Hidup Ayana yang sudah retak ini dihancurkan secara sempurna oleh seorang mafia kejam yang tega menodainya untuk membalaskan dendam istrinya. Ayana yang tak pernah disukai oleh ibu dan kakaknya membuat ia semakin dibenci saat ia dinyatakan hamil.
Ayana memilih untuk pergi tanpa tujuan, hanya bermodalkan nekat. entah bagaimana kelanjutan hidup Ayana Gadis itu hanya bisa membujuk Tuhan yang selama ini ia benci, untuk membuat takdir dan semesta bekerjasama untuk membantu hidup Ayana.
bagaimana kisah seorang mafia kejam yg menodai gadis biasa ini? mari kita ikuti kisahnya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Singa yang lapar.
^^^_____^^^
Dilain sisi.
Orang yang Ayana takutkan, Rey Lucifer. Sedang menonton pertunjukan di mana semua pengedar narkoba ini sedang disiksa oleh anak buahnya. Rey tak ingin mengotori tangan untuk menghempas hama ini. Dan untuk pertama kalinya, Adam melihat langsung Bagaimana penyiksaan kakaknya pada musuh.
Jika Bukan Adiknya, maka Rei tidak akan membiarkan Adam ada di sini. Dan entah mendapat kepercayaan dari mana, Rey membiarkan adiknya masuk ke sini!
Entahlah, Rey seperti percaya pada adiknya.
Sudah ada dua orang yang meninggal, Lucas menyuruh anak buahnya untuk membawa jasadnya ke dalam kandang Leon. Membuat Adam lagi-lagi kaget!
'' Bukankah itu sangat kejam?'' Bisik Adam pada Lucas.
'' dia sudah merusak Banyak masa depan anak remaja dengan narkobanya, mana kejam daripada itu? Sudah ditemukan 200 lebih korban jiwa meninggal dalam overdosis, Kau pasti tahu akan itu,'' jelas Lucas. Membuat Adam mengangguk dan dalam diam-diam membenarkan ucapan Lucas.
'' satu saja orang seperti mereka disingkirkan, maka Banyak masa depan anak muda yang terselamatkan,'' lanjut Lucas, Adam kembali mengangguk.
'' Bagaimana kalau kau masuk kepolisian saja? Sepertinya kau akan langsung menjadi jenderal, melihat kau sangat cerdik dan Gesit menangkap musuh,'' goda Adam pada Lucas.
'' Aku tidak akan menghianati tuanku,'' ucap Lucas dengan senyum tulusnya.
'' Setia sekali Anda ini,'' gurau Adam.
Rey berjalan ke arah kandang Leon. Ia melihat sisa-sisa daging manusia yang Leon makan. Singa itu benar-benar sangat lapar!
Rey masuk, bukannya takut. Dia langsung mengelus kepala Leon dengan sayang. Adam yang mengikuti kakaknya dan melihat ini sangat kaget! Hampir Shock!
Setahu Adam, belum ada singa yang berhasil dijinakkan!
Tapi Rey dan Leon, mereka seperti sangat akrab!
Lucas menahan tangan Adam yang hendak masuk ke kandang.
'' sebaiknya jangan masuk, Leon hanya menurut pada tuan, dia bisa menyerang siapapun!'' Peringat Lucas. Membuat Adam menghela nafas, hampir saja dia menyerahkan nyawa pada hewan buas itu.
'' keduanya terlihat cocok. Sama-sama buas,'' ucap Adam yang menatap kakaknya dan Leon secara bergantian. Lucas tersenyum mendengar itu, diam-diam dia juga membenarkan itu.
Rey sangat berani mengelus Leon, bahkan hewan itu tak diikat sama sekali.
'' Hei Tuan Lucifer! Nyawamu sangat berharga bagi semua orang. Jangan sia-sia itu dan memberikan keberuntungan pada hewan buas itu!'' Gurau Adam.
Seketika Leon langsung Meraung, membuat Adam dan Lucas spontan mundur. Namun tidak dengan Rey.
'' sebaiknya Perkataanmu untuk dirimu saja Adam. Leon akan sangat berharga jika bisa memakan daging seorang polisi!'' Ucap Rey yang tersenyum Devil.
Adam langsung menelan ludahnya. Ia hendak lari saat Leon berjalan ke arahnya.
'' diam! Jangan bergerak! Tatap matanya dan jangan tunjukkan ketakutan!'' Instruksi range saat melihat Adam ketakutan saat Leon menghampirinya.
Adam membeku, begitupun dengan Lucas. Di depan mereka singa yang tinggi yang hampir setara dengan mereka sedang menatap mereka seakan mereka adalah target utama!
Leon semakin mendekat, Adam dan Lucas Berkeringat dingin. Dan beruntung Rey langsung mengalihkan tatapan hewan buas itu. Rey menyuruh Leon kembali ke kandangnya. Dengan melempar tangan manusia, sisa tadi.
Leon pun langsung masuk, membuat Adam dan Lucas bisa bernapas lega.
'' Ini pertama kalinya Leon keluar kandang,'' gumam Lucas.
Rey mengelus kepala Leon lalu keluar dan mengunci kandang Leon.
Ray memerintahkan anak buahnya untuk tetap menyiksa mereka agar buka mulut, mengatakan siapa Bos mereka sebenarnya.
Namun sepertinya mereka memilih berkorban nyawa daripada buka mulut!
'' singkirkan mulut mereka dari tubuh mereka!'' Perintah Rey.
Rey keluar, diikuti Adam dan Lucas.
^^^^^^^
Hari ini bintang dan Devi sudah berangkat ke kota besar. Ayana dan bulan berada di warung makan.
Ayana mempunyai 2 orang pegawai tetap untuk membantunya di warung. Hari ini warung sangat ramai, ada banyak pengunjung dari anak sekolah di kota, mereka sedang mengadakan kemah di Puncak.
Bulan dengan aktif membantu mominya mengantarkan makanan. Banyak anak sekolah yang sangat gemas padanya.
Ayana melihat anak-anak SMA ini. Semuanya terlihat senang dan bahagia. Dan Ayana pun mengingat masa-masa sekolahnya yang jauh dari kata bahagia. Dia harus menjadi pesuruh supaya bisa mendapatkan uang jajan.
Teman Ayana banyak yang malas mencatat, mereka menggunakan jasa menulis tangan Ayana. Mereka membayar Ayana Rp15.000 per orang.
Ayana biasanya mendapatkan Rp150.000 per minggu. Itu sudah cukup untuknya hidup selama 10 hari lebih. Uang jajan dari ibunya yang hanya 5000 per hari, Iya tabung.
Ayahnya juga sering menjual keripik pisang, dan singkong goreng. Berkat kemampuan memasaknya ia mengelola keduanya dan membungkus Ala kadarnya. Lalu menjual di sekolahnya Rp2.000 per bungkus.
Ayana membawa kerupuk itu di dalam tasnya. Supaya tidak ketahuan oleh pihak sekolah. Beruntung dia tak pernah dirundung parah, tapi menjadi pesuruh cukup membuat ia sangat rendah di mata semua temannya.
Tatapan Ayana beralih pada Bulan yang duduk di dekatnya sambil menumpu wajahnya dengan kedua tangan di atas meja. Ayana berjanji akan memperbaiki masa depan anak-anaknya, Iya tidak akan membiarkan anaknya mengalami apa yang ia alami.
Warung semakin ramai dengan pengunjung, Ayana sudah tak punya waktu lagi untuk melamun dan bernostalgia.
Di sisi lain..
Bintang dan Devi yang berada di atas mobil sewa sedang menuju kota.
Bintang terus memandang keluar, menatap semua gedung pencakar langit dan mall yang menambah kesan elegan kota. Perjalanan mereka cukup lama, Devi saja sudah tertidur di mobil, namun Bintang belum, anak itu terlalu bahagia.
'' Bibi Devi, lihat! Itu patung kuda!''Bi menunjuk patung kuda yang ada di depan hotel megah. Devi membuka matanya dan melihat apa yang ditunjuk Bintang.
'' iya, itu patung kuda,''
'' Bibi Devi, Aku mau naik kuda!'' Ucap Bintang antusias, Devi tersenyum dan mengacak rambut anak itu.
'' iya, nanti yah. Harus minta izin sama Mommy dulu, oke?''
''Siap!''
Devi tersenyum puas, karena Bintang cukup penurut, dan cukup cerewet kepadanya.
Devi tahu sifat Bintang yang sebenarnya,Bi cukup pendiam jika bersama orang lain, karena ia sangat menjaga interaksi!
'' bibi! Apa itu warung bakso?''Bintang menunjuk warung bakso yang sangat besar. Dia sangat antusias melihat itu.
'' iya,''
''Bulan suka bakso, aku mau membawakannya,'' ucap Bintang sambil menatap warung itu. Yang cukup menjauh.
'' nanti kita beli, dan bawakan buat Bulan yah,'' ucap Devi, membuat Bintang menatapnya dengan binar.
'' Terima kasih bibi, Kau sangat baik,'' ucap Bintang.
'' Dasar kau, bocah nakal!''
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di hotel. Devi langsung mengganti bajunya untuk segera bertemu dengan donatur baik hati itu.
Devi pun mengganti pakaian Bintang, dengan celana jeans yang pas di badan Bintang dan kaos biru polos. Anak itu sangat suka dengan celananya.
Mereka pun turun dan menunggu taksi yang sudah dipesan Devi. Tak membutuhkan waktu yang lama, taksinya datang dan mereka segera pergi ke restoran tempat mereka bertemu.
Setelah sampai, Devi terus menggandeng tangan Bintang dengan kuat, agar anak itu tidak hilang!
''Bi, dengarkan bibi. Jika Bibi nanti bicara, jangan memotong atau menyela ucapan yah. Diam saja, oke?''
'' baik Bibi Devi!''
Next.....
Tinggalkan like dan komennya ya terima kasih.....
tetap semangaat yaaa
jdi malas baca lw bgni thor,
masa ayana dan anak2nya yg trs menderita dn knpa rey tdj tegas sama sekali