Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)
Seorang wanita cantik bertubuh semampai berjalan santai memasuki loby perkantoran, dengan penampilan modisnya wanita itu mampu menghipnotis setiap kaum adam yang dia lewati. Namun tidak dengan kaum adam yang tengah mengikuti langkahnya, bibir pria itu terus saja bergerak seakan tengah menggerutui wanita yang ada didepannya saat ini.
Braakk!
Dua orang karyawan pria saling bertubrukan kala melihat sang wanita, membuka kaca mata hitamnya sebelum dia memasuki lift bersama pria yang mengikutinya tadi.
"Bu Berliana memang selalu bersinar seperti namanya. Lihat, Anton dan Erik saja sampai tidak fokus saat mereka berjalan tadi," ujar salah satu karyawan
Sejumlah karyawan wanita berbisik, mereka cekikikan sendiri melihat kedua karyawan pria tengah membereskan kertas kertas yang tercecer dilantai.
Sedangkan di dalam lift sana, wanita yang tengah di bicarakan oleh para karyawan itu tengah mengetuk-ngetukan heels nya pada lantai lift, menimbulkan suara berisik membuat pria yang ada disebelahnya terus saja mengomel.
"Gak usah ngomel, kaki ku lagi pegel makanya berisik," ujarnya santai
Pria itu hanya menekuk wajahnya berlipat lipat, kedua tangannya menggenggam erat note book yang ada di dada, seakan barang itu adalah nyawanya sendiri. Ya walaupun memang benar note book itu adalah nyawa keduanya. Karena kalau sampai terjadi apa apa pada si note book, gajih serta jabatannya adalah taruhan.
"Hari ini ada jadwal meeting gak?" tanya berliana
Wanita itu kembali bertanya saat keduanya keluar dari dalam lift, dia berjalan santai mendahuli pria yang tengah sibuk membuka note book ditanganya.
"Ada Miss Bell, jam 10 nanti kita ada meeting dengan kilen baru dari MALIK GROUP," ujar Juan yakin
Langkan wanita itu terhenti, dia menoleh kearah belakang tubuhnya. Dahinya berkerut, kala mendengar nama perusahaan yang disebutkan oleh Sang Asisten.
"MALIK GROUP? bukannya itu perusahaan yang bergerak ditambang berlian? buat apa mereka ingin bekerja sama dengan kita?" tanyanya
Berliana tersenyum heran pada pria yang tengah mengedikan bahu padanya. Wanita itu berdecak, lalu berbalik meninggalkan pria yang masih sibuk dengan note book dan ponsel.
Setelah sampai di depan pintu ruangannya, wanita itu berhenti sejenak. Dia menatap kearah pintu coklat yang bertuliskan, RUANG CEO DIAMOND QUEEN.
Diamond Queen yang artinya ratu berlian, dan itu adalah arti dari namanya, Queenza Berliana Prayoga atau biasa dipanggil Bell oleh orang terdekat.
"Kamu atur saja semuanya, jangan sampai ada kesalahan dari pihak kita, Juan!" titahnya tak ingin di bantah.
Berliana kembali berbicara tegas pada asistennya sebelum dia membuka pintu yang ada dihadapannya saat ini.
"Iya Buk Boss eyke bakalan lebih teliti, yey jangan khawatir begitu," ujarnya malas
Pria tampan itu kembali kehabitatnya, dia terlalu lelah untuk berpura pura menjadi pria macho dihadapan bawahannya, padahal saat bersama Berliana dia akan menjadi dirinya sendiri.
💝💝💝
"Sudahlah, Nak mungkin ini sudah nasibnya Disha. Kamu jangan terlalu terpuruk oleh kepergian Disha, ada Lora yang masih membutuhkan kamu saat ini," ucap lembut seorang wanita paruh baya pada sang putra
Wanita paruh baya itu terus saja mengusap pundak sang putra, yang masih setia menatap tanah merah dan juga basah disisinya.
"Disha tidak mungkin meloncat dari atas apartment kami begitu saja kan Bu? tanpa ada masalah apa pun diantara kami, ya walaupun Radja akui kalau kita menikah karena di jodohkan oleh kalian. Tapi Radja tidak pernah menyakiti fisik atau pun hatinya selama ini, lalu kenapa Disha memilih meniggalkan Lora denganku, ada apa sebenarnya? bisakah kalian menjelaskan semuanya padaku selama aku pergi?" ucapnya pria itu pelan
Pria itu terus saja mencecar sang Ibu yang terlihat tidak tahu harus menjawab apa, wanita berdarah Indonesia India itu pun hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia juga tidak tahu kenapa menantunya itu lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, secara tragis, dengan melompat dari balkon apartementnya, yang berada dilantai 20.
"Kalau saja Ayah dan Kakek tidak menjodohkanmu, dengan putri Tuan Malhotra itu, kamu tidak akan bernasib begini Nak. Ibu lebih ikhlas kamu mencari pendamping hidupmu sendiri, walaupun tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh keluarga besar Ayahmu." Sang Ibu mencoba menenangkan.
Wanita paruh baya itu memeluk kepala putranya dengan erat, dia ingin sang putra membagi rasa duka dengannya saat ini.
"Bersabarlah Nak, Ibu yakin akan ada kebahagian untukmu setelah ini," ucapnya yakin.
**HOLLAAAAAAA AKHIRNYA CERITA INI BISA LAUNCHING JUGA SETELAH ISTIRAHAT SATU HARI
SEMOGA KALIAN SUKA YA, JANGAN LUPA DUKUNGAN KALIAN SELALU
LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
SEE YOU NEXT PART MUUUAAACCHH**
QUEENZA BERLIANA PRAYOGA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
First
2024-11-15
1
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
juanita: kalo siang juan kalo malem nita jangan2 🤣
2024-10-03
0
Nuryati Yati
eke kira laki tulen ternyata 🤭
2024-07-28
1