NovelToon NovelToon
Pelakor Itu Sahabatku

Pelakor Itu Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dinni Iskandar

Alina tidak menyangka sahabat yang dia kira baik dan pengertian telah menghancurkan biduk rumah tangga yang telah di jalin Alina selama tiga tahun lamanya. Lenna adalah sahabat Alin. mereka berdua telah menjalin persahabatan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. ternyata Lenna menyukai suami Alin sejak lama. Lenna merasa tidak adil kenapa Alin bisa mendapat seorang pria tampan dan kaya seperti Revan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinni Iskandar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11 Revan tersiksa

" Mas " Lenna mendorong dada bidang Revan untuk melepaskan tautannya.

" bahaya mas, aku takut ada yang merhatiin kita " ucap Lenna dengan nafas terengah-engah

Revan tampak diam membisu dan menatap dalam wajah Lenna, Lenna bisa melihatnya bahwa saat ini Revan tengah menahan hasratnya.

Revan mendekatkan kembali wajahnya, lalu mencium pelan bibirnya. setelah itu barulah ia menjauh dan kembali pada posisinya semula

" Maaf Len, a-aku bener-bener gak tahan " ucapnya kemudian, ia mengusap pelan wajahnya dengan gusar. lalu ia menyadarkan kepala kebelakang

" iya mas, aku ngerti kok " jawab Lenna. " aku keluar dulu ya mas, takutnya ada yang merhatiin kita " sambungnya lagi. lalu mendekat kearah Revan dan tiba-tiba mencium pipinya

Revan kembali mencekal tangan Lenna, Lenna pun spontan kembali menoleh dan tatapan keduanya terkunci

Lenna bisa melihat ada sesuatu yang ingin laki-laki itu katakan. beberapa saat kemudian barulah Revan melepaskannya

segera Lenna turun dan melambaikan tangannya, revan melajukan mobilnya dengan perasaan tak tenang. ia begitu tampak frustasi.

****

di tempat lain, Lenna tampak ceria. ia melangkah ke ruangannya dengan hati berbunga-bunga. ia masih mengingat kejadian demi kejadian di alaminya

ketika sampai ia langsung duduk dan wajahnya menatap keatas langit-langit, ia menerawang jauh. ia bisa mengingat bagaimana cara Revan memandang.

pandangan penuh damba dan hasrat yang jadi satu. lalu ia meraih ponselnya berniat mengirim pesan semangat buat Revan.

[ mas, udah sampai belum ? ]

[ kalau udah, semangat ya mas ] tak tupa di ujung kalimat di sertai emoji love, itu pesan beruntun yang dikirim Lenna

lalu meletakkan ponsel, segera ia meraih berkah dan membuka laptopnya. moodnya sedang bagus pagi ini.

**

Revan barusan saja sampai, ia berjalan dengan lesu ketika memasuki kantornya. tiba-tiba ponselnya bergetar ,tangannya merogoh kantung celananya.

ia membuka pesan dan nama Lenna tertera disana, pesan dikirim sekitar tujuh belas menit yang lalu. tak segera membalasnya, ia mengantonginya kembali ponselnya.

gegas langkahnya dipercepat, tak lama ia telah sampai dan duduk bersandar. berniat membalas pesan itu

ia menghela nafas pelan " gimana bisa tenang, kalau kepala bawah ku belum dapat obat " gumamnya

[ ini barusan sampe kok ] balasnya kemudian. kali ini ia benar-benar tak bisa tenang. pikirannya saat ini adalah bagaimana cara kepala bawahnya tertidur

namun segera ia meraih laptop dan mencoba fokus, tetap saja bayangannya hanya ada Lenna. ia ingin sekali menyetuh dan bermain-main dengan dua gunung kembar milik Lenna.

akhirnya ,ia menyadarkan kepala kebelakang, lalu memijit pelipisnya pelan. hingga ia tak sadar Andi teman kantornya itu memasuki ruangannya

seperti biasa, Andi dengan sengaja mengejutkan Revan.

" doorrr... !! " tangan Andi memukul pelan meja kerja Revan

Revan terjingkat dan mengumpat habis-habisan

" bangsat loe An" umpatnya " gue bunuh loe " sambungnya lagi, tangannya ingin memukul kepala temannya itu, namun dengan cepat, Andi mengelak

tawa Andi meledak seketika ,ia terbahak-bahak puas melihat manajer sekaligus temannya itu terlihat kesal

" mau ngapain loe kesini ?" tanya Revan dengan nada sengit

Andi kembali tertawa " gue minta loe tanda tangani ini berkah bro " jawab Andi meraih map merah yang ia pegang lalu meletakkan di depan Revan

Revan mendengkus, lalu meraih map yang diserahkan oleh Andi

" elo , lagi mikirin apa sih bro, kayak berat banget beban loe " tanya Andi penasaran, ia melihat ada kegelisahan diwajah tampan temannya itu

" jangan-jangan loe lagi berantem ya sama nyonya " sambungnya lagi dengan nada ingin tahu

Revan hanya diam, dan menyeringai " kepo !! ,udah sana kerja " ia mengusir temannya itu dan menggibas-gibaskan tangannya

" ya elah ,gitu amat " Andi beranjak dari duduknya dan melangkah keluar, meninggalkan Revan yang masih tersiksa

00

siang itu pukul 12.00 tepat , seorang wanita cantik, berambut panjang sedang duduk santai membaca sebuah buku majalah.

Alin saat ini sedang duduk santai di lantai atas. ia duduk di taman mini yang sengaja di buatkan Revan.

ia sebenarnya hanya mengalihkan pikiran buruknya saja. ia melihat bagaimana sahabat dan suaminya yang terlihat mencurigakan.

lagi, ia berpikir positif tentang keduanya. tak mungkin keduanya mengecewakannya. tiba-tiba ia ingin sekali curhat kepada Alin itu.

segera ia meraih ponselnya

[ Len , sibuk ya? ]

ia tahu, saat ini mungkin sahabatnya tengah istirahat.

tak butuh waktu lama, pesannya dibalas

[ enggak kok Lin, ini lagi kekantin ]

Alin tersenyum senang, karena ia merasa sahabatnya itu selalu ada disaat ia butuh

[ Len ,kira-kira laki-laki tuh ,kuat gak sih nahan gak berhubungan intim ] tanya Alin

[ kayaknya gak bisa deh Lin? , emang kenapa ?] tanyakan Lenna balik

lalu Alina menceritakan ,bahwa ia sedang datang bulan dan untuk beberapa hari kedepan belum bisa melayani suaminya itu.

Lenna yang tahu hal itu, merasa mendapat angin segar. ia pikir ini kesempatan untuk menjebak Revan

saat ini Lenna seolah-olah, memberikan masukkan terhadap sahabatnya itu, Alin yang tak tahu rencana jahat sahabatnya itu pun bahagia. ia merasa beruntung memiliki sahabat yang pengertian

00

sore menjelang, Revan dan Lenna sempat bertukar pesan. mereka membuat janji untuk pulang bersama

saat ini keduanya telah berada di dalam mobil, Revan sengaja melambatkan laju mobilnya. ia sengaja berlama-lama.

tiba-tiba Revan memegang tangan Lenna " Len, eemm... kita bisa " Revan tak melanjutkan lagi ucapannya. tenggorokkannya seakan tercegat

Lenna mengulurkan tangan ke atas paha Revan, dengan lembut Lenna mengusap pelan paha itu.

" Mas " ucap Lenna, suara Lenna yang lembut itu semakin membuat Revan makin tak tenang

tiba-tiba ketika mobil berada dijalan yang sepi, Revan menepikan mobilnya. ia menatap dalam wajah Lenna, nafasnya memburu

jantungnya detak lebih cepat, ia menyentuh pelan pipi Lenna, mengusap bibirnya. Lenna memejamkan matanya ketika Revan mendekatkan wajahnya dan mecium bibirnya

Revan tampak brutal menciumnya, melumat. erangan kecil yang tertahan keluar dari mulut Lenna.

ia membiarkan tangan nakal Revan menyusuri bagian bawahnya.

" Len " ketika tautannya lepas, wajah keduanya sangat dekat " mas menginginkan lebih dari ini " suara berat Revan tampak berbisik didepan wajah Lenna

kembali Revan melumatnya, ia seperti tak ingin melepaskannya.

Lenna membalas semua perlakuan Revan. tangannya meremas pelan rambut Revan. ia juga membiarkan tangannya memainkan bagian depan tubuhnya

Lenna tampak menikmati sentuhan Revan. ia juga sebenarnya menginginkan lebih dari bercumbu, namun ia sengaja untuk tak menuruti keinginan lebih Revan

ia sengaja membuat Revan semakin bertekuk lutut dengannya dan mengabaikan Alina.

ketika Revan tengah asyik dengan milik Lenna ponsel miliknya berdering, tanda ada yang menelepon. ia dibuat kaget.

segera melihat siapa yang menelepon,saat akan menekan tombol hijau, tiba-tiba Lenna menarik kepala Revan dan menciumnya

Revan tak menolak, karena ia sedang diliputi hasrat yang menggebu..

tangan Lenna pun terulur, mencari senjata kebanggaan Alin. ia mendorong pelan dan berusahaan melepaskannya tautannya

Revan tampak heran, namun setelah Lenna menyentuh dan meremas senjatanya barulah ia tahu.ia menikmati sentuhan tangan lembut Lenna.

" mas, kayaknya kita udah kelamaan deh berenti disini " tiba-tiba Lenna bersuara, seketika Revan membuka mata. ia mengawasi sekeliling memperhatikan disekitarnya

" sepi " ucap Revan dengan suara berat, tangannya meremas kembali daging empuk yang menggantung si dada Lenna.

namun untuk kedua kalinya, suara ponsel Revan berdering. dengan terpaksa ia mengangkat telepon nya

1
Triyas Hayu
wuiihhh akirnya menuju konflik yang sesungguhnya keren tor
Queen Hinata: maaf y kak, terkesan lambat konfliknya. makasih udh mampir kak
total 1 replies
Siti Nafiah
semangat thor,,lanjut trs up nya
Queen Hinata: makasih kak.
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor mulai muncul nih konfliknya up banyak dong tor
Queen Hinata: makasih kak udah setia baca
total 1 replies
Siti Nafiah
kpn ketahuannya thor,,jgn lama2
Queen Hinata: sabar ya kak
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor 👏
Queen Hinata: Makasih kak/Rose//Rose/
ditunggu kelanjutannya yaa
total 1 replies
Triyas Hayu
makin seru tor ceritanya gak sabar ngu kelanjutannya..
Queen Hinata: makasih kak... tetap nantikan kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Siti Nafiah
up trs dong thor
Siti Nafiah
up nya jangan cuma 1 thor
Queen Hinata: iya kak, sabar dulu ya. insyaallah besok kalau sempet up 2 bab.
makasih udah mampir kak
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor 👏
Queen Hinata: makasih kak
total 1 replies
Triyas Hayu
tor up yang banyak dong tor..semangat up ya tor
Queen Hinata: ok kak...
makasih udah mampir
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor
Queen Hinata: Ashiap kak. Makasih udah mampir, ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
merry jen
karma bntrr lgg otw moga cepat gk macet biar Revan Lena dpt karma yaa
Queen Hinata: sabar ya kak. ini belum masuk konfliknya kak
total 1 replies
Pitri Nurhasanah
menarik
Queen Hinata: makasih banyak kak. ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Mutiara 123
bikin penasaran, cpt kelanjutannya gak sabar nunggu bkn greget
Queen Hinata: sabar ya kak hehehe
total 1 replies
Mutiara 123
aku yang baca slalu dag dig dug ,, moga cpt terbongkar
Queen Hinata: ini sebenarnya belum masuk kedalam konfliknya loh kak. ini masih awal-awal perselingkuhan suami dan sahabatnya /Grin/
total 1 replies
Sunarmi Narmi
Revan baik apanya sdh pny istri lihat yg seksi matanya lngsung.ijo...dah jelek ahklaknya Revan..
Queen Hinata: iya nih si Revan emg minta dihajar.
Terimakasih sudah mampir kak/Drool/
total 1 replies
Nurhaedah Syarif
lanjut
Queen Hinata: ashiap kak/Drool/
total 1 replies
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Ingin baca lagi!
Queen Hinata: makasih kak. ikutin terus yaa/Smile/
total 1 replies
Talklesswinmore
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Queen Hinata: makasih banyak kakak. /Drool/jangan lupa terus ikutin ya?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!