Suamiku Sangat Mencintaiku

Seminggu kemudian

Hari ini adalah hari pernikahan antara Mawar dan Reihan, Mawar sengaja tidak membatalkan rencana pernikahan Mawar dan Reihan, bahkan Mawar juga tidak jadi mengundur tanggal pernikahan Mawar dan Reihan karena Mawar mempunyai rencana besar.

Alesha berjalan ke arah kamar miliknya Mawar sembari membawa MUA terkenal dan dua wanita yang membantu MUA tersebut, Alesha langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Alesha tak menemukan sosok Mawar di kamarnya.

Hal itu membuat Alesha ketakutan namun Alesha mencoba berpikir positif mungkin Mawar ada di kamar mandi, dengan langkah cepat Alesha menuju kamar mandi, namun lagi dan lagi Alesha tak menemukan sosok Mawar.

Alesha berjalan ke arah kamar miliknya Ariana, Alesha harap Mawar ada di kamar miliknya Ariana, betapa kagetnya Alesha saat Ariana mengatakan bahwa Mawar tak ke kamar miliknya Ariana, Alesha langsung menghampiri Leon sang suami yang sedang berbincang dengan kolega bisnisnya.

Alesha mengatakan kepada Leon dengan berbisik supaya tak di dengar orang lain, Leon kaget saat mendengar bisikan Alesha yang mengatakan bahwa Mawar tidak ada di semua ruangan yang terletak di rumah mewahnya.

Alesha juga mengatakan kalau Mawar kabur karena Alesha melihat ada secarik kertas yang isinya permintaan maaf Mawar kepada kedua orang tuanya, Mawar kabur saat akan menikah dengan Reihan karena Mawar tak mencintai Reihan.

Mawar juga mengusulkan ide supaya Ariana menjadi mempelai pengganti untuk Mawar supaya Alesha dan Leon tak terlalu menanggung malu akibat kaburnya Mawar saat akan menikah dengan Reihan.

Leon langsung menghampiri kamar Ariana, dirinya hendak menyuruh Ariana menggantikan Mawar menikah dengan Reihan, karena Leon tak mau menanggung malu akibat Mawar yang kabur dari rumah.

''Ariana, papa mohon kamu harus mau menikah dengan Reihan'' tegas Leon yang saat ini sudah ada di kamar miliknya Ariana, dengan cepat Ariana menggeleng gelengkan kepalanya seperti orang india.

''Aku ngga mau menggantikan kak Mawar menikah dengan kak Reihan, aku yakin kak Mawar sangat mencintai kak Reihan, kita semua tunggu saja papa, mungkin kak Mawar pergi untuk membeli keperluan bukan untuk kabur'' jelas Ariana menenangkan sang papa, namun Leon langsung menjawab lagi.

''Ariana, papa yakin Mawar ngga mencintai Reihan, buktinya Mawar kabur saat akan menikah dengan Reihan, Mawar ngga beli keperluan karena Mawar menulis di secarik kertas mengatakan meminta maaf kepada papa dan mama karena membuat malu kabur saat akan menikah, bahkan Mawar menyuruh kamu menggantikan Mawar untuk menikah dengan Reihan, tolong bantu papa supaya nama papa ngga tercemar gara gara ulah Mawar yang kabur saat akan menikah'' jelas Leon panjang lebar melebihi panjangnya rel kereta api, sementara Alesha langsung menyodorkan sebuah kertas yang ada di tangannya ke Ariana, sedangkan Ariana langsung menyambar kertas tersebut.

Ariana membaca isi dari kertas tersebut, Ariana membelalakkan kedua matanya sangat lebar dengan mulut yang menganga, melihat isi kertas tersebut, sungguh Ariana tak menyangka kalau Mawar akan kabur saat akan menikah dengan Reihan, padahal Ariana sangat yakin Mawar sangat mencintai Reihan, dalam hati Ariana berpikir kalau Mawar sudah mengetahui isi hati Ariana yang sangat mencintai Reihan.

Kini Reihan dan Ariana sudah sah menjadi sepasang suami istri, awalnya Reihan tak mau menikahi Ariana karena Reihan tidak mencintai Ariana, namun karena desakan kedua orang tua Reihan supaya menikahi Ariana, karena kedua orang tua Reihan tak mau menanggung malu jika pernikahan Reihan batal, Reihan tak bisa menolak permintaan kedua orang tuanya.

Di tempat lain seorang wanita cantik sedang menatap sebuah foto pria tampan, bahkan wanita menatap foto tersebut sembari tersenyum, wanita itu adalah Mawar, dan Mawar yakin saat ini pria yang sedang di pandangi olehnya yaitu Reihan sudah resmi menikah dengan Ariana.

Jordan menatap ke Mawar yang sedang fokus menatap foto Reihan, jujur hatinya Reihan bergemuruh hebat, Jordan merasa cemburu namun Jordan berusaha menyembunyikan rasa cemburunya di depan Mawar.

Jordan mendekat ke arah Mawar sembari membawa sebuah piring yang berisi nasi dan lauk pauk dengan beraneka ragam, sejak tadi pagi Mawar belum makan, Jordan khawatir Mawar akan sakit, apalagi sekarang jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Mawar, kamu makan dulu" ucap Jordan yang sudah duduk manis di samping Mawar, sementara Mawar menoleh sekilas ke arah Jordan lalu Mawar kembali menatap foto tampan Reihan.

"Aku ngga lapar Jordan" jawab Mawar tanpa menatap Jordan, sementara Jordan tersenyum masam menanggapi jawaban yang keluar dari mulutnya Mawar.

''Mawar, aku ngga percaya kalau kamu ngga lapar, sejak tadi pagi sampai malam kamu belum makan, pasti kamu lapar'' sahut Jordan yang membuat Mawar mengeluarkan kedua air matanya dari sudut matanya.

Jordan meletakkan piring yang ada di tangannya ke meja yang ada di hadapannya, lalu Jordan mengusap air mata Mawar yang menetes di pipinya dengan tangannya Jordan, setelah itu Jordan meraih tubuh Mawar untuk di peluk.

''Mawar, kamu ngga usah sedih, aku yakin yang kamu lakukan sudah benar, aku tahu pasti kamu sangat berat melepaskan Reihan buat Ariana, namun kamu ngga boleh egois tetap menikah dengan Reihan, namun kamu akan membuat Ariana patah hati dan sakit hati setiap melihat kemesraan kamu dan Reihan'' jelas Jordan panjang lebar supaya Mawar tak menyesali keputusan yang dia ambil, sementara Mawar menganggukkan kepalanya dalam pelukan Jordan.

Jordan mengusap rambut panjang miliknya Mawar, sungguh Jordan bahagia karena bisa di beri kesempatan oleh Tuhan untuk memiliki Mawar, padahal awalnya Jordan akan mengalah, jika Mawar mencintai Reihan dan hanya dengan Reihan Mawar merasa bahagia, Jordan akan melepaskan Mawar menikah dengan Jordan.

Namun keberuntungan ada di pihak Jordan, karena semesta mendukung Jordan dan Mawar bersatu, bahkan Tuhan juga mengizinkan Jordan menjadi pendamping hidup Mawar.

Mawar perlahan menghentikan tangisnya karena gerakan tangan lembut Jordan yang berkali kali mengusap punggung Mawar, kini Mawar merasa lega karena Ariana bisa bersatu dengan pria yang sangat di cintai Ariana yaitu Reihan.

Mawar berharap suatu saat nanti Reihan bisa membuka hati untuk Ariana dan Reihan melupakan Mawar, bahkan Mawar juga berharap bahwa pernikahan Reihan dan Ariana akan berjalan seperti pasangan suami istri lainnya, walau pernikahan Reihan dan Ariana tak di landasi rasa cinta, namun Mawar tetap berharap suatu saat Reihan dan Ariana akan saling mencintai.

Mawar merasa nyaman saat ada di pelukan Jordan, bahkan Mawar bisa mendengar detak jantung Jordan yang sangat cepat, Mawar berpikir apa yang membuat detak jantung Jordan sangat cepat, apakah mungkin Jordan merasa takut karena memberi ide kepada Mawar untuk kabur saat akan menikah dengan Reihan.