NovelToon NovelToon
Kesucian Cinta

Kesucian Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:655.1k
Nilai: 5
Nama Author: Susilawati_2393

Pertemuan yang tidak sengaja dengan orang yang sangat menyebalkan menjadi awal sebuah takdir yang baru untuk dr. Fakhira Shakira.

Bruukk

"Astaghfirullah." Desis Erfan, ia sudah menabrak seorang dokter yang berjalan di depannya tanpa sengaja karena terburu-buru. "Maaf dok, saya buru-buru," ucapnya dengan tulus. Kali ini Erfan bersikap lebih sopan karena memang ia yang salah, jalan tidak pakai mata. Ya iyalah jalan gak pakai mata, tapi pakai kaki, gimana sih.

"It's Okay. Lain kali hati-hati Pak. Jalannya pakai mata ya!" Erfan membulatkan bola matanya kesal, 'kan sudah dibilang kalau jalan menggunakan kaki bukan mata. Ia sudah minta maaf dengan sopan, menurunkan harga diri malah mendapatkan jawaban yang sangat tidak menyenangkan.

"Oke, sekali lagi maaf Bu Dokter jutek." Tekannya kesal, kemudian melenggang pergi. Puas rasanya sudah membuat dokter itu menghentakkan kaki karena kesal padanya. Erfan tersenyum tipis pada diri sendiri setelahnya.

Karena keegoisan seorang Erfan Bumi Wijaya yang menyebalkan, membuat Hira mengalami pelecehan. Sejak kejadian itu ia tak bisa jauh dari sang pria menyebalkan.

Rasa nyaman hadir tanpa diundang. Namun sayang sang pria sudah menjadi calon suami orang. Sampai pada kenyataan ia sudah dibeli seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susilawati_2393, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Sorry ya, malam tadi bukan sengaja gak mau datang. Tapi lagi ada something jadi gak bisa ditinggalin gitu aja." Pagi-pagi Guntur sudah meminta maaf berulang kali pada Hira, padahal Hira tidak mempermasalahkannya.

"Udah gue bilang gak papa malah minta maaf terus. Bikin gue jengah deh sama lo." Hira berdecak kesal, ini sudah permintaan maaf Guntuk yang keberapa kalinya, Hira gak ada kerjaan kalau ngitungin. Sepanjang jalan pria yang duduk dibalik kemudi itu mengatakannya. Telinga Hira jadi panas.

"Kan cewek suka kalau ada orang yang memohon-mohon minta maaf berulang kali."

"Sudah lo pastikan kalau gue salah satu orang itu? Gakkan? Jadi berhenti mengatakan hal yang membuat mulut lo berbusa sia-sia." Hira membuang mukanya ke jendela, menikmati udara pagi yang sudah tidak segar lagi.

"Iya, gue baru nyadar kalau lo beda." Guntur tertawa kecil

"Gue gak suka orang yang bertele-tele. Jadi ya gitu males nanggepin kalimat sejenis yang selalu lo ucapkan."

"Segitunya banget, maaf sudah bikin lo gak nyaman. Oke, kita damai." Hira melirik Guntur, jadi merasa bersalah karena sudah berbicara keterlaluan.

"Gue juga minta maaf, gak seharusnya bicara yang tidak mengenakkan." Guntur menggangguk, lalu tersenyum manis. Senyumannya sangat manis yang bisa membuat orang yang menatapnya terserang diabetes.

"Mukanya gak perlu dimanis-manisin gitu kalau didepan gue. Gak bakalan mempan." Hira terkikik geli, Guntur sengaja menggodanya dengan modal tampang yang ia punya.

"Siapa tau, senyuman gue yang keberapa gitu bisa bikin jantung lo bergetar." Spontan Hira tertawa gelak, baru kali ini Hira ketemu orang yang gak jelas bentukannya seperti Guntur.

"Gua gak sedang ngelawak Hira ngapain lo tertawa kayak gitu, gue lagi berusaha merebut hati lo." Bukannya berhenti Hira malah tambah tertawa.

"Sorry ya Guntur, lo emang ganteng. Tapi jantung gue gak bergetar tuh di dekat lo. Apa perlu gue ke spesialis jantung untuk memastikan jantung gue normal atau gak."

"Gila Hira, lo cewek gila." Guntur berdecak karena Hira tidak mau berhenti mentertawakannya sampai memegang perut.

"Gue emang segila itu Guntur, untung masih ada rumah sakit yang mau mempekerjakan dokter gila seperti gue." Sudut mata Hira sampai berair karena kebanyakan ketawa.

"Iya gue tau, lo sampai blokir nomor orang yang selama ini selalu perhatian sama lo. Lo juga sudah mengabaikan orang yang setiap hari mengatakan 'I Love You' sama lo. Jadi yang gue lakukan ini belum ada apa-apanya dibanding yang Ringgo lakukan buat lo. Ringgo aja lo tolak, apalagi gue." Hira terdiam, dari mana Guntur tau tentang hubungan Ringgo dengannya.

"Huhh, gue baru sadar ternyata sedang berhadapan dengan seorang detektif," Hira tersenyum kecut.

"Siapa sih yang sudah merebut hati lo sampai nolak orang sesempurna Ringgo." Guntur menatap Hira dengan wajah serius, sebentar lagi mereka sampai di apartemen Erfan.

"Dah ah jangan bahas hal pribadi tentang gue. Cukup lo kenal gue sebagai dr. Hira seorang dokter kandungan, oke." Hira mengedipkan sebelah matanya, Guntur berdecak. Perempuan di sampingnya ini membuatnya penasaran, baru juga mereka bertemu empat hari.

"Shiitt, mata lo mau gue colok Ra. Kalau gak niat ngasih hati lo sama gue jangan coba-coba menggoda. Lo bisa menyesal."

"Gue cuma ngedipin mata Guntur, dari mana gue goda lo. Kalau gue godain lo begini contohnya, 'Guntur sayang cium dong' gitu." Hira menggelembungkan pipi setelah mengatakannya. Guntur menggelengkan kepala, tangannya mencubit pipi Hira gemas.

"Pipi di jaga, mau gue cium beneran, hah." Hira mengerjapkan matanya, pipinya sudah merona merah. Guntur menghentikan mobilnya, mereka sudah sampah di basemen tinggal menunggu Erfan. "Itu merah karena cubitan gue apa karena malu." Goda Guntur dengan senyuman jahil.

"Sakit." Rengek Hira, tangannya mengusap-usap pipi.

"Jangan gini lagi." Tangan Guntur menepuk kepala Hira dengan lembut, "gue tau lo bisa bersikap manja hanya dengan orang yang bisa buat lo nyaman."

"Jangan bikin gue baper."

"Lo baper?"

"Gaklah, gue geli sendiri akting seperti itu. Tapi beneran sakit lo cubit pipi gue, gila. Tangan lo mau diamputasi ya sembarangan nyentuh gue."

"Wooww, Hira udah kembali nih. Maaf tangan gue gak tahan lihat pipi lo itu." Guntur tersenyum geli mendapat pelototan Hira. "Mata lo hampir keluar, apa perlu gue bantu congkelin."

Buukk, dompet Hira melayang ke pipi Guntur, setelah melakukannya Hira memasang tampang tanpa dosa.

"Lo udah ngabarin Erfan?"

"Tuh dia orangnya sudah sampai." Tunjuk Guntur, Hira membuka pintu pindah ke kursi belakang.

Suasana mobil kembali hening. Hira tidak banyak bicara saat ada Erfan. Ia juga bingung, suaranya bisa membuat emosi Erfan merah padam. Entah apa yang salah dengan ucapannya.

"Lo kenapa jadi pendiam kalau ada Erfan?" Guntur menyusul langkah Hira yang berjalan lebih dulu.

"Gak pengen mancing emosi dia aja, suara gue bisa bikin Erfan marah gak jelas."

"Teori dari mana tuh" Hira mengendikkan bahunya, hari ini ia harus totalitas agar tidak ada kesalahan dan percekcokan lagi.

Hari ketiga dan keempat Hira lewati dengan senang hati, tidak ada perang antara Erfan dengannya. Karena ia lebih memilih diam mengikuti semua arahan pria menyebalkan itu.

"Hiraaa!!" Pekik Ressa saat melihat batang hidung sahabatnya lewat di depan meja. Tadi ia berangkat sendiri, perusahaan yang mereka datangi hari kelima ini adalah milik Erfan. Tentu saja Hira bertemu Ressa di sini.

"Haii, bos lo mana?" Tanya Hira saat memeluk Ressa.

"Ada di dalam. Sibuk banget? Gimana menyenangkan bisa bareng bos gue." Ressa menggoda dengan mengedipkan sebelah mata.

"Menyenangkan dari Hongkong, yang ada juga bikin naik darah melulu. Dahlah gue temui bentar, ntar gue dikira molor lagi."

"Hahaha, benci banget sama bos gue. Jatuh cinta baru tau rasa lo."

"Nyenyenye, gue juga tau diri. Ngapain jatuh cinta sama calon suami orang. Rese lo pagi-pagi bikin mood gue jelek." Hira melangkahkan kakinya ke depan pintu ruangan Erfan, mengetuk pintu lalu mengucapkan salam. Setelah ada jawaban baru ia masuk. Erfan sedang duduk di sofa bersama seorang perempuan.

"Maaf Pak ganggu, ada telpon dari Guntur. Katanya sudah menghubungi Bapak tapi tidak ada jawaban." Hira gak lagi boong ya, tadi waktu Hira mengetuk pintu tiba-tiba Guntur menelponnya. Erfan mengambil ponsel Hira dan berbicara dengan Guntur, setelah selesai Erfan mengembalikan pobsel Hira.

"Guntur gak bisa datang hari ini." Kata Erfan, Hira mencoba mencerna kalimat Erfan. Itu artinya hanya mereka berdua penyuluhan nanti, walau ada dokter yang lain tetap saja beda. Guntuk selalu membelanya, sungguh ini hari yang berat.

"Oke, saya permisi." Pamit Hira, kemudian tersenyum pada perempuan di samping Erfan, mungkin calon istrinya. Hira tak ambil pusing, yang bikin pusing karena Guntur tidak ada hari ini. Hira kembali ke meja Ressa, menunggu Erfan di sana.

"Gimana?" Tanya Ressa antusias, Hira menarik kursi di depan meja Ressa lalu duduk, "ya gak gimana-gimana." Hira menempelkan pipinya ke meja.

"Capek banget ya?" Ressa mengamati wajah lelah sahabatnya.

"Banget, rasanya tulang belulang gue mau copot. Bos lo ngedatenya lama gak biasanya."

"Gak tau juga, paling bentar. Bagus kalau lama lo bisa istirahat." Ressa membuatkan segelas cokelat hangat untuk Hira, menyodorkan ke depan hidung. Ia tidak ikut membantu menangani pemeriksaan kesehatan, fokus pada penyuluhan kesehatan saja.

"Thanks, tapi gak lo tempelin di hidung gue juga Sa."

"Biar rileks, gak butek aja pikiran lo." Ressa terkekeh

1
Damalia Rose
kereen
Rati Nafi
🩷🩷🩷🩷🩷🩷🩷🩷
cucu rosmalia
ahh.. hira ga punya harga diri bangett.. udah di dzolomi masih baik
ya ti urip
Luar biasa
dementor
erfan,tolong kau lenyapkan reny & salwa.. saya sudah muak dgn kelicikan mereka berdua..
dementor
💪💪💪💪💪.. 👍👍👍👍👍
dementor
sama kayak anaknya sifany.. ibu sama anak sama" gelo'..
dementor
ya lanjut lagi ya author.. semangat jangan kendor.. 💪💪💪💪
dementor
up terus ya author sampe tamat kalo perlu.. 👍👍👍👍👍👍
dementor
👍👍👍👍👍👍
Farida Silvi
sangat membuat penasaran sehingga pengen baca terus gak berhenti
Nurhayana
nbbbnhn
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
aku enggak setuju erfan nikah siri yg ada kasus nya mirip Nisa dan Zico no
Aina Jacqueline
patutnya diberi pengajaran lama dikit thor...
Aina Jacqueline
sama guntur aja deh
dementor: jangan aina,sama saya saja hiraukan itu.. gimana setujukan??? 👍👍👍
total 1 replies
Yanti Agejul
adeknya Erfan nih biang keroknya
Suherni 123
lagian Hira ngeyel di bilangin
udah untung suami mendukung pekerjaan nya,malah mau di bikinin tempat praktek sendiri, kurang apa coba si erfan
Suherni 123
Hira ngeyel juga sih
Suherni 123
tuh kan adeknya erfan
Suherni 123
jangan jangan adeknya erfan
Rara Nurul: jangan2 emang iya.apa mungkin bukan adik kandung kali ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!