Sekar

Hari ini Seno berangkat ke kantor dengan tekat yang kuat, setelah sepuluh tahun dia hanya di belakang layar dalam mengelola beberapa perusahaannya.

Dan hari ini untuk pertama kalinya dia tampil dan akan memperkenalkan dirinya sebagai pemilik perusahaan.

Seno akan berkantor di salah satu perusahaannya yang bernama Sinar Kencana,

Perusahaan bergerak di bidang makanan dan minuman.

Perusahaan Seno sudah dikenal masyarakat sudah lama, disamping enak dan nikmat, Seno juga mementingkan keamanannya.

Seno mempunyai resep tradisional, yang mempunyai cita rasa yang khas untuk makanan dan minuman produk perusahaannya.

Resep itu Seno dapatkan dari nenek moyangnya yang diberikan secara turun temurun.

Produk pabrik Seno kalau dikonsumsi secara rutin akan menjadikan orang tersebut awet muda.

Seno sudah sampai di kantornya, dia langsung menuju lift khusus pimpinan, ketika mau   masuk lift ada yang mendorongnya keluar.

“Eh siapa kamu?, berani sekali kamu masuk lift khusus pimpinan, tempatmu disebelah sana, jangan lancang kamu ya."

Seno kaget diperlakukan seperti ini oleh karyawannya sendiri, dia tersenyum.

“Ya tidak salah kalau orang itu menegurnya, karena memang dia tidak tahu."

"Setahu karyawan PT. Sinar Kencana pemiliknya adalah Wahyu."

"Wahyu memang belum memperkenalkannya, besuk adalah rencana pengenalan dirinya sebagai pemilik perusahaan yang sebenarnya."  batin Seno

Seno mengikuti apa saran orang yang menegurnya.

Dia lalu menuju ke lift yang khusus untuk karyawan, karena kebetulan sudah jam 07.45, absen terakhir adalah jam 08.00 sehingga lift penuh.

Seno sudah masuk ke lift, tapi ada orang yang menariknya dan menyuruh keluar.

"Maaf ya Pak, tamu mohon menunggu dulu, kami para karyawan harus segera absen, kalau terlambat gaji kami dipotong."

Seno hanya berdiri tertegun melihat kelakuan anak buahnya, apa Wahyu tahu kondisi seperti ini.

Karyawan berangkat mepet waktu, dan melakukan hal yang kurang terpuji.

Mengusir orang dengan seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang yang sudah diusirnya.

Bagaimana kalau itu tamu penting yang mau bekerja sama dengan perusahaan ini, apa tidak pada lari para klien yang akan jadi mitranya.

Akhirnya setelah menunggu lift kosong, Seno masuk di lift para karyawan, dia langsung menuju lantai dua puluh, dimana kantor Wahyu berada.

Keluar dari lift Wahyu langsung menuju ke ruangan 202.

Sebelum masuk ruangan Wahyu, Seno melewati ruang kerja Anton sekretarisnya Wahyu.

Anton sudah kenal dengan Seno, sebelum Seno hilang, Anton sudah bekerja di perusahaan Seno.

“Assalammualaikum, selamat pagi."

“Waalaikumsalam, selamat pagi Tuan, lo Tuan Seno, kesini kok tidak kasih khabar."

“hehehe tadi tidak ada rencana, janjian sama Tuan Wahyu besuk sih untuk pengenalan saya sama karyawan, saya kesini hanya ingin lihat situasi saja."

“Apakah ada hal yang kurang berkenan Tuan?”

“Tidak ada, semua bagus, oh ya apakah tuan Wahyu sudah datang?”

“Sudah Tuan, sebentar lagi beliau mau ke perusahaannya beliau PT. Berkah Perkasa."

“Ok, saya masuk ya."

“Silahkan Tuan."

Seno mengetuk pintu ruangan Wahyu.

"Assalammualaikum, selamat pagi Tuan Wahyu."

“Waalaikumsalam, pagi, pagi, hai sobat, pagi-pagi sudah sampai di sini."

“Yah pengin tahu suasana kantor dulu, besuk biar terbiasa."

“Hehehe, alhamdulillah, kamu sudah mau keluar dari sarangmu Seno, saya kerepotan mengurus semua perusahaanmu, perusahaan ku jadi tidak terurus."

“Kamu bisa saja Wahyu, saya tidak percaya, Kamu kan dikelilingi oleh para ahli, disamping itu anakmu yang genius itu kan bantu juga."

“Yah begitulah, tapi cukup merepotkan tahu, sekarang kamu sudah kembali. jadi saya bisa focus dengan perusahaan saya sendiri."

"Wahyu saya mengucapkan terima kasih, selama ini sudah dibantu, perusahaan menjadi semakin maju begini.'

“Seno tidak perlu berterima kasih padaku, kemajuan ini kan berkat ilmu-ilmu yang pernah kamu ajarkan padaku."

"Dengan ilmu yang kamu berikan padaku, juga saya terapkan di perusahaan ku, hasilnya, perusahaan kita sukses bersama."

"Sayalah yang harus berterima kasih padamu."

“Disamping itu, Wahyu, berkat kegigihanmu lah semua berjalan lancar sesuai dengan yang kita harapkan."

“Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti."

“Untuk besuk jam berapa acara perkenalannya?”

“Mungkin jam sembilan saja ya”

“Boleh, pagi-pagi lebih enak, para karyawan masih fresh."

“Betul Seno."

“Ya sudah Wahyu, kalau gitu saya pamit dulu, kata Anton kamu mau ke perusahaan Berkah Perkasa."

“Oh iya, kalau begitu kita turun bareng, tunggu sebentar, saya mau menyiapkan berkas-berkas yang akan saya bawa."

“Ok lah kalau begitu."

Akhirnya Wahyu dan Seno keluar ruangan yang disambut Anton.

“Tuan Wahyu, Anda jadi mau ke perusahaan Tuan?”

“Ya Anton, Kamu di sini, kalau ada tamu Kamu yang urus ya."

“Siap Tuan, ada yang lain."

“Tidak cukup itu saja, tidak ada hal penting untuk hari ini."

“Apakah Tuan Wahyu hari ini kembali lagi ke sini?”

“Sepertinya tidak, ada sedikit masalah di Berkah Perkasa."

"Siap Tuan."

“Dan jangan lupa besuk adalah pengenalan pemilik perusahaan yang asli, tolong sampaikan pada karyawan dan persiapkan semuanya."

“Baik Tuan, akan saya laksanakan."

“Saya pamit dulu Anton."

“Siap Tuan, hati-hati di jalan."

“Saya pamit juga, sampai ketemu lagi besuk."

Pamit Seno.

“Siap."

Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju lift untuk turun ke lantai dasar.

Seno meninggalkan gedung kantornya.

Seno menuju markas yang selama ini dia siapkan untuk melindungi dirinya dan keluarganya.

Dia tidak mau kejadian kemaren terjadi lagi padanya.

Sudah menjadi rahasia umum jika seorang pengusaha yang berhasil, disamping banyak penjilat juga banyak yang memusuhi.

Yang berbahaya adalah musuh dalam selimut seperti si Dirga yang licik dan tak tahu diri.

Mobil Seno telah sampai pada sebuah bangunan yang kokoh, besar dengan halaman yang luas.

Pintu dibuka oleh penjaga.

“Selamat siang Tuan Seno."

Sapa penjaga itu mengucapkan salam dan membungkukkan badan.

“Selamat siang."

Kemudian Seno memarkirkan mobilnya dan masuk ke gedung.

Di belakang gedung terdapat lapangan yang sangat luas, lapangan tersebut dikelilingi gedung.

Gedung-gedung tersebut untuk tempat tinggal para anggota Harimau Putih dan Teratai Putih.

Harimau Putih adalah pengawal laki-laki, Teratai Putih pengawal perempuan keluarga Seno.

Keduanya merupakan nama sindikat yang terkenal beraliran putih, mereka tidak pernah mengganggu masyarakat, justru malah jadi pelindung dan sering membantu polisi untuk menangkap atau mengungkap sebuah kejahatan.

Orang-orang atau sindikat lain tidak pernah tahu siapa ketua dari sindikat paling kuat di ibukota saat ini.

Seno hanya mengawasi dibelakang layar, yang selalu tampil adalah Toni dan Burhan.

Seno yang menjadikan Toni sebagai Ketua Harimau Putih, sedang Burhan sebagai wakilnya.

Untuk ketua Teratai Putih sementara dijabat Tiara temannya Toni.

Ketua Teratai Putih nantinya akan diserahkan pada Sekar.

“Selamat siang Tuan Seno, anda datang tidak memberi tahu kami dulu, jadi kami tidak sempat menjemput Tuan."

Kata Toni yang didampingi Burhan menyambut Seno di depan gedung setelah diberitahu penjaga gerbang.

“Tidak apa-apa, gimana markas aman?”

“Aman Tuan, hanya ada tikus-tikus curut yang mengganggu akhir-akhir ini."

“Jangan disepelekan, selidiki."_

“Siap Tuan, sudah diketahui siapa biang keroknya, dia kalajengking hitam."

“Tolong kalian berdua dan semua ketua Divisi dan ketua Markas untuk berkumpul di ruang rapat."

“Siap Tuan."

Burhan langsung berlari untuk mengumpulkan semua ketua Divisi.  Sedangkan Toni menemani Seno menuju ruang rapat.

Setengah jam kemudian mereka sudah berkumpul di dalam ruang rapat.

Rapat terdiri dari Seno, Toni, Burhan, Tiara, Ketua Markas dan dua puluh ketua Divisi.

Jumlah pasukan Seno lebih dari seribu orang, semua terbagi dalam empat markas yang diketuai Ketua Markas.

Sementara Toni menjadi ketua Sindikat.

Kenapa Seno memilih Toni bukan Burhan, karena Toni lebih berpengalaman menjadi pemimpin dan jam terbangnya pun juga jauh lebih tinggi dibandingkan Burhan, walaupun Burhan orang yang paling berjasa dalam hidup Seno.

Burhan tidak mempermasalahkan.

Toni yang direkrut oleh Andika diberikan kepada papanya agar pengalaman dan ilmunya lebih berguna di dalam sindikat.

Setelah semuanya masuk, rapat akan segera dimulai yang dipimpin oleh Seno Ketua paling tinggi di Sindikat Harimau Putih dan Teratai Putih.