Cinta Yang Tersembunyi

Cinta Yang Tersembunyi

Awal perencanaan

Suasana begitu terang di malam yang gelap, sedangkan sosok Dea sedang berusaha untuk menahan diri tetap berada di depan sebuah tempat yang di mana dia sangat membenci tempat itu, karena terpaksa demi memenuhi permintaan sahabatnya,

Dea memutuskan untuk menemui temannya di sana, sungguh dia merasa sangat kesal, bagaimana mungkin seorang teman bisa mengajak dia ke tempat yang bahkan sangat dibenci olehnya

"Jangan sekalipun kau mengundangku ke tempat yang seperti ini lagi!! aku sungguh sangat muak dengan tempat seperti ini!" ucap Dea dingin pada temannya

"Kita itu udah dewasa Dea! Masa kamu ke sini aja nggak pernah sih? ini tuh tempat biasa untuk orang seperti kita nongkrong-nongkrong! lagian kan selama ini kamu belum pernah, makanya aku ajakin ke sini sambil rayain ulang tahun aku, Lagian banyak kok teman SMP kita yang ada di dalam bahkan teman SMA kita juga banyak disana!" ucap Ari membela diri

"Aku pergi dulu! Lagian aku udah menyempatkan diri untuk datang! sekarang aku harus pergi karena ada urusan! Terima kasih sudah mengundangku dan selamat berulang tahun!" ucap Dea yang sebenarnya ingin menghindari tempat itu

"Tidak! kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu harus masuk! aku bahkan belum potong kue kamu udah pergi aja! gimana sih kamu nggak anggap aku sebagai sahabat kamu lagi gitu??" tanya Ari dengan wajah di buat sedih

"Maaf tapi aku nggak bisa berada di tempat seperti ini, aku sudah janji pada diriku sendiri untuk menghindari tempat seperti ini!" Balas Dea yang sama sekali tidak menyetujui ide dari Ari

"Ayolah sekali-kali Dea! demi orang yang katanya sahabat kamu ini!" bujuk Ari dengan wajah memelasnya, sungguh jika bukan karena suatu alasan Ari tidak akan memaksakan kehendak Dea karena dia tahu seperti apa Dea, jika gadis itu mengatakan tidak! ya sudah pasti harus tidak, maka dari itu dia bahkan hampir tidak pernah memaksakan kehendak Dea selama mereka menjadi seorang sahabat

"Sudah cukup pokoknya aku mau pergi! silakan kamu masuk ke dalem! Hadiah dari aku menyusul nanti!" ucap Dea seadanya karena memang Dea tidak membawa hadiah, saking sibuknya Dea sampai lupa dengan ulang tahun sahabatnya apalagi membeli kado, sungguh Dea melupakan itu

Ari tentu saja sudah memaklumi sifat Dea yang satu itu, namun bukan itu masalahnya sekarang, dia ingin mempertemukan Dea pada pria yang dulu ada di hati gadis itu, yang kebetulan pria itu mau hadir dalam pesta ulangtahunnya hari ini

"Dea itu kamu?!" tanya seseorang memperhatikan Dea dari atas sampai bawah, 'Tidak banyak yang berubah!' batinnya tanpa sadar

Jantung Dea seketika berdebar dengan kencang karena mendengar suara orang yang amat sangat dia rindukan sepanjang malamnya, dia adalah Indra salah satu teman sekolah Dea sejak SMP yang diam-diam dia kagumi namun tidak diungkapkan

"Iya ini aku! maaf aku harus pergi bye!!" pamit Dea yang berusaha melarikan diri dari keadaan itu, Ari yang ada di sana dibuat tersenyum-senyum karena berhasil mempertemukan mereka berdua

"Lepaskan!" ucap Dea dengan spontan melepaskan tangan Indra yang berhasil menggapai tangannya.

Dea merasa sangat tidak suka dengan siapapun yang menyentuhnya, apalagi orang asing

"Maaf aku tidak sengaja! Apakah kita duduk sebentar kamu keliatannya juga baru sampai, Kenapa kamu pergi lagi?!" tanya Indra sadar dengan kelakuannya yang kurang sopan

"Dia tidak mau ada di pesta Ini Ndra! dia itu kampungan banget, masa baru diajak ke sini aja, dia bilang nggak cocok ada tempat ini!" lapor Ari

"Bukan nggak cocok, tapi aku emang nggak pernah ada di tempat kayak gini! sudahlah aku mau pulang! tolong jangan tahan aku lagi!" tegas Dea yang kali ini baik Indra maupun Ari tidak lagi menahannya

Ari tidak menahan Dea karena sudah mencapai keinginannya, yaitu mempertemukan Indra dan Dea meskipun sebentar, sedangkan Indra tidak menahan Dea karena memang dia tidak tahu alasan apa yang akan dia gunakan untuk menahan Dea disana, meskipun hatinya ingin

"Dia benar-benar tidak berubah sejak dulu!" gumam Indra menatap punggung Dea yang menjauh

"Ya begitulah! jadi gimana kamu masih tertarik padanya?" tanya Ari penasaran

"Lihat saja nanti! aku pastikan dia akan jatuh ke dalam pelukanku!" balas Indra dengan senyuman

"Jangan permainkan dia! aku sudah bilang padamu, dia itu sangat mencintaimu sejauh ini! Jangan permainkan dia!" tegas Ari

"Aku tidak berjanji! namun aku akan berusaha!" ucap Indra dengan yakin

"Baiklah! Ayo kita masuk! kasihan yang lain sudah menunggu!" ajak Ari pada Indra yang masih fokus memandang Dea yang sudah menjauh dengan motor kesayangannya

"Heii Nra! Kapan lo pulang??" tanya teman SMP mereka yang kebetulan teman sebangku Indra dulu

"Baru kemarin! apa kabar Lo?!" tanya Indra sambil membalas jabat tangan ala-ala lelaki pada Wisnu

"Baik dong! Kenalin nih cewek gue? Cewek Lo mana??" ucap Wisnu menanyakan kabar kekasih sahabat baiknya itu

"Belum jodoh!" kekeh Indra melirik aktifitas club disana dimana tempat itu sudah ramai dengan orang-orang yang ia kenali

"Percuma ganteng kalau ternyata Lo jomblo!" ledek Wisnu pada Indra

"Doain aja supaya bisa sat set!!" balas Indra tidak sedikitpun merasa tersinggung dengan ucapan Wisnu, sudah biasa baginya untuk mendapatkan ledekan sedemikian rupa, yang terpenting orang yang dia harapkan masih jomblo sama seperti dirinya

"Emang udah ada calonnya??" tanya Wisnu penasaran, dia tidak sedikitpun curiga dengan siapa yang di tunggu oleh Indra sang sahabat, padahal sewaktu sekolah Wisnu cukup dekat dengan sosok yang Indra maksud

"Adalah!!"

Suasana di pesta itu sangatlah meriah, namun berbeda dengan suasana hati Indra yang kini kosong, sudah lama ia ingin kembali setelah menyelesaikan pendidikan demi sang pujaan hati, namun sayang sepertinya orang yang ia nantikan tidak merasakan hal yang sama, sehingga tidak mau berlama-lama bertemu dengannya

Untuk sejenak ia berpikir sepertinya ia akan memulai semua dari awal, dimana ia harus berjuang memperebutkan hati gadis yang ia cintai, tidak salah bukan? Karena setahunya memang pujaan hatinya juga belum memiliki kekasih, jadi dia ingin menuntaskan keinginan hatinya sampai semuanya tuntas

"Indra gue nggak nyangka Lo balik? Lo beda banget dari yang dulu!" ucap seseorang memeluk lengan Indra dengan erat

"Terimakasih! tapi nggak usah pegang-pegang malu sama yang lain!" ucap Indra merasa tidak nyaman dengan kehadiran gadis itu

"Padahal dulu aku ngelakuin ini kamu nggak pernah proses!!" ucapannya masih tidak mau kalah

"Itu dulu bukan sekarang!!! Hati aku udah ada yang punya!!" ucap Indra sengaja supaya sosok itu menjauhi dirinya, ia benar-benar muak dengan sosok itu, karena sosok itulah yang sempat membuat dia hancur di masa lalu

"Siapa dia?!"

"Bukan urusan kamu!"

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

hadir support kak, keren ceritanya

mampir yuk di karyaku Dnegan judul "Mencintaimu dalam DIAM"

saling support ya kak,terimakasih 🙏

2024-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Awal perencanaan
2 Awal pertemuan
3 Kegagalan
4 Kebanggaan tersendiri
5 Pernyataan cinta yang sia-sia
6 Patah hati berulangkali
7 Memastikan perasaan
8 Penyesalan
9 Fakta tersembunyi
10 Dia juga kembali
11 Guru les piano
12 Semakin terpesona
13 Pindah kamar
14 Mulai memanas
15 Memanas 2
16 Egois
17 Rencana ibu
18 cinta tidak harus memiliki
19 Cerita diary
20 Melancarkan aksi
21 Ohh ini orangnya
22 Hanya calon
23 Musuh
24 Rakus?
25 Perdebatan tentang Nathan
26 Mencintai atau tidak
27 Tidak perlu ikut campur
28 Siapa?
29 Menyerah
30 Tidak ada bukti
31 Siapapun asalkan baik hati
32 Desakan menikah dengan anak majikan
33 Sekacau ayam berkokok
34 Tidak terkontrol
35 Pertemuan yang tidak disengaja
36 Bertemu tente Cici
37 Pilihan sulit
38 Kemalangan Dea
39 Tidak pernah merasa puas
40 Bersikap layaknya orang dewasa
41 Perempuan penggoda
42 Pria brengsek
43 Pengecut
44 Tidak menemukan titik terang
45 Menghabiskan waktu
46 Yang terjebak siapa? Yang menolong siapa?
47 Berbicara dari hati ke hati
48 Keberuntungan Nathan
49 Sakit
50 Deni panik
51 Tidak selamanya teman bisa jadi teman
52 Bukan salah kamu
53 Nathan berulah
54 Menjaga kepercayaan
55 Mulai terbongkar
56 kemarahan Deni
57 Penolakan
58 Terungkap
59 Terbongkar
60 Kecewa
61 Perawan tua
62 Kalah saing
63 kabar bahagia
64 Berikan aku kesempatan itu
65 Kembali terluka untuk kesekian kalinya
66 Teman terbaikku adalah benda mati
67 Keputusan untuk pergi
68 telah pergi
69 Ketemu
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Awal perencanaan
2
Awal pertemuan
3
Kegagalan
4
Kebanggaan tersendiri
5
Pernyataan cinta yang sia-sia
6
Patah hati berulangkali
7
Memastikan perasaan
8
Penyesalan
9
Fakta tersembunyi
10
Dia juga kembali
11
Guru les piano
12
Semakin terpesona
13
Pindah kamar
14
Mulai memanas
15
Memanas 2
16
Egois
17
Rencana ibu
18
cinta tidak harus memiliki
19
Cerita diary
20
Melancarkan aksi
21
Ohh ini orangnya
22
Hanya calon
23
Musuh
24
Rakus?
25
Perdebatan tentang Nathan
26
Mencintai atau tidak
27
Tidak perlu ikut campur
28
Siapa?
29
Menyerah
30
Tidak ada bukti
31
Siapapun asalkan baik hati
32
Desakan menikah dengan anak majikan
33
Sekacau ayam berkokok
34
Tidak terkontrol
35
Pertemuan yang tidak disengaja
36
Bertemu tente Cici
37
Pilihan sulit
38
Kemalangan Dea
39
Tidak pernah merasa puas
40
Bersikap layaknya orang dewasa
41
Perempuan penggoda
42
Pria brengsek
43
Pengecut
44
Tidak menemukan titik terang
45
Menghabiskan waktu
46
Yang terjebak siapa? Yang menolong siapa?
47
Berbicara dari hati ke hati
48
Keberuntungan Nathan
49
Sakit
50
Deni panik
51
Tidak selamanya teman bisa jadi teman
52
Bukan salah kamu
53
Nathan berulah
54
Menjaga kepercayaan
55
Mulai terbongkar
56
kemarahan Deni
57
Penolakan
58
Terungkap
59
Terbongkar
60
Kecewa
61
Perawan tua
62
Kalah saing
63
kabar bahagia
64
Berikan aku kesempatan itu
65
Kembali terluka untuk kesekian kalinya
66
Teman terbaikku adalah benda mati
67
Keputusan untuk pergi
68
telah pergi
69
Ketemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!