KARMA SANG MANTAN TERINDAH

"Aku pun tak memperdulikan tanggapan mereka,mau ditugaskan di manapun aku harus siap demi masa depanku,meskipun orang tuaku juga memiliki perusahaan yang terbilang besar,aku tak mau untuk bergantung kepada mereka.Sudah cukup penderitaan yang telah aku lalui aku harus bangkit dan maju untuk kehidupanku.

"Lho Lydia kok pindah kesini?"tanya Alea

"Sekarang aku dipindahkan ke tim marketing dan aku sudah tidak menjadi sekretaris pribadi pak Leo!"ucapku

Seorang karyawan di belakang Alea yang bernama kartika pun menimpali,"Ya bagus dong,berarti Naomi bisa kembali bekerja lagi sekarang!"

Aku pun tak menghiraukan pembicaraan mereka,aku melihat Leo masuk ke ruang marketing dan berdiri di hadapanku.

"Saya akan menambah teman untuk menjadi tim baru kalian,dia adalah Lydia Maheswari Ananta karyawan baru disini,kalian sudah tau Lydia kan?ucap Leo.

Seorang karyawan laki-laki bernama Arfandi pun berdiri dan bertanya,"tim kita sudah cukup pak,kenapa ditambah lagi bukannya Lydia itu adalah sekretaris pribadi pak Leo?"

"Arfandi apa ini perusahaanmu?kenapa kamu begitu lancang bicara seperti itu,Lydia tidak pantas menjadi sekretaris pribadi saya dan saya pikir tim marketing adalah tim yang cocok untuk mbak Lidya ini!"Leo tersenyum mengejekku.

Aku pun menunduk enggan menatap Leo,hari ini ia telah mempermalukanku di depan semua orang.

"Yaudah saya kembali ke ruangan saya,dan tolong ajari Lidya dengan baik!"

"siap pak!"

Leo bergegas meninggalkan ruangan tim marketing tak ada senyum di bibirnya,mengapa Leo menjadi seperti ini ,kupikir Leo adalah orang yang profesional dan bisa memisahkan urusan asmara dengan pekerjaan.

"Lydia nih kamu pelajari semua yang ada di berkas ini!"ucap seorang wanita padaku.

"iya akan aku pelajari!

Aku menghela nafas kasar mendengar ucapan wanita itu,kenapa tim marketing sangat-sangat menyebalkan seperti ini.

Aku membaca berkas itu dengan teliti,ini sangat mudah dipahami bahkan aku sangat mengetahui bidang ini,kalian akan terkejut dengan kemampuan.Aku pastikan kalian akan menyukai kinerjaku.

Jam menunjukkan pukul 17.00,semua karyawan bergegas pulang,aku mencoba menunggu Leo untuk keluar dari ruangannya.

Akhirnya usahaku tidak sia-sia,Leo berjalan menuju ke arahku,aku menatap nanar Leo dan berkata,"Leo maafkan aku,tapi bukankah kita harus profesional jika bekerja!"

"hussst,jangan panggil saya Leo,sekarang kamu bukan teman saya dan kamu hanya bawahan saya,saya tidak mengijinkan anda memanggil saya hanya dengan sebutan Leo,untung saja saya tidak memecat anda saya masih baik hati dan mau menampung kamu di perusahaan ini!"

Tak terasa air mataku menetes,tega-teganya Leo berkata seperti itu padaku .

Aku berlari meninggalkan Leo,tak ku sangka Leo yang sangat baik hati bisa menjadi sejahat ini.

"Aduhhhhh!"

Aku terjatuh,ku tatap Leo yang ingin menolongku tapi ada seperti sesuatu yang menahannya.

Aku pun segera bangkit,ku tatap tajam Leo yang tega memperlakukan aku seperti ini.

Aku menghampiri Leo dan berkata,"Puas kamu Leo,bahkan aku terjatuh pun kamu enggan untuk menolongku!"

Leo menghembuskan nafas kasar

"Lydia,aku sudah bilang jangan panggil aku Leo tapi pak Leo ,dan ku anggap sekarang kamu bukan temanku lagi,jadi ku harap kamu juga bisa menghormati keputusanku.

"Baiklah pak Leo yang terhormat,saya akan selalu mengingat bagaimana anda memperlakukan saya sekarang!"

Aku pun bergegas pergi meninggalkan Leo seorang diri di sudut ruangan itu.

Aku tak akan membebanimu lagi Leo,besok aku akan meninggalkan perusahaan ini,dan aku akan mencari perusahaan lain yang mau mempekerjakanku.

Aku mengambil mobilku dan pergi,aku berencana mampir di coffeshop favorit ku untuk menenangkan diri.

Tibalah aku di coffeshop langgananku sejak aku kuliah dulu.Semua kenangan ku terukir jelas di tempat ini,tempat di mana aku,Rani, Felisha dan Kania sering nongkrong bareng disini.

Sekarang mereka telah memiliki kehidupan yang bahagia tidak seperti denganku,rumah tangga yang berantakan,karir yang amburadul dan kehidupanku yang tak tau akan ku bawa kemana.

Sejak hadirnya orang ketiga di pernikahanku,hidupku seperti ada tak ada artinya,aku hanya meneruskan hidup tapi jiwaku entah ke mana.

Aku memesan segelas cappuccino kesukaanku sambil memandangi pemandangan yang asri di tempat ini.

"Ow kita ketemu lagi jendess!"

Suara itu membuyarkan lamunanku,Karenina tepat di depan wajahku

"Beraninya kamu ngikutin aku pelakor!"

Karenina pun duduk di depanku dan menaruh tas nya dengan angkuh

"Najis gue ngikuti jendess,perlu kamu tahu ya Lydia,aku ke sini sama mas Mario dan hari ini aku akan ngasih tahu ke kamu bahwa mas Mario udah diangkat jadi wakil direktur di perusahaannya."

Aku terkejut mendengar perkataan Karenina tapi aku akan bersikap biasa seolah tidak peduli.

Aku diam saja dan bermain dengan ponselku

"Heh,tolol kamu tuli ya!!"aku bilang mas Mario udah diangkat jadi wakil direktur sekarang,dan makasih udah menyerahkan sepenuhnya mas Mario padaku,aku tarik omonganku di kontrakan kamu kemarin!"

Aku menghembuskan nafas kasar dan berkata

"Aku nggak peduli,aku udah bilang aku nggak peduli semua tentang kalian,dan tolong jangan mengganggu hidupku lagi karena aku juga nggak ganggu kamu dan Mario!"

Karenina terlihat sangat marah dengan perkataanku, kemudian mantan suamiku bernama Mario itu pun datang.

"Sayang,ayo kita pulang"ucapnya dari kejauhan

Ia belum sadar dengan keberadaanku disini

"Eh ly.. Lydia,kamu disini juga?

"Kalau iya emang kenapa,ini kan tempat umum!.

"Nggak apa-apa,mana donaturmu si Leo itu?"ucap Mario angkuh.

"Jangan sembarang bicara kamu mas,aku nggak pernah mengusik hidupmu dan Karenina,aku biarkan kalian tertawa di atas penderitaanku dan tolong dia bukan donaturku,stop ganggu aku mas!"

Aku pun berdiri,dan bergegas meninggalkan mereka berdua yang terus mengoceh di depanku,tak lupa ku letakkan uang untuk membayar kopiku tadi.

"Lydia tunggu Lydia!"

Mario masih mengejarku,dan Karenina mengikutinya di belakang.Apa yang mereka mau dariku,aku yang sudah seperti ini pun tak henti-hentinya mereka menggangguku.

"Lydia behenti!"

Mario mencengkeram tanganku dengan kasar,aku berteriak kesakitan

"Lepaskan aku mario,lepaskan aku!"

"Tidak akan Lydia,kamu nggak akan aku lepasin ,kamu harus ingat lydia kita belum sah bercerai dan seharusnya kamu masih tinggal di rumahku!"ucap Mario.

"Apa apaan sih kamu mas,ngapain kamu ngejar-ngejar dia terus?"ucap Karenina

"Diam karenina,aku akan buat dia menderita,akan aku buat rumah itu seperti neraka baginya,kamu tahu sendiri bagaimana sifatku Lydia,sekali dua kali aku memaafkankmu,tapi yang ketiga kau akan membayar lunas perbuatan gilami ini!"

"Apa maksudmu mas,lepaskan aku!"

"Tidak akan,ayo Karenina kita bawa dia ,rumah itu akan menjadi neraka baginya!"

Karenina tertawa jahat,ia merasa kemenangan ada di tangannya.

--bersambung