Berniat menghilangkan rasa sedih dan kecewa lantaran melihat kekasihnya selingkuh dengan musuh bebuyutannya. Devina Alvares memutuskan pergi minum ke sebuah club malam.
Dibawah pengaruh alkohol, Devina justru melakukan hal gila dengan memaksa seorang pria menghabiskan satu malam panas bersamanya.
Namun sial baginya. Pria itu ternyata seorang dosen killier dan introvet. Hal yang lebih gila lagi, dia adalah paman dari mantan kekasihnya.
Bagaimana nasib Devina setelah sadar dan mengetahui jika pria yang diajaknya tidur adalah Alexander?
Lantas, bagaimana dengan respon Alexander yang sudah mengambil keperawanan dari mantan kekasih keponakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Alexander
Happy Reading.
Alexander turun dari atas ranjang setelah menemani istrinya tidur sepanjang siang, pria itu tidak bisa berlama-lama memeluk Devina tanpa melakukan apa-apa.
Ya, tentu saja dia tidak bisa menahan diri kalau sudah bersentuhan dengan wanita yang membuatnya bisa merasakan nikmatnya surga dunia itu.
Namun, dia juga tidak mau membangunkan istrinya hanya karena meminta hasratnya dipuaskan. Alexander bukan pria yang seperti itu.
Dia ingin membuat Devina merasa nyaman karena keinginannya sendiri, bukan karena terpaksa. Alexander begitu mencintai Devina dan tidak ingin membuat istrinya sakit hanya karena kemauan dia yang tidak ada habisnya.
'Masih ada hari esok atau nanti malam!' batin Alexander.
Sudah hampir 2 jam dia menemani Devina tidur, dan sepertinya istrinya itu belum ada tanda-tanda ingin bangun, sebenarnya Alexander khawatir kalau lambung Devina sakit, mereka melewatkan sarapan karena bangun kesiangan.
Tiba-tiba ponsel Alexander diatas nakas bergetar dan menyala, pria itu mengambil nya dan melihat siapa yang menelepon.
'Apa ada masalah dengan perusahaan? kenapa Albert menelepon?'
"Halo, Albert, ada apa?"
"Maaf tuan, terpaksa saya mengganggu, dari kemarin orang-orang dari Dimitri Corp ingin bertemu dengan anda, mereka menawarkan kerjasama untuk menjual saham Dimitri Corporation pada William Corp," jelas Albert.
Pria yang sudah bertahun-tahun mengabdi pada keluarga Wiliam dan menjadi salah satu kaki tangan Alexander.
"Apakah kamu tidak bisa menanganinya sendiri?"
"Tapi ini CEO Dimitri Corp sendiri yang langsung datang dan tidak mau pergi sebelum menemui anda, tuan."
"Ck, Celine benar-benar keras kepala! katakan padanya kalau aku sedang berbulan madu bersama istriku, jadi tidak bisa diganggu!" Alexander langsung memutuskan panggilan.
Alexander menggeram kesal, dia tidak bisa terus-terusan membuat Celine keras kepala seperti ini.
"Siapa Celine?" Alexander terkejut ketika mendengar suara acara khas bangun tidur milik istrinya.
"Sayang, kamu sudah bangun?" Alexander mendekat dan duduk di sisi ranjang, mengelus rambut Devina dan merapikan nya. "Kamu cepat mandi dan kita makan siang plus sarapan, ya?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan!" sungut Devina.
Alexander menaikan sebelah alisnya bingung dengan sikap Devina yang tiba-tiba jutek seperti itu. "Maksudnya apa? kok tiba-tiba marah?"
"Aku tuh nggak marah, aku cuma tanya siapa Celine??" Alexander baru paham kalau istrinya pasti mendengar obrolannya ditelepon bersama Albert.
Alexander tidak langsung menjawab, dia menarik istrinya ke dalam pelukan, mencium wajah Devina berapa kali, membuat Devina sedikit mendorong dada bidang sang suami.
"Celine itu sahabat ku waktu kuliah dulu, dia pemilik Dimitri Corp di Las Vegas. Sudah lama sejak kami tidak bertemu, tiba-tiba dia datang menawarkan sahamnya padaku, tentu saja aku masih belum memberi keputusan karena Wiliam Corp juga belum ingin membeli beberapa saham," jawab Alexander jujur.
"Memangnya dia kekurangan uang sampai menjual sahamnya?"
"Entahlah, mungkin bisa juga seperti itu, tapi aku sudah terlanjur tidak suka dengan suaminya yang sombong dan congkak itu," jawab Alexander masih dengan memeluk Devina yang dalam keadaan polos.
"Jadi Celine sudah menikah?" Devina mendongak untuk menatap wajah suaminya.
"Iya, dia sudah menikah, tapi dengan laki-laki yang tidak tepat," Alexander mencium bibir istrinya sekilah. "Kenapa? apa tadi kamu merasa cemburu ketika aku membicarakan Celine dengan Albert?"
Devina memalingkan wajahnya karena malu, ya, tadi dia sempat cemburu saat Alexander menyebut nama Celine.
'Kenapa aku bisa cemburu hanya karena Alexander mengucapkan nama wanita lain? aku belum pernah seperti ini sebelumnya, apalagi saat masih bersama Aaron!'
"Sayang, aku senang jika kamu cemburu, tapi aku jelaskan bahwa Celine hanya temanku, sepertinya dia membutuhkan uang karena suaminya tidak berguna," jelas Alexander, Devina tersenyum dan merasa lega.
Tapi sedetik kemudian ponsel Alexander bergetar lagi dan sebuah nomor asing terlihat dilayar.
"Kenapa tidak dijawab?" tanya Devina ketika melihat Alexander yang membiarkan panggilan itu hingga berhenti.
"Aku bukan orang yang tidak punya pekerjaan sayang, sangat tidak penting jika aku harus mengangkat panggilan tidak jelas seperti itu," jawab Alexander. "Sebenarnya aku juga tidak ingin diganggu privasi ku ketika sedang bersama dengan istri ku ini."
Devina begitu terpesona dengan sikap sang suami, ternyata selain sikap Introvert dan kejamnya di kampus, Alexander bisa menjaga perasaan istrinya dan tidak memperdulikan orang lain.
Bersambung.
kalau caline hamil kamu yg tanggung jawab
makanya jangan nafsu aja yg diutamakan.
nasiiib
kalian cocok...
selingkuh sama musuh bebuyutan...