Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senyum yang menakutkan
" Mas " Felix menatap Aisyah tersenyum " Bisa jangan begitu ,aku takut " Cicit Aisyah meringis .
" Maksudnya? " Tanya Felix bingung .
" Jangan selalu tersenyum,aku takut " Felix langsung memasang wajah datarnya " Cih ,kamu membuat mood ku hancur Sya " Ujar Felix kesal .
Bukannya apa setelah pemeriksaan dan mengetahui jenis kelamin anak mereka ,Felix tidak berhenti nya tersenyum dan itu membuat nya merinding bukan hanya dia bahkan para perawat yang berpapasan dengan mereka pun sedikit bingung .
" Bukan begitu Mas , sungguh " Felix menghempaskan tangan Aisyah yang berusaha merangkul lengan nya .
" Aku hanya bahagia Aisyah apa itu tidak boleh ? " Tanya Felix menatap tajam istri nya .
"Boleh mas ,bahkan aku bahagia kalau melihat mas bahagia ' Jawab Aisyah cepat .
" Ini pertama kalinya aku melihat mas tersenyum seperti itu ,aku hanya belum terbiasa saja " Felix mencibir kan bibirnya kesal .
" Kamu sudah terlanjur membuatku kesal Sya " Aisya menelan ludahnya dengan kasar " Iya Aisyah minta maaf Mas " Jawab Aisyah lembut ,namun Felix mengabaikan begitu saja .
Bahkan sampai di rumah orang tua Aisyah pun Felix masih memasang wajah kesalnya pada Aisyah membuat kedua orang tua Aisyah bingung .
" Kali ini apa lagi ?" Tanya papi Harits menghela napas panjang melihat menantu nya langsung meninggalkan mereka begitu saja .
" itu Pi " Aisyah tertawa kecil lalu kembali melanjutkan ucapannya " Mas Felix sejak tadi tersenyum Pi ,jadi aku menegurnya karena jujur Aisyah takut " Lanjut nya cengengesan.
" Apa yang membuat nya tersenyum ? " Tanya Mami Arum menatap Aisyah .
" Tadi jenis kelaminnya sudah terlihat Mi " Jawab Aisyah mengelus perutnya sambil tersenyum.
" Dan jenis kelaminnya laki² " Tebak Papi Harits ,dan di jawab anggukan kepala oleh Aisyah .
" Pantas " Jawab keduanya bersamaan membuat Aisyah tertawa .
" Mama " Aisyah menatap ke arah pintu di mana Ana baru saja datang " Dari mana ? " Ana langsung memeluk Aisyah dengan erat .
" Dari belanja sama Bibi " Jawab Ana menatap ke arah pelayan yang sudah ke arah dapur .
" Papa mana ? " Ana mengedarkan pandangannya mencari Felix " Di kamar " Jawab Aisyah .
Ana langsung meninggalkan tempat itu berlari ke lantai dua .
" Padahal aku yang merindukan dia ,eh sekali nya yang di cari papa nya " Gumam Aisyah menatap ke arah tangga yang sudah kosong.
" Anak perempuan memang seperti itu Nak seperti kamu dulu " Jawab Mami Arum tersenyum.
" jadi Maksud mami kalau yang ini lahir dia akan dekat dengan ku ? " Tanya Aisyah .
" Yang mami tahu biasanya kaya gitu " Jawab mami Arum.
" Aisyah tidak yakin Mi " Jawab Aisyah ragu .
" bersihkan dulu badan mu sekalian tenangkan suamimu ,Papi sakit kepala melihat wajahnya seperti tadi " Ujar papi Harits membuat Aisyah tertawa .
" Kalau mas Felix tahu pasti dia akan tambah kesal " Ujarnya di sela tawa nya .
" Ana juga belum mandi itu tadi mau Mami mandiin sekalinya di ajak bibi belanja " Ujar Mami Arum.
" Iya sudah Aisyah ke atas dulu ya Pi, Mi " Pamit Aisyah lalu meninggalkan kedua orangtuanya di ruangan tengah .
💐
💐
💐
Ceklek
Saat masuk dalam kamar Aisyah tidak melihat siapapun dalam ruangan itu .
" Mereka ke mana ? " Gumam Aisyah heran menutup kembali pintu kamar nya .
" Papa .....geli Hahaaha Papa " Aisyah menggelengkan kepalanya tersenyum.
" Pantasan tidak ada orang " Gumam Aisyah menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat .
Aisyah menyiapkan pakaian Felix dan Ana setelah itu menunggu keduanya di sofa .
Beberapa menit berlalu akhirnya yang di tunggu keluar juga ,Felix keluar sambil menggendong Ana.
"Mandi aku sudah siapkan airnya " Aisyah mengaguk tersenyum " Makasih Mas " Jawab Aisyah .
💐
💐
💐
Makan malam kali ini terasa berbeda karena kehadiran Aisyah dan Felix sehingga membuat suasana di meja makan sedikit hangat .
" Papi senang melihat kamu sekarang bisa makan dengan baik " Aisyah mengakat pandangan nya tersenyum.
" Tapi dulu Aisyah tidak merasakan lapar Lo Pi " Jawab Aisyah di sela mengunyah makanan nya .
" Kamu bukan tidak merasakan nya tapi kamu menahan nya Nak takut akan kamu ke luar kan lagi " Jawab Mami Arum .
" Dan itu merepotkan ku " Jawab Felix membuat penghuni meja makan itu tertawa tidak kecuali Ana yang hanya fokus pada makanan yang di depannya.
" Tapi terbayarkan dengan apa yang kamu lakukan " Felix tersenyum menimpali ucapan Papi Harits.
" Iya Pi " Jawab Felix .
Pembahasan mereka tidak berhenti di meja makan setelah makan malam mereka kembali melanjutkan ke ruangan tengah , Papi Harits dan Mami Arum begitu bahagia sehingga tidak menyia²kan kesempatan berkumpul bersama menantu,anak dan cucunya mengingat Felix begitu sibuk .
Tepat pukul 10 malam mereka memisahkan diri ke kamar masing-masing.
Ana yang masih merindukan Felix memilih tidur dengan orang tuanya padahal sebelum nya gadis kecil itu akan tidur bersama Papi Harits dan Mami Arum .
Aisyah hanya menggeleng tersenyum melihat betapa lengket nya Ana pada Felix .
"Mama di sini Lo " Ujar Aisyah menatap ke dua manusia yang asik sendiri.
" Maaf Ma " Jawab Ana tertawa kecil lalu menghampiri Aisyah yang duduk di ujung tempat tidur .
Cup
Ana mencium pipi Aisyah lalu memeluk nya dengan erat " Ana sayang sama Mama " Aisyah langsung membalas pelukan putri nya " Mama lebih sayang sama Ana " Jawab Aisyah jujur .
" Katanya lebih sayang Papa " Felix ikut bergabung di atas tempat tidur menggoda sang putri.
" Kan harus berbagi Pa " Jawab Ana sedikit kebingungan.
" Papa tidak suka berbagi princess " Felix mengelus rambut Ana dengan lembut .
" Terus Mama gimana ? " Felix menatap Aisyah yang memasang wajah sedih .
" Biarkan saja " Jawab Felix lalu menarik Ana berbaring lalu menggelitik gadis itu detik kemudian kamar besar itu di penuhi tawa Ana .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...