Almira wanita berusia 27 tahun belum menikah sehingga sering jadi bahan gunjingan,ia hanya tersenyum tanpa sedikit pun marah karena sudah biasa mendengarnya.Almira hanya pasrah dengan jalan hidupnya. Bagaimana kisah almira apakah ia menemukan pasangan hidupnya?....,akankah ada pelangi setelah hujan?...
jumpa lagi dengan karya ku setelah sekian lama mati suri.Tapi aku tidak janji bisa update setiap hari ya.....Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan siang 2
Mereka pun makan sesekali Fathir mengajak Almira berbicara.Almira memesan Udang saus padang sedangkan Fathir bebek goreng beserta sayur nya dan tidak lupa sambal.Menu Indonesia memang sangat terkenal enak direstoran ini jadi sesuai dengan harga dan tempatnya.
Fathir memang pecinta lidah Indonesia walaupun mamanya orang Turki tapi Fathir tidak cocok dengan rasa masakan Turki begitu juga dengan saudara Fathir yang lainnya di rumah orang tua fathir menang ada bibik yang tugasnya hanya memasak masakan indonesia dan sudah lama mengabdi dikeluarga mereka .Mama Fathir pun sudah mulai terbiasa dengan makanan Indonesia bahkan sudah jago memasak menu Indonesia.
" Mas mau coba udang nya enak " tawar Almira kepada Fathir .Fathir pun mengangguk dan Almira pun mengambil udang untuk Fathir meletakkan dipiring.
"Gimana mas ? " tanya Almira saat fathir mulai memakan udangnya.
" Benar enak " ucap Fathir.
" Bebek gorengnya juga enak ngak bau amis dan lembut, Almira mau coba mas potongkan dulu " Fathir memotong daging bebeknya kemudian dengan reflek langsung tangan nya mengarahkan sendok ke mulut Almira tentu saja Almira kaget dengan sikap Fathir apalagi dengan makan satu sendok yang sama.
" Ayo Almira mas suapin " sambil mengarahkan sendok ke mulut Almira dan tersenyum.
" Tapi mas..." .
" Tangan mas sudah kebas Ayo dibuka mulutnya " belum selesai Almira bicara sudah dipotong oleh Fathir.
Akhirnya dengan wajah yang bersemu merah Almira pun membuka mulutnya dan menerima suapin Fathir.Sungguh posisi mereka saat ini membuat kondisi jantung Almira berdegup apalagi perlakuan Fathir yang sangat manis di mata Almira.
" Gimana enak kan ?" tanya Fathir saat melihat Almira mengunyah makan nya pelan dengan pipi yang bersemu merah membuat Fathir gemas.
" E...enak mas makasih " ucap Almira pelan rasanya ia malu sekali ingin menyudahi makannya.Dan yang membuat Almira kaget Fathir langsung makan dengan sendok yang dipakai untuk menyuap Almira..
Fathir sangat pandai untuk meredakan kecanggungan Almira ia pun membawa Almira mengobrol dan akhirnya Almira tidak canggung lagi bahkan kadang-kadang tertawa apalagi mendengar cerita lucu fathir saat ia kuliah dulu diluar negeri begitu juga Almira ia menceritakan masa sekolah nya sampai kuliah tanpa mereka sadari dua jam sudah berada di restoran tersebut.
Akhirnya mereka pulang, Fathir mengantar Almira kebutik.
" Hari minggu besok jadikan makan-makan dirumah Almira karena Cyra itu saja yang diceritakannya " tanya Fathir saat ia sedang menyetir.
" Insyaallah jadi mas tapi Almira bisanya cuma masakan kampung " ucap Almira .
" Tidak apa itu yang kami suka ".
" Mas kalau boleh tahu mamanya Cyra sekarang dimana maaf kalau Almira lancang bertanya " tanya Almira pelan ia takut Fathir tersinggung.Fathir sedikit pun tidak tersinggung bahkan ia tersenyum kearah Almira.
" Sudah menikah lagi dan menetap diluar negeri dia pun tidak pernah menanyakan kabar Cyra dan Cyra pun tidak begitu akrab dengan mamanya karena memang dari bayi tidak pernah diperhatikan untung mas punya keluarga yang menyayangi Cyra jadi ia tidak kekurangan kasih sayang kadang kasihan melihat Cyra ada juga rasa bersalah dihati mas karena gagal mempertahankan rumah tangga tapi mau gimana lagi dipertahankan juga tidak ada gunanya " ucap fathir panjang lebar sedikit pun tidak ada rasa sesal ia bercerai dengan mama Cyra.
" Kasihan juga Cyra tidak didampingi mamanya saat tumbuh dewasa " ujar Almira pelan.
" Kalau Almira jadi mama Cyra mau tidak " ucap Fathir to the point sambil tersenyum melihat wanita cantik disebelahnya.
" Ha...." Almira hanya melongo.
" Maksudnya mas ? " tanya Almira tak faham.
" Gak ada cuma bercanda " kekeh Fathir.
" Ikh....mas Fathir ngak jelas! " sahut Almira sebel.Fathir hanya tertawa melihat tingkah Almira.
Tanpa disadari sudah tidak ada kecanggungan diantara mereka dan Almira pun nyaman apalagi sikap Fathir yang dewasa.Kadang suka menggoda Almira membuat pipi Almira bersemu merah.
Obrolan mereka dimobil pun berlanjut sampai kebutik Almira.Fathir pun segera pamit karena ia harus segera kekantor.Tidak lupa Almira mengucapkan terimakasih Fathir pun segera pamit dan membuka kaca mobil melambaikan tangan nya sambil tersenyum dan Almira pun membalas nya sambil tersenyum.
Almira segera masuk kedalam butik saat mobil fatir sudah menjauh.
" Senang nya yang baru pulang kencan " ledek Lia saat Almira masuk kedalam butik.Almira hanya tersenyum malu.Tidak menanggapi karena yang ada ia diledek oleh lia.
Lia sudah seperti adik bagi Almira dan merupakan orang kepercayaannya mereka sangat akrab tidak ada rasa canggung dan sudah seperti keluarga bagi Almira bahkan mereka biasa saling bersenda gurau bersama begitu juga dengan karyawan yang lain.
cus read...
wkwkwk