NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Senja jingga mewarnai langit sanghai, menandakan waktu di mana matahari menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat, pesona indahnya tak mampu mengobati hati sayat milik jeno aranggara, hembusan demi hembusan nafas berat menemani sesaknya dada tak mampu berkata-kata,hanya diam, dengan tatapan kosong yang ia tampakan, kini jeno telah berdiri di tepi rooftop apartemen milik renandi, setelah ia berhasil berkecamuk dengan dirinya mengantarkan papah kesayanganya ke peristirahatan terakhir.

"jen... makan dulu yuk lo dari pagi belom makan"

"gua gak laper ren!!"suara jeno lirih

dari arah belakang renan terlihat aruna dan malik memandang anak nya iba. iya!setelah ichan memberi kabar duka aruna, malik dan mika pun segera flight ke sanghai.

aruna tau betul bagaimana sakit yang anaknya tanggung selama ini, ia pun merasa sangat bersalah telah berkontribusi untuk banyak luka yang anaknya tanggung selama ini, penyesalan yang ia harap akan bisa di tebus.

"jen boleh kan mamah sama ayah temenin kamu di sini?" aruna dan malik menghampiri anaknya merangkul dan menyandarkan kepala jeno pada pundaknya.

"maah kalo jeno boleh memohon tolong maafin papah yah!"

"tanpa kamu memohon mamah sudah maafkan papah kamu dari lama jen! sekarang waktunya kamu yang berdamai dengan diri kamu yah" ucapan aruna terjeda melirik kembali anaknya yang telah bersandar, mengusap pipi dinginya, tak bergeming menimbulkan hening.

" jen... jeno capek yah sayang?" aruna kembali bersuara

"mah hhiikkss ini sakit banget buat jeno mah! apa jeno masih bisa berjalan lagi.."

"bisa sayang bisa, di sini ada mamah, ayah, abang mika, adek, dan teman-teman kamu, kami akan temani kamu"

"mah!"

"iya sayang!"

"jeno ngantuk!"

"ya udah ayo sayang kita masuk "

———\*\*\*———

19:08 WIB jakarta.

meyza yang tengah sibuk meracik susu untuk si kembar, ajisa yang tengah mondar mandir tak jelas, membuat atensi meyza terusik.

"lo ngapain sih!"tanya meyza

"bang jeno kak....!"

"stop jangan sebut nama itu lagi!"

"tapi..!"

"diem!! gua gak mau berhubungan sama dia lagi! dan stop bahas dia di rumah ini!! atau gua bakal marah banget sama lo!!"

final meyza seraya memasuki kamarnya.

"kak gua yakin lu bakal nyesel" aji bermonolog.

tepat memasuki kamar meyza masih dengan suara yang berdialog sendiri.

"apaan sih aji ngomongin tu orang, benci banget gua! dan sampai saat ini tu orang gak ada sedikitpun usah buat minta maaf sama gua! dasar emang bajingan! apa yang gua harapin dari si buaya rawa itu hih!! emang gua yang bego sih dari awal udah di peringatin sama adek sendiri tapi gak mau tau! giliran sekarang gua udah jatuh cinta dia gak ada effort buat gua bangke emang! hiiihh!! benci benci bencii banget gua sama lo jeno!!" suara meyza terjeda lalu meluruh

"gak!! gua kangen banget sama dia!! aaarrgghh!!" lanjut meyza.

\*two weeks have passed\*

semua berjalan sesuai kemauan meyza, tak ada jeno di dalam hidupnya, berlalu 2minggu tanpa kabar, namun tak di sangka sepi mulai menyelimuti, tak ada lagi yang mengganggu nya, mengajak bermain, bersenda gurau, tak ada lagi yang berani menggodanya, ternyata ia sadari sehambar itu tanpa jeno, namun rasa benci nya membuncah kenapa pria itu tak ada sedikitpun berusaha menemuinya, bahkan sekedar menghubunginya lewat ponsel, tak ada rasa bersalah kah dia? tak ada kata maaf sedikitpun yang ia usahakan! sampai berjalan 1bulan-2bulan, meyza akui ia rindu namun tak lagi mau berurusan denganya.

———\*\*\*———

Berbeda dengan jeno yang kini masih meringkuk di dalam selimut tebal, di temani gelap kamarnya ia bahkan tak membiarkan sedikitpun sinar memasuki kamar, tubuh yang mulai kurus, mata yang mulai berkatung tak terawat,dengan rambut sedikit memanjang, makan pun sudah tak bernafsu bahkan ia tak pernah mau keluar dari kamarnya, tak ada satupun orang yang di dengar olehnya, mamahnya bahkan sahabat-sahabatnya sudah sangat frustasi menghadapi jeno.

"gua benar-benar sudah kehilangan cara untuk bikin jeno bisa keluar kamar, mau sampai kapan dia seperti ini gua khawatir, dia mati muda" celetuk ichan asal.

kini apartemen jeno sudah seperti markas untuk para sahabatnya, setiap pulang kerja mereka selalu datang bahkan menginap untuk menemani jeno, terkhusus ichan dan jevan yang sudah seperti pindah rumah karena ia selalu pulang kerumah jeno setiap selesai aktifitasnya.

"bacot lu chan kalo ngomong tu di filter..." ucap jevan sembari melempar bantal ke arah ichan.

kini renan dengan telaten menyiapkan makanan untuk jeno, ia bahkan menyiapkan obat-obatan untuknya, sebagai bentu penebusan rasa bersalahnya, renan selalu telaten merawat jeno, walau pada akhirnya penolakan yang ia dapatkan, tapi itu tak membuat renan berhenti merawat jeno.

"ren... ren lo udah kek bini nya jeno aja tiap hari nyiapin makan, itu kambing kalo laper juga makan sendiri" suara ichan dengan canda nya.

"bwahaha... kambing emang mirip sih! lagian kagak pernah keluar kamar tu orang, mana kalo gua buka horden nya selalu tantrum kagak jelas, kek anti sama matahari tu orang" tambah jevan.

"je jangan-jangan jeno udah jadi vampir"

"bisa jadi! soalnya takut matahari! eeh ren coba deh itu air di ganti darah babi siapa tau manjur" celetuk jevan.

"brisik lu bedua! sehari aja normal bisa gak? gua nganter ini dulu ke kamar jeno, itu yang di meja makanan buat lu berdua" timpal renan.

"nah gitu dong adil, kalo gini kan kita bisa diem... bentar hahaha...!" suara ichan meledek.

dengan langkah pelan renan memasuki kamar jeno gelap ya sangat gelap.

"jen.. makan dulu nih gua masakin sop iga kesukaan lo, abis itu minum obat yah!"

"keluar ren..!"suara datar jeno menggema.

"iya nanti gua keluar asal lo makan dulu nih, ini obatnya yah" renan agak merinding mendengar suara jeno walau biasa ia dengar namun tetap saja setiap mulut jeno terbuka itu seperti sebuah sayatan.

"gua sehat! gak perlu minum obat! dan singkirin masakan lo gua gak mau makan!"

suara dingin nan berat jeno lontarkan.

"tapi jen lo harus...."ucapan renan terpotong.

"lo mau keluar atau gua bunuh lo di sini" kata-kata menyeramkan itu lagi yang renan dengar membuat bulu kuduknya merinding.

"jen... kamu gak perlu sampai bicara seperti itu sama renan" dari arah pintu masuk aruna menimpali, aruna pun menghampiri anaknya membawakan bebrapa makanan dan buah.

"nak renan makasih ya nak atas perhatiannya, kamu boleh keluar sekarang biar tante yang ngurus jeno" suara lembut aruna membelai pundak renan.

"baik tante!" renan pun keluar dari kamar jeno.

"jen sayang... kamu mau sampai kapan seperti ini terus nak, ini sudah 2bulan kamu tetap mau bertahan dengan seperti ini? mamah yakin papah kamu pasti sedih melihat kamu seperti ini!"dengan lembut aruna membelai surai hitam yang mulai lusuh milik anaknya.

"gak tau mah! jeno gak tau!! jangan berisik!! jeno pengen tenang mah! kenapa semua orang berisik banget sih!! jeno pengen sendiri!! keluar maaah!! keluaaar!!" bulir bening aruna pun mulai pecah sembari memeluk anaknya, namun selalu di tepis jeno, yang terus menyerua memerintahkan mamahnya keluar kamar.

"ok .. ok mamah keluar nak kamu tenang yah, lihat mamah, ini makanan masakan mamah, kamu makan yah! dan ini obat kamu minum yah!" suara lembut aruna mulai bergetar tak tahan menahan tangisnya aruna pun keluar kamar.

di bawah ternyata sudah ada malik dan mika yang menunggu aruna serta ingin melihat keadaan jeno.

"gimana keadaan jeno mah? apa dia mau minum obatnya?"tanya malik. yang hanya di balas gelengan oleh aruna. dengan raut sendu aruna menghampiri suaminya menyalurkan luruh hati nya yang begitu sakit melihat keadaan anaknya.

"yah bagaimana ini, kita semua sudah tidak punya mulai kehabisan akal untuk membuat jeno keluar dari kamar. dan sekarang jeno sudah tidak mau lagi minum obatnya" suara aruna meluruh dalam pelukan suaminya, pasalnya udah berbagai cara di lakukan namun jeno tak bergeming dari kamarnya.

"sebenarnya mika memikirkan ini dari lama, tapi mika ragu, soalnya sebelum jeno berangkat ke sanghai dia sempat membuat kesalahan pada wanita ini, dan mungkin sampai sekarang dia masih belum memaafkan jeno, makanya mika ragu untuk membahas ini" dengan nada suara yang lirih mika membuka percakapan.

semua atensi orang-orang yang sedang bercengkrama di ruang tamu itupun beralih pada mika, dengan mimik serius mereka lemparkan.

"maksud lo apa bang?"tanya ichan

"sebentar..! wanita.... maksud kamu wanita itu, ravera?" aruna pun menimpali.

"bukan mah! meyza namanya!" lanjut mika.

"HAH!! MEYZAA!!"suara renan dan ichan sontak meninggi bersamaan, mereka terlalu terkejut mendengar penuturan mika.

"bentar deh bentar,gua masih syok, maksud lo meyza kakak nya ajisa?" tanya ichan penuh nada penasaran.

"iya! kenapa emang? jangan bilang lo suka sama dia? soalnya gua juga suka?" timpal mika.

"aanjj....mmm"dengan reflek ichan membungkam mulut nya sendiri.

"eh maaf om tante kebiasaan ini mulut" dengan sedikit menampar mulutnya ichan membungkuk tidak enak.

"seriusan mereka pacaran bang" sekarang giliran renan yang penasaran.

"kalian pada kenapa sih? kalian suka juga sama meyza? kalo iya mending mundur, gua aja di tolak! dia lebih milih nungguin jeno!" mika kembali bersuara.

"bangsat bang asal lo tau meyza itu mantan gua waktu SMA, gua masih mau perjuangin dia yah mana ada mundur, lagian kita putusnya cuma karena salah paham doang jadi gak berat-berat amat masalahnya" cerocos ichan.

"eh ogeb bagi lo masalahnya kagak berat, tapi asal lo tau yang berat itu perasaan dia udah gak di lo lagi" mika mematahkan harapan tinggi ichan begitu saja.

" duh kit heart!!" ucap ichan sembari memegangi dadanya.

"udah udah dramanya lanjut nanti ya chan tante pusing dengernya kalian rebutin 1wanita, mending kita hubungi meyza sekarang siapa tau dia bisa bantuin kita" suara aruna melerai.

"baik aku aja telfon meyza" ichan pun menimpali.

"apaan gua aja" protes mika.

"ribet gua aja" kini renan pun menimbrung.

"huh!! udah udah biar tante aja, mika kirim nomor meyza" perintah aruna.

kini aruna pun menelfon meyza.

aruna. ;

Halo selamat sore, apa benar ini meyza naratama.

***mendengar nama yang di sebut aruna membuat jevan terlonjak***.

"meyza : iya benar ini dengan siapa yah?"

"aruna : maaf sebelum nya nak ini mamahnya jeno, maaf sudah lancang menghubungi nak meyza, tapi nak boleh tidak tante minta tolong sesuatu sama nak meyza.

***dada meyza semakin bergemuruh mendengar siapa yang menelfonya***.

"meyza. : iyah silahkan tante"

"aruna. : nak tante minta tolong kamu segera ke apartemen prima kenanga unit 323, tante tunggu yah, untuk jelasnya nanti tante ceritakan semua, tapi sekarang tante memohon sekali sama nak meyza tolong kesini ya nak!

"meyza : eumm baik tante nanti sepulang kerja meyza kesitu.

"aruna : makasih nak makasih....

TO BE CONTINUE.....

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!