Bersabarlah membaca awal kisah ini yang bikin darting, tapi percayalah akan ada pelangi setelah badai, serta akan indah pada waktunya. Eyaaaa.
Follow akun IG ku dulu ya @dindin_812, atau FB : Aililea. Makasih🥰
Farzan berusaha lepas dari sang istri—Grisel yang tak mau memiliki anak serta sering menuduhnya berselingkuh. Awalnya berusaha mempertahankan karena baginya pernikahan adalah sebuah ikatan yang begitu sakral.
Hingga Farzan bertemu dengan Sandra—janda cantik yang berumur lebih tua darinya. Kebaikan hati Sandra, membuat Farzan jatuh hati, hingga dirinya akhirnya memutuskan pernikahan dengan Grisel.
Lantas, apakah Farzan bisa lepas dari Grisel, serta mendapatkan wanita pujaan hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon din din, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakin berpisah
Sandra berdeham saat mendengar apa yang dikatakan Farzan, merasa aneh karena baru kali ini ada yang menyebutnya imut di usianya sekarang. Farzan sendiri langsung mengambil cangkir di meja dan kembali menyesap teh untuk menutupi rasa malu karena sudah keceplosan bicara, bagaimana cara bicara Sandra baginya sangat imut dan menggemaskan.
“Jadi Anda benar-benar akan menceraikannya karena dia tidak mau hamil?” tanya Sandra kemudian untuk memecah kecanggungan.
Farzan baru saja selesai minum, sebelum kemudian mengangguk untuk menjawab.
“Ya, karena merasa jika sudah tidak ada yang bisa dipertahankan lagi,” ucap Farzan kemudian. “Tujuh tahun bukan waktu singkat untukku bersabar,” imbuhnya dengan senyum getir di wajah.
Sandra mengangguk paham, tak bisa memberi nasihat karena memang yang terjadi sudah menyangkut di mana seorang wanita yang menolak hamil hanya demi mempertahankan karir. Lagi pula sebagai pria, Farzan juga sudah berusaha mempertahankan, jika memang pada akhirnya melepas itu bukanlah kesalahan pria itu.
“Terima kasih karena sudah mau mendengar ceritaku,” ucap Farzan, menatap Sandra yang sedang mengalihkan pandangan.
Sandra menoleh dan mengulas senyum tipis, sebelum kemudian membalas, “Aku hanya bisa mendengarkan dan memberikan solusi jika dibutuhkan. Anda bukanlah orang pertama yang berkeluh kesah denganku, ada beberapa teman dengan masalah yang berbeda datang kepadaku dan menceritakan semua masalahnya.”
“Mereka bilang merasa lega setelah bicara dengan saya, bukankah itu aneh? Mungkin aku besok lebih baik membuka tempat curhat dan pemberi solusi,” seloroh Sandra di akhiri tawa kecil.
Farzan ikut tertawa, sebelum kemudian berkata, “Bicara denganmu, memang bisa membuat sedikit lega.”
Sandra tersenyum canggung, merasa jika Farzan memujinya berlebih.
“Kamu akan kembali ke perusahaan, ‘kan?” tanya Farzan kemudian.
Sandra mengangguk, lantas menengok pada arloji yang melingkar manis di pergelangan tangan.
“Jam makan siangku tampaknya sudah habis,” seloroh Sandra kemudian.
“Boleh aku antar ke perusahaan?” tanya Farzan menatap lekat wajah Sandra, wanita yang berumur lebih tua beberapa tahun darinya.
“Oke, aku juga butuh tumpangan,” jawab Sandra tidak menolak.
**
Farzan pergi ke rumah orangtuanya, hendak menyampaikan sekali lagi tentang niatnya bercerai dengan Grisel.
“Jika kamu memang sudah yakin, Mama dan Papa tidak bisa melarang,” ucap Anisa. Dia sudah melihat berita Grisel yang memfitnah putranya, membuat wanita itu geram akan sikap menantunya itu.
“Sudah sangat yakin, Ma. Apalagi Grisel sudah semakin mendorongku untuk menceraikannya,” balas Farzan.
“Karena masalah tuduhan perselingkuhan itu?” tanya Harun.
“Benar,” jawab Farzan diakhiri suara helaan napas kasar. “Dia tidak mau berhenti menuduhku berselingkuh, tidak menyadari jika keretakan hubungan kami karena dirinya yang egois. Aku sudah lelah dengannya,” imbuh Farzan.
Harun dan Anisa saling tatap, sebelum kemudian mengangguk paham.
“Semua keputusanmu, Mama dan Papa akan dukung. Sikap Grisel kali ini, sudah membuktikan jika dia memang tak baik untukmu. Membeberkan masalah rumah tangga di depan umum, belum lagi berita yang diungkapkan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Kami juga sangat kecewa padanya,” ucap Anisa yang kecewa. Bagi keluarga besarnya, membeberkan aib keluarga di muka umum adalah hal yang tidak bisa dimaafkan atau tolerir sama sekali.
Farzan mengangguk karena senang kedua orangtuanya benar-benar mendukung. Kini dirinya hanya tinggal meminta pengacara untuk mempercepat proses perceraiannya dengan Grisel. Dia tidak mau jika sampai Grisel kembali berulah, kini harapannya hanyalah berpisah dan bebas.