NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:865.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Zoya

Setelah mendapatkan kesepakatan Keluarga dari Elvan, segera berpamitan dan segera kembali pulang ke rumah kakek Arkan untui beristirahat. Karena nanti setelah makan malam, Zoya dan Ezra akan menyampaikan sesuatu kepada keluarga Alan. Jadi mereka harus beristirahat terlebih dahulu sebelum mendapatkan kejutan tak terduga.

Sesampainya di rumah Kakek Arkan. Mereka segera masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Sedangkan Elvan dia tidak langsung beristirahat, tapi menuju bawah pohon mangga yang terdapat kursi kayu disana. Dia duduk disana dan segera mengambil ponselnya, dan segera menghubungi Aida.

Panggilan terhubung, namun Aida tidak langsung mengangkat panggilan tersebut. Hingga di ujung pangggilan akhirnya suara lembut Aida menyapa indr penciumannya.

"Assalamu'alaikum, A'. " sapanya.

"Wa'alaikum salam Aida. Kamu sedang apa? " tanya Elvan.

"Lagi bantu beres-beres, A'. " jawab Aida jujur.

"Wah, aku mengganggu dong. " kata Elvan yang merasa tidak enak.

"tidak apa-apa, A'. udah digantikan sama yang lain. Ada apa, Aa' menghubungi Aida. "

"Cuma mau ngobrol aja. Tadi kan kita nggak sempat ngobrol. "

Mendengar itu, Aida tersenyum. Ternyata Elvan memikirkan hal ini. Sedangkan dia sama sekali tidak memikirkannya. Bahkan untuk berbicara saja rasanya sangat kelu tadi.

"Kamu sudah benar-benar siap menikah denganku kan Aida? " tanya Elvan meyakinkan dirinya lagi.

"Iya, Aa'. InsyaAllah Aida siap menikah dengan Aa'. Sekarang saja A' Arifin langsung pergi ke tempat WO dan Aa' Adam pergi ke tempat cetak undangan. Kalau Aida nggak siap, Aida akan mempermalukan keluarga Aida dong. " kata Aida menjelaskan yang terjadi di rumahnya.

"Syukurlah kalau begitu. Masalah biaya kamu bisa tarik tunai melalui kartu itu, Aida. Jangan terlalu membebani Umi dan Abi soal biaya pernikahan kita. Kalau ada apa-apa kamu bisa bilang sama aku. " ujar Elvan.

"Iya, A'. aku akan mengatakan apapun yang terjadi kepada Aa'. " jawab Aida sambil tersenyum di seberang telpon.

"Oh, iya. Aku bisa minta nomor rekeningmu? " pinta Elvan.

"Untuk apa?"

"Sudahlah, Aida menurutlah padaku. Berikan nomor rekeningmu padaku. Oke. " ucap Elvan tak mau di bantah.

"I... iya A'. " Aida tidak mau bertanya lagi , karena Alfan terlihat kesal dan tidak mau dibantah.

"Baiklah kalau begitu, Aku tutup telpon nya dan beristirahatlah. Kamu harus tetap sehat sampai hari pernikahan kita. "

"Iy, A' Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam. "

Panggilan di akhiri. Elvan terlihat cengar-cengir sendiri sambil mendekap ponselnya di depan dada. Dan tanpa dia sadari, Disampingnya sudah ada Rayder dengan tatapan yang sangat menyebalkan.

"Sejak kapan kau ada di sini? " tanya Elvan.

"Sejak kakak meminta nomor rekening kepada calon kakak iparku. " jawab Rayder dengan senyum tengilnya.

Elvan hanya tersenyum dan merangkul adik laki-laki nya itu.

"Bagaimana menurut mu tentang calon istri kakak? " tanyanya kepada sang adik.

"Eeemmm." Ryder menggosok-gosokkan dagunya seolah sedang berfikir kelas.

"Kalau kesan pertama sih biasa saja, Kak. Karena kita tidak tahu seperti apa wajahnya. Tapi setelah dia membuka suaranya. Hatiku ikut meleleh kak. " kata Rayder sambil membayangkan suara lembut Aida.

Elvan langsung memukul kepala adiknya itu yang sedang membayangkan istrinya. "Jaga pikiran kotormu itu Rayder, dia itu calon kakak iparmu."

Ryder menggosok-gosok kepalanya yang mendapat pukulan dari sang kakak sambil nyengir kuda.

"Ayo kita istirahat sepertinya nanti malam akan ada kejutan lagi, " ajak Elvan sambil memiting leher adiknya sekaligud saudara kembarnya yang nakal itu.

Malam hari di kediaman Arkan. Mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu. Kini Najwa sudah mulai akrab dengan Zia, Emira dan Eira saudara dari Rafa. Sekarang mereka tidak canggung lagi untuk bicara dan bercanda.

"Ada apa kalian mengumpulkan kami, Zoya?" tanya Alan kepada sepupunya itu.

"Aku ingin bertanya tentang anakmu Najwa. Apa dia sudah memiliki kekasih? " tanya Zoya kepada Alan.

Alan menatap kepada istrinya begitu juga Gita yang juga menatap suaminya. Mereka merasa aneh dengan pertanyaan dari Zoya.

"Kenapa kau menanyakan hal itu, Zo? " tanya Alan.

"Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya saja. " jawab Zoya santai seolah tidak terjadi apa-apa.

"Najwa, bibimu bertanya apakah kamu sudah punya pacar. " tanya Alan langsung kepada anaknya.

Najwa yang sedang bercanda dengan saudaranya langsung menoleh kearah ayahnya. Tatapan nya seolah bertanya kepada ayahnya untuk mengulang pertanyaannya.

"Bibimu, bertanya apa bakmu sudah punya pacar?" Alan mengulang pertanyaannya.

Najwa langsung menggeleng. " Yang aku tahu kita tidak boleh berpacaran bibi. Karena itu mendekati Zina. Karena itu aku tidak pernah berpacaran. " ujar Najwa kepada bibinya Zoya.

"Jadi selama ini kamu tidak pernah pacaran. Lalu bagaimana kamu menikah kalau tidak pernah pacaran. " tanya Zoya mulai mengorek informasi.

"Jodoh sudah diatur Allah, bibi. Nanti kalau sudah saatnya tiba, maka akan ada pria yang datang melamar Najwa. Seperti kak Elvan yang tiba-tiba datang jauh-jauh dari Turki untuk melamar teh Aida dan seger menikahinya. Jadi, Najwa tidak pernah khawatir masalah jodoh. Meskipun jodoh kita jauh dan berada di dunia bagian lain, maka dia akan datang menemukan Najwa dengan jalannya. Seperti nenek Nisa yang bertemu kakek Erhan. dan kak Elvan yang akan menikah dengan Aida. " kata Najwa sambil tersenyum

Sungguh manis senyuman Najwa hingga membuat Si manusia kulkas meleleh karena kehangatan senyuman dari Najwa. Zoya melihat reaksi anaknya yang mengulum senyumnya dalam. Terlihat sangat menggemaskan saat melihat anaknya seperti itu, dia seperti suaminya dulu. Sudah tidak bisa dibohongi lagi kalau anaknya Rafa memang menyukai Najwa.

"Kamu benar Najwa, kalau memang sudah jodoh, tidak perlu berpacaran atau pendekatan. Karena yang namanya jodoh itu pasti akan menemukan jalannya untuk menemukan pasangannya. " Faza menimpali.

Semua orang setuju dengan pendapat Najwa dan Faza.

"Jadi, kalau ada pria yang tiba-tiba datang untuk melamarmu. Apakah kau akan langsung menerimanya? " tanya Zoya kepada Najwa.

Najwa yang merasa bingung mendapatkan pertanyaan dari bibinyapun langsung menatap ayahnya dan meminya bantuan kepadanya.

"Zo, kenapa kau mencecar pertanyaan masalah pria, jodoh, dan pacaran kepada anakku. Kenapa nkau penasaran sekali. " cibir Alan kepada sepupunya.

"Bukannya begitu kak. Aku kan penasaran dengan gaya berpacaran anak pesantren sampai mereka menikah. " ujar Zoya mencari alasan.

"Perempuan seperti anakku ini tidak pernah pacaran. Mereka kalau ingin dekat dengan anakku nanti harus mendekati masa ta'aruf. Ta'aruf adalah perkenalan antara pria dan wanita untuk menuju jenjang pernikahan. Mereka boleh bertemu tapi harus ada pihak ke tiga diantara mereka, menjaga pandangan dan komunikasi nya pun terbatas. Mungkin tanpa disadari, Elvan dan Aida juga melakukan ta'aruf sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Benar begitu kan, Elvan? " ujar Alan yang menjelaskan proses menikah tanpa pacaran terlebih dulu.

Elvan yang sejak tadi mendengar dengan seksama perbincangan mereka pun Langsung menganggukkan kepala. Ia menceritakan apa saja yang dilakukan setelah perkenalan mereka waktu itu.

Zoya dan Ezra kini mengerti. Jadi perlu ada proses pengenalan sebelum memasuki jenjang pernikahan.

"Kak Alan, Aku ingin anakku Rafa berta'aruf dengan Najwa. "

jeng... jeng...

Apa ada yang mau mampir di novel terbaruku?

1
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!