NovelToon NovelToon
Tiba-Tiba Married

Tiba-Tiba Married

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:61.5k
Nilai: 5
Nama Author: Galbia

Dina Syifa Galbie.

Seorang gadis berusia 25 tahun, tiba-tiba di nikahi oleh seorang pria keturunan Habib yang tak lain adalah kerabatnya sendiri.

Cerita ini di mulai dari, acara Haul kakek buyut mereka yang di adakan di kediaman orang tua Syifa.

Di saat seharusnya acara sudah di mulai, tiba-tiba terdengar suara Ijab Kabul dari dalam Masjid tempat acara berlangsung.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

"Sah" teriakan menggema dari dalam Masjid.

Gadis cantik dengan balutan abaya hitam itu nampak terkejut saat mendengar kata 'Sah'.

Dan dalam hitungan detik seorang pria berparas rupawan khas negara Arab pun berdiri di depannya dan tersenyum padanya.

Gadis itu masih tercengang di tempatnya sambil mendongak menatap pria di depannya.

"Apa-apaan ini?!!" Jeritnya dalam hati.

Bagaimana hari-hari Syifa setelah dia menjadi istri? dan rahasia apa yang di sembunyikan pria yang saat ini menyandang status sebagai suami Syifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Keesokan harinya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka.

"Dek" panggil Husein.

"Ada apa Bib?" tanya Syifa sambil meringis kesakitan.

"Kamu kenapa dek?" tanya Husein khawatir saat melihat istrinya meringkuk di ranjangnya.

Dia langsung menghampiri istrinya dan duduk di sebelah Syifa.

"Perutnya sakit lagi?" tanya Husein.

Syifa mengangguk pelan.

"Aku ambilin air hangat dulu ya" ucap Husein.

Syifa mengangguk pelan, Husein keluar dari kamar menuju dapur.

"Mana Syifa nak?" tanya Umi Husein.

Umi Husein baru saja tiba di sana, barusan Husein ingin memanggil Syifa untuk memberitahu kedatangan Uminya.

Tapi dia malah menemukan sang istri tengah meringkuk kesakitan di ranjang.

"Istri Husein sakit Umi, Husein mau ambil air hangat dulu" ucap Husein.

Ibu Syifa melangkah menghampiri menantunya di dapur, di ikuti Umi Husein.

"Syifa sakit apa?" tanya Ibu Syifa nampak khawatir.

"Perutnya sakit bu, nyeri haid. Dari kemarin dia sakit tapi sepertinya sekarang lebih parah." ucap Husein.

"Biar Umi buatkan sup untuk meredakan sakitnya" ucap Umi Husein.

"Dek Fa, boleh pinjam dapurnya?" tanya Umi Husein.

"Silahkan" ucap Ibu Syifa.

"Biar Ibu yang bawa air hangatnya, sekalian ngecek Syifa" ucap ibu Syifa pada menantunya.

"Baik bu" ucap Husein lalu memberikan segelas air hangat pada ibu mertuanya.

Ibu Syifa melangkah ke kamar putrinya. Sedangkan Husein membantu Uminya membuat Sup.

"Ada ayam atau daging gak nak?" tanya Umi Husein.

"Sebentar Husein cek dulu di kulkas, Umi"

"Iya" ucap Umi Husein.

"Umi, ada sayap ayam sama daging sapi" ucap Husein.

"Syifa lebih suka ayam atau daging?" tanya Umi Husein.

"Dua-duanya suka Umi, tapi kayaknya lebih enak pakai sayap ayam deh" ucap Husein.

"Baiklah pakai sayap ayam saja" ucap Umi.

"Baik Umi"

Husein mengeluarkan sayap ayam yang ada di wadah kedap udara, sayap ayam itu sudah di cuci bersih dan bisa langsung di olah.

"Ambilkan, 6 siung bawang putih, 3 cm jahe, 1 ruas lengkuas, 1 batang serai dan minyak sayur."

Husein langsung menyiapkan apa yang di minta Uminya.

Setelah semua bahan lengkap Umi Husein mulai mengolah bahan-bahan itu.

"Bawang putihnya di cincang, dan bahan lainnya tinggal di geprek saja" ucap Umi Husein mengajari putranya memasak sup.

Husein mengangguk paham.

"Umi. Dek Syifa punya maag, apa bahan-bahan ini tidak masalah untuk lambungnya?" tanya Husein.

Umi Husein tersenyum.

"Kalau gitu pakai setengahnya saja" ucap Umi.

Husein mengangguk.

Di kamar Syifa.

"Mau ibu pijat?" tanya Ibu Syifa.

"Tidak usah bu" ucap Syifa pelan.

"Ke dokter saja ya" bujuk ibunya.

Syifa menggelengkan kepala.

"Wajah mu pucat begitu nak"

"Tidak usah bu"

"Sepertinya sakit haid mu lebih parah dari biasanya ya"

"Iya, gak tahu kenapa begini" ucap Syifa dengan suara lemahnya.

"Ya sudah istirahat dulu, ibu mertua mu masih bikin sup untuk meredakan sakit perut mu"

"Umi datang?" tanya Syifa terkejut.

"Iya"

"Aku gak bisa keluar bu"

"Tidak apa-apa suami mu sudah bilang kalau kamu lagi sakit"

Syifa mengangguk pelan.

"Ya sudah ibu keluar dulu, kamu tidurlah"

"Iya bu"

Setelah ibunya keluar dari kamar, Syifa mencoba untuk tidur.

30 menit kemudian.

"Habibati"

Syifa yang tengah meringkuk kesakitan menoleh ke arah suaminya yang masuk dengan sebuah nampan di tangannya.

"Aku bawa sup, makan dulu ya." ucap Husein.

Syifa menggelengkan kepalanya dengan lemah.

Barusan dia bisa tidur beberapa menit, tapi dia terbangun lagi saat perutnya kembali terasa sakit.

Husein meletakkan nampannya di nakas kemudian dia duduk di samping istrinya.

"Umi bilang sup ini baik untuk mengurangi nyeri haid, dek" ucap Husein.

"Tapi saya gak bisa bergerak, sakit sekali" ucap Syifa.

Husein menatap tak tega pada istrinya.

"Apa biasanya memang sesakit ini?" Tanya Husein khawatir.

Syifa menggelengkan kepalanya, "Biasanya tidak separah ini. Kali ini yang paling parah"

"Kita ke dokter saja ya" bujuk Husein.

Syifa menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu coba cicipi supnya ya. Akan ku suapi, sedikit saja. Siapa tahu sakit di perut mu mendingan, dek" bujuk Husein.

Syifa mengangguk pelan.

Husein membantu istrinya untuk duduk, Syifa berhasil duduk sambil menyandar di headboard, walaupun di selingi ringisan.

Husein menarik selimut dan menutupi kaki istrinya agar tetap hangat.

Lalu Husein mengambil mangkuk di nakas, kemudian menyuapi istrinya setelah memastikan sup di sendok itu sudah tidak terlalu panas.

Syifa memakan sup yang di suapi Husein.

"Enak?" Tanya Husein memastikan.

Syifa mengangguk pelan di selingi senyuman kecil.

"Aku sudah bilang pada Umi kalau kamu punya maag, jadi Umi mengurangi bumbunya. Syukurlah jika masih enak" ucap Husein.

Syifa kembali mengangguk.

Dengan telaten Husein menyuapi istrinya, dia bahkan sudah membuang semua tulang sayap ayamnya agar sang istri tidak perlu repot-repot saat makan.

Sungguh sangat perhatian.

Beberapa menit kemudian.

"Bagaimana keadaan istri mu?

Sudah lebih baik Umi sekarang dia tidur, Syifa bilang terima kasih untuk supnya."

"Sama-sama" jawab Umi Husein sambil tersenyum.

"Maaf, jadi ngerepotin gini" ucap Ibu Syifa.

"Gak ngerepotin sama sekali kok" ucap Umi Husein sambil tersenyum.

"Sepertinya sakit Syifa sekarang lebih parah dari biasanya." ucap ibu Syifa.

"Mungkin sekarang sudah punya suami, jadi bisa manja-manja. Nyeri haidnya tahu aja kalau sekarang sudah punya suami" ucap Umi Husein sambil terkekeh.

"Iya mungkin saja" jawab ibu Syifa ikut terkekeh sedangkan Husein tersenyum.

"Husein"

"Iya Umi?" jawab Husein.

"Tadi sudah paham kan cara buat supnya? Takutnya besok menantu Umi masih sakit. Tapi biasanya setelah minum sup itu Umi langsung sembuh."

"Iya Umi, Husein sudah paham. Resepnya juga Husein catat"

"Baguslah" ucap Umi Husein mengangguk.

"Kalau begitu Umi pulang dulu, tapi sebelum pulang boleh Umi lihat Syifa dulu?"

"Tentu Umi"

"Dek Fa, aku lihat Syifa dulu ya"

"Silahkan" ucap Ibu Syifa.

Husein dan Uminya melangkah ke kamar Syifa. Dengan perlahan Husein membuka pintu kamar istrinya.

"Wajahnya sudah tidak sepucat tadi, Umi" ucap Husein pelan.

Umi Husein mengangguk. Tangannya terulur ke arah kepala Syifa yang tak mengenakan kerudungnya.

"Jaga menantu Umi baik-baik, nak" ucap Umi.

"Tentu Umi" jawab Husein.

"Cepat sembuh nak" ucap Umi Husein sambil mengusap lembut surai indah menantunya.

Setelah itu mereka berdua keluar dari kamar, Husein dan ibu Syifa mengantar Umi Husein ke depan.

Beberapa jam kemudian.

Kelopak mata Syifa perlahan terbuka. Netranya melihat seorang pria tampan tengah tidur di sampingnya dengan tangan kiri memeluk pinggangnya.

Di tatapnya cukup lama wajah pria yang saat ini terlelap di sampingnya itu.

"Tidur saja masih tetap tampan" ucap Syifa dalam hati.

Syifa melirik ke arah tangan kokoh Husein yang bertengger manis di pinggangnya. Perlahan di mengangkat tangan Husein yang melingkar di pinggangnya.

Tapi belum sempat terlepas, Husein kembali memeluk pinggangnya bahkan pria itu juga menarik pinggangnya agar semakin dekat.

"Bib" protes Syifa.

"Mau kemana dek?" tanya Husein yang masih memejamkan mata.

"Mau bangun" ucap Syifa.

"Temani aku tidur sebentar lagi" ucapnya sambil mendekap tubuh istrinya.

"Perutnya masih sakit?" tanya Husein.

"Tidak" jawab Syifa.

"Syukurlah"

"Bib"

"Hmmm?"

"Umi tadi datang kan" tanya Syifa memastikan lagi.

"Iya"

"Sekarang Umi dimana?"

"Sudah pulang dek"

"Ohhh"

"Dek"

"Iya?"

"Aku mencintai mu"

"Hah?" ucap Syifa nampak terkejut.

Husein terkekeh, kemudian semakin mengeratkan pelukannya.

1
Rangga Peppo
bonus up dong thorr udh lama bgt nunggu update nya
MR
kok ke suami panggilan nya anda sih...kaya yg ga enakeun thor..
mendingan habib dari pada anda!
kaya yg kaku banget kalimatnya...yaa meskipun mereka masih sama2 pdkt..
maaf ya thor aku koment...🙏🙏
Bia: Iya nanti berubah kok panggilannya 😀😄
total 1 replies
Dewi Payang
5🌹buat Husein-Syifa😁
Dewi Payang
Traveling otak aku jadinya😄
Dewi Payang
Kenapa Syifa?😁
Dewi Payang
Husein hobi ambil kesempatan😁
ICA ADINDA
Masyaallah, ceritanya bagus kak...🙏🏻😊🤍
Bia: Terima kasih kak😊🙏
total 1 replies
Bia
🤭🤭🤭
Dewi Payang
Hisein memang suka modus😁
Ulfah Putri234
itu lagian si habib bisanya benci Ama anak nya,,,apa jangan-jangan Ali bukan anak nya makanya di keras kepala gak mau Nerima Ali,,,masih jadi misteri
Bia: Kadang emang suka gitu, aku pun gitu 🤭🤭🤭
Ulfah Putri234: ehh ke slepet lidah ku🤣
total 3 replies
Dewi Payang
3 🌹buat kak author
Dewi Payang: Ma sama kak🙏🙏
Bia: Terima kasih kak😊🥰
total 2 replies
Dewi Payang
Udah ga canggung lagi setelah dipanggil mas😁
Bia: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Dewi Payang
Jadi pengen gurame bakar juga😄
Dewi Payang: Heum, sedap nikmat👍👍😁
Bia: Pasti enak😋
total 2 replies
Dewi Payang
Suami idaman memang si Habib🙏
Dewi Payang
Senangnya dapet pujian dari suami😄
Dewi Payang
10 iklan buat Syifa-Husein
Dewi Payang: ❤️❤️❤️❤️👍👍
Bia: /Heart//Heart//Heart//Heart//Pray//Pray/
total 2 replies
Dewi Payang
Aku jug mencintaimu Bib🤭
Dewi Payang: 😆😆😆😆😆
Bia: Aseekkkk 🤭
total 2 replies
Dewi Payang
seru ya ngumpul2nya👍
Dewi Payang
Klo pengantin baru bakal diledekin mulu memang😁
Dewi Payang: 😆😆😆😆😆
Bia: Iya kak ☺️
total 4 replies
Dewi Payang
5 iklan buat kak author
Dewi Payang: Ma.sama.kak🙏
Bia: Thank you 😊😊💕❤️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!