NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XVII

Setelah berdiskusi, Nicole setuju berhenti di restoran cepat saji atas permintaan Lotus, menurut gadis cantik itu, restoran adalah tempat yang cocok untuk mereka berbincang.

Alsannya jelas karena gadis itu lapar selepas melepaskan banyak energi untuk bekerja.

Pria itu menepikan mobilnya di parkiran, menyusul Lotus yang lebih dulu ia turunkan di depan pintu masuk restoran, tak sampai parkiran Nicole berpikir gadis itu akan lebih dulu memesan, tetapi rupanya gadis itu lebih memilih menunggunya di depan pintu masuk restoran dengan senyuman yang merekah di bibirnya. Sial jantung Nicole berdetak lebih kencang melihatnya.

Tangan gadis itu terangkat dan melambai pelan kearahnya.  Ributnya detak jantung membuat pipinya memanas, daun telinganya ikut memerah dan pria itu berdehem pelan. "Kau bilang sudah makan ya tadi?" Tanya Lotus begitu Nicole sudah berada di hadapannya.

"Sudah" Jawabnya singkat.

"Makan lagi ya!" ajak gadis itu dan menarik lengan Nicole untuk segera masuk dan memesan makanan. Nicole refleks mengangkat tangannya untuk mengusak rambut Lotus dengan pelan, membuat gadis itu merengek.

"Tolong chicken fire wings box, nasi  dan minum Coca cola, tambahkan eskrim dan juga mini cake" pesan Lotus. "Kau mau apa?" Tanyanya pada  Nicole dengan perhatian.

"Paket burger" ucapnya.

"Meskipun sebenarnya aku tak lapar"  lanjutnya setelah mendengar kasir mengulang pesanan mereka dan memintanya menunggu.

Lotus tertawa ringan sebelum berbisik. "Nanti aku bantu habiskan"

Nicole ikut tertawa, kemudian mengangguk mengiyakan.

Pria itu membayar makanan mereka dan membawakan makanan pada meja yang dipilih Lotus. Dia memilih tempat diujung yang agak sepi supaya leluasa.

"Terimakasih banyak atas makanannya" Ucap Lotus dengan riang, dia berdoa terlebih dahulu sebelum memakan makanannya.

"Pelan-pelan" peringat Nicole.

Lotus mengangguk cepat, sembari tersenyum malu. "Ummm, jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya gadis itu dengan mulut penuh.

Nicole menahan rasa gemasnya dengan membasahi bibirnya sendiri, menurutnya melihat Lotus seperti sekarang adalah berkah untuknya.

Setelah ada jeda selama beberapa menit pria itu akhirnya bersuara. Dia harus mengatakan sesuatu yang serius kepada gadis itu, sesuatu yang jelas, dia tak mau menjadi abu-abu. mungkin terlalu cepat, tetapi lebih baik seperti itu untuknya.

"Lotus....."

Nicole tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku  menyukaimu, kurasa kau sudah tahu hal itu dengan pasti. Dan aku ingin kau menjadi kekasihku"

Lotus yang sambil mengunyah makanannya seketika terbatuk dan menyemburkan makanan yang ada dj mulutnya begitu mendengar pengakuan Nicole yang tiba-tiba. Matanya terbelalak. Dia tak tahu akan topik seperti itu yang terangkat dari mulut Nicole. Memang, dia tahu Nicole tertarik kepadanya, begitupun dirinya yang tertarik pada Nicole. Namun yang diucapkan pria itu berada di luar bayanganya. Sebenarnya, Lotus bukan gadis yang bodoh hingga tak menyadari usaha Nicole untuk mendekatinya, ia hanya tak menyangka akan secepat ini

Nicole memejamkan matanya saat terkena cipratan dari mulut Lotus, dengan sedikit rasa jijik.

Dengan panik gadis itu mengeluarkan tisu dan menyusut mulutnya terlebih dahulu, meminum air dengan rakus karena tersedak, dan membantu Nicole membersihkan wajahnya dengan tisu. Sedangkan dia sendiri masih kesulitan akibat masih terbatuk-batuk.

Dia berpikir mungkin Nicole bisa langsung berubah pikiran karena tingkahnya ini. Dia sendiri merasa sangat malu dan jijik. "Oh ya tuhan maafkan aku, maafkan aku" Ucapnya bersungguh-sungguh.

"Aku tak sengaja Nic" ujar Lotus dengan nada menyesal, mata gadis itu tambak berkaca-kaca seperti hendak menangis karena malu.

Betapa jorok dan menjijikan dirinya.

Dia merasa kehilangan muka di depan Nicole.

Tetapi pria itu justru malah tersenyum teduh.  Kalo boleh jujur, Nicole memang merasa sedikit kesal. Lagipula siapa yang suka disembur di tempat umum? Tentu saja semua tidak suka apalagi cukup ramai pengunjung. Tetapi kesal bukan Berarti membenci gadis itu. Toh dia tidak sengaja. Muka paniknya sudah membuktikan dengan jelas.

Dengan gentle, dia menyentuh tangan Lotus dan berusaha menenangkannya "Tak apa-apa" katanya sambil terkekeh.

Lotus sendiri mencebikan bibirnya dan menundukkan wajah,  selera makannya sudah hilang.

"Aku yang harusnya minta maaf, kau pasti sangat terkejut" lanjut Nicole berusaha membuat suasana hati gadis itu membaik.

Lotus hanya menggeleng pelan, dengan rona kemerahan mulai menjalari pipi gembilnya, entah malu atau menahan tangisnya.

"Baiklah, aku akan melanjutkan perkataan ku saja kalau begitu" putus Nicole berusaha memberanikan diri, meskipun situasi berubah menjadi agak kikuk.

Lotus menahan nafasnya beberapa saat, tak berani menatap mata Nicole karena gugup.

"Lotus, aku tak berharap kau menerimaku saat ini juga. Hanya, beritahu aku jika kau siap menerima diriku. Aku tahu direktur mu itu juga menyukaimu. Aku siap bersaing secara sehat dengan dia"

Lotus kehilangan kata-kata, bingung harus merespon bagaimana. Tetapi sebenarnya dia siap menerima pria itu bahkan detik ini juga.

Tentang Elion.....

Lotus masih tak yakin apakah pria itu benar menyukainya atau hanya sedang berusaha bermain-main. Tetapi dia juga sedikit terusik.

"Beri aku kesempatan, dan aku akan berjuang" Ucap Nicole serius.

Dengan perlahan Lotus mengangkat wajahnya dan mengangguk. Dia juga tak mengerti kenapa hanya memberikan respon bodoh seperti itu.

Pria di hadapannya melebarkan mata.  kemudian berdehem. "Yah, kalo begitu habiskan makanan mu"

Lotus buru-buru menggelengkan kepalanya, Nicole sendiri langsung terkekeh, "apa kau malu? Tidak apa-apa kau tak sengaja" Nicole benar-benar berusaha membuat Lotus tenang.

"Ti—tidak! aku hanya merasa tak lapar lagi" bantahnya tegas. Padahal perasaan tak enak atau malu sangat mendominasi dan perutnya berkhianat, berbunyi dengan cukup nyaring. Lotus meringis, kemudian memejamkan matanya  menahan perasaan malu dan kesal.

Sedangkan Nicole di sisi lainnya terkekeh geli. "Kau sangat menggemaskan" Ucapnya sambil mengusak rambut Lotus, dia kemudian membawa makanan Lotus ke hadapannya, lalu menyodorkan makanan itu kedepan mulutnya, berupaya menyuapi gadis itu.

Lotus menjadi semakin malu, tapi ia menerima suapan dari tangan pria itu dengan wajah Semerah kepiting rebus. Dia menghabiskan porsi makannya dan milik Nicole tanpa sisa.

Membuat dia lagi-lagi malu setelah sadar apa yang telah ia lakukan. Dia ini lapar atau rakus sebenarnya?

***

"Terimakasih sudah mengantar" Ucap Lotus dengan tulus ketika mereka sudah sampai di depan rumahnya. "Terimakasih juga sudah mentraktir". Lotus melepas sabuk pengaman dan melirik Nicole.

"maaf aku tak akan menawari mu untuk mampir. Ini sudah sangat malam dan besok aku harus bekerja lagi" Ucapnya dengan nada tak enak. "Kecuali kau akan menginap" lanjutnya bercanda.

Nicole tersenyum. "Tak masalah, sebagai gantinya istirahat yang cukup ya" Dia mengacak rambut Lotus pelan. Sepertinya akan menjadi kebiasaan pria itu. Lotus akan marah jika orang lain yang melakukan hal tersebut, membuat rambutnya menjadi berantakan. Tetapi jika Nicole yang melakukannya, tidak hanya membuat rambutnya berantakan, tapi juga seisi hatinya. Anehnya gadis itu suka. Dia merasa seperti ingin melompat dan menjerit karena bahagia.

"Umm, selamat malam, hati-hati dijalan" kata Lotus.

"Selamat malam" respon Nicole.

Lotus hendak membuka pintu mobil ketika tangan Nicole malah menahannya. Pria itu menyentuh pinggang Lotus sekilas, dan mencuri kecupan singkat di dahi gadis itu.

Dan seperti dugaannya, gadis itu langsung terlihat salah tingkah, dia berdehem pelan dan tanganya  terangkat untuk menyelipkan anak rambutnya sendiri. padahal kemarin-kemarin wanita itu jauh lebih berani. Kenapa jadi malu-malu sekarang?

Nicole gemas sendiri.

"Aku pergi" ucapnya sebelum membuka pintu mobil dan berlari masuk kerumahnya.

Nicole terkekeh pelan, dia memperhatikan gadis itu sampai masuk kerumahnya dan hilang dari pandangannya. Sebelum menjalankan mobilnya untuk pergi.

***

"AAAAAAAAAAkkkkkkkk!" Lotus berteriak setelah masuk kedalam rumah. Kakinya melompat-lompat seperti anak kecil. Dia kemudian memukul-mukul kepalanya sendiri dengan cukup kencang.

"Bodoh! Benar-benar memalukan!! Lotus! Ya ampun Lotus! kenapa kau begitu bodoh!" Rutuknya pada diri sendiri.

"Aku sangat malu pada Nicole, pria itu pasti jijik kepadaku kan?" Dumalnya sambil menyalakan saklar lampu ruang tengah dan dapur.

"Aku menyembur wajah tampannya dengan makanan dan ludahku!! Siall!! Aku tak tahu harus bagaimana!"

Dia melepas sepatu dan kaos kakinya, kemudian meletekannya di rak khusus. Dia juga melemparkan tasnya ke atas sofa menyusul menanggalkan pakaiannya satu persatu.

"Tapi dia bilang dia suka kepadaku, keberuntungan dalam hidupku yang menyedihkan. Meskipun aku gadis miskin yang tak beruntung tapi seorang pangeran jatuh cinta kepadaku!" Ucap Lotus seperti tengah bicara kepada seseorang.

Dia meninggalkan semua pakaian kotornya diruang tengah, bahkan bra dan celana dalamnya. Dengan percaya diri dia berjalan dengan keadaan telanjang bulat ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Beberapa saat kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan selembar handuk yang melilit tubuhnya, rambutnya masih basah sehabis keramas.

Lotus menghela nafas melihat betapa berantakannya ruang tengah, tetapi dia malas untuk beres-beres sekarang. Tubuhnya terlalu lelah dan butuh istirahat setelah seharian beraktivitas. Apalagi besok dia harus bekerja kembali, Lotus mengerang malas.Tetapi kemudian seulas senyum terbit di wajahnya mengingat Nicole yang baru saja menyatakan perasaan kepadanya.

Lotus bersenandung riang membuka pintu kamarnya, ruangan itu masih gelap. Dia menyalakan saklar lampu dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian. Gaun tidur lusuh dan dalaman. Dia menjatuhkan handuk begitu saja, kemudian memakai pakaiannya dengan cepat. Sudah tak sabar untuk berbaring di kasurnya yang hangat.

Menonton series film sebentar sebelum jatuh ke alam mimpi terdengar menyenangkan untuknya. Apalagi suasana hatinya sedang sangat baik berkat Nicole .

Baru saja dia selesai berpakaian, suara pintu di ketuk dari luar dengan tak sabar langsung membuatnya kesal.

Orang tak sopan mana yang berani bertamu malam-malam kerumahnya. Dia tak memiliki tetangga seperti itu.

Lotus sama sekali tak berniat membuka pintu, lagipula dia takut. Sekarang ia merasa was-was karena orang diluar sana tak mau berhenti juga untuk menggedor pintunya.

Lalu, ketika suara ketukan di pintu berhenti, kini berrganti dengan dering telepon di ponselnya. Lotus berdecak dan melihat nama Elion terpampang di layar ponselnya.

Dia bisa saja mengabaikan telepon pria itu karena sekarang berada di luar jam kerja. Waktunya untuk beristirahat.  Tetapi Lotus juga khawatir ada hal penting yang ingin pria itu sampaikan untuknya.

Lagipula dia sedang takut karena di luar rumahnya ada orang asing yang menggedor pintunya, jika ada hal buruk terjadi mungkin dia bisa minta bantuan Elion.

Dengan penuh pertimbangan Lotus mengangkatnya

"Buka pintunya, aku di luar, kumohon" Pria itu berbicara dengan suara dalamnya yang serak. Terdengar sangat kacau.

Lotus merasa bahwa pria itu sedang tidak baik-baik saja.

Jadi tanpa pikir panjang  ia membuka pintu rumahnya dan mendapati Elion dengan penampilan acak-acakan berdiri di depan pintu. Pria itu masih memakai pakaian yang dia kenakan di kantor tadi. Terlihat sangat kusut, berbanding terbalik dengan kebiasaannya dan penampilannya di kantor.

Pria itu tersenyum lebar. Matanya tampak kabur dan sulit untuk fokus. Lotus memberanikan diri untuk mendekat dan bau alkohol menyeruak menusuk Indra penciuman Lotus. Gadis itu kemudian meringis.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya lembut.

Elion sama sekali tak menjawab ia hanya mendekatkan tubuhnya yang besar kearah Lotus, kemudian ambruk di pelukan gadis itu. Sang gadis menghela nafasnya dengan berat. Lalu pria itu mulai menangis dalam pelukannya. Lotus tak tahu apa yang sedang terjadi dan menimpa pria itu. Yang dia ketahui pria itu hanya sedang mabuk

Lotus berpikir Elion lebih seperti penganggu yang mengusik hidupnya dengan aneh akhir-akhir ini. Namun rupanya, Lotus tidak bisa mengabaikan pria itu dan peduli kepadanya.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!