Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka...
Joan memberikan libur bagi penduduk desa itu dari segala pekerjaan mereka setiap akhir minggu karena dia berpikir bahwa tujuan mereka berkerja adalah untuk kesejahteraan keluarga. Jadi penduduk desa itu dapat mengerjakan kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga mereka di hari Minggu.
Mereka diijinkan ke kota dan sekarang ada sarana transportasi kereta gratis yang dapat mereka pergunakan untuk berpergian ke kota-kota terdekat dan dengan itu, Joan juga membangun bisnis pengantaran surat dan paket ke kota-kota sekitarnya.
Joan melapisi roda-roda kayu itu dengan karet yang membuat perjalanan itu tidak lagi menjadi perjalanan yang kasar dan tidak menyenangkan lagi.
Juga karena kereta untuk mengangkut orang dibuatkan gerbong dengan kursi berlapis busa yang membuat penumpangnya bahkan bisa tidur nyenyak dalam perjalanan.
Untuk kereta Joan sendiri juga sudah diperlengkapi dengan meja makan yang dapat dilipat dan laci dibawah kursi yang dapat dipakai untuk menyimpan barang-barang.
Pagi-pagi, Joan dan Blue pergi ke hutan larangan. Joan ingin menemukan beberapa hewan eksotis untuk menambah koleksi hewan di taman safari mini nya.
Blue sangat senang melakukan perjalanan ini, dia terbang rendah di atas kepala Joan, kadang dia terbang lebih dulu untuk memantau keadaan sekelilingnya dan Blue telah menemukan beberapa hewan liar seperti kelinci, kijang dan rusa juga kancil yang dalam sekejap sudah dipindahkan ke ruang dimensi nya dan langsung di kloning sehingga hewan-hewan kloning itu berjalan berbaris di belakang Joan seperti hewan jinak yang sudah dia pelihara sejak lahir.
Saat melihat lokasi hutan yang pohon-pohon nya sudah dipotong, Joan dapat tersenyum karena melihat para pekerjanya benar-benar melakukannya dengan baik sesuai instruksi nya. Mereka tidak memotong sembarang pohon tetapi benar-benar pohon yang sudah cukup tua umurnya dan lokasi yang kosong juga sudah ditanami bibit pohon yang baru.
Joan mengeluarkan air dari ruang dimensi pertaniannya dan menyiramkannya pada bibit-bibit pohon yang mereka sudah tanam sebelumnya dan bibit -bibit pohon itu langsung bertumbuh dengan cepat. Diharapkan sebulan lagi petak kosong ini sudah akan dipenuhi dengan vegitasi yang rimbun lagi sehingga binatang hutan tidak kehilangan tempat berlindung dan sumber rantai makanannya.
Joan masuk lebih dalam ke hutan itu ketika dia mendengar suara keributan pertempuran dari arah depannya.
Joan melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuju ke arah suara keributan itu.
Joan melihat seekor binatang monster badak bercula tiga tergeletak di depannya terbungkus oleh jaring baja sementara beberapa pria terlihat sedang berkelahi di kejauhan.
Mata monster badak bercula tiga itu menatap Joan seolah meminta pertolongannya. Joan mendekat dengan hati-hati, melihat apakah ada jebakan lain di sekeliling monster badak itu. Saat dia tidak menemukannya, Joan mencoba untuk membuka jaring itu tapi dia tidak dapat melakukannya.
"Permisi nona".
Kata Blue...
"Pindah";
Blue mengucapkan mantera nya dan monster badak bercula tiga itu langsung lenyap dari sana hanya tersisa jaring yang kosong.
Melihat bahwa monster badak bercula tiga itu sudah diselamatkan dan berpindah ke ruang dimensi pertaniannya. Joan segera meninggalkan tempat itu.
Dia memutar ke arah yang lain dan menjauhi tempat itu.
Joan tidak tahu mengapa orang -orang itu berkelahi dan dia tidak ingin mencampurinya.
Tidak lama sesudah Joan meninggalkan tempat itu, perkelahian itu selesai, sisa dari pria berpakaian hitam dan bertopeng itu melarikan diri saat melihat mereka tidak bisa mengalahkan pihak lainnya
Ke tiga pria yang tertinggal terlihat terluka tapi tidak parah, hanya luka luar saja. Mereka berjalan menghampiri tempat dimana Monster badak bercula tiga itu tergeletak tetapi sayangnya jaring itu masih ada di sana tapi jaring itu kosong.
"Sial, sial, sial".
Pria itu mengumpat geram.
"Siapa yang mencuri tangkapan kita, aku akan memotongnya menjadi beribu keping"
Kata pria ke dua.
Pria ke tiga itu hanya diam saja sambil memperhatikan keadaan sekelilingnya, dia tidak mengerti bagaimana monster badak yang begitu besar bisa terlepas dari jaring itu tanpa menimbulkan kerusakan sedikitpun pada jaring baja itu.
"Hewan sebesar itu tidak mungkin lenyap begitu saja dan mungkin belum lari jauh, coba kita berpencar untuk mencari nya".
Kata orang ke tiga. Dua rekannya menyetujui nya dan mereka segera pergi ke arah yang berbeda.
Tapi saat orang ketiga berlari justru ke arah Joan pergi , Lima orang tiba-tiba muncul di depannya dan mulai menyerangnya.
Dia mulai terdesak oleh karena luka-lukanya yang belum sempat diobati dan rupanya racun ditubuhnya juga mulai merusak kekuatannya dari dalam.
Dia sempat membunuh seorang lawan di dekatnya tapi tidak bisa menghindari tusukan pedang dan sabetan pedang dari dua lawan yang lain.
Pria itu menghindari sebuah tusukan pedang yang lain dan dia melarikan diri...
Joan yang sedang berjalan santai sambil melihat pemandangan terkejut melihat pria yang terluka itu tiba-tiba jatuh di depan matanya.
Empat orang pria berpakaian hitam dan mengenakan topeng yang menutupi wajahnya menghampiri Joan yang terdiam.
"Maaf nona, rupanya engkau sedang tidak beruntung hari ini, tidak boleh ada saksi mata. Jadi kami terpaksa harus membunuhmu juga".
Joan yang aslinya tidak mau mencampuri urusan tersebut dan mau pergi dari sana terkejut mendengar perkataan itu. Belum sempat dia berkata sesuatu, Pria itu segera menyerangnya.
Ketiga pria yang lain hanya melihat temannya yang menyerang Joan karena mereka berpikir gadis itu tidak memiliki kultivasi karena mereka tidak bisa membaca tingkat kultivasi nya dan dia hanya seorang gadis desa yang sedang mencari sayuran.
"Akh".
Pria itu memekik dan tiba-tiba menghilang dari tempatnya.
Ketiga temannya terkejut melihat pria itu yang menyerang Joan itu hilang dari tempatnya. Mereka mendengus dan segera melompat untuk meyerang Joan tetapi saat itu juga mereka bertiga juga lenyap dari tempat mereka berada.
Joan tidak terkejut melihat pria-pria itu menghilang karena dia sebelumnya sudah memerintahkan Blue untuk menangkap orang-orang itu dan memasukkannya ke ruang dimensi untuk diberikan cap jiwa
Joan mau beranjak pergi ketika dia merasakan tarikan pada kakinya. Rupanya pria itu sedikit sadar dan dia mengerang;
"Nona tolong saya, aku keracunan dan terluka parah, tolong...."
Joan terkejut dan mengibaskan kakinya, siapa sangka pria itu terhempas ke belakang dan kepalanya membentur batu besar dibelakangnya.
"Brugh".
"Aghh".
Suara benturan kepala dengan batu itu terdengar nyaring dan erangan terakhir dari pria itu terdengar sebelum dia pingsan betulan dengan luka berdarah di kepalanya.
Joan sedikit merasa bersalah, jadi dia tidak mau meninggalkan pria itu di sana. Dengan susah payah, dia berusaha untuk menarik tubuh pria itu dan kemudian dia mengeluarkan sebuah tandu beroda dari ruang dimensinya dan menempatkan pria itu di atasnya.
Joan menarik tandu itu dan menuruni bukit hutan larangan itu kembali ke rumahnya. Berapa ekor binatang yang di kloning nya berjalan dengan tertib di belakang nya.
Joan menempatkan semua binatang itu di taman dan membawa tandu itu ke rumah. Ayah dan kakak ke dua melihat Joan menarik tandu yang berisi seorang pria yang tampaknya terluka parah bertanya kepadanya.
"Siapa ini Joan, mengapa engkau membawanya".
"Tidak tahu ayah, dia tadi jatuh tidak sadarkan diri di depanku dan aku sedikit menendangnya sehingga kepalanya terbentur batu dan berdarah".
Ayah dan kakak ke dua tidak bertanya lagi dan langsung membawa pria itu ke Puskesmas.
Mantri Sun merawat pria itu dan membersihkan luka-luka pada tubuhnya dengan air mistis. Mantri Sun sudah menyadari kekuatan air mistis itu yang dapat segera menyembuhkan luka bahkan setiap obat racikan yang dibuatnya yang dimasak dengan air mistis itu memiliki khasiat yang luar biasa yang memperkuat efek obatnya.
Setelah dua hari pria itu baru bangun dari tidurnya, tapi rupanya dia tidak menyadari siapa dirinya.
Rupanya pria itu menderita amnesia..
genteng wetan opo genteng kulon