NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Doni tersenyum dan mencium tangan Lintang.

"Aku akan menuruti keinginanmu selama itu tidak memintaku untuk menjauhimu, karena aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu." kata Doni. Lintang terkekeh mendengar perkataan Doni.

"Gombal banget sih kamu, gimana kalo nanti aku di kampung dan kamu di kota, bukankah kita berjauhan." ucap Lintang.

"Bukan seperti itu maksudnya, intinya aku nggak akan pernah melepaskanmu meskipun nanti kamu memaksa, setelah malam itu kita sudah menyatu seluruh jiwa raga." kata Doni sambil berjalan mendekati Lintang dan memeluknya dari belakang, lalu ia menciumi tengkuk Lintang hingga membuat Lintang meremang.

"Doni, disini banyak orang." ucap Lintang menahan desahan dengan mata tertutup.

Doni terkekeh dan kembali duduk di depan Lintang dan menenggak habis anggurnya di gelas.

"Don, aku ingin itu." kata Lintang menunjuk gelas yang Doni pegang.

"Ini?" tanya Doni sambil menunjuk gelas anggurnya. Lintang menganggukkan kepalanya pelan.

"Jangan, aku nggak mau kamu mabuk." ucap Doni.

"Apa itu minuman beralkohol?" tanya Lintang polos.

"Hmmm." Doni mengangguk dan menuangkan kembali anggur ke gelasnya.

"Kenapa kamu minum-minuman itu Doni."

"Aku suka Lintang." kata Doni tersenyum dan kembali menenggak anggurnya. Lintang tidak menyangka ternyata kehidupan Doni tidak berbeda dengan pergaulan orang yang hidup di kota. Bahkan selama ia tinggal dirumah Doni, Lintang belum sekalipun melihat Doni sholat. Padahal saat berada di kampung Doni rajin sholat di mushola.

Doni memegang tangan Lintang dan mengusapnya hingga ke bagian lengannya. Ia mendekati Lintang dan mencium punggung Lintang yang terekspos dan menyesapnya dan membuat Lintang mendesah pelan.

"Doni, malu banyak orang." kata Lintang pelan.

"Kalau begitu kita pulang sekarang ya, kita berpamitan dulu pada temanku." Doni mengajak Lintang untuk berpamitan pada temannya yang telah mengundangnya ke pesta malam ini. Setelah itu ia dan Lintang menuju ke lobby hotel.

"Lintang, kita menginap disini saja ya." usul Doni karena dirinya sepertinya sedang mabuk.

"Kenapa Don, kamu mabuk?" tanya Lintang Doni mengangguk dan kembali masuk ke dalam lift menuju kamar yang sudah di sediakan oleh pemilik pesta.

Sesampainya di kamar Doni langsung mengunci pintu kamar dan langsung menyergap Lintang, ia mengungkung tubuh Lintang dan mulai mencumbunya.

"Aaah." desah Lintang ketika Doni menyesap lehernya. Doni membuka dress yang di pakai Lintang dan membuangnya asal. Lintang juga membuka setelan jas yang di pakai Doni dan melepaskan satu persatu kancing kemeja putih yang di pakai Doni. Mereka sudah sangat di kuasai oleh nafsu.

Ciuman yang semakin menuntut membuat hasrat mereka berdua membara, Doni mengangkat tubuh Lintang menuju ranjang dan merebahkannya perlahan. Ia lalu mencumbui seluruh tubuh Lintang yang putih mulus hingga membuat Lintang tidak bisa menahan desahannya.

Saat berada di depan lubang milik Lintang, Doni seperti merapalkan sesuatu dan meniupkannya di depan perut Lintang lalu mengusap perut Lintang dengan tangannya.

Doni melepaskan ikat pinggang nya dan celana hitamnya.

"Aku lakukan sekarang ya." Doni meminta izin pada Lintang yang menatapnya dengan tatapan sayu. Lintang mengangguk dan tersenyum. Doni kembali mencium bibir Lintang dan mulai melakukan aksinya. desahan Lintang tertahan karena bibirnya di lumat oleh Doni.

Doni menggerakkan pinggulnya maju mundur dan tersenyum menatap wajah Lintang yang terlihat nyaman.

"I love you." kata Doni di sela-sela kegiatan mereka. Lintang tersenyum dan mengalungkan tangannya di leher Doni.

"I love you to." jawab Lintang lalu menggigit bibir bawahnya.

"Ssshhhh." desah Lintang. dan membuat Doni semakin senang karena membuat Lintang mendesah.

"Kamu sangat cantik Lintang, aku sudah menyukaimu saat pertama kali aku melihatmu, dan aku merasa bahagia saat ini bisa memilikimu seutuhnya, terlebih aku bisa menikmati tubuhmu seperti ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu sekalipun kamu memintaku. Aku akan berusaha untuk membahagiakanmu." Kata Doni dengan gerakan pinggulnya yang perlahan.

Lintang tersenyum dan menoleh kekiri karena malu.

"Aku takut hamil Don." kata Lintang pelan dan menggigit bibir bawahnya menahan desahannya.

"Tenang saja, jika kamu belum siap hamil aku tidak akan membuatmu hamil." kata Doni yakin. Lintang mengerutkan kening karena Mendengar jawaban Doni.

"Apa maksudmu, bagaimana kamu tau aku nggak akan hamil, kita melakukannya tanpa pengaman dan aku tidak meminum pil pencegah kehamilan." tanya Lintang penasaran. Doni tersenyum dan menghentakkan pinggulnya kuat hingga membuat Lintang memekik.

"Aaaaakh." pekik Lintang dan mencakar bahu Doni hingga lecet.

"Kamu percaya kan padaku?" tanya Doni. Lintang menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau memang kamu percaya padaku, jangan banyak bertanya, yang jelas aku tidak akan pernah mencelakai mu. Aku akan berusaha melindungi mu dari apapun. Aku akan membuatmu hamil jika memang kamu bersedia mengandung anakku, jika kamu masih belum siap, aku tidak akan membuatmu hamil meskipun kita bercinta setiap hari tanpa pengaman apapun." kata Doni dan kembali melumat bibir Lintang dengan penuh nafsu. Ia mempercepat gerakan pinggulnya maju mundur dan membuat Lintang mendesah karena merasakan milik Doni yang semakin keras.

Beberapa saat kemudian mereka berdua melenguh bersama karena mendapatkan pelepasanya bersama.

"Hhhhh hhhh hhhh." nafas mereka berdua tersengal sengal. Doni menciumi wajah Lintang "terimakasih sudah memuaskanku. Kamu milikku selamanya." ucap Doni dan merebahkan tubuhnya di sebelah Lintang.

"Don, kamu nggak akan ninggalin aku kan setelah kita melakukan ini." tanya Lintang sambil menatap langit langit kamar hotel. Doni tersenyum dan membalikkan tubuhnya menghadap Lintang.

"Aku kan tadi sudah mengatakan pada mu, aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku akan menunggumu sampai kamu siap untuk menikah. Aku benar-benar mencintaimu Lintang, bukan karena tubuhmu aku menginginkanmu. Jika hanya karena seks, aku bisa melakukannya dengan wanita manapun, selama ini banyak wanita yang suka rela menyerahkan tubuhnya untuk aku nikmati. tapi mereka semua hanya aku jadikan pemuas sesaat, tapi bersamamu, aku ingin lebih dari sekedar penghangat ranjangku, aku ingin menjadikanmu istriku, ibu dari anak-anak ku, menjadi teman hidup ku hingga tua nanti." kata Doni dengan tatapan tulus. Lintang mencari kebohongan dari manik mata Doni, tapi yang ia dapatkan hanya ketulusan. lintang tersenyum dan memeluk Doni.

"Janji jangan pernah berhubungan seks dengan wanita manapun lagi ya." kata Lintang di ceruk leher Doni. Doni terkekeh dan mengusap bahu telanjang Lintang.

"Tidak lagi, jika aku menginginkannya aku akan mendatangimu. Kamu bersedia kan melayaniku jika aku menginginkannya." tanya Doni.

Lintang menatap Doni heran.

"Bagaimana jika kamu di kota dan aku di kampung."

"Aku akan mendatangimu dengan caraku, jangan pernah pikirkan bagaimana caranya."

"Tapi gimana aku tau kalo yang datengin aku itu kamu, bukan setan yang menjelma jadi kamu?" mendengar itu Doni tertawa.

"Aku akan langsung mencium dahi mu, jika aku mencium keningmu saat aku mendatangimu, berarti itu aku. Dan kamu bisa membuat kata kunci sekarang, nanti aku akan memberikan jawaban padamu untuk meyakinkanmu bahwa itu benar-benar aku yang datang." mendengar perkataan Doni Lintang berpikir.

"Kata kunci ya, eemmm apa ya." lintang berpikir sambil mengetuk dagunya dengan telunjuk. Doni memandangi wajah cantik Lintang dengan tidak bosan. Ia tersenyum dan membelai pipi Lintang yang putih.

"Emmm, gimana kalo aku tanya tanggal pertama kita pacaran." kata Lintang sambil menoleh kearah Doni. Doni mengangguk setuju dan tersenyum.

"Boleh, hanya kita bukan yang mengetahuinya. Jadi kamu tanyakan kata kuncinya, dan aku akan menjawabnya." ucap Doni. Lintang tersenyum dan kembali memeluk Doni.

"Don, aku ingin lagi." bisik Lintang malu-malu di telinga Doni. Doni terkekeh mendengar perkataan Lintang. "Ha ha ha ha, aku akan membuatmu kembali menjerit sayang." ia langsung menindih tubuh Lintang dan mencium bibir Lintang dengan lembut.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!