NovelToon NovelToon
Draw In A Megical Fantasy

Draw In A Megical Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana NS

Petualangan mereka dimulai saat melakukan Riset di sebuah desa terpencil.Mereka mengalami hal ajaib.
Tanpa pernah diduga mereka terjebak dalam situasi yang mengharuskan mereka untuk mengupas rasa penasaran.
Mengapa mereka tiba-tiba memiliki kekuatan?,apakah untuk menumpas kejahatan?.


Petualangan yang penuh misteri menghadirkan persahabatan dan cinta yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana NS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21. Misi Di Kantor Desa.

"Rio akan menemani mu Lang?" tanya Haris. Pagi ini ia melihat Langit dan Rio yang bersiap pergi kekantor desa.

"Tentu. Dirimu jelas tidak akan meninggalkan kekasih baru mu itukan?." bukan Langit yang menjawab tapi Rio.

Haris tersenyum membenarkan perkataan Rio. Sungguh beginikah jika orang sedang kasmaran?. Sedikit terlihat gila pikir Rio,karena temannya ini selalu tersenyum sumbringah.

"Kami pergi dulu,jaga semuanya dengan baik" kata Langit.

Haris mengangkat tinggi jempolnya kearah Langit dan Rio,yang sudah pergi dengan menggunakan speda motor.

Langit dan Rio sampai dikantor desa dan langsung memarkirkan speda motor mereka. Saat Langit ingin segera memasuki kantor desa langkahnya terhenti, Ia melirik kebelakang, ternyata Rio manarik kaos berwarna army yang ia kenakan. Langit menatap Rio yang mengarahkan pandangan kesisi kanan mereka.

"Bukannya itu yang datang bersama Pak Kades untuk melamar kamu kemaren,Lang?" mata Rio masih mengarah pada pria yang menggunakan stelan batik yang kini tengah memarkirkan motor tak jauh dari mereka berdiri.

"Plakk" Langit memukul tangan Rio yang masih bertengger diujung kaosnya.

Rio nyengir,dia baru sadar kalau belum melepaskan tarikannya.

"Anto!!" Rio sedikit berteriak, memanggil pria yang mulai melangkah meninggalkan parkiran.

Pria itu menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap pada Langit dan Rio. Jarinya mengarah pada dadanya sendri. Ingin meyakinkan apakah dirinya yang dipanggil.

Rio dengan cepat mengangguk,tangganya melambai meminta pria itu segera menghampiri mereka.

"Ada apa ya mas?" pria itu menghampiri Langit dan Rio dengan tangan yang saling bertaut.

"Kamu kerja disini, Nto?" tanya Rio. Langit hanya diam,dia hanya membiarkan Rio.

Pria tersebut mengangguk. "Iya mas"

"Dibagian apa ,Nto?. Kamu bisa bantu kami?" tanya Rio.

"Saya staf biasa disini mas. Mas mau mengurus surat izin?" tanya pria itu. Karena yang ia tahu Langit dan gurunya biasa kesini untuk mengurus surat izin untuk bahan belajar. Entahlah apa namanya, Anto sendiri tidak paham. Dia juga sebenarnya heran kenapa anak-anak kota ini lama di desa mereka.

"Bukan Anto. Kami mau mencari identitas seseorang" kata Rio.

Pria itu sesaat terdiam. "Nama saya Anton mas,bukan Anto" terangnya. Pantas telinganya sedikit merasa lain dengan sebutan Nto..Nto..,yang pria kota ini sematkan untuknya.

"Ha..ha..kurang N yah ternyata" Rio malah tergelak sendiri karena salah menyebut nama pria ini.

"Mas-mas ini mau cari identitas siapa?" tanya Anton.

"Pria paruh baya yang ada didesa ini, Nto" terang Rio yang masih menggunakan panggilan Nto-nya.

"Apa lansia maksudnya?" tanya Anton memastikan. Dia biarkan saja pria kota yang ada dihadapannya ini memanggil nya dengan sebutan sendri.

Rio memandang Langit dan dengan cepat mengangguk kembali pada Anton. Iyakan saja pikirnya,yang penting mereka cepat menemukan paman yang membantu Haris.

"Kalau begitu bisa langsung temui Pak Kades,sudah dapat izin baru bisa staf lain membantu mas" terang Anton.

"Tapi sepertinya Pak Kades belum datang,mas" Anton mengarahkan pandangannya pada tempat yang biasanya terparkir kendaraan Pak Kades.

"Mas-mas bisa tunggu didalam, paling sebentar lagi Pak Kades datang" kata Anton seraya melirik jam tangannya.

Langit dan Rio pun setuju. Mereka melangkah bersama memasuki kantor desa. Langit dan Rio menunggu diruangan ,yang sepertinya ruang tamu. Karena hanya ada sofa diruangan ini. Sebelumnya Langit jika berurusan langsung keruangan Pak Kades,tidak pernah memasuki ruangan lain dikantor ini.

Tak lama menunggu ,Anton datang mengabarkan jika Pak Kades sudah datang,dan mereka diminta untuk keruangan Pak Kades.

"Ceklek" suara pintu dibuka.

Anton mempersilahkan dua pria kota ini masuk dan kemudian ia menutup pintunya kembali.

Langit dan Rio memasuki ruangan kerja Pak Kades,dan dapat mereka lihat tidak hanya ada Pak Kades. Ternyata juga ada Salma. Putri Pak Kades tersebut terlihat duduk di sofa sudut dengan kunci motor yang ia main-mainkan.

Salma mengangkat pandangannya saat mendengar suara pintu terbuka. Ia menatap pada dua pria yang kini tengah menghadap pada ayahnya. Langit tampak diam seperti biasa berbeda dengan Rio yang tersenyum dan sedikit menunduk menyapanya,Salma balas tersenyum pada Rio.

"Ada apa pria sombong kesini?" tukas Pak Kades. Sepertinya dia masih kesal karena lamarannya ditolak.

Rio yang mendengarnya menjadi kikuk sendri,belum apa-apa sambutannya sudah seperti ini.

"Kami mencari data lansia desa ini" Langit mengatakannya dengan tenang. Sepertinya dia tidak terpengaruh dengan sambutan Pak Kades yang tidak bersahabat.

Dahi Pak Kades berkerut mendengarnya."Apa hubungannya tugas kalian dengan data para Lansia?"

"Untuk bantuan sosial" kata Langit singkat.

Semua diam mendengar kata-kata Langit. Rio menatap Langit yang duduk disebelahnya. Bantuan sosial?. Apa lagi ini?,pikir Rio.

"Dari siapa?" tak kalah singkat Pak Kades menanggapi Langit.

"Kami"

Rio yang mendengarnya segera menyenggol kaki Langit. Apa maksudnya?. Apa mereka akan memberikan bantuan sosial untuk para lansia didesa ini,yang benar saja. Jika lansianya banyak bagaimana?. Darimana mereka dapat dana? pikir Rio. Sepertinya Rio melupakan siapa temannya ini.

Pak Kades terkekeh mendengar perkataan Langit.

"Lansia didesa ini banyak. Kalian mau kasih apa?. Satu kilo beras satu lansia?" cibir Pak Kades.

Langit hanya diam. Rio langsung mengarahkan pandangannya kembali pada Langit. Mendengar cibiran Pak Kades,Rio baru ingat,jika pria es disampingnya ini anak konglomerat.

"Tidak apa ayah. Mungkin itu bentuk ucapan terimakisih untuk desa ini" suara Salma terdengar.

Kini semua menatap pada Salma, kecuali Langit yang masih mengarahkan pandangannya kedepan kearah Pak Kades.

"Baiklah,Salma bisa membantu kalian mencari data itu" putus Pak Kades cepat.

Rio menatap Langit yang hanya diam saja, kemudian ia menatap kembali pada Pak Kades dan mengangguk tanda setuju.

"Ikutlah pada Salma,dia akan menunjukan ruangannya" kata Pak Kades.

Rio dan Salma berdiri tapi tidak dengan Langit,pria itu tetap duduk tenang dikursinya.

"Lang" Rio memanggil Langit.

"Kau saja,aku akan menunggu disini" kata Langit.

"Kau takut pada ku,Lang?" Salma tersenyum kecut melihat sikap Langit.

"Tidak"

"Sudah keluarlah. Banyak warga yang akan mengurus hal lainnya. Lebih baik bantu teman mu biar cepat selesai" usir Pak Kades.

Langit menatap Pak Kades lama,sebelum akhirnya ia beranjak keluar dari ruang kerja Pak Kades.

"Tahan. Bukankah Clara bilang ini hal mudah untuk mu" Rio berusaha memberi masukan pada Langit. Entah kenapa Langit terkesan malas untuk berurusan dengan Salma. Dia seperti memasang benteng tinggi dan kokoh. Padahal jika tidak suka ya sudah. Seperti dirinya. Dia akui Salma cantik dan manis tapi jika diminta memilih,maka dia akan memilih Clara. Rio sampai senyum-senyum sendri membayangkan jika Langit tahu pikirannya,sudah dapat dipastikan habis dirinya ditangan pria bucin ini.

"Kalian bisa mencari dari ujung sana" Salma menunjuk pada rak tinggi yang berada di ujung ruangan.

"Manual?" tanya Rio. Dirinya kaget bukan main, karena Salma ternyata membawa mereka ketempat yang mirip seperti gudang. Banyak terdapat rak-rak tinggi. Terlihat tumpukan-tumpukan kertas pada setiap rak.

"Ya. Disini masih manual" kata Salma.

Dikantor desa ini ada satu komputer,tapi itu jarang dioprasikan. Bukan karena listrik tidak ada,tapi lebih kepada yang mengoprasikannya. Desa ini kekurangan sumber daya manusia. Jika ada pendataan secara digital maka akan ada pihak dari kecamatan langsung yang datang kedesa dan melakukan tugas itu.

Rio menghembuskan nafasnya kasar. Jika sperti ini kapan akan selesainya.

"Aku akan membantu kalian" ucap Salma. Dirinya melangkah lebih dulu menuju rak paling sudut.

Langit dan Rio mengikuti. Mereka mulai mencari satu persatu data yang diinginkan.

"Wanita itu kekasih mu?" melihat Langit yang sedang membaca sesuatu tak jauh darinya membuat Salma menanyakan hal yang sebenarnya sudah sangat ingin ia ketahui.

Langit masih tetap fokus membaca. Dia sebenarnya mendengar suara Salma,tapi dia malas meladeni gadis itu,hingga tangan Rio menyikutnya.

Langit menatap kearah Rio."Jawab" bisik Rio.

"Dia calon istri ku"

Rio yang mendengarnya memutar bola mata.

"Tapi dia terlihat tidak mencintai mu" Salma terus membaca kertas-kertas yang ada ditangannya.

Langit yang mendengarnya dengan cepat menutup berkas yang ada ditangannya dan langsung menatap Salma. Dia tidak terima dengan kata-kata itu.

Salma balas menatap Langit. Kini dirinya bisa menatap dengan jelas pria rupawan yang kini ada dihadapannya. Ia tersenyum kepada Langit. Langit seakan terpaku,dia menatap dalam gadis yang ada dihadapannya. Cantik.

1
MentariSenja
🌹untuk Rio... sini sm ibu aja. peyuk sini peyuk
MentariSenja: 🫢🫢🫢🫢🫢🫢🫢🫢
👑Queen of tears👑: terimakasih ebooo😘😘
DIAMF dh mau masuk episode akhir ini😔😔
total 2 replies
MentariSenja
mendur apa mendut apa mundur apa menur sih beb🤔🤔🤔🤔🤔
MentariSenja: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: 🤣🤣 typo y ebo,,mundur itu 🤣🤧
total 2 replies
MentariSenja
hanya Rio yg bersikap netral, 🥰
👑Queen of tears👑: 👏👏👏kan Rio bijak 🤣🤣🤭
total 1 replies
MentariSenja
biasa orang mah beraninya kalo dibelakangnya, klo di depan ky kebo di cucuk pentungan😁
MentariSenja: suka suka ibu dong, yg bikin ibu😄😄😄😄
👑Queen of tears👑: gmn tu kerbau di cucuk pentungan
bukannya pepatahnya bagai kerbau yg di cucuk telinganya 🤣🤣🤣🤦
total 2 replies
Mirabella
aku bisa kasih kopi yeeeey ☕️

*kere poin bangga 🤣🤣🤣🤣🤣
Mirabella: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

ada gitu yang bangga sama kekerean orang lain? ahh dunia makin ngadi-ngadi
👑Queen of tears👑: gak apa² bangga m ke-kerean sendiri dari pd bangga m ke-kerean orng lain🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦


*ngek🤪🤣
total 2 replies
Mirabella
lah udah? abis? udah?
👑Queen of tears👑: balon,,, masih ada dikit lagi yang belum pecah🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦



*ngek🤪
total 1 replies
Mirabella
tapi awan mencintai hujan...

seperti kata sapardi djoko damono...

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

sampai hafal lhoh aku puisi itu! 👏👏👏
makanya cintai ususmu, minum garam inggris tiap hari 🎶🎶

🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Mirabella: nggak. karya siapa itu?

man... bacaanku untuk novel lokal tak seluas dirimu ip ar 🥲🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
👑Queen of tears👑: aku juga tau puisi itu 🤣🤭

apakah kamu juga tahu novel seikhlas awan mencintai hujan ip Ar 🧐🧐
total 2 replies
Mirabella
hehh kalau seampela gak segininya juga kali ip ar... kok bener sih kata-katamu 🤧🤧🤧😤😤😤🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
👑Queen of tears👑: bukan kata² ku itu🤣🤣🤧
anak buayaku yang paling bontot yang ngomong ip Ar 🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
Mirabella
yah ini bener juga 🥲🥲🥲 gapapah... aku gapapah... kan ini cinta yang berbeda... seperti aku juga cinta ayam goreng... apa ayam goreng cinta aku? kan enggak...

*apa ini 🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Mirabella: iya kalau ikhlas... kalau misuh-misuh mana tahu bedanya? wong bunyinya sama sama petoookk petooookkk 🐔🐔🐔

*ini apaaaa lagi 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: 🤣🤣🤣🤣🤦

tapi setidaknya ayam goreng sudah ada di titik ikhlas merelakan dirinya hanya singgah dan memuasakn dirimu sesaat ip Ar 🤣🤣🤣🤣


apa lagi ini🤣🤣🤣🤦
total 2 replies
Mirabella
aku mencintai nicholas saputra ❤️❤️❤️🤣🤣🤣🤣✌️✌️✌️✌️
Mirabella
itu bukan pemanis... tapi sungkan... atau laper belum makan 🤧🤧🤧🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: 🤣🤣🤣
hooh sungkan belum makan berakih di iya iyakan aja,🤣🤣🤣🤧
total 1 replies
Mirabella
namaku juga tak boleh disebut... nanti kalian kejang-kejang merindukanku 😎😎😎🤪🤪🤪🤣🤣🤣🤣✌️✌️✌️✌️
Mirabella
ip ar dapat referensi dari mana? ini realita kembalian atau imajinasi horor sambil ngemil bunga kantil?

*eh 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Mirabella: ahhh iya dunia lain 😆😆😆😆😆

👻👻👻👻👻👻
👑Queen of tears👑: 🤣🤣🤣
ini realita yang terjadi di imajinasi ip Ar
gmn donkkkkk /NosePick//NosePick/


🤣🤣🤣🤣🤣🤧
total 2 replies
Mirabella
wah sakti... ketempelan jin apa ini?

yang pasti bukan jinni si mini 🤪🤣✌️
MentariSenja
🌹🌹🌹+2 iklan+ permintaan update. buat u. yg baru muncul dr berendam di air terjun nyari wangsit😂😂😂
MentariSenja: sama sama😘
👑Queen of tears👑: 🤣🤣🤣
trimakasih kk say 😘😘🤗🤗
total 2 replies
MentariSenja
benarkah????🤔
MentariSenja
kenapa gak ingin menyebutnya sih, ?????
MentariSenja: 😂😂😂😂😂😂😂
👑Queen of tears👑: bukan gak ingin,,bingung Nek Murni bilangnya itu apa kk say🤣🤭
gak keren klw dibilang gentayangan kn🤣🤣🤧
total 2 replies
MentariSenja
hilang ga papa, dr pada masih kena pemikat, buktinya loe punya kekuatan tp gak kuat sm pemikatnya salma, sama aja, to
MentariSenja: nah itu dia, berarti dia belum tulus cintanya, ky duo R dong😆
👑Queen of tears👑: hooh,,benallll👏👏
gk guna jg kekuatan klw ngendalikan diri sndri kgk bisa y kk say🤭
total 2 replies
MentariSenja
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🫡🫡
MentariSenja
apa perlu semburan bara api???🤣🤣🤣
MentariSenja: cahaya cinta....🤣🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑: 🤣🤣🤣
perlunya cahaya kebenaran kk say🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!