NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pov Hani

“Kenapa kamu masih diam di situ saja?” tanya Mas Pras ketika aku tak kunjung ikut masuk setelah kepergian Mbak Niken.

Aku menutup pintu lantas bergabung dengan suamiku yang sedang menidurkan Sanjaya.

“Kenapa kamu mau merawat anaknya Mbak Niken?” ujarku masih kesal. Bisa-bisanya mereka have fun jalan-jalan meninggalkan anaknya di sini.

Keterlaluan bukan?

“Dia anakku juga, kau jangan cari masalah,” katanya dengan menatap mataku tajam.

“Kau sepertinya ingin kembali dengan Mbak Niken?” tanyaku. Melihat gerak-gerik Mas Pras, aku tahu dia sedang ingin mendekati Mbak Niken.

Mbak Niken yang dulunya tak terurus kini berubah sangat cantik, bahkan aku saja kalah cantik.

“Jangan banyak bicara kau, rawat saja anakku dengan baik,” katanya tak mau menjawab jujur pertanyaanku.

Namun, jawaban itu membuatku tahu kalau suamiku kini kepincut lagi dengan mantan istrinya.

“Kalau aku tidak mau merawatnya?” ujarku dengan melipat kedua tangan di dada. Aku ingin tahu reaksi suamiku itu, dia sendiri yang membuangnya tiba-tiba saja ingin mengasuhnya. Aneh.

“Coba saja kalau berani,” ucapnya dengan kedua mata tajam lalu keluar kamar dengan sedikit menabrak tubuhku.

Aku mengacak-acak rambutku, aku tahu semua ini trik dari Mbak Niken agar Mas Pras kembali terhubung dengannya.

“Wanita licik!” makiku.

Aku harus bisa tampil cantik seperti dulu, agar aku tidak tergantikan oleh Mbak Niken atau perempuan di luaran sana lagi. Aku pikir Mas Pras tipikal lelaki yang mudah tergoda.

Aku ingat malam itu, aku pun masih berdandan sopan. Hanya karena mengantarku pulang saat hujan kami berdua kebablasan. Padahal tidak ada alkohol yang membuat kita hilang akal.

Bahkan setelah itu dia terus memuji-mujiku di depan Mbak Niken, kini dia akan membalikkan keadaan aku tidak sudi.

Aku tatap anak laki-laki berusia hampir empat tahun itu, dia mirip sekali wajahnya dengan Mas Pras. Sangat menyebalkan, itu menunjukkan kalau dia memang darah daging Mas Pras, daripada putriku Aina. Ia tampak mirip denganku.

Menjelang malam, anak itu mulai membuat keributan dengan menanyakan di mana keberadaan ayah dan ibunya. Kepalaku mulai pening, gerah.

“Mas, kembalikan saja lah anak ini. Kepalaku rasanya mau pecah,” keluhku.

Aku ingin tidur dengan tenang malam ini setelah seharian capek mengurus rumah dan juga orang tua Mas Pras yang tidak bisa apa-apa itu. Mereka tahunya memarahiku, menyuruhku ini itu.

Kalau saja aku tidak jatuh cinta kepada anaknya sudah aku usir sejak dulu. Aku benci kepada diriku sendiri, saat mencintai susah untuk pergi.

“Kau kan seorang ibu, pasti bisa kan tenangkan dia,” ucap Mas Pras dengan entengnya.

Aku bisa saja melakukannya, tapi aku tidak sudi melakukan itu kepada anak tiriku. Anak dari perempuan yang ingin merebut suamiku kembali.

“Telepon saja mamanya, suruh pulang dan ambil anak cengeng ini,” ketusku.

“Jaga bicaramu!” bentak Mas Pras sampai aku kaget.

“Mas, aku tidak mau menjaga anak ini. Kan ini kamu sendiri yang mau. Mending sekarang kamu bawa dia di kamar sebelah.” Kuusir suamiku dengan anak laki-lakinya itu.

Balita itu sama menyebalkannya seperti mamannya, malam sudah semakin larut masih saja terus menangis. Atau memang papanya yang tak pandai membuat anaknya diam.

Alhasil, aku juga yang harus turun tangan, kubuatkan susu lalu menimangnya. Dengan susah payah akhirnya dia mau tidur juga.

“Kau bisa menidurkannya, kenapa tidak sejak tadi?” omel Mas Pras kembali menyalahkanku.

Aku hanya diam lalu kembali ke kamarku untuk melanjutkan tidurku yang terganggu.

“Hani, aku mau Sanjaya tinggal denganku. Aku akan mengambil hak asuh dia,” ucap Mas Pras saat aku sampai di ambang pintu.

“Apa kau bilang Mas?” tanyaku langsung duduk di sampingnya.

 Belum juga genap satu hari saja anak sialan ini sudah mengganggu kehidupanku. Bisa-bisanya mau menampung dia di sini selamanya.

“Aku mau hak asuh Sanjaya, apa kau tak bisa mendengar ucapanku?” ujarnya dengan lirikan tajam.

Aku semakin dibuat kesal olehnya, semenjak kemunculan Mbak Niken kembali. Mas Pras berubah, ia tampak tak menyayangiku sepenuh hati lagi.

Aku takut, kasih sayang Mas Pras terhadap Aina akan tergeser.

“Kamu mau hak asuh anak atau mau Mbak Niken kembali?” omelku. Jelas-jelas itu trik lama. Mendekati anaknya untuk mendapatkan ibunya.

“Memangnya kenapa? Ada masalah denganmu?” katanya tanpa perasaan.

Pertanyaan macam apa itu? Sungguh menyebalkan!

“Mas, tentu saja ada masalah aku istri sahmu. Dan aku tidak sudi kamu kembali dengan Mbak Niken. Sadar Mas, dia itu hanya ingin menghancurkan kita,” hasutku. Aku tidak ingin Mbak Niken tampak bagus di mata Mas Pras.

Hidup kami berdua beberapa tahun ini sangat baik, aku tidak mau dia datang mengacak-acak kenyamanan rumah tanggaku.

“Aku juga bisa lebih cantik dari Mbak Niken,” kataku. Asal ada uang aku bisa membuat diriku lebih cantik dari siapa pun.

“Omong kosong macam apa kau, sudah sana kembali ke kamar. Aku mau tidur besok meeting pagi,” usirnya.

Omonganku benar-benar tak dia dengarkan, “Mas ingat ya, kalau sampai kamu dekat-dekat Mbak Niken aku akan buat kamu menyesalinya seumur hidup,” makiku.

“Apa kau bilang? Katakan sekali lagi,” suruh Mas Pras dengan memegang tanganku.

“Kau pikir aku akan takut dengan ancamanmu?” katanya beralih memegang daguku kasar.

“Berani kau menyentuh anakku dan Niken, kau akan kuceraikan dan kembali menjadi gembel,” ancamnya dengan melepaskan daguku dengan kasar juga.

Hatiku sakit dengan ancaman yang diberikan Mas Pras, aku tidak mau menjadi penyanyi kafe yang gajinya tidak mencukupi kebutuhan hidupku. Apa lagi aku sekarang sudah memiliki seorang anak.

“Aku harus berbuat sesuatu,” kataku.

Kehadiran Mbak Niken membuat malam ini aku tidak bisa tidur, meskipun sudah memiliki suami lagi bukan berarti dia tidak bisa kembali dengan Mas Pras.

Otakku berputar keras untuk menemukan cara menyingkirkan mereka dari kehidupanku.

“Kubuang saja anak laki-laki mereka? Atau kuhabisi saja satu keluarga agar mereka berhenti menggangguku,” ucapku sambil tersenyum lebar.

Baru saja berbunga karena ide brilian yang aku dapatkan, mendadak kutersadar. Menghabisi mereka satu keluarga pasti akan membuatku mendekam di penjara.

Aku juga tidak akan hidup bahagia, “Lantas apa cara yang bagus, ya?” kataku dengan dengusan kasar.

Memang sangat merepotkan!

“Aha!” kataku dengan menjentikkan kedua jari tengah dan ibu jari lalu aku menyusup masuk ke dalam selimut setelah mendapatkan ide yang lebih cemerlang. Aku akan tidur dengan tenang malam ini.

“Jika aku tidak bisa membunuhnya, maka membuat mereka membenci Mas Pras akan lebih mudah,” kataku dengan memejamkan mata.

“Tidurlah dengan lelap bersama anakmu, sebelum besok dia mendekam di panti asuhan.”

Dengan membawa Sanjaya ke panti asuhan otomatis Mbak Niken akan marah besar kepada Mas Pras. Dia tidak akan sudi membawa anaknya ke mari, bahkan menyentuhnya pun tidak akan pernah ia izinkan.

“Hani, kau memang perempuan yang pintar.”

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!