulangan mendadak
30
Lo keren
31
Kemana?
32
Kenapa kael baik
33
Bintang or Kael?
34
Kaleng!
35
Ciri-ciri cewek suka sama kita
36
Leo pahlawan mendadak
37
Kerja di kafe Luka
38
Badut Shinchan
39
Tama
40
Aku suka dia...
41
Seharian bersama Bintang
42
Perasaan Alena
43
Alena suka sama Bintang
44
Alena vs Syifa
45
Cemburu
46
Buku nadine
47
Rahasia
48
Kael khawatir
49
Duri-duri kecil
50
Traktir
51
Mie ayam harga mati!
52
Akhirnya BERTEMAN
53
Good luck
54
Confess
55
Dekapan
56
Pukulan ingkar janji
57
Keychain yang sama?
58
Nadine...
59
Hadiah untuk Nadine
60
Lo selalu keren, KittyCat
61
Guru cinta
62
Tokoh lucu
63
Cemburu kah?
64
Hari senin
65
dua mangkuk mie ayam
66
Goodnight, KittyCat
67
Ngobrol sama Reya
68
Puisi
69
Alena dan Bintang
70
Kael
71
Perjalanan ke dufan
72
Euforia di Dufan
73
Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74
Dufan (selesai)
75
Suka?
76
Jalan-jalan malam
77
Nadine vs Syifa
78
Kael kangen ma...
79
Melihatnya
80
Sama-sama denial
81
Salah jalan
82
Jadi anak nyamuk
83
Gosipan
84
Ovt Alena

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!