Berawal dari sebuah mitos yang diceritakan dari mulut ke mulut cerita itu mulai menjadi kenyataan. Satu persatu warga meninggal, mereka dibunuh, darah mereka diambil untuk kelangsungan hidup entitas lain yang mengancam kehidupan.
Beberapa remaja desa mulai mencari tahu tentang makhluk tersebut demi menghentikan tragedi mengerikan.
Makhluk itu ada diantara mereka, dia menyamar untuk memangsa.
*
Cerita ini karya orisinil author, mohon untuk tidak melakukan plagiat. Mari kita saling menghargai dan mendukung.
Jangan lupa ikuti ig @aca_0325
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Malam ini adalah acara ulang tahun Arion keres. Sejujurnya, Melati ataupun Sultan tak mengenal pria itu dan tidak tahu siapa dia. Kata Alisa, dia akan menjelaskan sesuatu disana karena itulah Melati mau memenuhi undangan tersebut.
Gaun hitam berlengan pendek dengan panjang dibawah lutut itu sudah terpasang sempurna di tubuh semampai Melati. Ia mematut penampilannya yang anggun melalui kaca berukuran sedang yang terpasang di dinding kamar. Ia juga memakai kalung berlian berwarna di leher jenjangnya dengan mata kalung berwarna hitam pekat. Rambutnya di biarkan tergerai. Alisa yang memberinya Gaun dan kalung tersebut, katanya itu adalah drescode acara ulang tahun Arion. Tak lupa satu topeng mata pesta warna putih yang juga harus dikenakan. Namun, Melati menyimpannya untuk sementara didalam tas, tak mungkin Ia memakai topeng dari rumah, ibunya akan curiga.
Setelah dirasa penampilan nya sempurna, Ia segera keluar dari kamar lalu menghampiri Alisa yang sedang menunggunya di ruang tengah. Gadis berwajah datar itu juga mengenakan gaun serupa.
" Tante, kalau begitu kami pamit dulu."Kata Alisa menyalami tangan Ibu melati dengan takzim, sengaja melati memintanya untuk datang supaya di izinkan pergi. Walau sempat menolak, akhirnya setelah beberapa bujukan gadis itu mau datang ke rumahnya.
"Hati-hati ya, nak, tolong peringatkan melati untuk tidak minum alkohol." Kata Ibu melati sembari mengusap lembut rambut Alisa.
Melati hanya memutar bola matanya jengah, ibunya memang mendidiknya dengan cukup keras. Ia di bebaskan pergi kemana saja tapi jika melati melampaui batas, ibunya tak segan memberinya hukuman yang lumayan menakutkan. Seperti mengurung nya di kamar selama beberapa hari. Karena tidak mau mendapatkan hukuman melati selalu ingat dengan batasan yang diberikan ibunya.
"Aku akan menjaganya," Jawab Alisa, entah kenapa terdengar seperti ledekan di telinga Melati.
"Berangkat dulu, Bu." Melati ikut menyalami tangan ibunya.
"Ingat, Mel, jangan membuat masalah disana dan jangan mempermalukan keluarga Alisa." Kata Ibu mengingatkan. Ya, Melati memang mengatakan pada ibunya kalau ia diajak Alisa ke pesta ulang tahun saudaranya.
"Enggak, Bu. Udah ya, Aku pamit." Tak mau mendapat omelan lagi melati segera menarik tangan Alisa.
Mereka segera menaiki mobil milik Ayah Alisa. Setelah pintu mobil terkunci sempurna Alisa mulai melajukan mobil menuju rumah Sultan.
Sultan sudah menunggu di tepi jalan tak begitu jauh dari rumahnya. Ia masuk ke kursi belakang. Malam hari cukup dingin, tetapi tidak satupun yang memakai jaket.
"Di kursi paling belakang ada selimut," Kata Alisa setelah diam cukup lama. Mobil sudah mulai meninggalkan jalan desa, saat memasuki jalan raya Alisa mulai mempercepat laju mobil.
" Tolong ambil, tan, dingin nih."Ucap Melati.
Sultan membalikkan badan, Ia menjangkau selimut yang terlipat rapi kemudian melemparkan dengan lembut pada Melati.
"Makasih," Ucap Melati mulai menyampirkan selimut di paha sampai mata kaki, Ia melirik ke samping, Alisa nampak tidak kedinginan sama sekali.
"Kamu nggak dingin, Al?" Tanya Sultan, Ia juga memakai selimut. ternyata Alisa menyimpan Dua selimut di kursi belakang, entah memang sengaja menyiapkan untuk mereka atau mungkin hanya kebetulan saja.
Alisa menggeleng, matanya masih fokus ke depan.
Setelah melaju di jalan raya selama lima belas menit, Alisa membelokkan stir ke sebelah kanan, ada jalan beraspal satu jalur disana. Melati tahu jalan itu adalah jalan menuju hutan lindung yang terletak berdekatan dengan hutan Rimbun hitam. Disebut sebagai hutan rimbun hitam karena pepohonan yang tumbuh disana sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun, jika dilihat dari kejauhan akan terlihat seperti rimbunan daun hijau tua menghitam.
"Rumah Arion di dekat hutan lindung ya?" Tanya Melati heran, karena seingat nya tidak ada rumah orang disana saat ia liburan semester tahun lalu.
"Bukan. Acaranya di villa Lolicia," Jawab Alisa.
"Hah? Villa itu ada dimana?" Tak pernah Melati mendengar tentang villa tersebut, Ia menoleh ke belakang pada Sultan yang sama heran dengannya.
" Dunia ini luas, mel, kau tidak akan mengetahui apa-apa jika hanya berdiam diri dirumah."ujar Alisa datar.
"Ya, kamu benar." Melati mengalihkan pandangan keluar jendela, mereka sudah hampir sampai di hutan lindung. Pohon pinus yang ditanam disepanjang jalan sudah mulai terlihat di kejauhan.
Mobil melewati kawasan hutan lindung terus melaju kearah Hutan rimbun hitam, hawa suram tidak mengenakkan mulai terasa. Tidak ada lampu di sepanjang jalan, hanya mengandalkan lampu mobil membuat suasana jalan kian suram.
Setengah perjalanan mereka melihat sebuah mobil berwarna abu-abu terhenti di tengah jalan.
"Mobilnya mogok mungkin," Ucap Sultan.
"Gimana dong?" tanya melati cemas.
"Tunggu disini, aku akan menanyainya." Alisa langsung keluar menghampiri mobil di depan.
"mau kemana, tan? "
"Aku akan menemani Alisa, siapa tahu mobil itu milik orang jahat yang hendak mencelakai kita." Jawab Sultan menyusul Alisa keluar.
Mau tak mau melati keluar dari mobil.
"permisi, apa ada masalah?" Alisa mengetuk pelan kaca mobil tersebut.
Sultan berdiri di samping kanan Alisa, sedangkan Melati di samping kirinya.
Kaca mobil diturunkan, terlihat seorang pria dan wanita dewasa didalamnya. Si wanita melemparkan senyum tipis, wajahnya sangat menawan, Ia terlihat seperti Dewi yang diturunkan ke bumi.
" Eum, tidak ada. Ah, maaf mengganggu perjalanan kalian."Ucapnya penuh rasa bersalah, wanita itu keluar dari dalam mobil kemudian mengulurkan tangan, "Lola Glaudini," katanya mengenalkan diri.
"Kalau begitu bisa tolong minggir?" Tanya Alisa dingin tanpa membalas uluran tangan Wanita bernama Lola itu.
"Al, dia udah baik loh minta maaf. Kok kamu malah ketus?" Bisik Melati.
Lola menarik kembali tangannya kemudian tersenyum manis, wajah ramahnya akan membuat orang lain mudah merasa nyaman.
" Sepertinya tujuan kita sama, pesta ulang tahun Arion. Bagimana kalau berangkat bersama?" Lola menyarankan.
"Ide bag-"
"Bisa minggir?" Alisa langsung memotong perkataan Sultan.
"Sayang sekali," Lola menghela nafas panjang, masih tersenyum, "Kau tidak ramah."
"Sayang, ayo pergi!" Lola kembali masuk kedalam mobilnya.
Tak lama mobil itu sudah melaju cepat, menghilang di ujung jalan.
"Kenapa kamu ketus banget sama dia, Al?" Tanya Sultan setelah mereka kembali kedalam mobil.
"Jangan menilai seseorang dari luar. Nggak semuanya yang terlihat bagus di luar akan bagus juga di dalam." Alisa melihat sekilas ke belakang dari kaca, "Dunia ini penuh kemunafikan. Terkecoh sedikit saja kau akan hancur,"
Lagi, Kata-kata Alisa tidak dimengerti oleh melati. Gadis itu terlalu misterius. Perkataan nya terkadang terlalu abu-abu, dia tidak pernah mengatakan sesuatu secara hitam atau putih. Alisa orang yang membingungkan, entah apa yang sedang disembunyikan gadis itu dibalik wajah datarnya. Dia seperti lautan dalam yang menyimpan banyak teka-teki.
...***...
Jangan lupa vote, komen dan subscribe yaa
follow ig @aca_0325
kenapa Nia tdk dibangkitkan seperti Dewi?
apakah Baron yg culik bayi sbg syarat buat hidupin Nia?
apakah mereka dr awal sdh mentargetkan melati?
desa ini, benarkah ada manusia nya?
selain Mahendra dan sultan, sekarang pun aku curiga melati jg sebenarnya bagian dr makhluk kegelapan, hanya blm.menyadari... Krn keluarga melati sendiri bagiku memcurigakan...
dan lagi Krn liat Baron dg mudah membangkitkan sosok yg dah terkubur demi membangkitkan kembali Nia...
knp hanya orang tua yg tau...
apakah Asep yg minta makhluk kegelapan buat bunuh manusia tp utk apa? merusak perjanjian?
tp siapa yg udah bawa Hendra ke pesta waktu itu ya?
kl melati dan sultan kan diajak sama Alisa..
ada rahasia apa di buku itu?
klpun ada yg nyulik apakah Asep ato suruhan Gideon buat mancing melati... hmmm🤔
btw, knp melati bs jd incaran Gideon jg ya selain Arion 🤔