Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah salsa memberi tahu perihal dirinya yang dekat dengan Albert dan kedua putranya membaut papah dan Abang serta kakak salsa menggelar rapat keluarga kecil di ruangan kerja papah Salsa.
"Pah... menurut papah kalau adek dekat dengan Albert bagaimana?" ujar Fabio kakak pertama salsa.
"papah kurang setuju, Albert seumuran dengan adekmu, punya 2 buntut yang sudah remaja bahkan sudah SMA, kalau buntutnya masih kayak anak Digo, mungkin papah pertimbangkan, tetapi ini udah pada gede semua"jawab pak Mawardi dengan helaan nafas beratnya.
"pah, tapi adek kan udah gede , 24 tahun kita gak mungkin memperlakukan nya seperti anak SMA, kasian pah."sahut Digo memberi pengertian kepada Abang dan papahnya agar tidak terlalu berlebihan menjaga salsa. "toh apa salahnya dengan Albert.. Terlepas dia duda anak udah gede"sambung Digo dengan PD.
"hugfft.. Digo Albert itu pengusaha muda yang sangat berpengaruh, perusahaan utamanya menjadi nomor satu pelopor membuat Hotel yang menyatu dengan alam sekitar dan kondisi sekitar, belum bisnis yang lainnya yang sangatlah terkenal, bahkan anak perusahaan nya juga ikut menjadi 10 besar perusahaan yang berpengaruh disini"jelas Fabio kepada adeknya.
"lah bagus bang, Vio punya suami kaya raya" ujar Digo sambil meminum teh buatan mamahnya yang tak ada tandingannya.
mendengar kata Digo yang acuh dengan Salsa , bukan hanya itu Digo juga menyarankan hal yang menurutnya tidak masuk akal.
Fabio memejamkan matanya untuk meredam emosi kepada Digo.Fabio hanya meremas majalah di meja.
"Digo, Albert salah satu mafia yang di hormati klan mafia Asia, kamu mau adekmu punya suami yang mengarah ke kriminal hah" kesal Fabio kepada Digo.
Digo yang mendengar kekesalan abangnya hanya diam merutuki mulutnya yang sering tidak bisa di Rem.
perbincangan masih alot antara papah Salsa, Fabio dan Digo. Hal itu tidak luput dari 3 mata perempuan yang berada di luar tepatnya di depan TV besar yang sedang memperlihatkan serial Kartun Kucing dan Tikus.
.
"Mah, kok pintunya di tutup sih, emang Mas Digo, Sama Mas Fabio dan Papah lagi ngapain?" ucap Istri Digo yang daritadi Kepo dengan 3 orang berbeda generasi yang sejak tadi tidak ada salah satupun yang keluar dari Ruangan kerja papah mertuanya.
"husttt, gak usah kepo .." Tegur mamah mertuanya itu.
sedangkan di Kamar, Salsa masih bingung dengan apa yang terjadi hari ini, dengan bodohnya salsa menerima perlakuan dari Albert, salsa mulai berpikir dirinya terkesan orang yang tak punya harga karena dengan PD nya duduk di pangkuan Albert sambil memeluknya dengan mesra.
saat pikirannya berkecamuk telepon salsa berbunyi notifikasi massage dan Betul sekali , anak ketemu gedenya memberi Pesan yang sangat mengharukan...
.
Ting
"Hai Bunda, Makasih ya Suratnya tadi Adek sama Abang udah baca, Adek sama Abang seneng banget, karena Bunda begitu perhatian, oh ya Bun.. Jangan lupa Istirahat, jangan begadang, besok kita ketemu di sekolah ya.. See you bunda.. God Night" Isi Pesan dari Ansel
"sama-sama Adek, adek juga jangan nakal.. Besok ketemu sama bunda di sekolah.. Jangan telat.. Salam buat Abang Alvin ya" balas Salsa .
Setelah mengirim pesan itu salsa mulai menata kasur, bantal dan guling ya agar sejajar dan nyaman untuk istirahatnya.
.
di kamar Ansel seperti orang yang gila, senyum-senyum sendiri saat membaca balasan massage yang di kirimnya untuk Bunda kesayangannya.
Ansel yang masih mode senang mulai menutup mata, dan berhayal hidup dengan bundanya setiap hari , dan hayalannya berlanjut membuat Ansel mulai terlelap dengan hayalannya sendiri.
..
Jam menunjukkan pukul 23.30 WIB, Alvin mengendap-endap keluar dari rumah menuju ke tempat tongkrongannya.
"oiii.. Akhirnya Mas Alvin datang juga"Ujar Tama dengan senyum merekah melihat sahabatnya yang di tunggu daritadi akhirnya datang juga.
"jangan panggil gue Mas Alvin... Jijik telinga Gue" sungut Alvin dengan muka di buat semarah-marahnya.
"yoiii bro.. akhirnya datang juga" satu demi satu anak tongkrongan mulai menyapa Alvin tapi Alvin dengan mode ON nya hanya tertawa kecil saja menanggapi orang-orang yang ansel saja tidak kenal mereka.
"Vin.. Geng sebelah mau tanding.. mau join gak? " ujar seorang pemuda dengan tampah pas-pasan di tambah baju dengan celana sobek-sobek membuat Alvin malas meladennaya.
"Gak, Gue lagi gak Mood.. kasih ke Gilang atau Tama.. atau mungkin Bara Mau join" timpal Alvin membuat alibi karena Alvin udah janji ke bundanya untuk meninggalkan dunia malam anak remaja yang yang terkesan merugikan diri.
mendengar penolakan Alvin membuat Daniel sedikit kaget.
"yaudah vin, nanti kalau lo berubah pikiran bilang ya.. semua peralatan gue siapin jangan khawatir" setelah itu danie meninggalkan tempat tongkrongan Alvin dkk.
tama dan Gilang hanya diam mendengar penolakan dari Alvin, mereka sangat tahu perangai sahabatnya itu.