NovelToon NovelToon
Tafsir Mimpi Sang Inspirator

Tafsir Mimpi Sang Inspirator

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Calon Polisi

Perbincangan Zulfa dengan keenam temannya belum usai, Zulfa membantu memberikan masuk kepada teman-temannya.

"Memangnya sekarang sudah siapa saja yang ada di dalam grup?" tanya Zulfa, tampak serius. Karena dia tak ingin teman-temannya itu menghabiskan waktu hanya di pencarian teman-teman yang belum ketemu.

"Coba saya sebutkan, nanti kita hitung setelahnya." ucap Permata.

Permata pun mulai mengabsen melalui anggota di grup obrolan alumni. "Aku, Bintang, Hasbi, Bara, Fandi, Rangga, Riz, Naz, Shad, Roro, Nur, Zulfa, Salma, Sari, Anggrek, El, Rima, Nuha dan Habib. Sudah.... Itu saja..."

"Terus yang belum kalian temukan siapa saja berarti?"

"Diyah, Zahra, Sofia, Tama, Isti, Jefri, Marya, Putra, Fira dan Khoir." ucap Permata.

"Bagaimana kalau tujuan kalian setelah ini adalah Khoir?" ucap Zulfa.

"Memangnya kenapa dengan Khoir?" Bintang pun heran.

"Karena aku sempat mendengar ibunya Khoir punya banyak kenalan polisi... Aku rasa itu bisa membantu kalian melacak nomornya temen-temen yang belum masuk grup. Setelah menemukan nomor mereka dengan bantuan Khoir, tinggal masukkan saja semua dulu ke grup. Acara yang hendak kalian buat pun pasti akan terjadi insyaallah...." saran Zulfa. Dimana sarannya itu sungguh brilian.

Keenam teman Zulfa itu pun tak lama kemudian berpamitan untuk melanjutkan pencarian.

"Oia, kalau bertemu abahku, sampaikan salam rinduku padanya ya..." ucap Zulfa. Saat keenam teman mereka sudah hendak pergi.

"Oke siap Zul... Berkat abahmu kita bisa menemukan alamat pondokmu. Dan berkat bertemu dengan mu semoga langkah pencarian kita semakin dipermudah." ucap Roro. Dimana disambung dengan amin dari semua teman-teman yang lain.

...****************...

Berangkatlah mereka berenam ke rumah Khoir, Zulfa tak mungkin bisa ikut untuk saat ini. Karena dia masih ada tugas menyimak hafalan Al-Qur'an santriwati yang lain. Jadi mereka berenam tetap berangkat tanpa Zulfa.

Setibanya mereka tepat dirumah Khoir, yang mereka. Khoir tiba-tiba saja keluar dari dalam rumah, tanpa perlu diketuk pintunya. Khoir tampak hendak membuang sampah, dimana tong sampahnya terletak di depan rumah.

"Assalamualaikum.... Khoir..." ucap mereka berenam ketika melihat Khoir keluar dari dalam rumah.

Seketika Khoir pun langsung terkejut sekaligus senang, melihat teman-temannya yang hingga saat ini tak pernah dia lupakan wajahnya satu persatu.

"Waalaikumsalam.... Wah... Permata, Bara, Bintang, Hasbi, Nur dan Roro ya?" ucap Khoir.

"Iya...." jawab mereka bersamaan.

Khoir pun langsung mempersilahkan teman-temannya untuk masuk. Setelah mereka berenam membicarakan maksud kedatangan mereka, Khoir pun berkata.

"Oalah... Kenapa dari awal kalian gak kesini aja... Daripada muter-muter datengin rumah temen-temen satu persatu. Buang waktu sekaligus tenaga tauk." keluh Khoir.

Khoir, adalah salah satu teman dari 29 murid SDIMT. Dia adalah murid yang paling lambat dalam memahami pelajaran di dalam kelas saat SD, namun dia memiliki seorang ibu yang tangguh dan memiliki informan jangkauan yang luas karena meliputi kepolisian dan tentara. Khoir pun termasuk anak yang beruntung.

Sekarang, Khoir tak seperti dulu. Dia menjadi tampak pintar, dan dulunya Khoir yang berkulit gelap, kini dia berkulit cerah. Hidungnya tak seberapa mancung, malah masuk kategori pesek, namun dia terlihat manis dengan kulit yang tak segelap dulu. Ditambah dia sekarang tampak begitu pengertian, terutama dengan maksud kedatangan teman-temannya ke rumahnya.

Bintang pun kini yang mulai menjawab keluhan Khoir tadi, "Iya juga sih... Ya wajar, namanya aja manusia kita kadang lupa siapa saja dari 29 teman kita itu. Ini aja nama-nama yang belum ditemukan sambil kita mengingatnya." ucap Bintang.

"Baiklah aku paham." jawab Khoir, dia tampak sangat pengertian.

Tiba-tiba tak kemudian, Khoir mengeluarkan leptop miliknya dari dalam kamar, dan mereka memulai pencarian teman-teman mereka yang belum ditemukan melalui nama lengkap, alamat, dan wajah teman-teman mereka. Khoir mencarinya dibantu oleh teman kepolisian nya.

Ya, disini Khoir adalah calon anggota kepolisian. Setelah dia lulus SMA, dia langsung mendaftarkan diri untuk menjadi polisi yang tentu saja dengan bantuan sang ibu.

Jadi tak begitu sulit untuk dia meminta bantuan teman kepolisian nya untuk mencari nomor telepon teman-temannya yang belum ditemukan itu.

"Ketemu! Ini nomor teleponnya Diyah... kamu coba tambahkan kontak ya Per..." ucap Khoir.

Dengan cekatan Permata pun menambahkan kotak Diyah ke dalam hp nya. Singkat cerita, satu persatu teman-temannya pun ketemu nomor telponnya. Dan semua nomor teman-temannya itu beruntungnya ada nomor wa nya, maka dengan mudah Permata tinggal menambahkan saja nomor-nomor itu ke dalam obrolan grup alumni SDIMT.

"Alhamdulillah... Akhirnya pencarian kita selesai juga. Ternyata terselesaikan di rumah Khoir." ucap Bara dengan bahagia.

"Iya Alhamdulillah..." sahut semuanya.

Mereka berenam pun sangat berterimakasih kepada Khoir. Dan setelah itu mereka pun berpamitan untuk pulang. Tak lupa pula mereka nitip salam untuk ibunya Khoir sebagai rasa terimakasih atas bantuannya Khoir. Khoir pun mengantarkan teman-temannya sampai depan pintu. Dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

...****************...

Setibanya Bintang dirumahnya, dia pun mulai beraksi dalam perencanaan mereka jauh-jauh hari sebelumnya. Tak lain yaitu reoni SDIMT.

Assalamualaikum Per... Gimana lagi ngapain? Kalau lagi gak sibuk. Mulai ya umumkan planning kita dari awal

Bintang mengawali mengirimkan pesan pada Permata. Masih sama seperti semasa SD, dia masih menganggap Permata adalah sekretaris yang handal, sehingga dia menunggu Permata yang harus mengirimkan pengumuman itu di grup.

Tak lama kemudian hp Bintang berdenting, tanda ada pesan masuk di hpnya. Balasan dari Permata.

Waalaikumsalam siap deh 😎

Balas Permata pada chat Bintang. Sedangkan Permata sama dengan Bintang, dia juga masih menganggap Bara adalah ketua semasa SD dulu, hingga dia merasa harus menginfokan terlebih dahulu kepada Bara.

Assalamualaikum Bara .. Ini Bintang meminta ku buat pengumuman di grup tentang acara yang kita rencanakan. Gimana sekarang gas?

Bara pun setelah mendapatkan pesan masuk dari Permata, dia seolah masih memegang kendali pertemanan itu. Dia pun langsung membalas.

Oke siap gas.

Namun tampaknya kini dia sudah berubah. Dia kembali mengirimkan pesan berikutnya.

tapi untuk selanjutnya gak perlu pamit ke aku dulu. Karena aku bukan ketua disini. Kita nanti saat reoni, baru sekalian menunjuk siapa ketua alumni nya. untuk sekarang aku rasa kita gak perlu se formal ini.

Balas Bara kepada Permata yang menegaskan bahwa dia kini bukanlah Ketua. Permata yang mendapatkan balasan dari Bara yang begitu panjang pun langsung tersenyum.

"Dia ternyata gak se sombong dulu." ucap Permata dalam hatinya. Jemarinya pun mulai beraksi.

.

.

.

Lanjutannya secepatnya guys 😘

1
Sholahuddin
mantap author 👍🔥👍🔥
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
kurang author
aau
ihiw
Sholahuddin
bagus banget author 👍👍👍👍
Sholahuddin
bagus author 👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
opo jare
Sholahuddin
mantap author 👍🔥👍
aau
mantapppp/Silent/
Sholahuddin
mantap author 👍🔥 👍👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
mesti onok aku karo iku
Febby Sadin: iku kan bintang sing ngomong
total 1 replies
aau
huhuyyyy
aau
kebanyakan halu sih
Sholahuddin
mantap author 👍👍👍👍👍🔥
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
opo samean buk
Sholahuddin
bagus banget 👍👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
sopo seng pengen jadi bestfriend ne de e 🤢🤢
aau
huhuyyyy
Sholahuddin
bagus banget author 👍👍👍👍👍
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒇. 𝒒
huhuy bara karo zulfa rek awas Nur cemburu lo
Sholahuddin: timbang Kon , Kon tuman nyedei hasbi
total 1 replies
Sholahuddin
makhluk halus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!