Bryan Sang Ahli Waris

Pesta terlihat meriah dan semua orang tersenyum bahagia termasuk pengantin yang sedang berbahagia.

Afandi tersenyum sumringah saat bagas menyalami mengucapkan selamat kepadanya.

Bagas sendiri datang bersama melisa, tumben sekali istrinya mau ikut mendatangi desa di salah satu jawa timur.

Padahal melisa biasanya ogah, karena sudah terbiasa berkumpul dengan teman sosialitanya,(sepertinya akan ada badai hari ini karena hal itu... wk.. wk. 🤭authornya memang bisa aja)

"Selamat ya pak afandi, dira.," kata melisa tersenyum memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang sedang berbahagia.

Di desa kecil yang terlihat masih asri terlihat jelas tradisi jawa masih sangat kental di tempat ini.

Bagas sendiri sangat senang karena warga di sini sangat ramah, bagas dan melisa seperti artis di mana mereka berada semua mata melihat karena wajah mereka yang memang berbeda.

Indah melihat tamu yang terlihat tidak asing di matanya, sekian detik indah sangat terkejut karena melihat wajah pria yang mirip dengan sahabat anaknya.

Indah menghampiri suaminya robi dan berbisik kepada suaminya memastikan penglihatannya tidak salah.

Pak robi ayah riko hanya mengatakan jika itu hanya sebuah kemiripan dan meminta istrinya untuk tidak terlalu memikirkan.

Kebetulan nadira adalah keponakan indah dan nanti akan indah tanyakan siapa pria yang sangat mirip sekali dengan bryan.

Indah yakin jika ada misteri karena kemiripan wajah bryan dengan pria itu dan indah akan menyelidiki semua ini.

Setelah selesai acara bagas akan kembali pulang ke jakarta dan di dalam perjalanan yang memang sudah malam saat melintasi sebuah rumah entah mengapa bagas mengamati sebuah rumah.

Rumah kecil dan terlihat minimalis seperti rumah impian mira dahulu mereka pernah menggambarkan angan angan mereka saat mereka sedang bersantai berdua kala itu. .

Dahulu mira menginginkan rumah kecil untuk masa tua mereka, tinggal di pedesaan yang asri tanpa polusi.

Keinginan mira yang tidak bisa bagas penuhi sampai kapanpun.

Bagas menyeka wajahnya karena melihat rumah itu mengingatkan mira yang belum dia temukan.

Bagas menghela nafasnya dan melihat istrinya melisa sepertinya dia tertidur, perjalanan pulang masih panjang karena dia meminta supirnya menjemput.

Indah belum pulang dari rumah adiknya itu, membantu membereskan setelah selesai hujatan, karena keponakannya itu menikahi orang yang kaya raya seorang pengusaha.

 Jadi semua hal yang mengenai pelaminan seperti tenda,catering dan lain lain adalah yang mahal itu menurut indah.

Karena ini pernikahan sekali seumur hidup jika tuhan berkendak, semoga tidak ada perpisahan kecuali maut yang memisahkan.

Itulah doa yang diberikan kepada nadira keponakannya yang sangat beruntung menjadi istri pengusaha.

Indah melihat adiknya ina yang sedang berjalan ke dapur mengambil minuman dan menghampirinya.

"lho Mbk belum istirahat.? " tanya ina

"Kalau aku istirahat terus siapa yang mengurus semua ini." kata indah

"Terimakasih Mbk ku sayang, sudah membantuku." kata ina memeluk indah

"Bisa aja, pokoknya nanti jika anakku menikah gantian kamu membantuku. " kata indah tersenyum

"Pasti dong mbk, semoga kita selalu sehat selalu dan bisa melihat anak anak kita menikah dan menilang cucu. " kata ina

"Beruntung anak kamu cewek na, kalau riko tahu dah,semoga cepat nyusul." harap indah kepada putranya.

Padahal riko sendiri masih kuliah dan indah tahu jika riko memiliki kekasih karena selena pernah di ajak keruma dulu.

"Sabar ya Mbk." kata ina

"Oh iya nadira kapan balik ke jakartanya, ada hal yang ingin aku bicara kepada nadir, suruh mampir sebelum balik nanti. " kata indah

"Ya ... Mbk nanti nadir aku suruh ke rumah Mbk indah." kata ina

"Sudah sana lanjutkan istirahatnya, besok kita lanjutkan beres berasnya. " kata indah

Mereka berdua melanjutkan aktivitas mereka iba kembali ke kamar untuk tidur dan indah masih berberes.

Setelah di rasa semua sudah sedikit rapi, indah pulang ke rumah membangunkan suaminya dan mengajaknya pulang.

Di kafe BNF singkatan bryan dan teman sedang ramai karena ada anak pengusaha menyewa tempat itu.

Monica adalah kenalan aksa dan rezeki tidak bisa di tolak, saat ada yang tertarik untuk menyewa kafe bryan dan semua orang dengan senang hati menerima tawaran itu.

Untuk itu riko tidak bisa pulang karena hal ini sebagai teman tidak mungkin dia meninggalkan bryan yang membutuhkannya dan riko juga selena juga yang mencari pegawai dadakan untuk menjadi pelayan.

Beruntung selena mempunyai banyak kenalan, melalui temannya yang memiliki agensi WO semua menjadi mudah dan acara malam ini berjalan lancar.

"Mbk dita terimakasih atas kerjasamanya dan syukur semua berjalan lancar. " kata bryan

"Sama sama, senang bekerjasama dengan kalian juga. " kata dita

Dita menyalami bryan dan riko juga selena setelah itu dia pergi karena semua sudah selesai, kerjasama dengan anak muda seperti bryan memang menyenangkan.

Selain tampan tampan mereka sangat profesional dan tidak gengsian, bahkan bryan sendiri turun tangan dan semua berjalan lancar, dita sangat kagum kepada mereka.

"Terimakasih kerja keras kalian dan aksa terimakasih banyak semoga setelah ini kafe kita semakin banyak yang berminat,untuk itu bonus kalian sudah aku transfer." kata bryan

Wajah semua teman teman bryan terlihat senang mendengar perkataan bryan dan mereka bubar setelah semua pekerjaan mereka selesai..

Bryan sendiri masih di ruangannya, sepertinya malam ini dia akan tidur di kafe karena sudah sangat malam dan dia juga sangat lelah.

tok... tok

Pintu di ketuk dan riko masuk keruangan bryan dan duduk di hadapannya.

"Sudah mau tidur.?" tanya riko karena bryan sudah mengganti pakaian dan menyiapkan sofa bed di mana biasanya bryan akan tidur di sana.

"Hmmm... ada apa.?" tanya bryan

"Tidak ada, hanya... siapa tahu kamu ingin di temani." kata riko dengan senyumannya

"Minta aku pukul." kata bryan

"he... he... bercanda," kata riko yang menghindar karena bantal sudah melayang ke arahnya.

"Sana kasian selena nunggu, cepat nikahi anak orang jangan hanya di kawini aja. " kata bryan

Riko hanya nyegir saat mendengar perkataan bryan dan pergi meninggalkan ruangan itu membiarkan sahabatnya itu untuk istirahat.

Bryan hanya menggelengkan kepala saat melihat riko sudah keluar dari tangannya dan dia sangat berharap riko segera menikah dengan selena.

Sebagai teman dan sama sama sudah dewasa bryan juga tahu apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua.

Selama ini selena sering menginap di kafe dan sudah pasti hubungan mereka terlampau jauh dan bukan hanya sekadar cinta remaja.

Walaupun riko tidak pernah mengatakan secara gamblang tapi bryan tahu hubungan apa yang mereka jalani.

Harapan bryan kedua sahabatnya itu akan selalu bersama dan bahagia, selena dan riko adalah dua orang yang sangat berarti untuk nya.

"Sahabat dan saudara yang menemaninya susah maupun senang seperti keluarga."