Bening gadis tompel dijodohkan dengan Bayu, pria tampan dan kaya dengan imbalan uang untuk pengobatan sang ibu yang mengalami gangguan mental.
Perjodohan yang tidak biasa karena yang menjodohkan Bening adalah Naura istri Bayu sendiri. Tentu Bayu menolak dengan tegas permintaan Naura istrinya. Wanita cantik yang profesinya sebagai artis terkenal.
Sementara Bening sebenarnya gadis manis tetapi wajahnya tompel tentu bukan selera Bayu.
"Kamu sudah gila Ra! Mana ada istri yang rela menjodohkan suaminya dengan wanita lain?!"
"Mas... tolong, dengan kamu menikahi Bening, jika aku syuting film ke luar negeri kamu ada yang mengurus."
Bayu terpaksa menikahi Bening, tetapi hanya demi menyenangkan hati Naura. Bayu bingung, apa tujuan Naura memaksa dirinya menikahi Bening. Ketika Bayu tanya alasan Naura tidak memuaskan.
Lalu apa yang akan terjadi setelah pernikahan Bening dengan Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Istri kamu belum pulang Bayu?" Suara berat mengejutkan Bayu yang sedang berkutat dengan pekerjaan.
"Papa kesini?" Bukan menjawab pertanyaan papa, Bayu justru bertanya balik, dan terdengar aneh di telinga sang papa.
"Kenapa kamu bertanya begitu? Jadi kamu keberatan jika papa mengunjungi kamu kesini?! Dasar anak tidak mau diuntung, kamu!" Omel Malik, pria itu kesal tetapi tentu hanya di dalam mulut. Semarah-marahnya orang tua tentu tidak sampai hati.
"Kamu tidak kasihan Mama?! Sejak kecil kamu disayang-sanyang, tetapi ketika sudah besar sombong!" Dengus Malik menatap putranya yang sedang memijat pelipisnya.
Sementara Bayu kepalanya pusing bagaimana jika papanya tahu bahwa ia telah menikah lagi. Padahal Bayu tidak mengajak berunding kedua orang tuanya.
Bayu tentu akan mengatakan pernikahan yang di rencanakan Naura, kepada kedua orangtua nya, tetapi takut jika kedua orang tuanya semakin tidak suka dengan Naura. Padahal selama menikah, Bayu selalu menutupi semua kesalahan yang Naura buat.
"Bukan begitu Pa, kaget saja aku," Jawab Bayu nyengir, menatap mata Malik yang sedang kesal kepadanya.
"Kamu belum menjawab pertanyaan papa, syuting dimana istri kamu?" Malik menekan meja kerja Bayu. Dengan cepat Bayu menarik kursi untuk Malik.
"Syuting di negara A, Pa," Bayu seketika ingat Naura, sudah seminggu ini tidak ia hubungi. "Tetapi besok Mudah-mudahan sudah pulang," Bayu menenangkan papanya.
"Kalian ini sudah pada dewasa Bayu, ajak bicara istri kamu itu apa maunya. Apa kalian tidak berpikir untuk mempunyai keturunan yang akan menjadi penerus usaha papa!" Tegas Malik.
"Bayu tahu Pa," Kedua bapak dan anak itu pun berbincang-bincang.
***********
Sementara Leanana berjalan ke dapur menghampiri gadis yang belum pernah ia lihat sedang memasak. Aroma rempah membuat wanita itu ingin segera melihat apa yang gadis itu olah. Leanna kemudian berdiri di belakang Bening tanpa Bening tahu.
Wanita yang sudah pantas disebut nenek itu terkejut melihat tangan Bening yang tengah menggulung rolade, lalu membungkus dengan kertas khusus untuk mengukus masakan tersebut dengan cepat dan mahir.
"Kamu bisa membuat rolade?" Tanya Leanna mengejutkan Bening. Bening memutar leher, menatap wanita yang sudah sepuh itu ternyata mengamati pekerjaannya.
"Kamu rupanya pintar memasak?" Leanna kembali bertanya, karena tidak ada sahutan dari gadis berhijab di depanya. Leanna memang gemar memasak maka paling senang jika melihat wanita pandai memasak.
"Eemm... Nyonya... Ibu... Tante..." Bening gugup bukan main, hingga sebutan para wanita ia ucap. Dari wajah wanita yang mirip dengan Bayu itu, Bening sudah bisa menyimpulkan bahwa wanita di depanya adalah ibu kandung Bayu.
"Kamu kenapa gugup begitu?" Tanya Leanna, menatap wajah Bening, yang tiba-tiba berkeringat.
"Kamu tidak mau menjawab pertanyaan saya?" Leanna mencecar pertanyaan. Bagaimana mungkin Bening tidak gugup, jika wanita yang dia pikirkan sejak kemarin satu pertanyaan belum dijawab sudah mengajukan pertanyaan yang lain.
"Masih belajar Nyonya," Jawab Bening merendah.
"Kamu belajar darimana membuat rolade?" Leanna selama ini belum pernah mempunyai art yang bisa membuat masakan menu favorit keluarganya itu.
"Saya bekerja di toko sembako Nyonya" Bening menceritakan bahwa dia belajar dari pemilik toko.
"Loh, bukanya kamu art disini? Kok bekerja di toko sembako?" Leanna tidak mengerti. Sebab peraturan keluarganya jika sudah bekerja disini tidak boleh bekerja di tempat yang lain.
"Bening itu..." Bibi yang sejak tadi hanya menjadi pendengar akan mengatakan bahwa Bening istri Bayu, tetapi dengan cepat Bening berkedip memberi kode bibi.
Sesaat saling diam, Bening bingung entah siapa yang mengatakan dirinya art, tetapi Bening justru senang. Dengan begitu bisa melambat kemarahan mertua kepadanya. Bening melirik Munah yang sedang mengacungkan tinju kepadanya, segera tahu jika yang mengatakan bahwa dirinya art adalah Munah.
"Maaf Nyonya, saya terpaksa bekerja dua tempat untuk mencari tambahan." Tidak seluruhnya berbohong, Bening lalu menceritakan jika ia saat ini sedang membiayai pengobatan ibunya di rumah sakit maka harus mencari uang tambahan.
"Oh gitu... hebat kamu, karena alasan kamu demi ibumu, saya tidak akan melarang kamu. Yang penting... pekerjaan kamu beres, anak saya Bayu makananya terjamin," Jawab Leanna panjang lebar, melegakan hati Bening.
"Terimakasih Nyonya" Jawab Bening santun. Biar saja dianggap pembantu akan lebih baik, sambil menunggu tanah milik ibunya dibeli orang, Bening selanjutnya akan minta diceraikan Bayu.
Bening melanjutkan memasak tetapi kali ini, ditunggui Leanna sambil tanya ini itu, masalah masakan.
"Kamu pakai hijab, pasti anak pesantren ya?" Entah mengapa Leanna ingin tahu banyak tentang art padahal biasa tidak begitu.
"Saya bukan anak pesantren, bukan ahli agama, tetapi dengan berhijab bisa menjaga diri dari pria yang akan berbuat kurang ajar, itu saja Nyonya," Begitulah Bening, jika menurutnya benar berani menjawab dengan siapapun.
"Benar sekali kamu," Leanna kagum dengan pemikiran Bening.
"Pendidikan terakhir kamu apa?" Leana senang punya art yang serba bisa.
Bening menarik napas, mengapa seolah ia sedang diwawancara kerja, padahal Bening rasanya deg degan tidak karuan.
"Saya hanya lulusan SMP Nyonya," Jujur Bening.
Entah apa yang dipikirkan Leanna, ia akhirnya diam tidak bertanya lagi. Namun, tetap melihat cara Bening memasak hingga akhirnya matang semua.
"Ya Allah Bi..." Bening mengusap dadanya menatap Leanna yang sudah menjauh darinya.
"Jangan khawatir Non, beliu baik kok," Bibi tahu apa yang dipikirkan Bening.
"Baik sih... tapi kan Nyonya pikir, saya pembantu Mas Bayu. Kalau sampai tahu saya ini istri Bayu, pasti dimaki-maki Bi," Bening gelisah sambil meletakkan masakan ke dalam piring.
"Sudahlah Ning, jangan khawatir, setahu bibi Nyonya Leanna orangnya baik," Jawab bibi lalu menata makan malam.
Bening lantas mandi, kemudian menjalankan shalat magrib. Sebenarnya Bening ingin mengajak Bayu shalat bersama, tetapi saat ini tidak mungkin karena ada mertuanya. Selama beberapa hari Bayu tinggal bersama Bening. Bening belum pernah melihat Bayu melakukan kewajiban itu.
Seperti biasa, selesai magrib, Bening membaca Al Qur'an. Bersamaan dengan itu, Leanna yang baru saja dari kamar Bayu berhenti di depan kamar Bening.
Hati Leanna merasa sejuk mendengar bacaan ayat suci Al-Quran. Wanita yang sudah usia senja tetapi masih terlihat gurat kecantikannya itu kagum.
"Eeemm... art kok serba bisa, aku yakin jika anak itu bukan hanya lulusan SMP," Monolog Leanna. Ketika Bening menutup bacaan, Leanna bergegas ke bawah.
"Bening..." Panggil Bayu tidak lama kemudian Leanna pergi, Bayu pun keluar kamar lalu memanggil Bening di kamar sebelah. Ia menunggu Bening di depan pintu kamar.
"Sebentar..." Jawab Bening dari dalam. Mereka pun menuruni tangga bersama-sama. Tepatnya, Bening berjalan lebih dulu diikuti Bayu.
Di meja makan, Leanna dengan Malik tengah menunggu Bayu. Ia menatap Bayu dan Bening berjalan bersamaan merasa ada yang aneh.
"Pa... kok tumben ya, anak kita sedekat itu dengan asisten," Ujar Leanna, pada suminya. Ia tahu selama ini Bayu tidak pernah sedekat itu dengan art kecuali bibi.
...~Bersambung~...
ak poicpan
yu ikt belajar bersama Bcm
(Blue crescent moon)
d sini kita akan adakan event seperti ; lomba puisi, pantun. dll
bahkan kami juga mau mengadakan ujian teknik dasar menulis
yu buruan gabung dengan gc kami
caranya mudah kok hanya kalian perlu Follow akun saya
maka akan saya undang kalian untuk masuk ke Gc kami.
Terima kasih
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
dan selamat mendekam di penjara 😤