LOVE ME! Please!

...W  E  L  C  O  M  E...

...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...

...Selamat menikmati...

...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, alur,atau lainnya,karya ini murni dari hasil imajinasi sendiri....

...jangan lupa di like, komen dan vote...

...•...

...•...

...•...

Gion menghentikan mobilnya saat dilampu merah, sesekali ia menatap Tuannya melalui spion depan, dengan susah payah Gion menelan salivanya saat merasakan aura Tuannya yang membuat dirinya merinding, saat ini Tuannya sedang dalam mode singga.

Gion menutup mulutnya rapat rapat, takut jika bertanya ia akan diterkam Tuannya itu.

Sedangkan Arzeel, pria itu terus saja menatap keluar jendela,dengan pikiran melayang.

'Apa yang sedang dia lakukan?' batinya bertanya tanya.

'Apa dia keluar rumah?'

'Jika dia berani keliar rumah tanpa seijinku awas saja!'

Ia terus membatin hingga tanpa sengaja netranya menatap sosok gadis kecil penjual bungga yang dulu pernah ia lihat bersama Armeel, sekarangpun anak itu menjual bungga.

Arzeel membuka kaca mobilnya, ketika anak itu berdiri disamping mobilnya.

"Tuan mau membeli bungga?"tawarnya dengan senyum manisnya.

Melihat anak itu tersenyum tiba tiba wajah Armeel yang sedang tersenyum terlintas diotaknya.

"Saya beli semua!"ucapnya membaut anak itu tersenyum bahagia,karena rezeki datang lagi padanya, sudah dari tadi pagi ia menjajalkan bungga nya tapi baru beberapa tangkai saja yang terjual.

"Karena Tuan sudah membeli semuanya saya kasih diskon jadi 50 aja!"ucapanya.

Arzeel menerima bungga itu lalu ia mengeluarkan lima lembar uang tunai berwarna merah dari dompetnya dan dikasihnya keanak tersebut.

"Ehh.. Tuan ini sangat banyak!"ucap anak yang bernama Senja itu, iya dia Senja si gadis penjual bungga keliling.

"Ambil saja karena kamu sudah membuat istri saya tersenyum!"ucap Arzeel dengan wajah datarnya.

Meski merasa bingung dengan perkataan pria itu Senja tetap menerima uang tersebut dan berterimakasih.

Lampu yang tadinya merah berubah hijau, dengan perlahan Gion menginjak gas lalu berlalu dari sana.

"Tuan apakah bungga itu untuk Nona?"tanya Gion diam diam menatap Tuannya dari depan.

"Diam dan menyetir saja!"jawab Arzeel.

Gion melipat bibirnya kedalam tak berani bertanya lagi.

'Tinggal bilang iya apa susahnya!' gerutunya tentu saja hanya didalam hati, mana berani ia menggerutu didepan Tuannya bisa bisa dikuliti dirinya.

Beberapa menit kemudian Arzeel dan Gion tiba dirumah nya, Arzeel segera turun sedangkan Gion memarkirkan mobil di garasi.

Pria itu membuka pintu rumahnya lalu masuk kedalam, tak ada siapapun disana, bukannya Mommy dan mertuanya ada disini? Lalu kemana mereka?

Dari pada menebak nebak ia segera menaiki anak tangga menuju kamarnya, namun ia berpaspasan dengan Gea, sahabat dari istrinya itu.

"Pak Arzeel?" ucap Gea cukup kaget melihat suami temannya itu yang tiba tiba muncul.

"Dimana yang lain?"tanya nya.

"Oh itu, Tante Sindi sama Bunda Diana keluar sebentar buat belanja, kalau Meel ada dikamar!"jawabnya.

Tanpa menjawab Arzeel melanjutkan langkahnya, melihat kepergian Arzeel Gea berdecak,"Romantis banget sih pake dibawa bungga segala lagi, ck bikin kaum jomblo iri aja!"ucapnya menatap bungga yang dibawa Arzeel dengan iri.

Lalu ia turun kebawah dan menuju dapur, dan dia dikejutkan dengan sosok pria yang juga hendak keluar ruangan itu.

"Astaghfirullah, bisa nggak sih nggak bikin kaget!!"serunya seraya mengelus dadanya dan menatap kesal pria itu.

"Gea?"seru Gion,"Kenapa kamu ada disini?"tanyanya kenapa gadis ini ada dirumah Tuannya.

Gea bersedekap dada dan menatap Gion,"Memangnya kenapa kalau aku ada disini?"

Gion menutup mulutnya dengan kedua tangan,"Jangan jangan kamu simpanan Tuan Arzeel?"ucapnya.

Mendengar itu mata Gea melotot menatap Gion, namun dimata pria itu Gea terlihat lucu,"Sembarang, amit amit, aku ini sahabatnya istri dari Tuanmu itu jadi wajar aku disini!"cap Gea sewot.

Gion terkekeh,"Bilang dong!" Gea berdecak lalu melewati pria itu menuju ruang makan yang sempat tertunda.

Sedangkan dikamar, Armeel menatap bengong sumainya yang tiba tiba membawanya bungga.

"Kenapa? Nggak suka?"tanya Arzeel saat tak ada respon apapun dari istrinya itu.

Armeel gelagapan,"Ehh..enggak kok Mas Meel suka, bungganya cantik!"jawabnya cepat dengan senyum tulus.

Arzeel mengangguk puas,"Aku membelinya sama anak itu!"ucapnya.

Armeel mengerjab,anak itu? Anak yang mana?

Melihat kebingungan gadis itu Arzeel melanjutkan ucapannya,"Anak dilampu merah!"

"Aahh maksud Mas Senja?" Arzeel mengangguk.

Tiba tiba wajah gadis itu berubah sendu, Armeel duduk diatas ranjangnya,"kenapa?"tanya Arzeel juga ikut duduk.disamping gadis itu.

"Kasihan ya kan Mas, padahal dia masih kecil tapi udah banting tulang nyari uang!"ucapnya menatap bungga ditangannya.

Arzeel hanya diam saja,"Besok boleh Meel mengunjungi tempat tinggal Senja?"tanyanya menatap Arzeel.

Pria itu tersentak saat tiba tiba Armeel menoleh kearahnya,"Boleh tapi jangan pergi sendiri aku-"

"Makasih Mas, tenang aja Meel nggak pergi sendiri nanti Meel ajak Miranda dan Gabby!" ucapnya dengan semangat empat lima.

Arzeel berdiri dari duduknya lalu segera masuk kedalam kamar mandi, Armeel menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat pria itu.

Gadis itu menggedik bahunya lalu ia membawa bungga itu dan dimasukkan kedalam vas bungga yang didalamnya juga ada bungga yang ia beli dari Senja tempo hari.

Senyumnya langsung terbit kala menginggat anak itu.

Dikamar mandi Arzeel menyenderkan tubuhnya dibalik pintu, lengan kirinya diletakkan diatas dahi, pria itu mengatur nafasnya tangan kanannya beralih memegang dadanya yang saat ini berdetak sangat kecang.

Apa apaan ini?

Ia tahu perasaan yang ia alami saat ini.

Tidak mungkin..apakah secepat ini ia sudah mulai mencintai istrinya?

Menepis perasaannya itu, Arzeel segera membersihkan tubuhnya dibawah guyuran shower.

...•••••...

Rumah Sakit

"Keyla!"

Gadis itu mendengus saat mendengar suara familiar itu, dengan malas ia berbalik.

"Ada apa? Mau nanyak Mbak Armeel lagi,nggak ada, Mbak Meel nggak masuk,duuhh Dok, kenapa sih selalu nanyain Mbak Armeel kan Dokter tahu kalau Mbak Meel udah punya suami,apa jangan jangan Dokter mau jadi pebinor?" ucap Keyla, bahkan Kenan belum sempat membuka mulutnya.

"Nggak gitu Key, kamu jangan salah paham dulu, mana mungkin aku mau ngerebut istri orang!"jawab Kenan cepat, ia tidak mau dianggap seperti itu.

"Terus apa dong, Dokter kalau ketemu saya selalu nanyain mbak Meel!"decak gadis itu sebel.

Awalnya ia menyukai pria itu, tapi lama kelamaan mulai jengah dengannya yang selalu menyakana Armeel ketika bertemu dengannya, bukannya tidak suka, hanya saja ia merasa pria itu sudah kelewat batas selalu menanyakan istri orang.

Kenan menghela nafas,"Aku hanya inggin bertanya kabarnya!"

Keyla memutar matanya jengah,"Itu sama saja Dokter Kenan yang tampan, udah aahh males ngomong sama Oppa, ingat loh jangan jadi pebinor, Dokter itu ganteng, tampan masih banyak cewek lain, kalau gitu saya pamit ya!" setelah mengatakan hal itu Keyla segera berlalu dari sana.

Kenan tersenyum melihat tingakah gadis itu yang sangat terang terangaan kalau berbicara.

...•...

...•...

...•...

...•...

Udah bang Kenan mending sama aku aja yok, mbak Meel nya udah punya lakik😌

Cie cie cie yang dibeliin bungga sama ayang, seneng banget ya mbak sampai bikin mas suami salting😁

Btw bungga nya cantik,secantik ibuk Dokter kita🥰

...B E R S A M B U N G...