Karena CINTA Itu Ada

Keluarga Bia memutuskan untuk tinggal sementara di Malang.Untuk memudahkan mereka menyiapkan acara walimatul'Ursy di pesantren AL'FURQON.

Abi mengikuti kemauan putrinya untuk mengundang orang-orang tertentu saja.Karena dia tidak mau terlalu lelah nantinya.Karena memang Bia dan Kiran adalah orang yang suka hal simple.Abi pun hanya mengundang sekitar seratus orang karena memang acara bukan di Jakarta melainkan di Malang.

Harraz pun sama dia hanya mengundang orang-orang yang bekerja sama dengan dia dalam pekerjaan.Untuk team pengajar di kampus pun hanya rektor yang di undang itu pun Bia yang tak mau pernikahan nya diekspose.Selebihnya adalah tamu-tamu dari Kyai Said dan Umi Salamah.Eyang Leha pun turut mengundang para warga yang mengenal dirinya dan Bia serta Kiran.

.

.

.

Pagi ini terlihat di aula ponpes yang begitu luas telah berdiri tenda yang begitu besar dan megah.Saat pagi ini terlihat sedang di dalam ndalem sendiri begitu ramai dengan para petugas WO dan juga sanak saudara dari pihak kedua mempelai.

"Sayang,kamu makan dulu ya mama suapin."ucap Kiran pada putrinya.

"Maa..kok aku deg degan gini ya mah,padahal waktu ijab qobul malam itu nggak gini-gini banget."ucap Bia dengan wajah terlihat cemas.

"Tenanglah,jangan lupa selalu dzikir dalam hati."ujar mama Kiran pada putrinya.

"Aku jadi sedih."ucap Bia dengan menerima suapan sang mama di selingi team make up yang sedang sibuk menghias wajah Bia.

"Kenapa sedih,mama yakin Harraz akan menjaga kamu dengan baik.Ingat,kamu sekarang istri seorang Gus dan kamu harus belajar dari suami kamu.Belajar dewasa,disini nggak ada Daddy yang selalu bisa membela kamu.Mulai kamu ijab qobul kemarin kamu sudah menjadi tanggung jawab suami kamu.Saat ini ijab qobul yang akan di ulang untuk lebih afdol,"ucap Kiran pada putrinya.

"Iya mah tapi,Bia masih bisa telpon mama kan?"tanya Bia dengan wajah sedih.

"Ya masih dong,kamu tetap anak mama sama daddy tapi,sekarang kehidupan kamu lain.Priorotas kamu itu suami kamu, berusahalah mencintai suami kamu dari hal terjelek sampai hal terbaik.Manusia nggak ada yang sempurna.Kalaupun kita mau cari samapai kapan pun nggak ada.Kesempurnaan itu milik Allah.Jika kamu melihat kekurangan dari suami kamu maka kamu wajib menutupinya dengan kelebihan kamu,begitu pun suami kamu juga akan melakukan itu.Nak,mama sama Daddy pun awalnya nggak saling cinta,buktinya kita bisa sampai sekarang.Walaupun banyak sekali rintangannya,kamu pasti paham kata-kata mama."ucap Kiran

"Iya mah,"jawab Bia singkat.

.

.

"Awwww OMG, Masyaallah..kesayangan Aunty cantik banget,jadi iri deh.."ucap Asti heboh saat masuk dalam kamar pengantin.

"Aunty lebay."ucap Bia dengan mengerucutkan bibirnya.

"Ihhh,di puji bukannya terima kasih jarang-jarang aunty nongol di cerita ini ."ucap Asti dengan terlihat begah dengan perutnya yang besar.

"Aduhhhhh,adik aku kapan lahir nih?"tanya Bia mengelus perut Asti.

"Bulan depan,aunty lahiran kamu susah tekdung deh..hihihi.."ucap Asti menggoda Bia.

"Iihh,nggaklah Bia masih mau kuliah,kejar cita-cita."ujar Bia.

"Kalaupun langsung di kasih nggak papa kali,Tante saja pengen tapi Allah belum kasih."ujar Nia

"Sudah,jangan putus asa.Kamu juga lagi program kan?"tanya Kiran mencoba membesarkan hati sepupunya.

"Iya mba,aku program kok..seperti saran kalian."ujar Nia.

"Eh, dengar deh kayaknya Harraz lagi mau mulai ijab qobul ,ini riasannya sudahan kan?" tanya Fara pada team make up.

"Sudah kak,wajahnya pengantinnya nggak perlu banyak treatment..."jawab sang perias.

"Iyalah,ini kesayangan kami.Soal wajah,kulit pokoknya sudah dari SMP kita rawat."ujar Asti.

.

.

Di Masjid Pesantren

" Bismillahirohmanirrohim..

" Astaghfirullahal'azhim.. Astaghfirullahal'azhim.. Astaghfirullahal'azhim..

Aladzi la illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu ilaihi.

Asyhadu an laa illaha illallah,Waasyhaduanna muhammadar Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.

Hari ini Harraz kembali menjabat tangan Abi.Namun,bukannya lebih santai malah keduanya terlihat tegang.Mereka berzikir dalam hati guna menenangkan hati mereka.

"*Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Abian Malik Mahardika alal mahri super car Ferra*i 458 halan*"

"Qabiltu nikaha wa tajwijaha alal mahri madzkur wa radhiitu bihi,walahu waliyu taufiq"

Bagaimana saksi SAH

SAH

SAH

"Barrakallahu laka wa barrakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir."

Setelah menyelesaikan ijab qobul Harraz menanda tangani berkas-berkas yang sudah di siapkan.Begutupun dengan Bia yang duduk di halangi sebuah tirai pemisah antara perempuan dan laki-laki.Setelah Bia selesai menanda tangani berkas-berkas.

Harraz beranjak dari terlihat duduknya dan berjalan menuju sang istri.

Harraz duduk di depan Bia yang masih menundukkan pandangannya.

"Assalamualaikum dedek gemez nya mas."ucap Harraz dengan lembut menyapa istrinya yang setelah ijab qobul malam itu langsung minta tidur dengan adiknya Kanfa sampai semalam pun mereka masih tidur terpisah.

"Wa'alaikumsalam mas Ayyaz ." jawab Bia dengan mengangkat wajahnya menatap wajah tampan suaminya.

Kedua orang yang sudah menjadi suami istri itu pun saling terpana satu sama lain.

"Bang,ayok..nanti gampang bisa langsung di bawa ke kamar."bisik Umay menggoda sepupunya.

"Bisa aja ente." jawab Harraz dengan berbisik pula.

Harraz beringsut kedepan Bia dengan jarak dekat dan meletakkan tangan kanannya diatas ubun ubun Bia.

" Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltaha'alaih,Wa a'udzubika min syarihaa min syarimaa jabaltaha'alaih."

Setelah selesai Bia menyalami tangan suaminya mencium punggung tangan nya sebanyak dua kali dan telapak tangannya satu kali.Itu satu bentuk mahabbah penghormatan,adab, kepada suaminya.Lalu di susul dengan Harraz mencium kening sang istrinya.

Aisyah kini maju dengan membawa kotak beludru berwarna biru dan berisi sepasang cincin pernikahan.Merema langsung bergantian memasangkannya di jari manis.

Kedua pengantin melakukan sungkeman pada kedua orang tua mereka.

"Masyaallah anak Daddy,selamat nak..kamu sudah menikah.Nggak kerasa kamu begitu cepat menggantikan peranan Daddy selama ini dengan laki-laki yang Insyaallah bisa membimbing kamu ke jalan yang lebih di ridhoi Allah nak."ucap Abi tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Daddy,no dad... don't cry,aku sayang Daddy sampai kapan pun my Hot Daddy, Handsome Daddy...muach..muach..muach." Bia mendaratkan cium*n sayang pada sang daddy.Begitupun Abi pada Bia.

"Jadilah istri yang baik,jangan nakal-nakal lagi ,patuh sama suami, baik-baik dengan semua yang ada di sini baby."ucap Abi memberikan nasehat pada putrinya. pelukan itu seolah enggan terlepas kalau tidak di peringatkan oleh Kiran.

Kini Abi berhadapan dengan menantunya yang pastinya dia berumur tak jauh dari dirinya.

"Dad,mohon doa restunya semoga Harraz bisa menjadi suami yang baik dan juga bisa membimbing nya di jalan Allah buat anak Daddy yaitu Bia."

"Selamat yaa,Daddy percaya dengan kamu.Daddy sadar bukan suami yang baik buat mama Bia dan juga ayah yang di bilang jauh dari harapan Bia namun,Daddy harap kamu membimbing nya dengan sabar dan kasih sayang."ucap Abi pada sang menantu.

Mereka pun berpelukan dengan saling meyakinkan sebagai ayah yang melepaskan anak gadisnya pada suami yang tepat untuk menerima tanggung jawab sebagai imam yang baik buat anaknya.

Wejangan-wejangan dari semua keluarga di dapatkan oleh kedua mempelai dan saat ini pun Kyai Said memeluk putranya untuk pertama kali.Dia merasa haru,dengan moment ini dia bisa bicara banyak dengan putranya yang sudah lama mereka tak bicara selayaknya anak anak ayah semenjak usia Harraz 8tahun.

Bersambung

Yang minta visual Bia nggak pake niqab author kesengsem sama si gadis manis ini,kalau seandainya kurang suka silahkan bayangkan dengan visual anda masing-masing 🙏