NovelToon NovelToon
My Baby Husband (New Story)

My Baby Husband (New Story)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:112.1k
Nilai: 5
Nama Author: Himeka15

Aurora Clarissa adalah seorang gadis piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak ia masih bayi, dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya.

Suatu hari ibu panti memaksa Aurora untuk menikah dengan salah satu putra donatur panti, bagi kebanyakan orang itu adalah sebuah keberuntungan bisa menikah dengan orang terpandang, tapi tidak dengan Aurora, pernikahan ini bagaikan neraka di hidupnya karena telah merenggut kebebasan dan masa mudanya.

Seperti apa kelanjutan dan perjalanan hidup Aurora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himeka15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Dion POV

Michael meninggalkan saya dengan Aurora berduaan di taman ini pergi begitu saja setelah mengucapkan kata-kata yang agak ketus pada pada gadis itu.

Aku bisa lihat dia terus menundukkan kepalanya tidak di ruang makan dan juga di sini, apa kepalanya tidak punya tulang untuk menopang agar kepalanya bisa tenggak.

Aurora mendorong kursi roda saya mendekat ke meja berbentuk bulat yang terdapat dua kursi di dekatnya, dia duduk di kursi tersebut.

Suasana kami hening cuma terdengar desiran angin membelai kulit kami dan dedaunan yang gugur jatuh ke tanah.

Atmosfer antara kami terasa begitu sunyi sampai aku mendengar suara decakan yang lolos dari bibirnya.

"Sampai ayam jantan bertelur pun ini orang gak akan bisa bicara. Kok aku bisa lupa sih?" decaknya.

Ingin sekali rasanya aku menarik bibirnya itu apa Aurora tidak tahu atau berpura-pura bodoh jika aku tidak bisa bicara jadi, dari tadi kesunyian ini dia berharap aku mengajaknya mengobrol persis seperti dikatakan Aurora sampai ayam jantan bertelur aku tidak akan bisa bicara.

Gadis itu memutar kursi rodaku menghadapnya dapat aku lihat secara jelas bagaimana pesona gadis yang mengaku istriku ini, dia cukup cantik dia memiliki bulu mata yang lentik, hidung mancung, kulit yang tidak terlalu putih, dan aku rasa daya tariknya adalah bibirnya yang memiliki bentuk cukup unik yakni bibirnya berbentuk hurup M.

Dia tersenyum padaku sehingga aku bisa melihat jika Aurora tersenyum maka bibirnya akan bergambar love. Aku terpesona akan senyumannya dan aku berharap dia mau tersenyum lagi, tapi sayang dia tidak melakukannya.

Aurora membuka suaranya, "kenalkan aku Aurora Clarissa. Tuan bisa panggil aku Aurora," ucapnya sambil menjabat salah satu tanganku.

"Tuan pasti bingung kenapa aku bisa ada di sini dan menjadi istrimu?" Dia menjeda kalimatnya dengan tersenyum kecut kemudian melanjutkannya, "tuan tidak usah memikirkan hal itu karena mulai sekarang aku adalah istrimu dan akan selalu ada buatmu tuan," katanya seraya mengelus punggung tanganku.

Dion sedikit risih ketika Aurora mengelus tanganku ingin sekali saya patahkan tangan gadis itu karena telah berani menyentuhku. Tapi, dia masih santai mengusap punggung tanganku mungkin dia tidak tahu jika aku sangat risih terhadapnya.

Aku hanya menjadi pendengar saja ketika Aurora mulai menceritakan tentang dirinya, darimana dia berasal dan aku cukup terkejut ketika Aurora bilang ia berasal dari panti asuhan yang lebih mengejutkan lagi panti asuhan tempat ia tumbuh dan dibesarkan rupanya dibawah naungan keluarga Alexander pantas saja gadis ini mau nikah sama aku.

Aurora mengelap air liur yang keluar dari sudut bibirku menggunakan tissue yang ada di atas meja, "ganteng-ganteng ileran," celetuknya.

Perkataan Aurora berhasil melukai hatiku dan tanpa saya sadari kristal bening telah mengalir dari kelopak mata saya. Saya bukan orang yang gampang tersinggung atau sakit hati apa pun orang katakan terhadap saya namun, semenjak saya bangun dari koma perasaanku mulai sensitif mungkin itu didukung dengan faktor fisikku.

Aurora mulai panik menyaksikan jika aku menangis mungkin dia merasa bersalah karena telah mengucapkan kalimat menyakitkan itu terhadapku.

Aurora mulai membujuk aku dengan berbagai cara dan rayuan, tapi itu semua percuma karena aku masih menangis.

Aurora melihat saya yang masih menangis merasa sedikit bersalah padaku, "maafin Aurora udah bilang Dion seperti itu, Aurora janji enggak akan mengatakan itu lagi," ucapnya mengelap air mataku.

Namun, tetap saja aku masih menangis mungkin karena Aurora capek melihatku menangis secara tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya pada Dion dan mendaratkan bibirnya secepat kilat di bibir Dion, "jangan nangis lagi, sayangku," ucapnya sambil mengacak rambutku.

Aku terdiam beberapa saat menatap kosong pada wajah Aurora yang pipinya telah berubah merah layaknya kepiting rebus kesukaanku dan mungkin pipi Dion jua bersemu merah layaknya Aurora.

"Tuan, wajahmu memerah. Apa kau tersipu dengan kecantikanku," ujar Aurora mengibas rambutnya ke belakang.

"Ku rasa kau memang menyetujui bahwa aku itu cantik, dan kau tahu kau begitu beruntung karena kau menjadi suamiku," tambah Aurora dengan tingkat kepercayaan diri tinggi.

Dasar cewek kepedean! Dirimu tidak secantik para gadis yang mengejar aku.

Aurora mengendus hidungnya sampai ia turun ke celanaku, "tuan, popok-mu sudah penuh," ucapnya santai.

Aku berdecak dalam benakku merasa malu, kesal, dan jengkel. Aku merasa kursi rodaku didorong tampaknya itu Aurora.

Ia berhenti lalu bergumam pelan, "kayak mana ke kamar? Kamarnya aja ada di lantai dua."

Tinggal naik lift saja apa susahnya.

Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah kami dan rupanya itu mama.

"Aurora ada apa?" tanya mama terhadapnya.

"Kami ingin ke kamar, tapi aku tidak tahu bagaimana cara membawa tuan Dion ke atas," jawabnya pelan.

"Sini ikutin mama," balasnya.

Aurora mendorong kursi rodaku mengikuti mama yang menuntun kami menuju lift dekat dengan ruang keluarga.

"Kamu bisa ke atas pakai ini," ujar mama.

Aurora mengangguk.

"Kau tahu caranya kan?" tanya mama sambil memperhatikan celanaku yang mungkin telah basah.

"Aku tahu ma," jawab Aurora cepat.

Mama pergi lalu kami masuk ke dalam lift menekan tombol 2 menuju kamarku, lift berhenti terus Aurora mendorongku masuk ke dalam kamar.

Ia menutup pintu kemudian dia mengambil perlak di laci meja nakas terus membentangkannya di atas kasur, dia melepaskan sabuk pengamanku lalu dia mengambil tanganku lalu dirangkul di pundaknya.

Dia membaringkan aku hati-hati dapat aku lihat napasnya yang berat bisa jadi karena dia kesusahan memindahkan tubuhku ini walaupun berat badanku menyusut, tapi tetap saja aku terasa berat untuk ukuran seorang gadis.

Aurora mengambil beberapa alat yang dibutuhkan mulai dari popok, cream anti ruam dan lain-lain.

"Saatnya bayi besarku ganti popok," ucap Aurora memukul bagian depan popok.

Dion tidak terima Aurora memperlakukan diriku seperti bayi, ingin saya lemparkan tubuh Aurora ke kandang harimau biar harimau memakan dagingnya.

Aurora melepaskan celanaku bisa ia lihat popok yang aku gunakan sudah kuning dan berbau tidak sedap, Aurora melepaskan popok dengan merobek sisi kiri dan kanan.

Aurora mengelap area kemaluan Dion dengan air hangat terlebih dahulu lalu dengan tisu kering. Aurora mengoles cream di area selan*kang*n Dion kemudian memasang popok yang baru.

Aurora membereskan semua yang ada di tempat tidur dan membuang popok di tong sampah.

Kenapa gadis itu tidak memakaikan celana padaku sialan dia kira aku bayinya apa.

Aurora kembali ke tempat tidur dan melihat Dion berbaring cuma menggunakan popok layaknya seorang bayi.

"Aku memang sengaja tidak memakai celana padamu karena paha-mu ruam," kata Aurora mengelus kepalaku.

Apa pun alasannya aku tetap kesal karena dia perlakukan aku layaknya bayi, aku memilih menutup mataku karena merasa mataku telah berat.

Pov End

1
Keane
seru sih ini🥰
putrie_07
critany mantulll
Yhunie Andrianie
kadang aku, kadang saya, mumet dngn bahasa ny!!!
Yhunie Andrianie
semoga cerita ny ngk membosan kn yaa, soal ny udh capek muter" nyari lapak ynk cerita ny seru!!!
Adinda
arzan Sama Chelsea aja thor
Moh Rifti
up
Enung Samsiah
ada apa dngn ayah zapar apkh punya rahasia tntng aurora,,,,
Reza Muna
Luar biasa
Nur Cahyani
q tebak pasti dinikahkan dgn aurora
Asih Lusiana
kok gitu sih
Yuni Pragi
tidak jelas crtsnya d ulang lg
tasya_1438: itu gk diulang tapi dilihat dari sudut pandang Dion
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Aras Diana
Luar biasa
martina melati
untung gk ada bola yg nyasar y
Amey Sumaidah
Luar biasa
Puyoh Ramadhan
Menurut saya cerita ini cukup unik dikarenakan penulisnya menampilkan tokoh pria yang tidak sempurna dan tokoh perempuan yang sebatang kara. Obrolan antara tokoh perempuan dan laki-laki cukup unik karena tokoh perempuan terus mengoceh tidak peduli walaupun sih pria tidak bisa balas begitu juga pria walaupun perempuan tidak bisa mendengarnya.
jaya
Pertama kali membaca cerita ini karena ada notifikasi dari noveltoon. Saya baca karena lagi iseng dan bosan. Setelah saya baca lama kelamaan saya larut dalam cerita ini.

Segi penokohan ya unik biasanya pemeran utama selalu digambarkan secara sempurna tanpa cela. Tapi di cerita ini setiap tokoh memiliki kekurangan masing-masing.
Titik Supadmi
next mbak thor...👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor... 👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!