Anak Jenius Yang Terbuang

Bian dan Adi masuk kekelas nya, setelah lama berada diruang kepala sekolah Bian dan Adi hanya mengikuti pelajaran sebentar.untuk Bian hal itu tidak masalah tapi untuk Adi yang hanya memiliki otak biasa pasti kesulitan.

Bian menelpon kakek Joss menatakan bahwa Bian tidak akan mampir kerumah kakek Joss tapi Bian akan pergi kerumah kak Dito karena akan mengurus laporan dan mencari tahu tentang keluarga Kevin.

Sepanjang perjalanan Bian mengistirahatkan diri dengan memejamkan matanya hingga Bian terbangun didepan rumah kak Dito, Dito sudah menyiapkan mobil yang akan membawa Bian kerumah nya pribadi. Didalam mobil Bian menanyakan keadaan perusahaan apakah ada gangguan.

"Kak gimana kabar perusahaan apakah ada yang mencoba bermain curang disana"Bian hanya iseng ingin tahu tentang perusahaan melalui Dito,padahal Bian selalu memantau melalui cctv pribadinya disetiap orang, Bian menaruh alat cctv di bet nama setiap karyawan jika ada yang macam-macam Bian akan tahu.Selama dimobil Bian dan Dito mengobrol tentang banyak hal sampai mereka tiba dirumah pribadi Bian mereka berpisah untuk mengurus kesibukan masing-masing.

Bian sebelum mengerjakan laporan Bian mencari tahu keluarga Kevin, dan didapat bahwaperusahaan itu warisan dari keluarga orang tua ibu Kevin, Bian tersenyum kecil melihat tentang perusahaan milik keluarga Kevin.

"Kalian sudah berani membuang makana saya maka kalian harus merasakan bagaimana rasanya orang ingin makan tapi tidak ada yang bisa dimakan"Bian pun mengotak atik program laptop nya dan tak berapa lama "Sukses"

Setelah mengurus perusahaan milik keluarga Kevin Bian meneliti laporan yang sudah menumpuk. Bian menikmati waktu tak terasa sudah sore dan Bian menyudahi pekerjaanya dan langsung bersiap pulang dengan Dito.

Sesampainya Bian dirumah Dito Bian langsung memasuki mobil jemputannya dan menuju rumah nya.sesampainya dirumah Bian tidak melihat orang tuanya diruang tamu Bian langsung berjalan masuk kekamarnya untuk mandi dan beristirahat.

Bili pulang sangat larut sehingga tidak bisa makan bersama anak dan istrinya, Bili sebenarnya merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi perusahaan sedang diserang oleh musuh yang menginginkan perusahaan Bili bangkrut.

Pagi hari saat Bian turun dari lantai atas Bian melihat ayah nya yang kusut dan Bian pun bertanya pada ayah nya.

"Ayah kenapa, ayah kelihatan sangat kusut apa ada masalah yah"?

"Perusahaan ayah terancam gulung tikar Bian ,uang perusahaan telah hilang semuanya tanpa ada sisa sedikit pun, ayah bingung harus mencari dana bantuan dari mana?

"Ayah bukankah perusahaan lain banyak yang bisa membantu terutama perusahaan B yang saya dengar ayah sudah bekerja sama dengan nya"

"Ayah sudah mengajukan sejak seminggu yang lalu namun pihak perusahaan itu tidak menanggapi Nya"Bian yang mendengar itu begitu marah ternyata selama ini saya kecolongan"Kita lihat siapa yang berani bermain dengan keluargaku"Bian bermonolog sendiri dalam hati"

selesai makan pagi Bian pamit berangkat ke sekolah, disepanjang jalan Bian sibuk berbalas pesan kepada orang kepercayaan nya untuk menanyakan apakah ada pengajuan pinjaman dari perusahaan Abraham.

"Jack kamu cari tahu apakah ada surat dari Perusahaan Abraham yang mengajukan pinjaman, dan siapa yang sekarang menyimpan surat itu langsung kamu pecat secara tidak hormat dan jangan biarkan perusahaan manapun menerima dia bekerja kalo ada maka perusahaan itu menjadi musuh perusahaan saya"

"Siap tuan muda"

Bian tidak membalas apa pun lagi kepada Jack,Bian tinggal menunggu hasil yang dikerjakan Jack.

Bian telah sampai disekolah dan masuk keruang kelas nya, Bian mengikuti pelajaran seperti biasa hingga jam pulang.

Bian sepulang sekolah langsung menuju kamarnya tanpa memperdulikan makan siang nya. karena Bian penasaran siapa yang mencuri uang perusahaan ayah nya. Bian langsung membuka laptop nya dan berselancar dan akhirnya Bian mendapatkan nama orang yang mencuri uang tersebut dan mengembalikan semua ke perusahaan ayah nya dan menguras habis saldo rekening tersebut dan disebar kesembarang rekening. setelah selesai Bian keluar untuk makan siang.

Diperusahaan Bili diberi laporan oleh bagian keuangan bahwa uang yang hilang telah kembali ke rekening perusahaan Bili, Bili merasa senang karena perusahaan nya tidak jadi mengalami kebangkrutan. Bili berpikir keluarganya tidak ada yang tau tentang masalah dikantor siapa yang telah membantunya tiba-tiba saja nama Bian muncul begitu saja tapi Bili menghapus dugaan itu bagi Bili tidak mungkin anak nya bisa membantu perusahaan yang hampir bangkrut pasti orang lain.

Sementara Bian dirumah sedang bermain dengan adiknya karna masalah ayah nya Bian tidak kerumah kakek Joss.