"aaakhhhhhh"teriakan arlita menggema diseluruh penjuru kamar
mata arlita melotot tak percaya mendapati seseorang tidur disebelahnya dengan santainya melingkarkan tangannya keperut arlita.
Bryan masih mengumpulkan kesadarannya
iya..dia adalah Bryan yang tak lain bos arlita dimana arlita bekerja.
"dek,ini masih pagi lho,kenapa teriak-teriak?"protes Bryan dengan entengnya.
"mas bee???"arlita bak tersambar petir dipagi hari mendengar suara yang sangat dikenalinya itu.
bagaimana bisa bosnya yang dia tahu sedang pergi ke china untuk melanjutkan studi S2 nya,tiba-tiba muncul dikamarnya.
dunia arlita seperti bak dongeng yang berubah 180°dalam semalam.arlita yang belum bisa membuka hatinya untuk seseorang lagi karena terlalu trauma dengan cinta pertamanya.tiba-tiba menyadang status istri dari Bryan arseno yang tak lain bosnya sendiri.
lhooooo kok bisa??
bagaimana kelanjutan kisah mereka??
ayoo gaes..baca novel pertama ku
tolong sampaikan kritik sarann
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
"eh,,eh ..loe tadi liat gak mas bee Dateng bareng arlita..anak devisi pemasaran?."Ola yang datang-datang langsung mulai bergosip
beberapa orang yang ada di kafetaria yang disediakan kantor pun mulai menoleh kearah Ola.
"masak sih?."Dewi pun mulai penasaran.
"bener.gue lihat tadi arlita turun dari mobilnya mas bee."ujar Ola sambil mengaduk Kofi yang dia buat.
"wah..bidadari kantor kita udah sold out dong."rehan pun ikut nimbrung.padahal niatnya mau bikin kopi.
"loe naksir sama arlita?."tanya Dewi sinis
"siapa cowok disini gak suka sama arlita coba?."sahut Heru
"bukannya Arlita disini julukannya perawan tua ya."Dewi terlihat tak suka banyak orang yang memuji arlita.
"umur itu hanya sebuah angka .. kenyataannya banyak cowok-cowok sini yang terpesona oleh arlita.bener gak her?."rehan pun membeberkan beberapa fakta arlita memang banyak yang mengincar.
"Yo i...loe tau Wisnu manager keuangan?."balas Heru
"kenal." jawab kompak Dewi,Ola dan rehan.
"gue denger Wisnu udah lama deketin arlita.rumornya mereka menjalani hubungan."Heru memberitahukan informasi soal Wisnu yang memang juga santer dirumorkan dengan arlita.walaupun masih belum jelas soal rumor tersebut.
"yang bener loe ."Dewi tampak kaget dengan rumor soal Wisnu dan arlita.
Dewi sendiri sudah mengincar Wisnu dari dulu.wisnu dan arlita adalah teman satu kampus Dewi tapi beda jurusan .dari masa kuliah Dewi memang suka sama Wisnu,dia pun. Bekerja disini karena ingin dekat dengan sang gebetan.sudah banyak usaha yang Dewi lakukan untuk mendekati Wisnu tapi tuh cowok malah lempeng-lempeng aja.apa jangan-jangan gara-gara arlita makanya Wisnu seperti tertutup kalau didekati cewek lain.
Sial,,kenapa sih tuh cewek jadi incaran semua cowok.udah punya mas bee juga masih aja tebar pesona sama wisnu.gerutu Dewi dalam hati sambil melangkah meninggalkan kafetaria.
Arlita sebenarnya agak risih dengan tatapan orang-orang pas dia nyampek kantor tadi.disepanjang jalan menuju ruangannya semua mata melihat dirinya,ada yang menyapa dengan senyuman ramah,ada yang pura-pura biasa aja,ada juga yang sinis menatapnya.arlita tau mungkin ini efek berita tentang pernikahan dirinya dan Bryan.kok semua orang dikantor, dirinya aja masih gak percaya dan syok mengetahui kenyataan soal dirinya sudah menikah 2 tahun yang lalu dengan sang bos.
"ta,kamu dipanggil keruangan mas bee sekarang." kata Bella membuyarkan lamunannya.
"ada apa emangnya?."arlita heran karena memang dirinya tak ada urusan pekerjaan yang harus bertemu dengan sang bos,kalau dirumah adalah suaminua sendiri
"kangen kali."goda Bella cengar-cengir
arlita tak menanggapi ocehan Bella yang menggoda dirinya.dia pun bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah keruangnya sang bos.
"cie...cie...ditinggal bentar aja udah kangen.berasa banget pengantin barunya."makin kenceng teman-teman satu ruangan arlita menggoda arlita.
Walaupun Arlita masih denger dengan ocehan rekan kerjanya tapi dia berusaha untuk tenang dan tak menanggapi berlebihan karena ini dikantor.dia harus profesional dalam membedakan pekerjaan dan urusan pribadinya.
tok..tok..tok...
Arlita mengetuk pintu ruangan Bryan sang bos.
"masuk."terdengar suara sang bos didalam ruangan menyuruhnya untuk masuk.
segera arlita membuka pintu ruangan Bryan.saat pintu sudah terbuka, arlita cukup kaget dengan kehadiran seseorang dimasa lalunya.namanya Hana.
"kamu udah Dateng."kata Bryan lembut saat mengetahui kedatangan sang istri yang juga karyawannya dikantor.
"mas bee memanggil saya?."tanya arlita sopan bagaimana pun sekarang dia di kantor.
Bryan mendekati sang istri lalu menggenggam tangannya mengajaknya duduk disamping dirinya.
Arlita sedikit kesal dengan sikap bryan.buka apa-apa ini dikantor.kalau dikantor kan mereka bahwa dan atasan.
"mas.ini dikantor."protes arlita sambil berusaha melepaskan tangan dari Bryan.
"emang kenapa di kantor?dikantor dan dirumah kamu kan istri aku."Bryan malah merangkul pinggang arlita posesif.
Hana yang melihat adegan pasangan suami istri didepannya tampak sedikit risih dan canggung.ini kali pertama dia bertemu arlita setelah kejadian waktu itu sekitar 3 tahun yang lalu.
"boleh kita mulai sekarang pak Bryan soal diskusi menentukan konsep resepsinya."tanya hana mencoba mempercepat urusannya dengan sang klien.
"baiklah Bu hana.maaf istri saya memang agak pemalu.biasa lagi bawaan bayi."Bryan malah menjaili sang istri.
Arlita melotot kaget mendengar Bryan berkata seperti itu.bayi apaan?gue aja belum diapa-apain kok.omel arlita dalam hati..
"selamat kalau begitu pak."Hana cukup kaget dengan ucapan kliennya bilang bahwa sang istri sedang hamil.
"selamat ya Bu arlita."ucapnya menoleh kepada arlita.
"makasih."jawab arlita singkat tanpa melihat kearah Hana.
"anda mengenal istri saya?."Bryan menangkap gelagat aneh antara sang istri dan pemiliki wedding organizer yang akan dia sewa untuk acara resepsinya dengan arlita nanti
"kami teman sekolah dulu."jawab Hana santai
"waw bagus dong."Bryan tampak kaget mengetahui kalau mereka berteman
"kamu kok gak bilang sih kalau Bu Hana ini temen sekolah kamu?."Bryan beralih menoleh kearah arlita.
arlita diam tak merespon.dia hanya tersenyum kaku.
"kita udah lama gak bertemu pak.mungkin Bu arlita sedikit lupa dengan saya."buka arlita yang bersuara tapi Hana yang menjelaskan.dia merasa arlita masih belum bisa biasa dengan dirinya.
Bryan hanya membalas dengan senyuman.dia bukan orang yang tak peka dengan suasana diruang sekarang.terasa sekali ada perang dingin antara sang istri dan temannya itu.
Hana pun mencoba memberikan beberapa konsep resepsi pernikahan untuk bahan pilihan Bryan dan arlita.saat diskusi pun arlita banyak Diam .lebih banyak Bryan dan Hana yang diskusi masalah konsep resepsi pernikahannya nanti.
Arlita sendiri sebenarnya kaget mengetahui Bryan sudah menyewa wedding organizer untuk resepsi pernikahan mereka.bagaimana pun juga arlita masih dalam suasana berkabung setelah meninggalnya sang bapak.tapi untuk saat ini arlita membiarkan Bryan melakukan apa yang dia mau.nanti setelah pulang kantor arlita akan membicarakan soal resepsi yang tak diskusi dulu dengannya.
ingat kawan
90% fakta membuktikan
yang berpotensi melukai kita itu
orang terdekat kita sendiri
didepan manis.. dibelakang ngomongin kita abis-abis.
Lanjut part berikutnya gaes
Ijin koreksi sedikit ya.
Sebaiknya dalam penulisan kalimat, awalnya harus di dahului dengan huruf kapital aku lihat disini author masih campurin hurufnya.
mungkin kedepannya bisa lebih di perhatikan karena kalau di revisi bab sudah terlalu banyak.
Salam dari pemula /Smile/