jadi, kapan nikah?
adalah pertanyaan yang sangat dihindari bahkan sangat dibenci oleh wanita-wanita mandiri pekerja keras diseluruh dunia. begitu juga yang dialami oleh gadis cantik dan ramah ini, namanya Renaya Dwika Marcella, biasa disapa Ayya. gadis desa yang hidup ditengah keluarga yang jauh dari kata sederhana itu terus digesak oleh orang terdekatnya bahkan ibu-ibu tetangga yang sering melontarkan kata-kata yang kurang mengenakkan.
Reydiandra Ilham Baskara, pria tampan berusia 29 tahun adalah presdir di sebuah perusahaan ternama No.1 di ibu kota. mempunyai wajah yang tampan, banyak digilai oleh setiap wanita, namun siapa sangka pria itu belum juga memiliki kekasih saat ini sehingga membuat sang ibu terus menerus menjodohkannya dengan anak-anak sahabatnya.
Sama-sama dibuntuti dengan pertanyaan "kapan nikah", akankah Ayya dan Rey akhirnya menyerah dengan pilihan orang tua mereka? atau malah mereka bertemu dan berjodoh?
yuk simak ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Dwi Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20. Asisten suamimu boleh juga
"Selamat Rey, sekarang kamu sudah menjadi seorang suami, tugasmu sudah bertambah menjaga, membimbing dan membahagiakan istrimu, sayangilah istrimu dan jadilah suami yang baik untuknya." Ucap papa Andra menepuk pelan punggung anaknya.
"Pasti pah." Jawab Rey tegas
Rey tersenyum tipis melihat ke arah wanita cantik yang baru saja sah menjadi istrinya, ia berjanji dengan tuhan dan dirinya sendiri bahwa ia akan selalu menjaga dan menyayangi istrinya sampai kapan pun, walaupun Rey belum tahu pasti perasaan Ayya kepadanya.
"Ayyaa....aaa selamat sayangku," teriak Cellina langsung memeluk sahabatnya itu.
"Sedih banget aku gak ada teman lagi huhu." Tambahnya lagi sedikit sendu.
"Kan kita masih bisa ketemu, aku gak pergi jauh kok." Ucap Ayya membelai punggung sahabatnya.
"Ya kan gak bisa kayak dulu lagi, gak bisa tidur bareng." Ucap Cellina merengek.
Cellina dan Ayya sudah seperti keluarga, saat masih sekolah Cellina sudah banyak membantu Ayya, makan bersama, tidur bersama, wajar jika sekarang Cellina begitu sedih di tinggal nikah oleh sahabatnya.
"Udah ya...nanti cantiknya hilang loh," ucap Ayya menghapus air mata di pipi Cellina.
"Nanti aku bantu cari calon buat kamu." Bisik Ayya di telinga Cellin.
"Beneran yaa..." ucap Cellina.
"Eh asisten suami kamu boleh juga." Bisik Cellin melirik Dika yang sedang berbicara bersama Rey.
Ayya menoleh menuju ke arah mata Cellin melihat, sontak membuat Ayya tersenyum penuh arti.
"Ooh jadi udah ada incarannya nih?." Tanya Ayya penuh selidik.
"Hehe, kenalin ya pliiisss." Ucap Cellin mengayunkan lengan Ayya.
"Okey nanti aku bilang sama suamiku." Bisik Ayya tersenyum.
"Cie cie...iya deh iyaa yang punya suami." Ledek Cellin hingga membuat wajah Ayya semakin merona.
💓💓💓
Selesainya acara tadi, kini Rey dan Ayya sudah berada di kamar Rey yang kini akan menjadi kamar mereka.
Nampak Ayya masih ragu dan malu memasuki kamar itu, sebab ini pertama kalinya Ayya menginjakkan kakinya di kamar seorang pria.
Rey yang melihat istrinya masih berdiam diri di depan pintu membuatnya tersenyum gemas, karena Rey tau Ayya masih malu-malu apalagi dengan status mereka yang sekarang.
"Masuklah, kenapa berdiri di situ," ucap Rey akhirnya buka suara.
"Eh i-iiya mas." Ayya langsung menuju ke arah sopa di sebelah ranjang kamar itu.
Rey semakin gemas melihat istrinya, terlihat sekali Ayya masih malu berdekatan dengan Rey.
Rey menghampiri Ayya yang merebahkan punggungnya di sandaran sopa sambil sesekali memejamkan matanya karena saat ini Ayya masih memakai kebaya yang melekat ditubuhnya.
"Capek banget ya?." Ucap Rey lembut sambil mengusap pipi kanan istrinya.
"Iya mas, kepalaku berat banget rasanya, badanku juga pegel semua" jawab Ayya lesu karena masih memakai hiasan di kepalanya (suntiang khas sumatera).
"Ya udah sini mas bantu lepasin hiasan di kepala kamu, setelah itu mandi terus istirahat," ucap Rey lembut.
"Nanti mas bantu pijitin." Tambahnya lagi.
Mendengar tawaran Rey itu langsung membuat Ayya salah tingkah, otaknya lansung traveling kemana-mana.
"Sudah mas, aku mau ke kamar mandi dulu, mas gak mau mandi dulu? Eh maksudnya...m-mas du-duluan a-aatau aku duluan?." Ucap Ayya terbata-bata degan wajah memerah.
"Iiihh ni mulut ngapain naya kek gitu sih ah kan jadi salah paham." Batin Ayya menahan malu melihat Rey tersenyum penuh arti ke arahnya.
"Bareng aja gimana?." Jawab Rey tersenyum penuh arti.
Wajah Ayya semakin memerah saat Rey semakin mendekat ke arahnya.
"A-aku duluan aja." Ucap Ayya langsung berlari ke kamar mandi.
Rey menggelengkan kepalanya melihat tingkah gemas istrinya.
"Ah gemes banget dia kalau lagi salting." Gumam Rey tersenyum ke arah kamar mandi.
[Author: aa cie ciee pengentin baru masih malu-malu😍pak Rey gemes banget sama tingkah istrinya hihii🤭].
~BERSAMBUNG~
SAYANGKU JANGAN LUPA LIKE, VOTE, KOMEN SAMA SUBSCRIBE NYA YAA🥰LAPYUU😘
tetap menyala niii🔥🔥