Diana Larasati, harus rela mengorbankan masa mudanya karena menikah dengan cucu dari keluarga konglomerat, Dion Abraham. Diana pikir setelah menikah ia akan mendapatkan nasib hidup yang lebih baik. Namun ternyata sehari setelah mereka menikah, Diana baru menyadari jika dirinya hanyalah istri kedua.
Lantas bagaimana nasib Diana setelah menikah dengan Dion ? Simak ceritanya dalam novel "ISTRI KE DUA" karya Dewi KD, jangan lupa berikan dukungan kalian berupa like dan komentar 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"Ni..No...aku..aku tidak sengaja mendorongnya." kata Maya dengan terbata-bata, tubuhnya begitu bergetar melihat Frans yang sudah terkapar dilantai bawah dengan kepala bersimbah darah.
"Tenang...sekarang Kamu lebih baik pergi ke rumah Ibu mu, dan minta di jemput pulang dengan Dion. Sebagai alibi kalau Kamu belum pernah pulang ke mansion, hari ini." kata Dion memberikan solusi pada Maya.
"Terus, bagaimana dengan Kakek ?" kata Maya matanya mulai berkaca-kaca karena ketakutan telah membunuh Frans.
"Akan Ku tangani semuanya disini. Cepatlah pergi, sebelum para pelayan melihat mu." kata Nino
Maya pun mengangguk setuju ia kemudian meninggalkan mansion dengan mengendarai mobilnya. Saat diperjalanan keluar dari mansion pikiran Maya menjadi tak tenang karena terbayang wajah Frans.
Nino yang masih di mansion, ia dengan cepat menghapus jejak sidik jari Maya dan ia pun mematikan sistem cctv yang ada di dalam mansion. Setelah semuanya selesai, Nino terkejut mendengar suara kedua orang tua Dion yang baru saja tiba dan masuk ke dalam mansion. Nino dengan cepat meninggalkan mansion lewat pintu belakang.
Dua orang pelayan yang baru saja kembali dari halaman belakang mereka memekik ketakutan melihat majikannya dalam kondisi yang mengenaskan.
Shella dan Daniel yang melihat hal tersebut, mereka berdua langsung berlari menghampiri sang Ayah. Shella menangis melihat mertuanya yang sudah tak sadarkan diri. Daniel mencoba memastikan kondisi Ayahnya baik-baik saja, namun ternyata ia salah. Ayahnya sudah tak bernyawa lagi, dan membuat Daniel syok dan diam terpaku.
"Ayah...buka mata mu ! Ayah...!"
"Ayah...bangun ayah !"
Daniel yang tidak percaya Ayahnya sudah meninggal, ia membawa ayahnya ke rumah sakit terdekat. Dion yang baru saja keluar dari ruangan meeting, menerima kabar dari asistennya jika Kakeknya dibawa kerumah sakit. Tentu saja Dion menjadi syok dan khawatir. Saat Dion akan menuju rumah sakit, Maya menghubunginya untuk minta dijemput dirumah Ibunya.
Dengan terpaksa Dion harus menjemput istrinya terlebih dahulu. Setelah Dion menjemput Maya, mereka menuju rumah sakit.
"Ada apa ?" tanya Maya pura-pura tidak tahu jika Frans sebenarnya sudah meninggal.
"Kekek masuk rumah sakit !" kata Dion penuh rasa khawatir.
Begitu keduanya tiba dirumah sakit, Dion langsung berlari menuju UGD dimana kedua orang tuanya tengah menangis pilu dan juga Riana bahkan ada pula Fiona disana.
"Ayah...Ibu...ada apa ?" kata Dion dengan nafas yang memburu.
"Kakek...Kakek meninggal..." kata Daniel dengan mata yang sudah begitu sembab karena sejak tadi menangisi kepergian Ayahnya.
Deg
Jantung Dion seolah berhenti berdetak, apa yang barusan ia dengar dari mulut Ayahnya tentu saja ia tak mungkin percaya begitu saja. Dion kemudian masuk ke dalam ruang pemeriksaan dan melihat Kakeknya yang tengah diselimuti kain putih bersih dari kaki hingga ke kepala.
"Kakek !" Dion langsung memeluk tubuh Kakeknya yang sudah tidak bernyawa lagi. Padahal baru tadi pagi mereka berbincang di meja makan saat sarapan bersama, namun kini Kakeknya sudah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
"Kenapa Kakek bisa jatuh dari tangga ?" Kakek tidak pernah lewat tangga, dia selalu menggunakan lift !" kata Fiona menaruh kecurigaan kalau Kakeknya meninggal karena unsur ada orang yang sengaja mencelakainya.
Maya yang mendengar hal tersebut hanya diam saja, karena ia sudah diwanti-wanti oleh Nino untuk tetap diam selama Frans akan dimakamkan.
"Semua sudah terjadi, sudah... ikhlaskan kepergian Kekek mu." Shella memeluk putrinya sambil menangis.
"Kenapa bisa ?!" ucap Riana tangannya bergetar hebat kala mendengar ucapan dari pelayan mansion jika cctv di mansion dalam keadaan mati saat Frans jatuh dari tangga.
"Ada apa ?" tanya Benu pelan.
"CCTV di mansions mati, tidak ada yang bisa menjelaskan tentang kejadian Kakek. Para pelayan pada saat itu tengah beristirahat." kata Riana, kepalanya mendadak seperti mau pecah. Riana yakin ada yang sengaja mematikan CCTV mansions.
"Kita akan mencari tahu penyebab yang terjadi pada Ayah, saat ini kita urus terlebih dulu pemakaman Kakek." kata Daniel dengan suara beratnya.
Maya semakin gamang berada ditengah-tengah mereka, ia kemudian masuk ke dalam ruangan dimana Dion tengah menangis, Maya mencoba menenangkan suaminya tersebut untuk menutupi dirinya yang sebenarnya takut jika kebenaran terungkap jika Maya lah penyebab kematian Frans.
...****************...