Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
''sayang, kamu nggak kenapa-napa, kan? Mana yang sakit? Maaf karena tante terlambat jenguk kamu, tante terlambat datang kerumah sakit'' ucap Ratna dengan rasa bersalah.
''aku nggak apa-apa tan, tante nggak perlu khuwatir'' jawab Ayuna.
Sementara itu Sisil hanya diam merenggut dibelakang Ratna, kebetulan tadi dia sedang berada dirumah Arya. Sisil meminta untuk ikut serta menjenguk Ayuna.
''Arya mana?'' tanya sisil dengan nada ketus.
''mas Arya keluar sebentar, katanya mau beli makanan! Sekalian mau jemput bude aku yang sudah berada di terminal'' jawab Ayuna semanis mungkin.
''mas Arya?!" Tanya Sisil tidak suka.
''iya! Katanya kalau lagi tidak sedang dikantor manggilnya mas Arya aja'' ujar Ayuna apa adanya dengan posisi duduk bersandar dibrankar rumah sakit. Kondisinya sudah sedikit membaik.
''ciihhhhh, menyebalkan!'' ucap Sisil, kemudian dia berjalan keluar dari dalam kamar inap Ayuna. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Sedangkan Ratna hanya geleng-geleng kepala melihat sikap kekanak-kanakan Sisil.
''Ayuna, ucapan Sisil jangan dimasukkan kehati ya! Dia anaknya emang gitu, dia sudah terbiasa dimanja sama orang tuanya dari masih orok'' ucap Ratna memandang Ayuna dengan senyum manisnya. Sebenarnya dia juga merasa cemas melihat sikap Sisil terhadap Ayuna.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
''tanda tangan ini''
''tidak''
''cepat, atau kamu mau mati menggenaskan disini'' tegas Arya.
''tidak akan ... Sampai kapanpun aku tidak akan menandatangani perjanjian itu! Aku tidak akan pernah membiarkan Ayuna menjadi milik anda'' teriak Yudha dengan lantang menentang Arya.
''beri dia pelajaran'' Arya berkata memerintah anak buahnya.
Buk ... buk ... bukk ... bukk ...!
Pukulan demi pukulan di terima Yudha, membuat nya lemah tak berdaya.
''ampun!''
''lepaskan aku, brengsekkk'' ucap Yudha yang sudah terkulai lemah diatas kursi dengan tangan dan kaki terikat.
''bagaimana! Mau lagi?'' Ucap Arya. Sebenarnya dia juga tidak tega! Tapi dia jauh lebih tidak rela kalau Yudha masih terus mengganggu Ayuna. Apalagi perbuatan Yudha kemarin sungguh sudah diluar batas.
Buk ... bukk ... bukk!
Kali ini Arya sendiri yang turun tangan.
''ampun ... Lepaskan aku!'' mohon Yudha, terdengar lirih.
''baik lah. Aku akan menandatangani perjanjian tersebut'' ucap Yudha lagi semakin lirih, kondisinya benar-benar sudah sangat lemah.
Setelah itu dengan berat hati Yudha menandatangani surat perjanjian yang berisikan, kalau Yudha maupun keluarganya termasuk Nina tidak boleh lagi mengganggu kehidupan Ayuna. Kalau sampai itu terjadi maka Arya tidak segan-segan akan menjebloskan mereka kejeruji besi dan membuat hidup mereka menderita seumur hidup.
''baik lah, sekarang lepaskan dia, biarkan dia menemui istrinya'' perintah Arya kepada anak buahnya.
''dan kamu Yudha, kamu harus ingat! Siapa sekarang istri kamu yang sebenarnya, berbahagia lah dengan nya. Jangan pernah usik kehidupan aku dan Ayuna lagi!'' tegas Arya mengingatkan.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Arya melajukan kendaraan roda empat miliknya dengan kecepatan tinggi, dia baru saja dari terminal, menjemput bude Lastri. Dia juga sudah membeli berbagai macam buahan serta makanan untuk Ayuna. Dia merasa sangat merindukan Ayuna, Arya tidak mau membuat Ayuna cemas memikirkan dirinya yang sedikit terlambat, dan dari tadi Ayuna juga menghubungi Arya terus.
''Arya, kamu bisa pelan-pelan sedikit bawa mobilnya,'' sapa bude Lastri yang berada dibelakang kemudi, dia merasa takut.
''maaf bude seperti tidak, kita harus cepat sampai kerumah sakit! Ayuna sudah menghubungi aku dari tadi'' jawab Arya menjelaskan.
''dasar anak muda jaman sekarang'' batin Lastri dengan menahan rasa takutnya. Dia kemudian memilih diam.
Tidak lama kemudian Arya sampai diparkiran rumah sakit, lalu dia berjalan membawa semua barang belanjaannya sendiri. Sedangkan bude Lastri berada disampingnya, Arya tidak mengizinkan bude untuk membawanya.
Tiba-tiba Sisil datang menghampiri mereka, ternyata dari tadi Sisil berada diluar, dia sengaja menunggu kedatangan Arya.
''Arya! Sini biar aku saja yang bawa!'' tawar Sisil dengan begitu lembut.
''Sisil? Kamu ngapain disini" tanya Arya yang sedikit bingung dengan kehadiran Sisil.
''iihhhhh kamu kok nanyanya gitu sih! Aku kesini bersama tante Ratna buat jenguk Ayuna. Tante Ratna ada didalam. Tadi aku sudah dari dalam kok. Sini biar aku aja yang bawa" ucap Sisil dengan nada dibuat-buat manja. Dia kemudian mengambil alih semua barang bawaan Arya.
Sedangkan Lastri hanya diam menatap bingung kearah Sisil dan Arya.
''dia siapa?'' tanya Sisil menunjuk kearah Lastri, dengan wajah sinisnya.
''ohhh perkenalkan ini budenya Ayuna, Sisil'' ucap Arya.
''Sisil bude'' ujar Sisil begitu ramah dengan mengulurkan tanganya.
''Lastri. Budenya Ayuna!'' balas Lastri menjabat tangan Sisil. Lastri tersenyum hangat kepada Sisil.
''iiihhh jijik bangat deh! Dasar kampungan. Kalau bukan karena Arya aku sungguh tidak rela pura-pura baik sama orang kampung seperti dia'' batin Sisil.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Arya, Lastri dan Sisil, masuk kekamar inap Ayuna, Lastri menghampiri Ayuna dengan memeluk dan meneteskan air matanya.
''maafkan bude sayang'' ucap Lastri dengan rasa bersalah, dia memeluk Ayuna dengan erat.
''bude nggak salah. Ayuna nggak apa-apa bude'' ungkap Ayuna, Ayuna sangat senang akan kehadiran budenya.
Sedangkan Sisil bergelayut manja ditangan Arya, dia sengaja melakukan itu untuk membuat Ayuna cemburu. Arya merasa risih atas apa yang dilakukan Sisil.
Ratna yang melihat pun merasa risih, tapi dia agak sedikit sungkan untuk menegur Sisil.
''Ayuna, ini buah-buahan dan makanannya! Ini kamu suruh saja bude kamu buat nyuapin kamu.'' ucap Sisil, berkata dengan nada ketus.
Ayuna melihat kearah Arya dan Sisil, hatinya merasa sakit melihat pemandangan didepan matanya. Sisil bergelayut manja ditangan kekar Arya dia memegang tangan Arya dengan begitu erat.
''baik lah, terimakasih Sisil'' jawab Ayuna dengan lembut mengambil plastik yang berisi makanan dan buahan. Dia bersusah payah menahan rasa cemburu yang bersarang di hatinya.
''katanya dia mencintai aku! Tapi kenapa mau-maunya dia dipegang sama Sisil. Dasar laki-laki tidak dapat dipercaya, semua laki-laki sama saja'' batin Ayuna.
Sedangkan Arya yang melihat perubahan wajah Ayuna, secepat mungkin dia melepaskan tangannya dari pegangan Sisil, Dia tidak mau membuat Ayuna terluka dan sedih.
''sini buahan dan makanannya. Aku masukin kedalam mangkok dulu ya, buburnya, biar aku yang suapin kamu Ay'' ujar Arya, mengambil pkastik yang berisi makanan dan buah-buahan itu dari tangan Ayuna.
Ratna dan Lastri hanya memperhatikan dalam diam.
Sedangkan Sisil merasa sangat kesal. Dia keluar dari dalam kamar Ayuna.
''was saja, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan membuat hidup wanita janda itu menderita. Dia akan menjanda seumur hidupnya. Hanya aku lah satu-satunya wanita yang berhak untuk memiliki Arya.'' batin Sisil, sambil melangkah kan kakinya.
******
"ehhh jenggg siapa nama nya?" tanya Ratna ramah. Setelah Sisil keluar dari ruangan Ayuna.
''eehh iya buk. Saya Lastri budenya Ayuna'' ucap Lastri.
''ohhhh cekep banget ya namanya persis seperti orangnya! Perkenalkan nama saya Ratna, saya mamanya Arya'' ungkap Ratna dengan begitu ramah, dia memang sengaja mencairkan suasana.
''oalah mamanya Arya ya! Pantasan anaknya tampan orang mamanya cantik begini. Salam kenal ya buk, senang bisa berkenalan dengan ibu'' ucap Lastri dengan begitu ramah, senyum lebar menghiasi wajah tuanya.
Arya dan Ayuna tersenyum melihat kedekatan kedua wanita paruh baya itu.
''buk Lastri kita keluar sebentar yuk, gerah ni. Kita cari minum diluar'' tawar Ratna. Dia sengaja mengajak Lastri keluar, memberi ruang kepada Ayuna dan Arya agar mereka bisa bicara berdua.
''masa bodoh sama Sisil. Masalah Sisil nanti saja aku pikirkan'' batin Ratna.
''ya sudah, ayo!'' sambut Lastri, sebenarnya dia sangat capek tapi dia merasa sungkan untuk menolak ajakan Ratna.
Kini tinggalah hanya Arya dan Ayuna di ruang itu, Arya menyuapi Ayuna dengan begitu telaten.
''ayo buka mulutnya''
''nggak mau!''
''maafin aku''
''untuk apa?" Ucap Ayuna.
''soal yang tadi! Ayo cepatan makan, biar cepat pulih'' ucap Arya dengan sendok berada ditangannya.
''yang mana?" Ayuna berkata, pura-pura tidak tahu.
''sudah lupakan saja! Yang harus kamu ingat, hanya kamu yang ada dihatiku, aku sangat mencintai kamu! Makanya kamu makan nya yang banyak, supaya kita bisa cepat-cepat ke KUA'' ujar Arya menggoda sambil menatap lekat wanita pujaannya.
Ayuna tersenyum dengan pipi merah merona.
''iiihhh mas bisa saja. Emangnya aku mau apa kamu ajak Ke KUA, kepedean bangat jadi orang'' balas Ayuna dengan senyum yang masih setia menghiasi wajah cantiknya.
''pasti mau dong. Kamu kan juga mencintai aku'' jawab Arya. Dia merasa bahagia melihat Ayuna tersenyum.
Sedangkan tanpa mereka sadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka dari luar.
''awas saja. Senyum itu tidak akan bertahan lama diwajah jelek mu Ayuna''.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.