Amarah Dewa Naga

Amarah Dewa Naga

Bab1: mimpi 3 sahabat

Mentari pagi bersinar cerah di atas desa kecil Eldoria. Embun masih menetes dari dedaunan pohon, dan angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga liar. Desa itu tenang, damai, dan penuh dengan keindahan alam, tetapi bagi tiga sahabat yang tumbuh di sini, ketenangan ini hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Mereka bertiga—Kael, Aric, dan Lyria—bercita-cita untuk melampaui batas desa mereka, menjelajahi dunia yang penuh misteri dan bahaya.

"Kael, cepatlah! Kau seperti kura-kura tua yang lamban!" Aric berteriak, melemparkan batu kecil ke arah Kael yang berjalan pelan di belakang mereka. Aric, dengan rambut pirangnya yang acak-acakan dan senyum lebarnya, selalu penuh energi. Ia adalah sosok yang selalu memimpin mereka ke dalam segala macam masalah—dan petualangan.

Kael menghindari batu itu dengan anggukan lelah, mengusap rambut hitamnya yang sedikit berantakan. "Kura-kura mungkin lamban, tapi mereka hidup lebih lama, Aric. Ingat itu," jawabnya dengan nada datar, tetapi matanya memancarkan kehangatan. Kael, dengan kepribadian yang tenang dan penuh pertimbangan, sering menjadi penyeimbang bagi Aric yang impulsif.

Lyria tertawa kecil, berjalan di antara mereka. Gadis dengan rambut cokelat bergelombang dan mata hijau cerah itu selalu membawa keceriaan. "Kalian berdua seperti air dan api. Kapan kalian akan benar-benar akur?" tanyanya sambil melipat tangan di depan dadanya.

"Kami akur, Lyria. Itulah cara kami saling menunjukkan rasa sayang," Aric menyeringai, melompat ke atas batu besar di tepi jalan setapak. "Kau tahu, tanpa aku, hidup kalian akan membosankan!"

Kael mengangkat alis, tatapannya setengah jengkel dan setengah geli. "Tentu saja, Aric. Karena siapa lagi yang bisa membawa kita ke dalam masalah setiap saat?"

Aric berpura-pura tersinggung. "Hei! Aku tidak selalu membuat masalah," bantahnya. "Aku hanya... memberi bumbu dalam hidup kita."

Lyria tidak bisa menahan tawa. "Kau memang bumbu yang membuat kita tetap waspada, Aric," katanya, menepuk bahu Aric dengan lembut. "Tapi aku tidak bisa membayangkan petualangan tanpa kalian berdua."

Kael merasa hatinya hangat setiap kali Lyria tersenyum seperti itu. Senyum yang membuatnya merasa bahwa segalanya mungkin. Namun, perasaan itu juga membawa rasa sakit yang tak terucapkan. Sudah bertahun-tahun ia memendam perasaan untuk Lyria, takut bahwa jika ia mengungkapkannya, persahabatan mereka akan berubah selamanya. Ia lebih memilih diam, menjaga rahasia hatinya sendiri.

"Hei, lihat!" Aric menunjuk ke arah cakrawala. Di kejauhan, mereka bisa melihat puncak menara Akademi Petualang, tujuan impian mereka sejak kecil. Menara itu menjulang tinggi, seperti mercusuar yang memanggil mereka ke kehidupan yang penuh tantangan.

Lyria melompat kegirangan. "Kita hampir sampai! Aku masih tidak percaya bahwa kita benar-benar akan menjadi petualang!" katanya, matanya berbinar penuh semangat.

Kael tersenyum tipis, menyembunyikan kecemasannya. Akademi adalah tempat di mana mimpi mereka akan diuji. Banyak yang tidak bertahan di sana, banyak yang gagal dan kembali ke desa-desa mereka dengan hati hancur. Tapi ia tahu bahwa Lyria dan Aric tidak akan mundur, dan demi mereka, ia juga harus kuat.

Aric melompat turun dari batu besar dan berdiri di depan mereka. "Dengar, kita bertiga akan menjadi tim terhebat yang pernah dilihat Akademi," katanya dengan penuh keyakinan. "Tidak ada yang bisa mengalahkan kita!"

Lyria mengangguk dengan semangat. "Kita akan selalu bersama, kan?" katanya, suara lembutnya penuh harapan. "Apa pun yang terjadi, kita akan tetap bersama."

Kael merasakan ada beban di dadanya. Ia tahu janji semacam itu mudah diucapkan, tetapi dunia tidak selalu adil atau baik. "Ya," ia akhirnya berkata, meski ada keraguan yang menggerogoti hatinya. "Kita akan selalu bersama."

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan, langkah mereka penuh semangat dan hati mereka dipenuhi mimpi. Tetapi, bahkan saat mereka berjalan menuju masa depan yang tidak pasti, Kael merasakan firasat aneh. Sesuatu yang gelap dan tak dikenal seolah mengintai dari balik bayang-bayang, menunggu saat yang tepat untuk

Menyerang.

Terpopuler

Comments

MindlessKilling

MindlessKilling

TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab1: mimpi 3 sahabat
2 Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3 Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4 Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5 Bab 5: Bayangan di Hutan
6 Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7 Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8 Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9 Bab 9: Memori yang Terbangun
10 Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11 Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12 Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13 Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14 Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15 Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16 Bab 16: Hutan kegelapan
17 Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18 Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19 Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20 Bab 20: Hati yang Terbelah
21 Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22 Bab 22: Api dan bayangan
23 Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24 Bab 24: Keputusan Terakhir
25 Bab 25: Bangkit dari Abu
26 Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27 Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28 Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29 Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30 Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31 Bab 31: Perjalanan Kembali
32 Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33 Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34 Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35 Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36 Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39 Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40: Pilihan Aric
41 Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42 Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43 Bab 43: Jejak Kekuatan
44 Bab 44: Awal dari Akhir
45 Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46 Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47 Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48 Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49 Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50 Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51 Bab 51: Bisikan Kegelapan
52 Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53 Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54 Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55 Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56 Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57 Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58 Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59 Bab 59: Langit Para Dewa
60 Bab 60: Warisan Kegelapan
61 Bab 61: Pilihan yang Berat
62 Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63 Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64 Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65 Bab 65: Tanda yang Terungkap
66 Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67 Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68 Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69 Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70 Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71 Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72 Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab1: mimpi 3 sahabat
2
Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3
Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4
Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5
Bab 5: Bayangan di Hutan
6
Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7
Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8
Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9
Bab 9: Memori yang Terbangun
10
Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11
Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12
Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13
Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14
Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15
Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16
Bab 16: Hutan kegelapan
17
Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18
Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19
Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20
Bab 20: Hati yang Terbelah
21
Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22
Bab 22: Api dan bayangan
23
Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24
Bab 24: Keputusan Terakhir
25
Bab 25: Bangkit dari Abu
26
Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27
Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28
Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29
Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30
Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31
Bab 31: Perjalanan Kembali
32
Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33
Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34
Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35
Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36
Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39
Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40: Pilihan Aric
41
Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42
Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43
Bab 43: Jejak Kekuatan
44
Bab 44: Awal dari Akhir
45
Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46
Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47
Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48
Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49
Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50
Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51
Bab 51: Bisikan Kegelapan
52
Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53
Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54
Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55
Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56
Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57
Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58
Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59
Bab 59: Langit Para Dewa
60
Bab 60: Warisan Kegelapan
61
Bab 61: Pilihan yang Berat
62
Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63
Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64
Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65
Bab 65: Tanda yang Terungkap
66
Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67
Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68
Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69
Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70
Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71
Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72
Bab 72: Keputusan yang Membebaskan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!