NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Dilapangan Basket 

"Nah!" Alina memberikan satu botol Le Mineral ke Zavian.

"Apa?"

"Air minum," jawab Alina polos.

Zavian hanya menatapnya datar, kemudian melangkah pergi dari sana.

"E-eh, kok pergi?" Menahan ujung baju Avin.

"Ini untuk Lo minumannya," lanjutnya.

"Gak haus."

"Pokoknya ambil!" Alina langsung menyodorkan minuman itu ke badannya dan ditahan dengan tangan sebelah kanannya Zavian. Kemudian Alina pun pergi meninggalkan Zavian dengan ekspresi anehnya.

Sebelum melewati tikungan, awokawok, maksudnya sebelum berbelok, Alina berbalik sebentar dan melihat ternyata Zavian masih berdiri ditempat tadi.

"JANGAN SAMPAI LO KASIH KE ARIYAN ATAU YANG LAINNYA, AWAS AJA! ITU MINUMNYA HALAL KOK, GAK ADA RACUN!" teriaknya.

Lagi dan lagi Zavian hanya menatap datar kelakuan gadis itu. Zavian mendengus pelan..

Hufft...

Akhirnya gadis aneh itu menghilang dari hadapannya.

"AVIN! CEPAT! PERTANDINGANNYA MAU DIMULAI NIH!" panggil temannya Zavian ditengah lapangan.

Terlihat mereka sudah berkumpul dengan sang lawan ditengah-tengah lapangan. Pertandingan basket akan segera dimulai. Para juri sudah duduk dikursi telah disediakan. Nampak para supporter sisi sebelah kanan sudah sangat heboh saat ini meneriakkan Tim Zavian. Sedangkan disisi sebelah kiri tak kalah heboh tengan teriakan supporter dari Tim Lawan. Pertandingan kali ini melawan Tim dari SMA tetangga.

Dibarisan supporter juga, Geng Astrophile mulai mengambil tempat yang sudah mereka tandai.

"Guys-guys, cepat! Udah mau mulai." Suara Dhara memandu teman-temannya. Geng Astro saat ini juga ikut menonton pertandingan tersebut karena The Dark Wolf kali ini yang ikut dalam lomba. Satu-persatu mereka pun duduk dengan baik tanpa berdesakan. Mereka tentu masuk ke barisan supporter Zavian. Banyak para supporter membawa papan nama sekolah mereka, botol yang diisi dengan batu sebagai alat musik ketika bersorak. Geng Astro tak kalah juga dengan siswa lain, mereka menghiasi wajah dengan gambar bendera merah putih dipipi, dengan syal khas SMA ULTRAVIOLET (perpaduan warna purple, and white)dan alat lainnya.

Glek!

Bernard menelan ludahnya kasar. Ia tiba-tiba gugup melihat lawannya.

"Lawan kita badannya besar-besar ya. Lutut gw rasanya lemas," ucap Bernard yang sudah berpegangan dengan Ariyan seperti anak yang sedang berlindung dari orangtuanya.

Ariyan pun apalagi, ia malah bersembunyi dibalik punggung Dhika.

"Lo bener. Ini kita mau lawan anak sekolah atau preman pengkolan ya? Udah kek adu jotos aja, anjir.

"Bang Avin, kami gak ikut, deh. Ngeri nengoknya."

Zavian melotot.

Cetak!

"Aduh, kok dipukul sih, bos. Jahat bener." Ariyan meringis setelah mendapatkan pukulan gemas dari Zavian. Gimana gak kesal, Ariyan tiba-tiba bilang mundur disaat pertandingan akan segera dimulai. Hanya karena lawan mereka berbadan besar membuat nyali mereka langsung menciut.

"Tidak ada keluar-keluar!" titah Zavian yang sudah melayangkan tatapan tajam ke Ariyan.

Glek!

Ariyan menelan ludahnya kasar. Daripada lawannya yang berbadan besar itu, lebih mengerikan Zavian Xanderson dengan mode galaknya.

"Hehehe ... Canda, bos."

Priit!

PERTANDINGAN AKAN DIMULAI. 

UNTUK PARA PEMAIN, SILAHKAN MENGAMBIL POSISI.

DAN, UNTUK PARA SUPPORTER HARAP DUDUK KE TEMPAT YANG SUDAH DISEDIAKAN.

The Dark Wolf yang mendengar pemberitahuan itu segera berdiri ke posisi yang sudah disediakan. Kali ini yang ikut bertanding yaitu Zavian, Alfata, Ariyan, Bernard dan Dhika. Sedangkan Akib dan Haqi memilih untuk menonton saja karena mereka memang tidak terlalu bisa dalam permainan bola basket.

Kedua tim melakukan pemanasan selama 5 menit. Mereka kemudian berjalan penuh tekad menuju lapangan basket. Zavian maju sebagai ketua perwakilan SMA ULTRAVIOLET dan dia sudah berdiri dihadapan sang ketua lawan dan wasit yang sudah berada ditengah-tengah mereka.

Priit!

Wasit melambungkan bola untuk memulai pertandingan. Bola yang dilambungkan wasit tersebut kemudian diperebutkan oleh dua pemain dari masing-masing tim yang bertanding. Satu orang pemain yang mempunyai tugas untuk merebut bola ketika jump ball dinamakan center.

Zavian mendapatkan bolanya. Tak heran karena ia memiliki proporsi tubuh yang tinggi, hal itu memudahkannya. Setelah bola ada pada tangannya, ia mendrible dan mengopernya kepada Alfata, lalu berlari kecil memasuki lapangan lawan. Alfa juga sama, ia mendrible bola orange itu mendekat ke arah ring lawan.

Dhika yang sebelumnya sudah siap untuk menerima bola dari Al langsung melemparkannya ke dalam ring dan berhasil mencetak skor pertama tanpa membiarkan tim lawan memegang bola sama sekali.

Pasukan pendukung dari SMA Ultraviolet bersorak gembira. Mereka berteriak, semakin memberi semangat kepada tim jagoan mereka. Tidak hanya siswa-siswi dari sekolah sebelah yang bernama SMA Budidaya saja yang mendukung, siswa-siswi pendukung dari sekolah-sekolah sebelumnya juga bersorak heboh. Mendukung salah satu dari kedua tim yang tengah bertanding setelah tim dari sekolah mereka sendiri gugur tadi.

Selanjutnya, tim-tim tersebut saling bertanding untuk mendapatkan bola dan mencetak poin.

Pertandingan berlangsung dengan sengit kedua tim tampak sangat bersemangat untuk bermain dan tidak ada yang mau mengalah, mereka saling mengejar point.

Hingga akhirnya, pertandingan kurang dari dua puluh lima menit lagi. Kedua tim sedang beristirahat sambil mengatur strategi karena selisih point yang sangat sedikit 46:48 dengan tim dari Zavian yang unggul 2 point dari tim lawan.

Kedua tim kembali memasuki lapangan. Kali ini, giliran tim lawan yang akan menyerang. Situasi semakin memanas ketika Ariyan terlihat sedang menjaga lawan, penjagaan Ariyan sangat kuat sehingga menyulitkan tim lawannya saat ini terlihat susah untuk melewatinya. Meskipun tadi Ariyan sempat ragu sebelum bertanding karena tubuh tim lawan yang terlihat seperti preman pengkolan tetapi jika dipikir-pikir lagi, mereka tidak semenakutkan itu. Tim lawan kali ini sama saja seperti mereka melawan tim sekolah lain minggu kemarin.

Tim lawan tetap tidak mau kalah dengan penjagaan Ariyan sebab terlihat sang lawan akhirnya bisa melewati Ariyan dengan senyum remeh untuk lelaki itu. Niat tim lawan itu untuk langsung memasukkan bola ke ring supaya bisa menyaingi skor SMA Ultraviolet.

Belum sempat dilempar, tiba-tiba Bernard datang dan berhasil mem-block tembakan sang lawan. Kemudian bola diambil alih oleh Bernard. Ben terus mendribel dan menggiring bola dengan cepat supaya dekat dengan Dhika yang saat ini berdiri tidak jauh dari ring.

"Dhika!"

Dengan dengan sigap Dhika menangkap bola yang dilemparkan oleh Ben. Sedikit mendribel, kemudian Dhika segera melempar bola ke ring. Belum sampai di ring, ternyata tim lawan langsung merebut bolanya dan membawa kabur ke ring tim Zavian.

Tim lawan mendribel bola orange tersebut dan,

1 2 3

Tak!

Zavian berhasil mem-block tembakan sang lawan dan bola tersebut akhirnya keluar.

"Huuuuuuuu," teriak Para supporter heboh.

"Greget banget gw," ucap Jihan

"Iya, nih. Untung si Avin langsung blok, kalau gak pasti bakal seri," celetuk Bela dan yang lain pun mengangguk.

...***...

To be continued!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!