Cinta Yang Tersembunyi

“Maaf tapi ini adalah privasi Dea, saya tidak ingin ikut campur di dalam masalah Dea kak!” ucap Wisnu mantap Deni dengan serius, jujur sebenarnya Wisnu ingin mengunakan kesempatan ini, namun di sisi lain Wisnu sadar tidak seharusnya ia ikut campur masalah Dea, terutama masalalu dulu, karena dia sadar Dea juga tidak akan suka, jika dia membuka masalalu pada siapapun

“Dia akan menikah sebentar lagi makanya saya mengunjungi kamu sebelum akhirnya dia menyesal karena mengabaikan perasaannya, Saya harap kamu mau membantu saya!” balas Deni menatap Wisnu penuh harapan

Deni benar-benar ingin menebus kesalahannya pada Dea, maka dari itu dia berusaha agar bisa menyelesaikan masalalu Dea, siapa tahu dengan begitu Dea bisa semakin dekat dengannya

“Namanya Indra! Dia teman sekolah smp kami dulu! Dea dan Indra adalah dua siswa yang sangat di segani di kelas, meskipun Dea nggak dapet juara tapi dia di segani oleh teman-temannya, bahkan sebenarnya kami heran kenapa dia nggak mendapatkan juara waktu itu, tapi itulah yang terjadi, karena kepintaran dan juga keramahannya Indra suka sama Dea!” cerita Wisnu, setelah menghela nafasnya sejenak. Setelah di pikir-pikir mungkin ini jalan tuhan untuk menyatukan dua manusia yang saling jatuh cinta dan memilih menyembunyikan perasaannya mereka

Wisnu memilih menceritakan apa saja yang ia ketahui mengenai hubungan antara Indra dan Dea, mungkin dengan begitu kakak dari Dea bisa menyatukan keduanya kendati harapannya tipis karena sudah pasti calon suami Dea bukan orang sembarangan juga

“Saya sebenarnya tahu, Indra menyukai Dea dan begitu juga Dea yang mencintai Indra, tapi saya hanya diam tidak ingin ikut campur, sampai akhirnya Indra bermain perempuan bahkan teman sekelas kami juga namanya Tania, mereka berpacaran, sejak saat itulah kedekatan Indra dan Dea tidak pernah terlihat saat kami menginjak kelas 9!”

“Dari awal saya sudah menyuruh Dea mengungkapkan perasaannya supaya dia lega, namun Dea tidak mau menuruti permintaan saya, dan akhirnya kami SMA pun Dea masih mencintai Indra, laki-laki yang sudah menyakiti Dea tanpa sadar, jujur saya juga menyukai Dea, saya berusaha mengajak Dea menjalin hubungan agar Dea berhenti memikirkan dan mencintai Indra, namun sayang Dea tidak mau, sampai saat ini Dea masih mencintai Indra, tapi entah bagaimana kelanjutannya nanti!” ucap Wisnu panjang lebar, entah mengapa mengingat masa lalu yang dilalui Dea hatinya ikut merasakan sakit

Dea begitu tabah saat cintanya tidak terbalaskan, bahkan Dea masih mau mengajar Indra saat pria itu sedang kesusahan, Wisnu benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dea, meskipun sudah di nasehati Dea masih saja melakukan hal-hal yang sejatinya hanya menyakiti perasaannya sendiri

“Apa menurut kamu Indra laki-laki yang baik? Jika dia mencintai adik saya kenapa dia tidak mengungkapkan perasaannya?” Tanya Deni penasaran dengan sosok yang di cintai oleh Dea, seberapa kerennya laki-laki bernama indra sampai berhasil mencuri hati adiknya sepenuhnya

“Menurut saya dia laki-laki yang baik, sejak mengetahui Dea mencintainya dia tidak lagi berpacaran seperti sebelum-sebelumnya, dia tidak mengungkapkan perasaannya, karena Dea juga tidak ada memberikan respon yang baik pada sikap Indra yang tergolong ingin menjadikan Dea sebagai kekasihnya!”

“Dea anaknya sangat tertutup bahkan Indra sendiri kewalahan menghadapi Dea, saat dia ingin mengungkapkan perasaannya Dea menjauhinya, Dea sangat menjaga jarak dengan lelaki, pada awalnya memang dia dengan tangan terbuka mau menerima Indra sebagai sahabatnya juga, tapi setelah Indra bersikap layaknya seorang kekasih saat itu Dea menjaga batasannya, maka dari itu Indra tidak mengungkapkan perasaannya, dia berpikir Dea hanya ingin mempermainkan dirinya!”

“Begitu rupanya, adik saya ternyata hebat bisa membuat kalian sampai bertekuk lutut padanya!” kekeh Deni mengetahui fakta adiknya cukup di gemari di masa remajanya, Deni akui Dea gadis yang cantik dan pintar, jika dia bukan kakaknya mungkin dia juga akan mendekati Dea seperti yang di lakukan oleh Indra

“Saking hebatnya bahkan sampai kuliah banyak sekali yang mengajaknya berkencan, dan berakhir kecewa karena Dea menolak mereka dengan senyum ramahnya! Dia perempuan yang menarik sangat setia dan ya saya akui dia ramah tapi hatinya terlalu sulit untuk di masuki!”

“Apa sesusah itu menaklukannya?” tanya Deni penasaran, masalahnya dia sangat susah menebak Dea, dari cerita yang di sampaikan Wisnu sebenarnya bisa ia terima jika adiknya bersikap demikian karena saat dirumah saja Dea juga begitu, tersenyum ramah tapi kenyataannya gadis itu belum bisa menerima kehadirannya lagi sampai saat ini

“Kita liat aja nanti apakah Nathan bisa menaklukan hati Dea! Saya sebenarnya berencana menjodohkan Dea dengan Indra tapi kayanya nggak jadi, saya berharap Dea akan menemukan kebahagiaannya bersama Nathan!” ucap Wisnu seadanya

“Dari cerita kamu tadi, saya malah setuju dengan rencana awal kamu, apa kamu mau membantu saya?”

“Membantu apa?”

“Kamu ikutin saja rencana saya!”

...****************...

“Beneran lo di samperin sama kak Deni? Terus-terus gimana?” Tanya Ari antusias ketika Wisnu menelponnya dan memberikan kabar Deni yang menemuinya pada Ari sahabatnya

“Biasa dia nanyain tentang Dea, gue herannya darimana dia tahu Dea suka sama seseorang? Apa Dea yang memberitahu atau gimana!” tanya Wisnu penasaran, karena selama ini Dea tidak pernah terbuka dengan siapapun

“Tapi nggak mungkin Dea yang bilang, kita udah kenal lama sama dia!” ucap Ari di sebrang sana ikut penasaran

“Coba kamu hubungin kakaknya Dea siapa tahu sama kamu dia mau jujur, gue tadi udah nanya dia nggak jawab soalnya!”

“Tenang aja! Artinya kita dapet sekutu buat mempersatukan mereka!” ucap Ari senang, akhirnya perjuangannya akan menemukan titik puncak, rasanya Ari tidak sabar melihat Indra dan Dea bersatu

“Jangan seneng dulu! Ini belum puncaknya!" tegur Wisnu tidak ingin Ari terlalu berharap pada keadaan, takutnya yang mereka harapkan malah tidak akan terjadi nantinya

“Gue nggak sabar untuk kelanjutannya, setelah lama akhirnya mereka menemui lampu kuning, semoga aja sampai lampu hijau!” ucap Ari tidak perduli dengan perkataan Wisnu

“Lo kira mereka itu apa? sampai lampu kuning hijau segala!” kekeh Wisnu di sebrang sana

“Perumpamaan aja kali!”

“Hm! Dengar-dengar lo masukin Indra jadi guru les piano Kevin, apa itu benar?” Tanya Wisnu yang sebenarnya sudah sejak kemarin ingin bertanya, namun karena sibuk dia jadi lupa

“Hm iya! Rencana awal gue berjalan dengan baik! Beri gue tepuk tangan!” kekeh Ari

"Gimana reaksi Dea?"

"Ya begitulah!" jawab Ari yang akhirnya keduanya berhenti telponan karena memang tidak ada lagi yang ingin dibahas

...****************...

“Jadi kamu guru les piano Kevin?” tanya Deni ketika membuka pintu dan melihat pria yang seumuran Dea mengaku sebagai guru les piano Kevin

“Ya kak! Perkenalkan saya Indra yang kebetulan juga teman Dea!” ucap Indra memperkenalkan dirinya entah siapa orang yang sedang ia ajak berbicara itu

“Jadi kamu orangnya?!” ucap Deni tanpa sadar