Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 21
Delia keluar dari ruang dokter kandungan, saat ini Delia kini duduk di kursi panjang di taman rumah sakit. Delia tengah memikirkan apakah ia harus memberitahu suaminya tentang kehamilannya. Sempat terbersit dalam pikirannya jika kehadiran sang jabang hadir di waktu yang tak tepat. Di tengah hubungan dengan suaminya sedang renggang, namun. Pikiran itu ia tepis, Delia yakin Allah tahu yang terbaik untuknya. Delia menghela nafasnya berat ia berencana akan memberi tahu sang suami, Delia yakin setelah Husni tahu suaminya itu pasti senang, toh anak yang di dalam perutnya adalah anaknya juga, otomatis hubungan mereka akan kembali seperti sedia kala.
"Ya, aku harus memberitahu mas Husni, kalau saat ini dia akan kembali menjadi seorang ayah." Delia dengan penuh keyakinan untuk memberi tahu Husni.
Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di pinggir jalan raya, tepat di belakang mobil berwarna merah. Seorang gadis sedang memeriksa mesin bagian depan mobil, gadis itu adalah Elisa. Saat hendak pulang tiba-tiba saja mobilnya mogok di tengah jalan.
"Duh.. pake mogok segala sih? Mana masih jauh lagi bengkel dari sini." Gerutu Elisa berdecak kesal.
"Elisa mobil kamu kenapa?." suara Seorang pria bertanya pada Elisa, Elisa pun terkejut melihat Rahman berjalan kearahnya.
"Kak Rahman, eh, iya kak! Ini gak tau kenapa mobilnya tiba-tiba mogok. Mana aku gak paham soal mesin." Tutur Elisa. Rahman berdiri di samping Elisa.
"Coba aku periksa." Tawar Rahman pada Elisa. Rahman memeriksa mesin mobil milik Elisa.
"Ini sih kayaknya mesinnya yang rusak, mobil kamu udah lama ya, gak di bawa ke bengkel?." Rahman tanyanya.
"Wah, kalo soal itu aku gak tau kak, biasanya kalo masalah begituan biasanya papa yang urus. Aku mah tinggal make, hehe." Elisa dengan cengengesan. Rahman menarik bibir atasnya.
"Ya sudah, bagaimana kalo aku antar kamu pulang?." Rahman menawar tumpangan.
"Terus mobilnya?."
"Kamu tenang aja, nanti aku minta langganan bengkel aku bawa mobil kamu sekaligus di perbaiki, bagaimana mau aku antar?." Tanya Rahman lagi.
"Boleh, kalo gak ngerepotin kakak aja?." Elisa.
"Gak lah, yaudah. Ayo jalan!." Ajak Rahman.
Elisa pun mengekori Rahman di belakangnya. Rahman membuka pintu depan mobilnya, Elisa masuk ke dalam mobil mewah milik Rahman. Di susul Rahman masuk, Elisa duduk di samping Rahman yang sedang siap menyetir.
Saat dalam perjalanan pulang mereka melihat sosok yang mereka kenal, sedang berdiri di depan rumah sakit.
"Kak, bukannya itu Delia ya?." Tanya Elisa menunjuk tangannya ke depan arah Delia berdiri.
"Ya, kok dia ada di rumah sakit?." Rahman heran.
"Yaudah, kak. kita samperin aja!." Elisa.
Mobil Rahman melaju dengan pelan dan berhenti tepat di depan Delia, mengetahui siapa pemilik mobil itu Delia pun diam.
"Loh, kak Rahman kok ada di sini?." Tanya Delia.
"Delia, sini. Ayo masuk Del!." Ajak Elisa.
Delia masuk mobil dan duduk belakang.
"Kok bisa kalian ada di sekitar sini?." Tanya Delia.
"Iya, Del. Jadi ceritanya aku udah mau pulang eh mobilnya tiba-tiba mogok, untung saja aku ketemu sama kak Rahman." Elisa terangnya.
Delia mengangguk kepala dan ber'O.
"Btw kamu kenapa ada di rumah sakit, siapa yang sakit Del?." Rahman.
"O ini kak, aku periksa ke dokter soalnya badan aku lemas sama pusing juga." Delia,
"Kamu kok gak minta aku anter kamu sih, Del?." Elisa.
"Aku gak mau repotin kamu, El. Kamu aja pasti kewalahan ngurus butik." Delia menghela nafasnya.
Tepat di depan rumah Delia, mobil Rahman berhenti. Rahman keluar dan membuka pintu mobil. Delia turun dari mobil Rahman.
"Bagus, bagus banget ya. Kamu minta Bu Marni jemput Mia, sementara kamu pergi sama pria ini." Suara Husni tiba-tiba mengejutkan mereka.
"Mas, ini gak seperti yang kamu duga. Aku dan kak Rahman.." ucapan Delia terhenti mana kala suara seorang wanita mengalihkan perhatian mereka. Yaitu suara Rindau.
"Kamu mau ngelak apa lagi Del? Setelah kami melihat kamu pulang sama Rahman."
"Mba Rindu, please. Mba jangan ikut campur urusan kami." Pinta Delia.
"Kamu tau, kan. Aku gak suka sama dia. Bahkan semalam kita bertengkar gara-gara laki laki ini." Husni marah sambil tangan menunjuk ke arah Rahman.
"Husni ini tidak seperti yang kamu pikir, kami tidak ada hubungan apa-apa." Rahman berusaha menjelaskan.
"Kamu diam aja deh, aku gak ngomong sama kamu, ya." Husni sewot
"Mas, bisa gak sih? Kita bicara baik-baik, seenggaknya kita bicara di dalam, apalagi di depan mantan kamu." Delia mulai kesal ia menatap tajam kearah Rindu.
"Justru karena aku, mas Husni tau kebusukan kamu yang bermain di belakang." Rindu.
"Kebusukan yang mana menurut kamu?." Suara seseorang yang sudah turun dari mobil milik Rahman, orang itu adalah Elisa, ia pun mendekati mereka.
"Mas Husni, apa yang kamu katakan tadi itu tidaklah benar, aku saksinya. Istri kamu tidak pergi berdua dengan kak Rahman, justru sebelum Delia masuk mobil kak Rahman, aku lebih dulu numpang di mobil kak Rahman, saat di perjalanan kami melihat Delia di depan rumah sakit.