NovelToon NovelToon
Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua / Pengawal
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Aletha seorang cucu angkat dari konglomerat dijodohkan dengan pria yang juga merupakan konglomerat. Pernikahan paksa berlangsung demi menjaga perusahaan keluarga Aletha dari ambang kehancuran.

Namun dalam kehidupan cintanya, Aletha tidak memiliki riwayat percintaan yang baik begitu juga dengan pernikahannya. Tetapi nasib berkata lain, dalam kehidupan rumah tangganya terselip pria lain yang menjaganya dengan baik.

Lalu apakah yang akan terjadi dalam rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar Memasak

Selama dirawat di rumah sakit, kondisi Aletha mulai membaik. Akhirnya dokter membolehkan Aletha untuk pulang dan kedatangannya disambut hangat oleh oara pelayan. Orang di rumah ini yang paling bahagia tentu adalah suaminya.

Kali ini David mencoba memasak untuk istrinya. Pria ini cukup sadar diri. Aletha termasuk kategori sering memasak makanan untuknya. Dan sesekali Ia juga harus memasak untuk istrinya.

Sekarang masakan David yaitu sup telah dihidangkan di atas meja. David memanggil Aletha untuk duduk dan mencoba masakan pertamanya.

"Kau baru pertama kali memasak ya?" tanya Aletha sembari mencoba mencicipi hidangan yang sudah ada di depan mata.

Sebenarnya David juga ragu akan masakannya, ia belum mencicipi rasanya. Tetapi tingkat kepercayaan diri saat itu sudah melebihi chef terkenal, jadi ia rasa sekarang tidak masalah.

Saat sesuap sendok sup itu masuk ke dalam mulut Aletha, tenggorokannya terasa panas dan gatal. Gadis itu batuk-batuk dan membuat David sigap sehingga memberikannya segelas air putih. Air itu mampu menetralkan rasa tidak enak yang masih lekat pada lidah juga tenggorokan Aletha.

"Ini tidak enak," pernyataan Aletha yang terlihat takut.

Segera David mencicipinya dan ia akhirnya sadar betapa buruknya ia dalam memasak. David menyambar air minum bekas istrinya.

"Maafkan aku," ucap David yang terlihat kecewa.

Aletha tersenyum dan mengusap bahu suaminya. "Aku tahu niatmu baik, tetapi kau harus belajar memasak terlebih dulu sebelum menghidangkannya."

Terpikirkan ide cemerlang oleh David. Hal ini merupakan kesempatannya untuk lebih dekat dengan Aletha dan membuat hubungan mereka semakin erat.

"Boleh ajari aku memasak?" pinta David.

Permintaan David disetujui oleh Aletha. Ia mengajak suaminya ke dapur untuk segera belajar. Aletha mempersiapkan bahan mulai dari sayuran, daging serta menunjukkan kepada David bumbu apa saja yang digunakan.

Awalnya Aletha menunjukkan cara memotong sayuran yang rapi dan daging yang benar. Ia juga mengajari bagaimana menakari bumbu yang sesuai agar rasanya lezat.

"Oh ternyata lada putihnya hanya sedikit itu," gumam David di samping Aletha.

Perkataan David yang baru saja ia lontarkan membuat Aletha menoleh dan menatapnya seperti seorang ibu yang curiga terhadap anaknya.

"Berapa banyak lada putih yang kau masukkan sehingga membuat aku terbatuk?" Aletha bertanya dengan tangan menyilang di depan dada.

David tampak berpikir sejenak. "Tiga sendok teh untuk satu porsi."

Perkataan tersebut membuat Aletha terkejut. Bagaimana bisa suaminya menaruh lada putih sebanyak tiga sendok teh ke dalan sup yang isinya hanya satu porsi. Suaminya ini harus benar-benar ia ajari.

Timbul pertanyaan dalam benak Aletha, siapa yang mengajari suaminya ini menaruh sebanyak itu lada putih dalam masakan.

"Darimana kau pelajari itu?" Aletha bertanya dengan rasa penuh penasaran.

"Dari ibuku. Waktu itu ia memasak sup dan bahkan lada putihnya lima sendok teh untuk ayah." David menjawab dengan santai.

Jawaban tersebut membuat Aletha kembali bertanya-tanya. Bagaimana rasanya dan apa komentar ayahnya terhadap masakan ibunya.

"Lalu apa reaksi ayahmu?" tanya Aletha sembari mengaduk sup.

"Ayahku ya," gumam David sembari mengingat sesuatu.

"Iya ayahmu, bagaimana responnya?"

"Ayah tidak pernah berkomentar terhadap masakan dan ya dia selalu melahap masakan dari ibuku."

Sontak Aletha terpukau kepada Ayah mertuanya yang sudah tiada. Suami hebat yang tidak mengomentari tidak enaknya masakan istrinya.

"Ayahmu sangat pengertian," puji Aletha.

Mendengar pujian dari Aletha untuk ayahnya membuat dirinya memanas. Ia sangat benci ketika sikap ayahnya dipuji. Karena pada kenyataannya ayahnya begitu jahat dan tidak manusiawi.

"Ayahku orang yang tidak baik," kata David dengan ketus.

Aletha terkejut dengan perkataan barusan, apa yang terjadi? Apa ia sudah salah bicara? Apa maksud David ayahnya bukan orang baik? Sepertinya ia telah salah bicara, meskipun Aletha tidak menemukan dimana letak salahnya. Bukankah ayahnya David suami yang baik? Bagi Aletha David terlalu rumit.

Sikap David yang tidak terbuka dan selalu setengah-setengah membuat Aletha masih menetapkan dinding penghalang. Ia tidak bisa begitu mudahnya melepaskan semua kesedihan dan ceritanya kepada pria ini. Beda dengan Dion, saat bersama Dion Aletha mampu mengerti apa yang pria itu maksud.

Sup di dalam panci telah mendidih. Aletha segera menoleh dan mematikannya, lalu membiarkan David lebih dahulu untuk mencicipinya. Masih seperti biasanya, masakan Aletha selalu memiliki rasa yang lezat.

"Ini enak sekali," puji David.

"Lain kali kau bisa masak seperti ini, ingat saja takarannya. Dan jika untuk dua porsi, maka takaran bumbunya dikalikan dua. Mengerti?" tanya Aletha.

"Mengerti istriku," ucap David dengan satu kecupan di pipi Aletha.

Satu kecupan itu membuat Aletha terkejut. Ekspresi yang tadinya biasa saja menjadi tegang. David memerhatikan wajah lucu ini dan terkekeh geli. Ia suka Aletha, ia suka sekali ketika pertama kali bertemu dengan gadis ini.

"Terima kasih," bisik David di pinggir telinga Aletha.

...----------------...

Di depan halaman rumah, Dion duduk bersama ayahnya. Langit gelap menandakan sudah malam, tetapi dua orang itu belum mempunyai niat untuk tidur.

"Kau belum mempunyai kekasih?" tanya ayahnya.

"Belum, aku belum tertarik kepada siapapun," jawab Dion.

"Meskipun aku bukan ayah kandungmu dan hanya ayah tirimu, aku menyayangi kalian berdua. Aku masih ingat terakhir ayahmu menitipkan kalian berdua kepadaku. Aku hanya ingin berpesan, jika kau menyukai seseorang maka biarkan hatimu membuka selebar-lebarnya. Jangan tutup hatimu dan menganggap bahwa itu bukan rasa cinta," kata Sang ayah kemudian beranjak dari tempat duduk.

Dion menghela nafas. Ia bingung. Ia juga pernah jatuh cinta ketika masa remaja. Tetapi itu sudah terlalu lama dan juga semenjak kejadian lima tahun yang lalu ia hanya ingin balas dendam.

Sebelum ayahnya benar-benar masuk, ia menoleh kepada Dion. "Jangan balas dendam, dendam hanya akan mempersulit kehidupan lagi. Jauhi dendam."

Lagi-lagi Dion merasa kecewa. Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tidak mampu membuat keluarga ini menjadi lebih baik lagi. Donor mata untuk Claudine selalu tidak ada, menurutnya David adalah dalang dari semua ini. Tetapi ia masih selalu bertanya, mengapa David melakukan ini?

Malam ini adalam malah yang sunyi. Ia akhirnya mampu menangis dalam kesendirian. Beban yang dirinya tanggung begitu besar.

1
Claranita
gws
Claranita
WTF
Claranita
gwe juga kok, takut naik
Rembulan Pagi: samaaaa
total 1 replies
gadis semeru
lanjut
Nadivhazha
Terus thea juga tau perselingkuhan aletha? tapi jatuhnya belum selingkuh
Claranita
istrimu suka lukis toh bàng
Claranita
5555
Claranita
psikopet
Claranita
lahap yng mna tu bang
Claranita
Alexa?
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘
Nadivhazha
You deserve better aletha, jangan pilih dion. Lo kalo milih Dion hidup lo gabisa bahagia karena David gila, please sama david aja
Nadivhazha
Emosi banget
Nadivhazha
Najis banget nih keluarga
Rembulan Pagi
FYI buat yang baca teliti, carreta ini nama bibinya
gadis semeru
semangat terus kak. Ayo kita terus berkarya🥰
Nadivhazha
Please ngaku lo tha, pasti merinding
Rembulan Pagi: wkwk iya dia merinding kok
total 1 replies
Nadivhazha
Tarik ga ucapan loo
Nadivhazha
Hahaha kocak
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘😘
ceritanya rekomen banget buat dibaca
Rembulan Pagi: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!