NovelToon NovelToon
Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Buku Merah Maroon : Pembunuhan Di Perkemahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: bung Kus

Buku Merah Maroon seolah menebar kutukan kebencian bagi siapapun yang membacanya. Kali ini buku itu menginspirasi kasus kejahatan yang terjadi di sebuah kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam.

Kisah lanjutan dari Rumah Tepi Sungai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gubuk di tengah hutan

Hutan menyajikan warna hitam pekat pada malam hari. Hujan menyuguhkan udara dingin yang merasuk ke dalam tulang. Kombinasi keduanya membuat siapapun yang terjebak merasakan putus asa.

Langkah kaki Anggoro terhenti di bawah pohon kweni berukuran besar. Rintik hujan sedikit terhalang oleh daunnya yang lebat. Anggoro berteduh disana. Perut terasa kosong dan sedikit begah minta diisi. Anggoro mendongak, berharap ada buah yang masak. Namun percuma saja, bukan musimnya. Tidak ada satupun buah, hanya pucuk daun yang bersemi.

" Mangifera × odorata sejenis pohon buah keluarga mangga yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut. Konsistensi daging buah kweni lebih padat daripada bacang dan seratnya lebih halus. Karakternya berada di antara mangga dan bacang, dan para ahli juga menganggapnya sebagai hibrida antar spesifik alami antara mangga dan bacang. Hmm, membicarakannya saja seolah sudah tercium aroma buah kweni," gumam Anggoro tersenyum getir. Dia menghibur diri dengan memperhatikan keanekaragaman tumbuhan di sekitarnya. Lampu flash handphone digunakan sebagai satu-satunya penerangan.

Dalam kesunyian, Anggoro kembali teringat tubuh pucat dengan kepala remuk terlindas batu di sungai. Saat dia menyusuri sungai, tanpa sengaja melihat sosok Pak Nafi' berdiri di balik batu besar. Awalnya Anggoro merasa bersyukur bertemu dengan Pak Nafi', tetapi di hadapan guru BK itu ada mayat Rana dalam kondisi mengerikan.

Apa yang sebenarnya terjadi? Anggoro memilih lari meninggalkan Pak Nafi'. Namun keputusannya itu belum tentu tepat. Jika Anggoro ingat ulang, ekspresi Pak Nafi' terlihat ketakutan. Tidak jauh berbeda dengan Anggoro.

Apakah orang yang mengenakan jas hujan hitam yang berkeliling tenda adalah Pak Nafi'? Atau jangan-jangan orang yang berbeda? Batin Anggoro bergejolak. Pada akhirnya dia malah tersesat di dalam hutan.

Udara dingin kian menyiksa. Sekujur tubuh yang basah oleh air hujan bercampur keringat yang lengket membuat Anggoro semakin tersiksa. Jika keadaan itu berlangsung lebih lama lagi, daya tahan tubuh Anggoro pasti tidak akan mampu bertahan. Saat ini di bagian pelipisnya sudah terasa berdenyut. Seperti ketukan palu berulang di dalam gendang telinga.

"Aku harus mencari tempat berteduh yang benar-benar kering. Celah batu, goa atau apapun itu," gumam Anggoro. Suaranya bergetar kedinginan.

Berpegangan pada pohon kweni, Anggoro memaksa kakinya untuk berdiri. Dia berjalan terseok dengan penerangan lampu flash handphone. Sepatunya basah penuh dengan air. Sensasi gatal di sela-sela jari kaki tak tertahankan.

Cahaya flash handphone menerpa tanaman yang bergerombol di tanah. Anggoro mengenalinya sebagai jenis tanaman jamu atau empon-empon. Segerombol jahe dan kencur tumbuh subur. Tanaman yang tentunya berguna untuk menghangatkan tubuh. Seolah alam memberi jawaban agar Anggoro bertahan.

Anggoro mengais tanah. Ia berhasil mencabut beberapa ruas jahe dan kencur. Anggoro mencuci nya dengan air hujan. Kemudian memasukkan umbi berbau menyengat itu ke dalam tas ranselnya.

Dengan sisa tenaganya, Anggoro kembali melangkah. Setelah melewati jalur yang sedikit menanjak, sampailah Anggoro di tempat yang lebih lapang. Di bawah guyuran air hujan samar-samar Anggoro melihat sebuah bangunan, gubuk di tengah hutan.

"Siapa yang membuat gubug di tempat seperti ini? Zainul Rich Man?" gumam Anggoro penasaran. Ia terus mengayun langkah mendekati gubuk. Baginya, tempat aneh dan mencurigakan di tengah hutan itu adalah penyelamat hidupnya.

Dengan napas tersengal, Anggoro menjatuhkan tubuhnya di teras gubuk yang lantainya disusun dari bambu petung. Sambil tetap merebahkan badannya, Anggoro melepas jas hujan yang basah kuyup. Ia juga melepaskan sepatunya, sehingga terlihat ujung jari kakinya yang berkerut dan berwarna kebiruan.

Anggoro mengambil jahe dan kencur. Mengunyah dan sedikit menyesap airnya kemudian meludahkan ampas yang selanjutnya dibalurkan pada perut juga punggungnya. Aroma jahe wangi yang khas membuat Anggoro merasa nyaman. Apalagi sensasi hangat luar dalam yang ditimbulkan, membuat Anggoro seolah menemukan kembali semangatnya.

Sembari diam mengumpulkan tenaga, Anggoro mengamati sekeliling. Mata Anggoro mulai terbiasa dalam pekatnya kegelapan. Dia dapat melihat gubuk tempatnya beristirahat cukup terawat. Bahkan terasa sedikit hangat. Mungkinkah ada yang menempatinya?

Perlahan Anggoro merangkak. Masuk ke bagian dalam gubuk. Satu hal yang mencuri perhatian Anggoro, aroma obat nyamuk bakar. Berarti gubuk itu ada yang baru saja menempati.

Di bagian dalam gubuk, hanya berupa ruangan kosong berukuran 3 x 4 meter. Hanya terdapat sebuah tali tambang berwarna biru tergantung di tengah ruangan. Di bagian ujung tali dibentuk lingkaran seukuran kepala manusia.

"Tempat gantung diri," gumam Anggoro bergidik ngeri. Bulu halus di tengkuknya berdiri.

Anggoro terpaku pada tali tambang di hadapannya hingga tidak menyadari ada seseorang yang berdiri di teras depan gubuk. Sosok yang mengenakan jas hujan hitam dengan palu kecil di tangannya. Saat cahaya kilat menerangi hutan, bayangan sosok ber jas hitam itu terpantul di hadapan Anggoro. Seketika Anggoro merogoh palu yang dia persiapkan di saku ranselnya. Namun kala Anggoro berhadapan langsung dengan sosok berjas hujan hitam itu, beradu mata dalam kegelapan, tubuh Anggoro langsung lemas tak bertenaga. Ia tersadar tidak akan mungkin bisa menang melawan iblis.

Sementara itu, Pak Nafi' tengah berteduh di dalam tenda. Dia duduk membungkuk memeluk lututnya. Guru BK itu menggigiti kuku tangan bahkan kulit ari jarinya hingga mengelupas.

Udara dingin tidak mampu menghalangi pori-pori kulit wajahnya terus mengeluarkan keringat. Dia sama sekali tidak bisa menemukan solusi atas apa yang terjadi di tempat perkemahan. Pak Nafi' ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan. Lalu sekarang salah satu siswa malah tewas secara mengerikan.

Moral Pak Nafi' diuji. Dia memikirkan bagaimana caranya agar bisa terlepas dari tanggung jawabnya. Tadi Pak Nafi' sempat berniat membawa jasad Rana yang hancur bagian kepalanya ke tepi sungai. Akan tetapi pada akhirnya dia memutuskan untuk mengabaikannya saja.

Saat hujan turun terus menerus di area hulu sungai, dapat dipastikan banjir yang membawa material lumpur akan datang. Jasad Rana akan hanyut dan Pak Nafi' bisa membuat alasan jika Rana hanyut saat berenang. Paling tidak alasan itu akan cukup untuk menyelamatkan karier nya. Guru BK itu mencoba menutupi jika ada sosok haus darah di tempat perkemahan. Yang terpenting sekarang bagi Pak Nafi' adalah kehidupan ekonominya.

Meski begitu, rencana Pak Nafi' memiliki satu masalah. Kesaksian Anggoro. Murid jago MIPA itu terlanjur menyaksikan adanya mayat. Terlebih sepertinya, Anggoro menuduh Pak Nafi' yang melakukan kejahatan. Bagaimana jika Anggoro bercerita pada orang-orang? Di samping itu Pak Nafi' juga mencurigai Anggoro berakting, berpura-pura di hadapannya. Bukan hal mustahil jika ternyata Anggoro lah yang menghabisi Rana dan menunggu kedatangan seseorang menemukan mayat. Dengan demikian Anggoro memiliki alibi, bahkan bisa menuduh orang lain.

"Sialan!" Pak Nafi' merasa terjebak. Di mata Pak Nafi' Anggoro menyimpan dendam pada teman-temannya. Bukankah Anggoro adalah sasaran perundungan Aldo dan kawan-kawannya? Mungkin saja stiker di pohon beracun sedari awal merupakan strategi darinya untuk membuat semua orang gelisah, terganggu mentalnya.

1
Rika Iftakul
bner na memang pak dollah sengaja
Rika Iftakul
pasti pak dollah sendiri yg sengaja mutus kabel
Rika Iftakul
kuku putra atau rana
Yuli a: kuku putra ada di dalam perut aligator ...😭
total 1 replies
Hidayah Hanan
lnjut kakak😍😍😍
Desyi Alawiyah
Itu bukan kukunya mak Ijah, Nana...

Wah, ada kuku? Kuku siapa yah 🤔🤔🤔
Ai Emy Ningrum: kuku manusia yg kelepas waktu daging nya lg dimasak mak Ijah 😳
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Lalu dimana Aldo? Giliran kamu Gery sakit, si Aldo malah ninggalin...hadeehhh 🤭
Yuli a
bisa jadi pak Dollah si pembunuh itu... minta bantuan sama Mak Ijah... jadi tuan Zainul nya Mak Ijah yang baru... Mak Ijah hidup hanya untuk mengabdi kan...
Yuli a
kok nggak muntah sih na ngeliat ada kuku dimasakan... aku aja kalau beli nasi uduk ada rambutnya pingin muntah Lo...🤢🤮
Yuli a
sengaja itu mah... hujan reda, WiFi mati. biar terisolasi mereka tu...
Mak Ijah kali ya yang grubak-grubuk mutusin kabel..
Yuli a: wah multi talenta banget Mak Ijah ya... kadang-kadang cosplay jadi tukang jagal, kadang-kadang jadi chef handal, sekarang malah cosplay jadi wonder woman...
Yuli a: berarti Suga nya nggak asli dong ya .. 🤣🤣🤣
total 6 replies
Yuli a
duh... jangan lama-lama dong ninggalin Gerry nya... entar hilang Lo...
Yuli a
aku tadi udah deg degan banget... takut kalau yang berjas hujan itu sang pembunuh... ternyata pak Dollah...
Ai Emy Ningrum
bisa2 jurinya yg dijadiin sop sama Mak Ijah kalok dia ikut kompetisi Master Sop 🙈🙈 apalagi jurinya modelan chef Juna 🤣🤣🤣
Yuli a: cius....🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: btw ,liontin deh yg bnr 😹😹
total 12 replies
Maymayarni
lanjut thor
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎
kenapa aku menduga Rana belum tewas ya ⊃ο<*, dugaan aja sih, soalnya biasanya plot twist hehe 😁
𝙿𝚊𝚞𝚕𝚘`Nia🔮_♑︎: maka dari itu, kepalanya pecah kan belum tentu itu rana atau bukan, tapi yo ga tau sih
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩: Rana yg tewas di sungai kan? yg kepalanya pecah ditindih batu?
Anggoro sama Pak Nafi liat itu Rana.
jadi sepertinya klo menurutku Rana tewas kak
total 2 replies
Nur Hidayah
setiap hari nungguin KK upload👀
Sulastri
Bagus sekali
Maymayarni
lanjut thor
Isnaaja
kasian putra. datang ke perkemahan hanya untuk makanan ikan.
Isnaaja
seseorang yang dikenal anggoro,,
Hidayah Hanan
semangat up bung🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!