NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. RM2 : Pelaku penembakan ??

Semua yang ada di sekitar langsung berteriak histeris saat mendengarkan suara tembakan, dan terlihat darah mengalir di jalan, membuat suasana semakin ricuh, Diavolo dengan insting mafianya, mengetahui siapa yang telah melakukan penembakan. Sementara itu..

“Maxi.. Kau terluka parah, aku panggilkan ambulan ya..” Ujar Joella dengan panik, ya yang terkena tembakan adalah Maximillian bukanlah Joella.

Maxi memiliki insting kuat, dirinya langsung menarik Joella dari tempat berdirinya, dan menggunakan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi tubuh Joella, alhasil bagian perut Maxi terkena tembakan, dan darah mengalir dari sana, tapi ya dasar mafia, dia sebenarnya sudah terbiasa menerima tembakan seperti itu, tapi dengan kelicikannya itu, dia mencoba memberikan ekspresi lainnya.

“Sayang.. Tolong panggilkan ambulan dan bantu aku berdiri.” Ujar Maxi dengan nada lirih, dan ekspresinya terlihat memelas kesakitan.

“Aku sudah memanggil ambulan, sekarang kau dan Maxi ke tempat yang aman !!” Ujar Michella di sana.

Sementara Cathina, Catholo serta Alton dan Alston dilindungi oleh Raxt, kaki tangan kepercayaan dari Diavolo sendiri. Mereka berada di tempat aman, sementara Michella membantu sahabatnya dan Maxi, Diavolo sendiri diminta sang ratu untuk menjaga anak-anak, karena Michella sendiri sudah bersiap dengan senjatanya untuk melindungi dirinya sendiri.

Joella membantu Maxi berdiri secara perlahan untuk pergi berlalu dari tempat itu, sementara orang si pembunuh bayaran itu pergi begitu saja dari sana, apalagi saat dirinya mengetahui Diavolo sempat menatapnya dengan tajam, begitu pula Maximillian ke arah lelaki itu, membuat sang lelaki bayaran itu berpikir dua kali, atau bahkan tiga kali, jika dirinya tetap berada disana. Dia tidak bodoh untuk mengenali Diavolo dan siapa Maximillian yang ada di sana.

Tapi karena suasana ricuh di sana, Diavolo menghentikan niatnya untuk menyuruh beberapa anak buahnya mencari tahu, siapa yang berusaha berbuat kepada Maxi, saudaranya itu. Diavolo berfikir akan mencari tahu, setelah semua urusan selesai.

...

“Ehm.. Dad ??”

“Ya, Freya ??”

“Dimana Kak Maximillian ??”

“Dia sedang makan siang bersama dengan saudaranya yang lain.”

“Eh ??”

Freya menoleh ke arah Marcelo yang sedang duduk di meja kerjanya, dengan membaca beberapa dokumen di depannya, tapi Marcelo tetap menjawab beberapa pertanyaan dari Freya, tanpa harus menolehkan kepalanya ke arah gadis muda itu.

“Aku tidak tahu jika Kak Maxi memiliki saudara lain.” Ujar Freya dengan terkejut, sementara Marcelo hanya terkekeh pelan.

“Bukan saudara kandung sebenarnya, mereka kebetulan lahir dari rahim yang sama, hanya berbeda ayah saja.” Ujar Marcelo menjelaskan singkat, Freya hanya menganggukkan kepalanya, dia enggan mencari tahu hal pribadi mengenai kehidupan Marcelo.

“Dad..”

“Ya ??”

“Kenapa kau dulu mau mengadopsiku ??” Ujar Freya secara mendadak, membuat Marcelo menolehkan kepalanya menatap ke arah Freya, sementara gadis itu memberikan tatapan penuh rasa penasaran, Marcelo tersenyum kecil.

“Kau mengingatkan aku pada seseorang.. Seseorang yang sangat berharga..”

“Nyonya Liliana, bukan ??”

Marcelo tersenyum sendu, ya Freya mengenali Liliana. Bahkan yang membuat Freya di adopsi sejak awal adalah Liliana, wanita muda nan cantik itu merasa kasihan dan meminta Marcelo mengadopsi Freya. Bahkan hingga kini, yang boleh mendapatkan gelar sebagai Nyonya George adalah Liliana dan bukan Sophia, karena itu Marcelo akan sangat marah jika salah satu anak buahnya memanggil Sophia dengan sebutan Nyonya. Hanya Liliana yang masih boleh mendapatkan istilah atau sebutan Nyonya, meskipun Liliana kini telah tiada.

“Ya.. Kecerdasanmu, karaktermu juga mirip dengan Liliana.”

Polos dan tegas, terkadang tingkahnya yang membuatku merasa geli Batin Marcelo dalam hatinya, dia tidak mau mengatai Freya polos, karena gadis itu pasti akan marah dan ngambek.

Freya menundukkan kepalanya, “Aku pikir kau akan menyalahkanku atas kematian Nyonya Liliana.” Ujarnya dengan sendu, setiap kali Freya diadopsi dan kebetulan salah satu keluarga yang mengadopsinya meninggal dunia, maka Freya yang akan disalahkan dan dibuang begitu saja.

“Jika aku menyalahkanmu, maka bisa-bisa Liliana akan turun dari surga dan menghajarku.” Ujar Marcelo terkekeh pelan, Marcelo ingat betapa sayangnya Liliana kepada Freya dulu, bahkan Freya sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Sayang, Liliana terkena tembakan dari musuh, yang membuat wanita itu kehilangan nyawanya.

“Jika aku bertanya.. Apakah Dad akan marah ??”

“Tidak, tanyakan saja.”

“Apakah.. Apakah Dad akan mencari pengganti untuk Nyonya Liliana ??”

Marcelo terdiam mendengar pertanyaan itu, tapi dia tidak marah, sama sekali tidak. Karena Maxi sempat memberikan pertanyaan yang sama kepadanya mengenai hal yang sama, dan Marcelo masih tidak bisa menjawab apapun.

“Aku-”

Belum sempat menjawab, tiba-tiba handphone milik Marcelo berbunyi, membuat suasana sedikit berubah. Marcelo meraih handphone miliknya, membaca nama siapa yang tengah menghubunginya, lalu menerima panggilan itu.

“Ada apa ??”

“........”

Ekspresinya berubah tatkala mendengarkan kabar itu, “Lalu bagaimana kondisinya ??”

“...........”

“Argh, sialan !! Baiklah aku akan segera kesana.”

Lalu telepon di matikan, Marcelo kemudian bangkit dari kursi kerjanya itu.

“Freya, bersiaplah kita akan ke rumah sakit.”

“Siapa yang sakit ??” Ujar Freya bertanya, tapi dirinya tetap berdiri dan meraih jaketnya itu.

“Maxi, dia tertembak dan sekarang dia dirawat di rumah sakit.” Ujar Marcelo menjelaskan, Freya bisa melihat wajah panik dan gelisah itu, Marcelo di hadapan siapapun akan bertingkah dingin, bahkan di hadapan Maxi sendiri juga, tapi ketika mendengar kabar tidak enak dari Maxi, maka Marcelo akan bertingkah bak seorang ayah yang gagah dan melindungi putranya.

Tapi Freya tidak terlalu mengamati Marcelo, dirinya sibuk mempersiapkan dirinya sendiri.

“Kau sudah siap ??”

“Siap.” Ujar Freya mengangguk, dan kemudian kedua orang itu bergegas hendak keluar dari Mansion mereka, dan kemudian menuju ke arah mobil yang terparkir tidak jauh dari pintu keluar.

...

“Maxi.. Kenapa kau malah menggunakan tubuhmu sendiri ??”

“Jika tidak begini, nanti anak kita yang terkena tembakan itu sayang.”

“Tapi setidaknya kau juga melindungi dirimu sendiri.”

“Sayang~ jangan khawatir, hmm..” Ujar Maxi terbaring di atas kasur rumah sakit, meskipun terkena tembakan tapi karena peluru tidak sampai masuk terlalu jauh di tubuhnya, jadilah dokter dan perawat bisa menanganinya dengan cepat.

Dan saat ini, di dalam juga terdapat Maximillian, Joella, dan Diavolo. Dimana Michella ?? Sedang merawat keempat anaknya di dalam hotel, tunggu kenapa Diavolo tidak menjaga Michella ?? Karena Diavolo sudah merencanakan semuanya dengan baik, menyuruh beberapa anak buahnya untuk menjaga Michella dan keempat anaknya itu. Diavolo hanya tidak mau, jika kedua anaknya malah mengalami atau melihat Maxi terluka cukup parah di sana.

Lagipula, Diavolo memberikan perintah kepada Raxt dan Alfatha, dua tangan kanan kepercayaan Diavolo yang cerdik dan hebat, di kerahkan demi menjaga sang ratu kesayangan dan keempat anak-anaknya itu. Jadilah Diavolo tidak masalah meninggalkan Ratunya hanya untuk beberapa menit atau beberapa jam saja, asal tidak seharian. Toh dirinya disini menjaga Maximillian sebentar, sembari berbicara kepada saudaranya itu.

“Aku sudah mengantongi identitas pelaku penembakan.” Ujar Diavolo.

“Cepat sekali ?? Apa kau yakin dengan identitasnya ??” Ujar Maximillian dengan sedikit sangsi.

“Kau meremehkan Raja Mafia pertama ini ?!” Ujar Diavolo dengan nada kesalnya itu.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!