NovelToon NovelToon
Despair Of Being

Despair Of Being

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zeils Evanescent

Seorang gadis terikat oleh takdir kelam, ditinggalkan orang-orang terkasih dan hanya dapat menjalani hidup dibalut kesedihan. Gadis itu tetap tegar dihadapan semua orang dan bertahan demi mencari keberadaan orang-orang terkasih. Gadis itu membangun kekuatannya dengan perlahan dan membuktikan bahwa dirinya tidak terikat oleh takdir tersebut.
Namun, ia hanyalah manusia biasa yang tidak dapat melawan hukum dunia. Lantas, bagaimana gadis itu akan melawan takdir kelam tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeils Evanescent, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc 1: SUFFERING; Chapter 21: Orge Leader

Selama sepuluh menit aku masih bertarung sengit dengan Orge tersebut, siapa sangka seekor Orge bisa memiliki banyak teknik bertarung? Apa dia semacam pemimpin ras mereka?

Kalau diperhatikan baik-baik, penampilannya juga berbeda dengan Orge biasa. Sepertinya masih banyak hal yang tidak ku ketahui!

"Ignis; columna."

Sebuah lingkaran merah muncul dibawah kaki Orge tersebut, sesaat kemudian pilar api yang menjulang tinggi muncul dan membakar Orge tersebut dengan sangat ganas.

"GRAAA!!"

Raungan menyedihkan terdengar dari dalam pilar api. Bayangan Orge yang samar-samar terlihat dari dalam pilar api bergerak menunduk kemudian melompat keluar dari pilar api dengan tubuh yang hangus terbakar.

Benar-benar keadaan yang sangat mengerikan, tetapi aku sama sekali tidak memiliki rasa simpati terhadap musuh!

"Ignis; Sagitta."

Sebelum Orge itu mendarat di tanah, aku melempar lima panah api kepadanya yang masih melambung di udara.

Karena Orge tidak memiliki sayap, tidak mungkin dia bisa menghindari serangan telak itu!

Empat panah api menembus tubuh Orge itu dan membuatnya meraung kesakitan, hal tersebut merusak keseimbangannya dan membuatnya jatuh menghantam tanah dengan sangat keras.

Sepertinya pertempuran ini akan segera berakhir, energi sihirku juga sudah hampir mencapai batasnya. Yah, aku masih punya dua botol ramuan sih.

Sambil menggenggam tombak api ditangan, aku berjalan mendekat ke arah Orge yang masih tergeletak di tanah. Dalam sepuluh menit pertarungan ini, yang selalu membuatku kerepotan adalah kemampuan regenerasinya yang sangat hebat. Dalam hitungan detik ia mampu menyembuhkan luka bakar yang sangat parah dengan sangat cepat.

Jika aku memberikan waktu baginya untuk beregenerasi, pertarungan ini tidak akan pernah berakhir.

"Wah.." Aku menatap ke arah tubuh Orge yang melepuh di berbagai sisi dengan jijik, bahkan kakinya sudah gosong seakan tidak ada lagi daging yang tersisa disana.

"Aku akan mengakhiri penderitaan mu." Aku mengangkat tombak api ke atas, kemudian menusukkannya tepat ke arah jantung Orge itu berada dan menghancurkannya.

Seketika Orge itu berhenti bernafas dan tidak bergerak-gerak lagi.

Aku membelah tubuhnya dengan bilah angin dan mengambil kristal sihirnya yang sebesar kepalan tangan orang dewasa.

"Sepertinya ini cukup mahal." Gumamku sambil melirik ke arah sekumpulan Orge yang masih tidak bergerak dari tempatnya.

Aku mengambil sebotol ramuan dan meminum isinya dalam sekali teguk.

"Ignis; Sagitta."

Belasan panah api muncul di udara dan langsung melesat ke arah sekumpulan Orge yang terlihat panik saat panah-panah api itu mendekat ke arah mereka.

Syuutt*

Beberapa panah api mengenai tiga ekor Orge dan menghanguskannya dalam satu serangan.

Normalnya begitulah yang akan terjadi jika serangan ku mengenai seekor Orge, karena itulah aku merasa bahwa Orge sebelumnya pasti memiliki kelas yang berbeda dengan sekumpulan Orge ini.

"Ventus; falcem."

Aku berlari dengan bantuan elemen angin melesat menuju sekumpulan Orge sambil menarik udara dengan tangan kananku.

"Ventus; Blade."

Angin yang ku tarik melebar dan membentuk sebuah bilah yang sangat tipis. Aku seakan sedang memegang pedang bermata dua ditanganku.

Setelah mengunci targetku, aku langsung mempercepat langkahku dan tiba dihadapan seekor Orge dalam hitungan detik.

Slashh*

Aku menebas Orge itu tepat dilehernya dan membuatnya terpenggal dalam sepersekian detik. Saat kepalanya terjatuh ke tanah, aku telah berada dibelakang Orge lainnya dan menebas punggungnya dengan sekuat tenaga hingga menghasilkan bekas yang sangat dalam.

Seekor Orge yang tersisa terlihat panik dan berniat memukulku dengan gadanya dari arah depan. Namun, tubuhku dengan cepat bereaksi dan menghindar ke samping sambil mengayunkan bilah angin ditanganku dengan gerakan menusuk hingga menembus punggung Orge itu dari dadanya.

Darah Orge membasahi tangan dan pakaian ku. Baunya benar-benar sangat menyengat, inilah alasan mengapa aku membenci pertarungan jarak dekat.

Meski begitu aku harus menguasai segala jenis teknik pertarungan. Meski tidak belajar teknik pedang aku pernah melihat pendekar pedang yang menebas dan menusuk monster dari kejauhan.

Aku hanya meniru sedikit pergerakannya, meski tidak sempurna aku merasa bahwa teknik ini sudah sangat kuat. Bagaimana kekuatan dari teknik yang sudah sempurna? Aku sama sekali tidak dapat membayangkan betapa kuatnya itu.

Aku memasukkan keenam kristal inti itu kedalam kantong penyimpanan ku. Dengan begini aku sudah menyelesaikan satu misi dari serikat.

Tanpa membuang waktu lagi, aku langsung berlari menuju gerbang kota yang cukup jauh dari posisiku saat ini. Tidak ada halangan berarti yang dapat menghambat ku diperjalanan sehingga aku dapat tiba di kota hanya dalam lima belas menit.

"Selamat datang, Nona. Bagaimana dengan misi anda?" Tanya wanita resepsionis itu dengan senyuman lebar.

Aku mengabaikannya dan meletakkan tujuh kristal ini Orge di atas meja.

"Yang satu ini agak berbeda, kekuatannya sangat mengerikan dan membuatku kesulitan saat menghadapinya." Ucapku sambil menunjuk ke arah kristal Inti sebesar kepalan tangan orang dewasa.

"Hm? Sungguh sebentar... Kalau kristal intinya sebesar ini–" Wanita itu menyipitkan matanya Sabil berpikir.

"No-nona, apa anda baru saja mengalahkan seekor Orge Leader?!" Wanita itu menatap ke arahku dengan terkejut.

"Orge Leader? Begitu ya, pantas saja kekuatannya sangat hebat."

"Ini bukan tentang betapa hebatnya Orge Leader Nona! Anda baru saja mengalahkan seekor monster yang bahkan petualang rank C sekalipun akan sangat kesulitan saat berhadapan dengannya! Dan anda yang seorang rank D hanya sedikit kesulitan?" Wanita itu berteriak hingga seisi serikat dapat mendengarnya.

Aku pun mulai mendengar percakapan mereka yang seakan tidak percaya dengan pencapaian ku.

"Anda benar-benar mengalahkannya seorang diri?" Wanita itu bertanya memastikan.

"Ya."

.

Wanita itu menatapku dengan lekat. "Anda benar-benar melampaui ekspektasi saya, nona." Ia menghela nafas.

"Begitukah? Terima kasih atas pujiannya." Aku tersenyum kecil.

"Bagaimana bisa anda sesantai itu?" Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil memberikan 20 emas kepadaku.

"Kenapa 20?" Aku bertanya sambil memiringkan kepala.

"Anda tidak mengerti? Sebenarnya saya ingin memberikan 50 Koin emas, hanya saja karena anda tidak membawa mayat Orge Leader itu, saya jadi tidak bisa memastikan kebenarannya." Jawab wanita itu.

"Kalau mayatnya aku meninggalkannya di sebelah barat laut kota, bukannya aku tidak membawanya aku hanya tidak ingin membuat keributan dengan menyeret mayat Orge yang melepuh ditengah-tengah kota." Aku berbisik pada wanita itu yang membuatnya membulatkan mata.

"Benarkah?" Bisik nya kembali.

"Ya." Aku mengangguk.

Wanita itu berpikir sejenak kemudian menatap lurus ke arahku. "Setelah memastikannya nanti, saya akan memberikan sisa bayarannya pada nona besok. Sampai saat itu anda boleh menunggu atau mengerjakan misi lain dari papan misi!" Ujar Wanita itu sambil tersenyum.

"Ya, aku menantikannya."

Setelah itu aku pun meninggalkan serikat dan kembali menuju penginapan. Beruntung ini masih sore jadi tidak ada satupun bandit maupun pembunuh yang mengincar ku.

1
piyo lika pelicia
sungguh kejam
piyo lika pelicia
kenapa orang ini menyerang tanpa tau salah nya apa 😒
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
kasihan kenapa di tinggal
piyo lika pelicia
kenapa kek wanita 🤔
Gehrman
Tulisannya sudah rapi cuman sedikit koreksi aja kalau dialog tag gunakan huruf kecil ya sama akhir dialognya diakhiri koma
xoxo_lloovvee
satu 🌹 untukmu thor
Zeils: Terimakasih/Smile/
total 1 replies
xoxo_lloovvee
mampir lagi thor, makin seru ceritanya
Zeils: ...Ok👍
total 1 replies
xoxo_lloovvee
gimana nih nasib grace 😢
Zeils: Entahlah, gimana ya🤔
total 1 replies
piyo lika pelicia
huum orang baik yang malang 😭
piyo lika pelicia
kasihan 🥺
piyo lika pelicia
ow kelainan sejak lahir ku sangka tadi hantu maaf ye 😄
piyo lika pelicia
huaa lari aja Weh 😫
piyo lika pelicia
heem semoga ketemu yah kasian 😦
Zeils
Chapter ini boleh di skip:)
Zeils
Baik, sepertinya Noveltoon Membenciku.
Shara Erdyna
lanjut
Shara Erdyna
aneh
Shara Erdyna
Lebih
Manusia lewat
Kurang cru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!