"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
"Anna.." panggil seorang pria dari atas tangga.
Anna menghentikan langkahnya, ia mencari sumber suara itu berasal ketika pandangannya terhenti pada pria jas abu - abu di mana ia berdiri.
Anna begitu sangat terkejut, ia tidak menyangka pujaan hatinya ada di hadapannya sekarang ini.
"R-ryan, lo a-ada di-disini...?" tanya Anna begitu gugup. lelaki itu mendekatinya lalu menangkup wajah Anna.
"Iya, gue sekolah di sini... gak nyangka kita bisa ketemu lagi..." ujar Ryan.
"Oh ya, btw selamat atas pernikahan lo sama Darren..." ujar Ryan mengulurkan tangannya, Anna dengan ragu membalas uluran tangan Ryan. pria itu hanya terkekeh dengan tingkah Anna gugup setiap kali bertemu dengannya.
"ke-kenapa lo bisa tahu gue nikah sama Darren...?" tanya Anna. gadis itu lupa atau bagaimana, bahkan ia tahu antara hubungan Darren dan Ryan sepupu kandung.
Darren menggelengkan kepalanya, "Anna Anna..." Ia merangkul pundak Anna mengiringnya menuruni tangga.
"Mending sekalian kita ke kantin, gue yang traktir... gak ada penolakan."
"I-iya.." lagi lagi Ryan dibuat terkekeh oleh sikap Anna yang gugup.
Di tengah pintu Anna tidak sengaja berpapasan dengan Darren pria itu hanya menatapnya lalu menatap pada Ryan bagaimana pria itu menyentuh pundak istrinya. Ketika hawa panas menyerangnya, darahnya seakan mendidih melihat hal itu. Entah ia tidak tahu apa yang ada pada dirinya, tidak mungkin jika ia mencintai Anna secepat ini.
"Anna kita duduk di sana saja.." Ryan menunjuk pada bangku kosong tidak jauh dari tempat mereka. Anna hanya mengangguk, ia tetap menghiraukan darren sama seperti dirinya berpura-pura tidak mengenal antara satu sama lain.
"Anna bahkan gak anggap gue ada di sini... hanya demi Ryan," varrel melihat ekspresi wajah Darren berubah ketika menatap Anna hanya merasa heran.
"Ada apa dengan Darren ...?" batin varrel.
Darren lebih memutus untuk pergi dari sana, mood makannya mulai tidak nafsu. Kedua temannya ingin mengejar Darren tapi di halangi varrel.
"Biarin dia nenangin dirinya." ujar Varrel memutuskan untuk duduk tidak jauh dari tempat Anna dan Ryan.
Ketika varrel menatap pada Anna, ada sesuatu yang terasa di dadanya. Begitu hangat dan nyaman, baru pertama kali ini ia merasakan hal itu.
"Woy varrel!" teriak Bastian, sampai memukul meja saking varrel menatap ke arah Anna yang makan es krim sesekali tertawa kecil bersama Ryan.
"Jangan ganggu gue Tian, gue lagi pengen lihat Anna.." tatapan varrel tidak mau lepas pada Anna.
"Astaga, lo suka sama Anna?!" seru lelaki itu.
varrel seketika memutuskan pandangannya lebih menatap Bastian dengan sorot mata tajamnya. "Gila Lo! gue gak bakalan suka sama Anna, Lo tahu siapa dia...? gadis tercantik di sekolah ini, sementara gue cuma murid biasa.."
"Tapi anak basket di gilai seribu gadis di sekolah ini.." lanjut Daffa.
Varrel hanya terkekeh, benar juga apa yang dikatakan Daffa. tapi jujur, ia tidak mau menyombongkan dirinya dengan ketampanannya.
"rel mending lo jawab jujur lo suka sama Anna...?" tanya Bastian lagi.
"Udah gue bilang, gue gak suka."
"Gue cuma gak tahu, setiap kali lihat Anna rasanya dada gue selalu menghangat.. ujungnya ujungnya nyaman.." tutur varrel ia merasakan hal itu.
"Fix lo suka sama Anna."
Varrel menatapnya lebih tajam dari tadi, "gue udah bilang, gue gak suka sama Anna!" bentak lelaki itu dingin.
Jika varrel tidak suka dengan Anna, ada hubungan apa yang tersambung antara Anna dan varrel....?
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak🌼
