MOMMY AND BABY (TAEKOOK)

Baekhyun tersenyum lalu mengangguk semangat.

" yah kim lebih cocok untuknya. namanya juga indah, ayo bawa mereka kembali pada kita tae. ibu ingin minta maaf juga pada jungkook atas semua perlakuan ibu padanya dulu"

"ibu tenang saja. tae akan berusaha, jadi ibu tolong doakan tae ya"

"pasti nak, ibu selalu mendoakanmu, ya sudah kalau begitu ayo kau mandi lalu kita makan bersama, ibu sudah memasak makanan kesukaanmu tadi" taehyung mengangguk semangat lalu mencium pipi sang ibu dan berlalu ke kamarnya.

tanpa mereka ketahui yeri mendengar semuanya dari balik pintu kamarnya. yah anak itu masih tinggal di sana tapi tentu saja dia seperti orang asing yang jika makan harus memasak makanan sendiri untuknya dan dia.

.

.

.

yeri meremat rok nya dengan kuat. dia mendengar semua yang di ucapkan mantan ayah nya itu bersama dengan mantan nenek nya itu.

yeri tidak pernah melihat raut sebahagia itu dari raut wajah taehyung. raut yang penuh haru dan benar benar tulus kalau dia bahagia.

jangankan raut bahagia seperti itu. raut peduli akan dirinya saja dulu tidak pernah dia dapatkan. dia pernah mengalami alergi akut pada kacang. tubuhnya di penuhi ruam dan dia sesak nafas bahkan harus menggunakan selang oksigen dan menginap di ruang ICU saat itu.

namun saat salah satu maid yang dulu nya bekerja pada taehyung yang membawa yeri ke rumah sakit memberi tahu taehyung kalau yeri terkena alergi dan sedang berada di ruang ICU taehyung malah mengatakan agar menyuruh dokter saja yang mengurus nya karena urusan perusahan nya jauh lebih penting dan tentu saja tidak bisa di tinggalkan.

dari kecil saat masih menjadi anak taehyung pun yeri selalu di abaikan oleh taehyung. hanya nenek nya atau baekhyun dulu nya yang selalu menemani nya bermain dan belajar. dia tumbuh dan berkembang di tangan maid dan baby sitter nya.

tidak hanya taehyung, ibu nya, irene pun lebih mementingkan butik nya dan selalu pergi pergi ke luar negeri entah untuk apa padahal irene tidak punya butik di luar negeri.

irene pun tidak bisa dia harapkan. sosok sang ibu itu hanya acuh tak acuh pada nya bahkan saat irene berada di rumah bukan nya menemani yeri belajar atau berinteraksi dengan nya, irene malah sibuk dengan ponselnya. bahkan bertelfon ria entah dengan siapa.

bukan tanpa alasan yeri membenci anak anak yang mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua nya. itu karena dia tidak mendapatkan itu dari dua sosok yang berlabel orang tua nya. apalagi pada shine. yeri tau meski jimin bukan lah ayah shine tapi melihat perlakuan dan tindakan yang di lakukan jimin pada shine penuh dengan kelembutan, kehati hatian dan kasih sayang seolah shine adalah sesuatu yang paling berharga di dunia ini bahkan dari berliat terlangka di dunia sekali pun membuat yeri meradang bukan main.

dia hanya ingin merasakan hal itu juga. dia tidak pernah di antar atau di jemput dari sekolah oleh orang tuanya. selalu mai dan maid saja yang melakukannya. dia kadang di antar oleh supir atau di jemput oleh maid nantinya.

bahkan sedak dia pertama kali memasuki dunia sekolah, anak anak biasanya akan dengan semangat memamer kan hasil yang dia dapat dari sekolah pada kedua orang tua nya namun yeri malah tidak pernah bisa menunjukkan apa yang sudah dia usahakan di sekolah seperti dia pernah menjadi juara di kelas nya menang lomba dan lainnya namun itu semua tidak berarti apa apa bagi taehyung dan irene. kedua orang itu memberikan reaksi yang sama sekali tidak yeri harapkan.

hanya baekhyun yang sedikit memiliki rasa kasih dan sayang padanya. sesekali menemani nya belajar dan mengantarkan nya ke sekolah atau menjemput nya saat pulang sekolah. meski begitu dalam lubuk hatinya dia juga ingin merasakan di sayangi oleh kedua orang tua nya.

semua sedikit berubah kala dia bermasalah dengan shine. di mana saat itu shine menampar nya karena ketahuan merencanakan pengeroyokan pada shine sejak saat itu taehyung mulai mau mengantakan nya ke sekolah bersamaan dengan taehyung yang akan pergi ke kantor.

dia mulai merasa baik dan senang saat itu tapi semuanya hanya sebentar. masalah lansung melanda. kakeknya kim chanyeol mengetahui kebusukan apa yang selama ini tersimpan di balik keluarga nya. yeri sendiri ikut syok mendengar dan mengetahui fakta seperti apa tabiat baekhyun dan irene. dia tidak menyangka nenek nya, baekhyun ini akan mau melakukan hal seperti itu.

dan untuk dirinya sendiri. dia melakukan itu terjerumus pada pergaulan bebas bahkan sekarang terjangkit dan positif HIV, itu semua adalah cara yeri mencari pelampiasan atas rasa kebahagiaan seorang anak yang tidak dia dapat.

dia sedikit bersyukur kalau mantan kakeknya kim chanyeol tidak mendapatkan fakta bahwa dia juga seorang pecandu. dan itu sudah terjadi sejak dia masuk Senior Hight School. itu semua hanya pelampiasan dan pelarian yeri dari rasa kesepian dan kekurangan yang dia rasakan

dan kini dia mendapati kalau sang mantan ayah begitu bahagia karena mendengar fakta shine adalah anak kandung nya membuat yeri semakin di landa iri. dulu dia berfikir kalau pun ayah nya ini tau shine adalah anak kandung nya. taehyung tidak akan sebahagia ini karena jungkook adalah sosok taehyung cintai. jadi bisa saja taehyung akan menuduh jungkook bermain dengan laki laki lain hingga menghasilkan anak atau tidak akan pernah mengakui shine adalah darah dagingnya meski jungkook bersujud sekali pun. tapi semua justru kebalikannya.

"apa yang harus ku lakukan?" gumam yeri dan mulai meracau tidak jelas.

dia di hantui ketakutan akan di buang dan di tinggalkan. itu alasan yeri menggunakan narkoba agar dia bisa menghilangkan rasa kesepian dan tidak bahagia ini.

yeri duduk di kasurnya lalu meremat selimutnya hingga kusut. dia terus berfikir kalau nantinya jungkook dan taehyung kembali bersatu shine akan semakin mudah menindas nya. tidak ada yang akan membelanya dan mempertahankan nya atau mungkin kini tidak ada yang mengharapkan nya.

tiba tiba yeri teringat dengan jaemin. sosok murid laki laki, anak baru di sekolahnya waktu itu membelanya di depan shine bahkan membentak shine dan saat itu shine terlihat sedikit terguncang.

"yah, jaemin. aku harus bertemu jaemin, aku harus meminta bantuan jaemin. aku tidak akan selamanya di izinkan disini. jaemin, jaemin pasti tinggal di apartemen di sini atau tinggal dengan orang tuanya. aku bisa merayu nya dan membujuk nya agar mengizinkan aku tinggal bersama nya nanti. benar. hanya jaemin yang bisa ku mintai tolong"

yeri mengambil ponselnya mencari nama jaemin di kontaknya lalu menekan tombol panggil. pada dering ke empat panggilan di angkat.

"halo yeri?"

"halo jaem, apa kau sedang sibuk?"

"ah tidak, ada apa?"

"jaem apa kita bisa bertemu aku butuh bantuan mu"

"..." yeri mengernyit karena tidak ada jawaban dari jaemin.

"halo jaemin kau bisa mendengar ku?"

"eh i-iya yeri, aku bisa mendengarmu. baik, kita bisa bertemu, aku sedang di caffe dream yang dekat dengan klinik hewan itu" yeri tersenyum mendengar jawaban jaemin.

"baik aku akan ke sana" yeri mematikan panggilannya dan segera bersiap lalu pergi menuju ke caffe yang di katakan oleh jaemin.

.

.

.