Kehidupan rumah tangga pasti memiliki rintangannya masing-masing. begitulah yang dialami oleh sepasang suami istri xiao luo (26) dan Elena Inara Rossalina (22) yang awal menikah bukan karena cinta, dan cinta tumbuh beriringan dengan waktu.
namun disaat mereka sedang menikmati hubungan suami istri seutuhnya dengan hubungan yang saling mencintai, elena harus menelan pil pahit pernikahannya ketika mengetahui hubungan terlarang antara luo dengan seorang model sekaligus sahabat luo. begitu banyak cobaan yang elena lalui setelah mengetahui hubungan suaminya tersebut.
apakah elena sanggup menjalani bahtera rumah tangga?
akankah elena mengakhiri pernikahan tersebut?
Yukk guyss dibaca kisah perjalanan mereka berdua 💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Disepanjang perjalanan elena selalu manyun.
"sabar sayang sebentar lagi kita nyampe" ucap luo menenangkan istrinya
"sabar sabar mulu dari tadi mas, katanya cuma lima belas menit dari rumah mama, ini udah mau sejam loh mas" sungut lena
"iya ni kita nyampe sayang"
Seketika elena berhenti berbicara.
"mas ini besar banget rumahnya.. Lebih besar dari rumah mama" ucap lena
"iya sayang... Rumah ini sudah lama aku beli, jauh hari sebelum kita menikah.. Lokasinya juga ngga terlalu jauh dari perusahaan"
"tapi mas.. Kita cuma berdua loh rumahnya terlalu besar untuk kita" ucap lena yang masih berdiri di depan melihat betapa besarnya rumah yang dimiliki luo
Prok prok
Luo menepuk tangannya, seketika banyak orang yang keluar dari rumah tersebut berdiri sejajar saling berhadapan didepan pintu masuk.
"ini semua pelayan di rumah ini" ucap luo
elena menghitung jumlah pelayanan yang ada dirumah tersebut
"mas.. pelayan kamu 20 orang?" bisik lena
"iya.. Belum termasuk koki, supir dan pengawal rumah ini..kalau di hitung-hitungan sampai 40 oranglah" ucap luo
Elena kaget mendengar penuturan luo.
"gila.. Gaji mereka berapa ya? Dirumah mama pelayannya paling banyak aja 10 orang, sudah termasuk sopir dan satpam" bisik lena membuat luo tertawa
"sudah.. Jangan kamu pikirkan.. Itu tugas aku.. ayok masuk, aku perkenalkan dengan kepala pelayan dirumah kita" luo pun mengajak elena masuk kedalam rumah mereka.
Elena tidak henti-hentinya memuji interior rumah tersebut, ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan memiliki ciri khasnya tersendiri.
"elena.. Ini bi inah.. Kepala pelayan dirumah ini"
"panggil saja saya bibi inah nyonya" ucap bi inah
"saya elena.. Panggil elena saja, jangan memanggilku nyonya" ucap lena
"nyonya istri tuan luo, maka saya harus menghormati anda" ucap bi inah
"sayang.. Bukankah aku pernah bilang, kalau aku akan membuat dirimu terbiasa menjadi nona muda? Kali ini aku akan membuat kamu lebih dari sekedar nona muda, sekarang kamu menjadi nyonya dirumah ini.." ucap luo
"sayang" elena cukup syok dengan semua yang tiba-tiba merubah hidupnya , menjadi nyonya dirumah milik luo belum pernah terbayangkan oleh elena
"sudah.. Ayok aku antar ke kamar" luo pun mengajak elena ke lantai dua melihat kamar mereka.
sebelum menempati rumah ini, luo telah mendesain kamar yang cocok untuk dirinya dan calon istrinya kelak, ia mempersiapkan rumah ini memang khusus untuk orang yang akan melengkapi hidupnya. Dan ternyata orang tersebut adalah elena.
"kamarnya luas banget" ucap lena
"dan ini ruangan walk in closet kita" luo membuka pintu tersebut.
Tampak baju milik luo dan elena bergandengan memenuhi ruangan tersebut, berbagai jam, tas dan aksesoris milik luo dan elena telah ditata dengan rapi didalamnya.
"makasih sayang" ucap elena memeluk luo
"sama-sama" luo pun mencium kening elena
Drrrrtt drrrrt
"siapa?" tanya elena
"teman kuliah mas dulu,, mas angkat telfon dulu ya.. Kamu keliling rumah aja minta ditemani bibi inah" ucap luo dianggukan elena
Elena pun keluar kamar mencari bi inah untuk berkeliling rumah tersebut.
"bibi sudah berapa lama bekerja di rumah ini?" tanya elena sambil berkeliling
"sudah hampir tiga tahun nyonya" ucap bi inah
"berati rumah ini udah tiga tahun ya?" tanya lena
"iya nyonya, dari tuan membeli rumah ini saya sudah bekerja disini dan tuan terkadang kalau lembur di perusahaan sering menginap disini nyonya " jelas bi inah
"itu apa bi?" tanya lena kepada bi inah
"ah itu paviliun tempat kami para pelayan tinggal nyonya dan disebelahnya rumah kaca, biasany tuan kalau lagi senggang bakalan bersantai disana" ucap bi inah dianggukan oleh elena
"sayang" panggil luo, elena memalingkan wajahnya ke sumber suara
"aku mau ketemu sama teman lama dulu.. Kamu mau ikut atau dirumah?" tanya luo
"aku dirumah saja mas"
"yasudah.. mas pergi dulu ya." luo mencium kening elena dan elena pun mencium tangan luo
"hati-hati mas" luo pun pergi meninggalkan elena
"bi.. kita kedapur yuk.. Aku lapar" ucap elena sambil memegang perutnya yang rata
...****************...
Luo mengendarai mobilnya menuju salah satu cafe tempat ia janjian dengan temannya.
Luo pun memasuki cafe mencari orang yang akan ia temui.
"luo" seseorang memanggil luo sambil mengangkat tangan memberikan tanda
Dengan senyuman merekah luo menghampiri orang tersebut
"what's up brooo" mereka pun saling merangkul
"weeee jadi bos gede lo sekarang ya" ucap pria tersebut kepada luo
"heleh biasa aja kali... Ngapain lo ke Beijing? ngejer cewe Beijing lo?" sindir luo
"seorang alex mengejar cewek? No bukan tipe gue yang begituan" ucapnya
Alexander Graham adalah teman sekaligus sahabat luo ketika ia kuliah di L.A, wajah maskulin khas Timur Tengah membuat dirinya menjadi idaman para wanita di L.A, mereka sama-sama pebisnis sukses dari negaranya masing-masing.
"jadi tujuan lo kali ini ngapain?" tanya luo sambil menyeruput kopinya
"nemenin daddy, lo tau kan daddy dari dulu nyari-nyari istrinya, tapi nggak ketemu-ketemu, gue udah bantu cari informasi mengenai ibu angkat gue tapi nihil" ucap alex
"trus daddy lo mana?" tanya luo
"yaelah daddy ketemu mama sama papa lo lah.. Kemana lagi tujuan daddy datang ke Shanghai kalau ngga ketemuan sama tuan zhao xiang"
"astaga berarti mama sama papa ada janjian itu, janjian ketemu tuan gama?" tanya luo dianggukan alex
"eh denger denger lo udah nikah ya? Gila ya Lo ninggalin gue sendirian, ngga ada angin ngga ada ujan udah nikah aj lo" ucap alex
"namanya juga cinta.. Embat sampai pelaminan hahahha" mereka pun tertawa lepas hingga lupa waktu
"eh udah dulu ya, udah lama juga gue tinggalin daddy di hotel" ucap alex
"ngapain nginap di hotel sih lo, nginep dirumah ajalah.. Lagian gue ngga tinggal dirumah, kami udah pindah, pengen mandiri" ucap luo
"pengen mandiri, pengen mandiri, alasan lo aja kali,, bilang aja lo pengen berduaan ama istri lo kan" sindir alex
Luo pun tertawa "bisa aja lo" ucap luo
"besok-besok deh gue mampir ke rumah lo, sekalian pengen kenalan sama istri lo juga" ucap alex
"oke oke gue tunggu kabar dari lo"
Pertemuan singkat tersebut pun beralalu hingga tiga jam lebih, kini luo sedang diperjalanan menuju pulang kerumahnya.
karena jarak rumah yang tidak begitu jauh dari pusat kota, sehingga jarak tempuh yang dituju pun semakin singkat.
Elena menunggu dengan sabar suaminya pulang, hingga bunyi klakson mobil membuat elena berlari menunggu suaminya dibalik pintu utama.
"sayang" sapa luo kemudian memeluk istrinya
"enak yaaa diluar ningggalin istrinya Berjam jam" ucap lena
"hehe kebablasan sayang.. Udah lama ngga ketemu sih " ucap luo
"emangnya siapa sih?" tanya lena
"sahabat aku di L.A dulu.. Ntar deh aku ceritain sekarang aku mau mandi dulu, setelah itu kita makan bareng ya" ucap luo meninggalkan elena yang sibuk membantu pelayan menyiapkan makanan untuk makan malam mereka.
#BERSAMBUNG
gak tegas jadi cowok
kasar
gak jantan jadi cowok