SIAPA KAMU

"Apa yang kalian bicarakan?". Ucap Jhonny,di belakang mereka berdua. Sedekat apa mereka berdua, tidak akan aku biarkan keluarga Doni menjerat keluargaku. Sudah cukup Jordan,jangan harap Camelia ku.

Camelia dan Ryan, langsung berbalik badan dan tersenyum. Mereka berdua mendapatkan tatapan tajam dari, Jhonny.

Sejak kapan tuan Jhonny,di belakang kami? Apakah dia mendengar pembicaraan kami,bisa gawat ini.Batin Ryan,hawa dingin menjalar di tubuhnya. Suasana semakin tegang, sangat mengerikan.

"Paman,kami teman 1 sekolah dan beda kelas tapi pelajaran sama. Pastilah membahas tentang pelajaran,iyakan Ryan?". Kata Camelia, penuh penekanan katanya. Dia juga mendekati Jhonny,lalu di rangkul pinggangnya.

Camelia, merasa tidak nyaman karena Ryan melihat ke arah mereka. Sial, Jhonny terlalu posesif terhadap ku.Batinnya.

"Iya,kami sedang membicarakan soal pelajaran". Ryan,cuman pasrah menuruti perkataan Camelia. Kepalanya tertunduk, tidak berani menatap wajah Jhonny. Benar sekali, Camelia dan pamannya sangat dekat.Batinnya.

"Ayolah,jangan mencurigai macam-macam dengan kami. Lebih baik kita ke ruang tamu, tidak enak dengan lainnya. Ayo, paman!". Camelia,menarik lengan Jhonny dengan manja. Setidaknya aku berusaha untuk menjauhkan Jhonny,dari Ryan. Takutnya kenapa-kenapa nanti, mendingan cari aman dulu.

Akan tetapi Jhonny,masih menatap tajam ke arah Ryan. Dia tidak suka Ryan, dekat-dekat dengan Camelia. Baginya sudah cukup Jordan, memiliki hubungan dengan Clara. Jangan sampai Camelia, memiliki hubungan dekat dengan Ryan.

Ryan, menghela nafas lega karena lepas dari pandangan Jhonny. Dia juga mengurungkan niatnya, untuk mencuri bukti-bukti tersebut.

Jhonny, membiarkan Keponakannya Camelia bergelut manja di lengan. Ini adalah salah satu, menenangkan hati dan pikirannya.

"Aaakkhh....!". Pekik Camelia, tiba-tiba Jhonny menghimpit tubuh Keponakannya di dinding. Sorotan mata memerah manahan amarahnya, Katrina mengetahui jika Jhonny tengah marah.

"Astaga,apa yang paman lakukan? Di bawah banyak orang,ada tamu pula. Di sana Ryan,akan berjalan ke sini. Lepas paman,jangan sampai orang lain salah paham". Camelia, gelisah takut ketahuan dengan sikap Jhonny. Apakah Jhonny cemburu, melihatku dengan Ryan?lah, kenapa daguku di pegang? Jangan-jangan..."Hmmmpptt....Hhhmmm..!". Benar saja Jhonny, langsung mencium bibir keponakannya. Sang empunya terdiam membisu dan memejamkan matanya.

Jhonny, mencium bibir ku. Ciumannya sangat brutal sekali,dia benar-benar menerobos masuk kedalam. Aahh...Batin Katrina, mencekram lengan Jhonny.

Jhonny, melepaskan ciumannya dan menghapus bibir Camelia. "Itu adalah hukum yang sudah berani dekat dengan pria lain,jangan main-main dengan ku". Ucap Jhonny, menyeringai tajam.

Camelia, ngos-ngosan mengatur nafasnya. Ciuman Jhonny, sangat ganas dan menerobos masuk kedalam mulutnya. Dia leluasa menguasai seluruh mulut, sampai tak bisa bernafas lagi.

Degg....

Lama-kelamaan aku bakalan di unboxing, Jhonny. Apa dia tidak merasa bersalah,sama saja kan pelecehan terhadap keponakannya sendiri.Batin Katrina,masih menunduk kepalanya.

Jhonny,mulai menjauhkan dirinya dari tubuh Camelia. Ada senyuman kecil,lalu melangkah kakinya. "Jecky,ayo kita pergi". Kata Jhonny, dengan lantang.

"Baik,Tuan". Jawab Jecky, langsung muncul. Kepalanya tertunduk melewati Camelia,yang syok melihatnya.

Camelia, langsung menutup mulutnya dengan tangan. "Jecky,sejak kapan kamu di sana? Kau,kau melihat sesuatu". Tanyanya Camelia, sudah menahan rasa teramat malu.

"Nona,saya tidak melihat apa-apa.Permisi". Jawab Jecky, sekaligus pamit pergi.

Camelia, tersandar di dinding dan memegang dadanya berdebar kencang. "Astaga,kenapa aku diam saja? Aisss...". Dia mengacak-acak rambutnya,karena yakin sekali jika Jecky melihat mereka berciuman tadi.

Di sisi lainnya, Katrina senang atas kepergian Jhonny. Sudah pasti dia pergi ke club malam, pulang dalam keadaan bau alkohol. Jhonny, tidak akan tidur di kamarnya. Inilah waktunya Katrina, pergi malam-malam dan menjalankan aksinya.

Dengan perasaan campur aduk, Camelia bergabung dengan mereka membicarakan tentang pernikahan. Dua keluarga sepakat mengadakan resepsi pernikahan,satu minggu lagi. Semakin cepat semakin baik bagi, Camelia.

*****************

Jhonny,yang sudah meninggal mansion. Muak melihat tingkah Clara, mengambil kesempatan untuk masuk kedalam keluarga Allen.

Jecky, melihat tingkah Tuannya senyum-senyum sendiri. Tak lupa mengelus bibirnya, kemungkinan masih terasa ciuman mereka berdua tadi.

"Tuan,anda sudah jatuh cinta dengan Keponakan sendiri". Kata Jecky, memecah keheningan.

"Ck,dia masih bocah. Entahlah,aku tidak bisa memalingkan pandanganku? Ingin selalu di dekatnya, menyentuhnya dan memiliki dia seutuhnya. Tapi, umurnya sangat muda sekali. Apa aku salah, menyukai Camelia?". Jhonny, bersandar dan memejamkan matanya.

"Akhir-akhir ini, nona Camelia sifatnya jauh berbeda sekali. Dia semakin bertumbuh dewasa, pikirannya tidak dulu lagi". Jecky, tersenyum masih melihat Tuannya di balik kaca spion.

Apa Camelia, memiliki perasaan lebih kepadaku. Ketika aku menciumnya,dia diam dan tidak menolak seringkali dia malu-malu, memandang wajah ku.Batin Jhonny, pikirannya berkecamuk kemana-mana.

"Jecky,putar balik ke mansion. Takutnya Camelia,malah ikut Clara bermalam di kediaman Sean". Perintah Jhonny, langsung di laksanakan Jecky.

************

Mobil mewah Jhonny, sampai di mansion. Benar saja, Camelia dan lainnya mengantar kepulangan keluarga Doni sampai ke depan.

Katrina,menepuk keningnya karena Jhonny sudah pulang. Loh,kenapa Jhonny balik lagi? Sialan,gagal deh malam ini berburu mangsa.Batinnya Katrina, mengumpat kedatangan Jhonny yang menyebalkan.

Jhonny,turun dari mobil dan mendekati Doni dan keluarganya. Mereka saling berjabat tangan, berbincang hangat. Setelahnya Doni dan keluarganya, meninggalkan mansion.

Camelia, melangkah gontai menaiki anak tangga. Kecewa karena Jhonny, sudah pulang dan dia tidak bisa kemana-mana.

Sedari tadi, Jhonny mengikuti langkah sang keponakan sampai masuk kedalam kamar. Menatap tajam ke arah keponakannya, memasang wajah cemberut.

"Kenapa memasang wajah cemberut? Masih marah kepadaku, tiba-tiba mencium tadi". Jhonny,menarik tangan Camelia dan membawa ke dalam pelukannya.

Jhonny,aku tidak marah kok. Aku kesal kepada mu, karena sudah datang.Batin Katrina, berusaha tersenyum. "Sedih aja,karena paman meninggalkan pergi tadi". Alibinya Camelia, mengelus lembut dada bidang Jhonny. Matanya sedikit mengintip, ingin mengelus sixpack perutnya.

"Maafkan aku,tadi ada urusan penting. Tapi, sudah di tunda". Jawab Jhonny, matanya menelusuri bibir Camelia. Masih teringat jelas, ciuman mereka tadi.

Camelia, memandang wajah Jhonny tanpa berkedip sekalipun. Wajah mereka berdua, saling menatap dan semakin dekat.

Jhonny,yang sudah tergoda dengan bibir tipis Camelia yang berwarna pink. Tanpa sepatah katapun yang keluar,dia langsung melu-mat habis-habisan bibir keponakannya itu.

Camelia,yang terbawa suasana karena jiwanya Katrina. Sudah pasti tergoda, tangannya mengelus sixpack perut Jhonny. Kini Katrina,membalas ciuman paman Camelia. Sontak membuat Jhonny, terkejut dan semakin bersemangat memainkan lidahnya.

Tok....Tok....Tok...

Suara ketukan pintu kamar, mengehentikan ciuman mereka. Camelia, terburu-buru merapikan penampilannya. Begitu juga Jhonny, seakan-akan aksi mereka tertangkap basah oleh warga.

Ceklekk....

"Paman Jordan". Lirih pelan Camelia, tersenyum sumringah.Katrina, langsung kebingungan, bagaimana mengahadapi kedua paman Camelia