NovelToon NovelToon
Petani Hebat Dengan Sistem

Petani Hebat Dengan Sistem

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / System / Militer
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dyoka

Seno adalah seorang anak petani yang berkuliah di Kota. Ketika sudah di semester akhir, ia menerima kabar buruk. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan bus.

Sebagai satu-satunya laki-laki di keluarganya, Seno lebih memilih menghentikan pendidikannya untuk mencari nafkah. Ia masih memiliki dua orang adik yang bersekolah dan membutuhkan biaya banyak.

Karena dirinya tidak memiliki ijasah, Seno tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi. Mengandalkan ijasah SMA-nya pun tidak jauh berbeda. Maka dari itu, Seno lebih memilih mengelola lahan yang ditinggalkan mendiang kedua orang tuanya.

Ketika Seno mulai menggarap ladang mereka, sebuah kejutan menantinya.

----

“Apa ini satu buah wortel dihargai tujuh puluh ribu.” Ucap seorang warganet.

“Mahal sekali, melon saja harga lima puluh ribu per gramnya. Ini bukan niat jualan namanya tapi merampok.” Ucap warganet yang lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyoka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PH 21 Lima Belas Juta Sangatlah Murah (Revisi)

Brandon baru saja pulang masuk ke dalam rumahnya setelah pulang dari nongkrong dengan teman-temannya yang lainnya. Ketika ia akan menuju ke lantai dua di mana kamarnya berada, seorang asisten rumah tangga keluarga mereka, datang menghampirin Brandon.

“Den Brandon, tadi paket Aden sudah datang. Sudah Bibi taruh di kamar Aden.” Ucap Asisten rumah tangga itu.

Brandon mengerutkan keningnya mendengarkan ucapan asisten rumah tangganya. Paketnya datang? Sependek ingatannya, Brandon sama sekali tidak melakukan pembelian online selema beberapa hari ini. Jadi, bagaimana mungkin dirinya mendapatkan sebuah paket.

Meski begitu, Brandon tetap berterima kasih kepada asisten rumah tangga itu karena sudah menerima paket miliknya dan menyimpannya di kamarnya.

“Terima kasih Bi Is, sudah menerima paketku.” Jawab Brandon.

“Den Brandon nggak makan siang dulu? Tadi Bibi udah masak kari ayam kesukaan Aden.” Tawar Ismi kepada bos kecilnya itu.

“Maaf Bi aku masih kenyang. Nanti saja aku makannya. Aku ke kamar dulu Bi.”

Setelah berucap demikian, Brandon melanjutkan langkahnya menuju ke kamar miliknya. Ketika sampai di kamarnya, Brandon melihat sebuah kotak yang dibalut dengan plastik berwarna hitam, berada di meja belajarnya. Mungkin itu adalah paket yang dimaksud oleh Ismi.

Brandon melihat nama pengirim yang tercantum di sana. Bagaimanapun juga, Brandon perlu mengetahui siapa pengirimnya. Bisa jadi ini adalah kiriman dari orang iseng yang berniat mengerjainya. Jika ia tidak mengenal pengirimnya, maka Brandon akan membuang paket itu tanpa membukanya.

Itu karena sebelumnya Brandon pernah dikerjai oleh Diomarch. Sepupunya itu mengirim barang menggunakan nama samara. Isi dari kirimannya yaitu sebuah mainan yang mirip sekali dengan hewan yang sangat dibenci Brandon. Kecoa.

Itu tidak hanya satu, tetapi ada ratusan kecoa palsu dalam paket tersebut. Sejak saat itu, jika Brandon menerima paket yang bukan berisi barang pesanannya, Brandon akan langsung membuang paket tersebut jika tidak mengenali siapa pengirimnya.

“Petani Hebat? Jadi ini wortel itu ya.”

Amarah Brandon tiba-tiba saja memuncak melihat paket apa yang diterimanya. Memang ini bukan paket yang berisi barangyang tidak disukainya. Tetapi, gara-gara barang di dalam paket inilah Brandon kehilangan sepertiga uang saku bulannya.

“Ayo kita lihat sehebat apa sih wortel ini sampai dia mau melelangnya seperti itu.” Gumam Brandon.

Pemuda itu ingat bahwa dalam deskripsi, pemilik akun Petani Hebat mengatakan bahwa wortel ini adalah wortel ajaib yang bisa menyembuhkan mata. Tentu saja itu sangat mustahil terjadi.

Penyakit mata itu banyak, penyebabnya juga beragam. Tidak hanya itu saja, penanganan penyakit mata satu dengan lainnya pun tidak sama. Jadi, pemilik akun Petani Hebat sangat percaya diri sekali ketika membuat pernyataan seperti itu.

Brandon kemudian membuka paket tersebut dan menghitung jumlah wortel yang ada di sana.

“Eh jumlahnya dua puluh dua? Sepertinya Petani Hebat masih sadar diri dan mau memberiku bonus setelah aku membeli wortel itu dengan harga segitu.”

Brandon lalu mengamati bentuk wortel itu. Setelah diperhatikan lebih lanjut, ukuran dari wortel-wortel itu seragam. Panjangnya, besarnya, bahkan ketika Brandon mengira-ngira beratnya pun itu juga sama.

Dari sini saja Brandon sudah menganggap wortel ini cukup pantas dilelang. Meski Brandon tidak banyak tahu soal pertanian, tetapi menanam wortel hingga bisa panen dengan ukuran yang benar-benar seragam seperti ini adalah hal yang tidak mudah.

Brandon ingat pernah membaca bahwa di Jepang, buah dan sayur premium yang memiliki ukuran seragam dibandrol dengan harga yang cukup fantastis. Satu kotak buah ceri yang berisi empat puluh ceri saja bisa terjual dengan harga empat juta lebih. Itu pun juga cukup banyak peminatnya.

Setelah membandingkannya dengan buah dan sayur premium, Brandon sedikit merasa lega. Dengan begitu, ia tidak akan merasa terlalu menghamburkan uangnya hanya untuk membeli dua puluh sayran dengan harga belasan juta.

Brandon mengambil tiga buah wortel dan membawanya menuju ke dapur. Ia berniat membuat jus dengan wortel tersebut. Ketika sampai di dapur, Brandon tidak langsung mencari asisten rumah tangga untuk membuatkannya jus. Ia masih bisa melakukan sendiri hal sepele seperti ini.

Ditengah Brandon mencuci wortel yang ia beli dari lelang, Agam, Kakek dari Brandon datang ke dapur.

“Kamu buat apa Brandon?” Tanya Agam.

“Jus wortel Kakek. Apakah Kakek mau?” Tawar Brandon.

“Tentu. Berikan satu gelas untukku.”

Jika begini, jus yang sekarang sedang ia buat akan ia berikan semuanya kepada Agam. Ia akan mengambil wortel lagi nanti untuk ia pakai sendiri. Setelah jusnya selesai, Brandon langsung menyerahkannya kepada Agam.

“Kamu menambahkan gula dalam jus ini?” Tanya Agam kepada cucunya.

Agam memiliki penyakit diabetes. Jadi, dia selalu menjaga asupan gula yang ia konsumsi setiap harinya. Brandon jelas sudah tahu bahwa Agam mengurangi konsumsi gulanya.

Sepertinya Brandon melupakan hal itu. Lihat saja saja jus wortel yang Agam minum terasa manis, jelas Brandon menambahkan gula pada jus tersebut.

“Tentu saja tidak Kakek. Aku tidak lupa bahwa Kakek tidak akan mengkonsumsi minuman dengan gula. Jadi aku tidak menambahkan apapun dalam jus tersebut. Kakek tadi lihats sendiri bukan kalau aku tidak menambahkan apapun?”

Ucapan Brandon memang benar. Alat yang dipakai Brandon untuk membuat jus ini adalah sebuah juicer, bukan blender. Jadi, Agam bisa tahu apakah cucunya menambahkan gula pada jus wortel tersebut atau tidak.

“Tetapi rasa jus wortel ini manis. Seperti ada sedikit gula yang ditambahkan di dalamnya.” Jelas Agam sembari membetulkan letak kacamata yang ia pakai.

“Wah benarkah itu Kakek? Aku tidak tahu jika wortel itu memiliki rasa manis. Aku membeli wortel ini secara online. Kata penjualnya wortel ini sangat bagus untuk kesehatan mata.”

Setelah membuatkan jus untuk Kakeknya, Brandon kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa wortel lagi untuk ia buat jus.

Sore harinya, Brandon mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Setelah membuat jus tadi, Brandon memang memilih tidur dan sekarang ketukan di pintu kamarnya itu membuat Brandon terbangun dari tidurnya.

Dengan malas ia berjalan ke arah pintu kamarnya. Ketika membuka pintu kamarnya, Brandon melihat keberadaan Ismi.

‘Hem… rambut Bi Ismi ada yang mulai memutih rupanya.’ Gumam Brandon ketika melihat ada beberapa pangkal rambut Ismi yang mulai memutih.

“Ada apa Bi Is?” Tanya Brandon sembari mengucek matanya.

Brandon ingin memastikan keadaan matanya sekarang. Pasalnya, setelah memandang pangkal rambut Ismi yang mulai memutih, Brandon bisa melihat adanya semut yang berjalan di pintu kamar yang berhadapan dengan pintu kamar Brandon.

Cukup aneh menurutnya jika ia bisa melihat semut sekecil itu dari sini. Mungkin itu karena dia salah lihat setelah bangun tidur seperti ini.

“Tuan Besar ingin Aden ke kamarnya sekarang.” Jelas Ismi.

“Kakek mencariku? Hem… baiklah aku akan menemuinya.”

Setelah berucap demikian, Brandon langsung menuju ke lantai satu di mana kamar kakeknya berada. Brandon kira hanya dirinya yang dipanggil oleh Kakeknya. Ternyata ada Diomarch juga di sini.

‘Hem… pasti Dio melapor kepada Kakek bahwa aku sudah membeli wortel dengan harga belasan juta.’ Gumam Brandon dalam hati.

Brandon tidak bisa menemukan alasan lain selain itu. Pasti sepupunya ini melaporkan hal itu kepada Agam agar Brandon dimarahi.

“Duduklah dulu Brandon.” Pinta Agam setelah Brandon datang.

“Ada apa Kakek memanggilku?” Tanya Brandon.

“Dari mana kamu membeli wortel-wortel itu?” Tanya Agam.

Diomarch cukup kaget mendengar Kakeknya membicarakan wortel milik Brandon. Ia tadi berada di dekat kamar Kakeknya ketika Kakeknya itu meminta Ismi memanggil Brandon. Jadi, Diomarch datang ke kamar Kakeknya untuk mengetahui apa yang tengah ternjadi.

Ternyata itu mengenai wortel milik Brandon. Apakah Kakeknya sudah tahu bahwa Brandon sudah memberli wortel dengan harga belasan juta?

Sebelum Brandon menjeaskan, Diomarch lebih dulu membuka mulutnya. “Wortel itu Brandon beli di sebuah lelang Kakek. Dia menghabiskan lima belas juta lebih hanya untuk dua puluh buah wortel. Membuang-buang uang sekali.” Ucap Diomarch.

Mendengar ucapan Diomarch, Brandon mengepalkan tangannya erat-erat. “Itu karena Kamu yang menaikkan harganya. Jika Kamu tidak menaikkan harganya, aku hanya butuh mengeluarkan beberapa juta saja untuk mendapatkan wortel tersebut.” Jelas Brandon.

“Benarkah Kamu mendapatkan dua puluh wortel dengan harga lima belas juta rupiah Brandon?”

Mendengar pertanyaan Kakeknya itu, Brandon langsung menundukkan kepalanya. Ia tidak lagi berbicara dengan nada tinggi seperti yang sebelumnya ia pakai ketika berbicara dengan Diomarch. Brandon berbicara dengan cukup lirih ketika menjawab pertanyaan Kakeknya.

“Iya Kakek. Aku menghabiskan lima belas juta lebih hanya untuk dua puluh wortel.” Jawab Brandon.

“Lalu, berapa banyak wortel yang Kamu pakai untuk membuat jus yang aku minum tadi?” Tanya Agam lagi.

Brandon sedikit merasa aneh Kakeknya menanyakan hal ini. Meski begitu, ia tetap menjawab pertanyaan Kakeknya itu.

“Tiga buah wortel Kakek.” Jawab Brandon.

“Itu murah sekali berarti.” Ucap Agam dengan penuh semangat. Bahkan karena sangat bersemangat, Agam sampai menepuk pahanya dengan keras.

Hal itu membuat Brandon dan Diomarch bingung. Mereka kira Agam akan marah, ternyata tebakan mereka salah.

“Kenapa Kakek bisa bilang itu murah? Itu mahal Kakek. Asisten rumah tangga kita biasa membeli wortel dengan harga tiga puluh ribuan per kilonya. Ini hanya wortel kenapa harganya semahal itu.” Ucap Diomarch.

“Itu karena setelah memakan wortel ini, pengelihatanku yang sebelumnya rabun, sekarang berubah menjadi jernih. Rasanya aku menjadi lebih muda beberapa tahun karena pengelihatanku yang membaik.” Jelas Agam.

“Jika aku ingin menghilangkan rabunku, aku harus mengikuti operasi lasik. Itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Masih belasan juta. Selain itu, aku tidak mau juga menjalani operasi hanya untuk mataku.” Imbuh Agam.

“Sementara itu, tiga buah wortel senilai dua juta lebih, aku bisa mendapatkan mata normal tanpa operasi. Jadi, benar bukan ucapanku yang mengatakan bahwa wortel itu murah sekali?” Tanya Agam kepada kedua cucunya.

Brandon dan Diomarch tidak percaya bahwa deskripsi dari wortel yang diberikan oleh Petani Hebat, memang benar adanya. Kakek mereka sudah membuktikan hal itu. Ini berarti, wortel itu memang benar-benar ajaib. Harga seperti itu termasuk murah untuk wortel dengan kasiat seperti itu.

“Sekarang berapa banyak wortel yang kamu miliki Brandon?” Tanya Agam.

“Tinggal enam belas Kakek.”

“Kalau begitu beli lagi wortel itu. Aku akan memberimu uang untuk hal itu. Lalu, jangan naikkan harganya seperti sebelumnya. Jika bisa mendapatkan yang lebih murah, kenapa kita harus membayar dengan harga mahal?”

1
Eda Eda
👍
Sampah Satu
semangaaat
Anonymous
Cerita konyolnya ini…mana ada dizaman hukum sudah berjalan orang bisa berbuat seenaknya….dasar author kotor otaknya….
Anonymous
Author begho taiklah….bikin cerita kok kek gini dasar
Sampah Satu: bagus kok ceritanya. ada bagian realistisnya
total 1 replies
acid
lagi dan lagi.. kalimat yang paling kubenci...
Go Anang
Luar biasa
Khasna
sayangnya cuma Seno yang bisa mengalahkan inti dimensi itu.....🤭🤭
Pi Man
alah rj banyak bacot
Pi Man
alah bacot kau yuce
Pi Man
author peak atau gimana sih , ya kali kekuatan segitu gitu aja , padahal udh beberapa kali dapat poin kekuatan
Pi Man
jual lah brokoli ke militer
Pi Man
kalah sama kangkung wkwkwk
Khasna
siap² aja jadi tawanan 🤣🤣
Khasna
🤣🤣🤣 kecebong yang meresahkan...
Khasna
perjuangan Seno untuk calon keluarga SenDiRa (Seno Dina miRanda) 💪💪🥰🥰
S.NK.W❇️
bukannya kebun sama lebahnya level 7??....
Travel Diaryska
udah bagus2 cewe nya 1 dina aja, malah ditambahin mira hadehh
Elok Fauziah
Aduh ceroboh seno
Elok Fauziah
sebesar kalkun mungkin atau bahkan sebesar burung unta
Jai Nuri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!