*Harap bijak membaca. novel ini mengandung cerita dewasa*
Kisah cinta antara Alaska dan Kejora yang diawali dengan perjodohan
Alaska mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Universitas terkenal di Bandung yang Gaul, ganteng dan terkenal, banyak gadis yang mengejarnya tetapi agak arogan dan dingin atau cuek dipaksa menikah dengan dengan seorang gadis 19 tahun yang tidak dia kenal sebelumnya bernama Kejora gadis dari Bali yang seorang anak pesantren yang lemah lembut, cantik dan mempunyai mata yang indah dan kulit yang putih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di grebek
Bara membawa motornya dengan kecepatan tinggi
Tak tentu arah, sedari tadi ia muter - muter di daerah itu saja bahkan Gadis yang dari tadi duduk dibelakangnya merasa pegel.
"Bara, sebenernya lo mau kemana sih? Dari tadi lo muter - muter sini terus! Gadis menepuk pundak pemuda itu agar Bara mendengar ucapannya.
" Gak tau, gue bosan di dunia," Jawab Bara membuat mata Gadis membulat sempurna
"OMG, Jangan bilang kalau lo mau bawa gue bunuh diri!" Teriak Gadis dengan suara kencang yang sampai menembus ke dalam telinga Bara, meski tertutup helm
"Gue benci semuanya, gue benci! Gak ada lagi ketenangan bagi gue, semua serba membangongkan!" Kata Bara sambil memukul stang motornya sendiri.
"Gue tau gimana caranya supaya pikiran lo tenang lagi. Mending kita pulang ke rumah gue, habis itu kita nonton" ajak Gadis
"Nonton apaan?"
"Ya nonton apa saja, daripada muter - muter kaya gini, ntar yang ada malah vertigo lagi"
"Ck.. terserah lo deh, gus pusing, mau numpang tidur aja dirumah lo" Bara membawa motor nya ke arah rumah Gadis
Rumah itu terlihat sepi sepertinya ibu Gadis tidak ada di rumah, untung ia membawa kunci cadangan
Bara mengikuti Gadis masuk ke rumah yang terlihat sepi.
"Nyokap gue kayanya gak deh, ada lagi pergi arisan kali, pintunya jangan ditutup biar kita gak dikira macem - macem" ucap Gadis seraya meletakkan tasnya di atas sofa.
"lo duduk aja disini, kita nonton aj" usap Gadis menyalakan televisi dan memutar sebuah drama romantis.
"Ganti kek sama film horor, gue gak suka drama kaya gini, lebay" cerocos Bara dengan nada bicara yang terdengar kesal.
"Diam dulu, liat tuh! Eeemm..... so sweet banget" Gadis memeluk lengan Bara
. Pemuda itupun mengarahkan pandangannya ke televisi yang sedang menampilkan adegan berciuman.
Bara menoleh ke arah Gadis yang sedang senyum - senyum memeluk lengannya.
"Ciuman," celetuk Bara yang membuat Gadis langsung menoleh ke arahnya.
Sorot mata pemuda itu langsung tertuju ke bibir ranum Gadis.
"Ciuman," Gadis membalas ucapan Bara dengan kata - kata yang sama.
Bara mendekatkan wajahnya ke arah Gadis
seketika Gadis membeku ketika sorot matanya tertuju ke bibir Bara
Keduanya saling menatap wajah yang begitu dekat.
Cup!
Bara menempelkan bibirnya ke kedua bibir ranum Gadis
Bibir Gadis terasa begitu manis
Bara masih belum melepaskan bibir mereka, bahkan pemuda itu malah semakin memperdalam lumatan pada bibir Gadis yang tentunya dibalas dengan semangat oleh Gadis
Sementara itu, diluar ada tetangga Gadis yang kebetulan lewat di depan rumahnya.
Pintu rumah Gadis sengaja tidak ditutup dan dibiarkan terbuka lebar, oleh karena itu ruang televisi yang tidak jauh dai pintu terlihat dari depan
Sepertinya Gadis dan Bara lupa kalau pintu rumahnya terbuka lebar.
"Wah Gadis sedang berduaan sama pemuda mungkin dia nginep malahan di rumah bu Rinda" celetuk seorang ibu - ibu yang berambut sebahu dengan kedua temannya.
"astaga, mereka lagi berciuman, bu! Balas ibu - ibu yang berambut bergelombang.
" Astagfirullahalazim, kita gak bisa biarkan mereka begitu saja, Bu. Bisa kena azab daerah kita nanti kalau ada orang berzina seperti itu," timpal ibu - ibu yang berkerudung
"Kalau begitu, kita grebek aja, Bu!" Ajak ibu - ibu yang rumahnya di sebelah rumah Gadis, ibu - ibu itu pernah melihat Bara nginep di rumah Gadis
"Setuju kita grebek aja!"
"Ya sudah, kalian berdua grebek mereka berdua, biar aku panggil pak RT sama warga yang lain" ibu - ibu yang berkerudung tadi segera meninggalkan rumah Gadis
Ia setengah berlari menuju ke rumah ketua RT ditempat mereka
Sementara ibu - ibu tadi masuk ke rumah Gadis tanpa permisi
"Astaga kalian berciuman, kalian sudah berzina disini"
Suara itu membuat Bara buru - buru melepaskan pagutannya.
Suara itu membuat Bara dan Gadis menoleh kearah ibu - ibu dengan panik.
"Kalian sudah berbuat maksiat disini, kami akan segera menggerebek kalian," timpal ibu - ibu satu lagi dengan wajah geram.
Seketika wajah Bara dan Gadis terlihat pias, dua orang ini saling melempar pandangan.
"Bu, kami bisa jelasin, kami gak berbuat macam - macam kok," ucap Bara ia berusaha mencari alasan.
"Halah kalian sudah tidak bisa mengelakkan lagi, semua buktinya ada disini " ibu - ibu tadi memperlihatkan ponselnya
Mata Bara dan Gadis seketika membulat. Gadis meremas jarinya sendiri dengan wajah puas
Kenapa bisa - bisanya Ia dan Bara melakukan hal itu.
"Bu, beri saya waktu untuk menjelaskan" Ucap Bara lagi untuk membela diri.
"Nah itu orangnya pak RT, mereka sudah berbuat mesum disini!" teriak seorang ibu - ibu dari arah luar
seketika Bara dan Gadis mengarahkan pandangannya terlihat sekumpulan warga masuk ke rumahnya serentak.
"Apa benar, kalian sudah berbuat mesum disini?" tanya seorang pria yang menggunakan batik, Gadis tahu betul laki - laki paruh baya itu adalah ketua RT ditempatnya
"tidak Pak, saya bisa jelaskan!" Sangkal Bara
"Betul, Pak saya punya buktinya ini! ibu - ibu yang merekam tadi menunjukkan layar ponsel yang sedang memutar video rekaman ketika ia masuk menggerebek Gadis bersama Bara
Ketua RT itu menggeleng ketika melihat video mereka
"Wah, mereka telah kumpul kebo Pak RT. Bahaya ini, kita nikahkan saja!" celetuk seorang pria yang ikut menyaksikan video itu
"Betul, kita nikahkan saja mereka!'
"Setuju!" ucap semua warga yang berkerumun disana serentak
seketika wajah Bara dan Gadis terlihat tegang
mereka saling melempar pandangan, berusaha mengelak agar tidak dinikahkan, terutama Bara sedang mencari alasan untuk ia jelaskan.
"Tidak, itu semua tidak seperti yang kalian lihat si video. Kami bisa menjelaskan!" Bantah Bara yang kini susah berhadapan dengan ketua RT dan warga.
"Ah sudah, semua bukti sudah jelas, kita seret saja mereka ke rumah penghulu!"
"Setuju!"
"Kalau gak mau dinikahkan kita arak saja mereka keliling komplek"
"Setuju!"
"Riuh warga seketika memenuhi rumah Gadis saat itu
"Permisi bapak - bapak, ibu - ibu, ada apa ini? Kenapa pada ngumpul dirumah saya? Tanya Rinda heran seketika membelah kerumunan warga yang berkumpul di rumahnya.
Wanita paruh baya itu baru saja pulang arisan dari komplek sebelah.
"Nah, ini ibunya datang!" seorang ibu menunjuk Rinda dengan sinis
"Maaf ada apa ini? Bara, Gadis kok kalian ada disini?" Rinda menatap heran kepada para warga serta arah Bara dan Gadis
Wajah gadis semakin pias, ia meremas jarinya sambil menunduk Gadis tak berani sedikitpun menatap kearah ibunya.
"Bu Rinda, anak ibu sudah berlaku mesum disini, mereka kumpul kebo!" ucap seorang ibu - ibu dengan nada jutek.
"Astagfirullah," Seketika Rinda menutup mata dan mulutnya, ia menatap kearah Gadis dan Bara dengan sorot mata penuh interogasi.
"Bara! " ucap Rinda dengan amarah yang seketika memuncak
"Tidak bu, mereka cuma salah paham" Jawab Bara yang masih belum mau mengakui
"Bohong, mereka sudah kumpul kebo!"
"Betul, buktinya sudah jelas!"
"Kita nikahkan saja mereka sekarang juga, jika tidak mau komplek kita ini terkena bencana! "
"Setuju!"
"Setuju!"
Rumah itu kembali dipenuhi riuh warga
"Ibu - ibu, bapak - bapak semua tenang ya! menurut bukti dan saksi yang ada nak Gadis dan pemuda ini telah berlaku mesum, sebagai ketua RT saya setuju mereka dinikahkan saja" tutur Pak RT
"Gadis, kamu melakukan itu?" sergah rinda lagi yang masih belum percaya
Gadis hanya terdiam dengan wajah menunduk, kulit putihnya di wajahnya terlihat memerah
"Kamu telah mempermalukan mama!"
Plak!
Rinda mendarat kan tamparan keras pada pipi putrinya yang membuat mata Gadis langsung berkaca - kaca
Baru pertama kali Gadis mendapat perlakuan kasar dari ibunya.
"Kamu telah mempermalukan Mama, anak macam apa kamu! Rinda kembali mengangkat tangannya dan akan melabuhkan tamparan keras lagi pada pipi Gadis dengan amarah yang semakin memuncak
"Tante, stop! Cegah Bara seraya menahan tangan wanita paruh baya itu yang sudah menggantung di udara.
Ia merasa gak tega ketika melihat Gadis mendapat perlakuan seperti itu dari ibunya sendiri
Padahal, ini semua jelas - jelas salah Bara
Jika saja ia tidak mulai terlebih dahulu pasti mereka tidak akan terlihat dalam ciuman itu.
"Bu, sudah ya! Lebih baik sekarang kita ambil keputusan terbaik. Kita nikahkan saja mereka untuk menghindari hal buruk terjadi" ucap ketua RT sambil menenangkan Rinda
Wanita paruh baya itu mengusap dadanya sendiri sambil membuang napas perlahan, berusaha menurunkan amarah yang sempat memuncak.
"Mah, maafkan Gadis, tapi Gadis berani bersumpah gak berbuat macam - macam kok, tadi Gadis cuma ciuman doang sama Bara" jelas Gadis untuk meredakan amaran ibunya
Namun, hal itu malah membuat Bara ingin menyentil bibir Gadis
"Bu, cerita sebenarnya bukan seperti itu kok!" elakkan Bara yang merasa malu kepada ibu dari Gadis
Bara mengusap wajahnya dengan kasar
maaf ya cuma koreksi dikit