Ponsel siapa ini " ucap Rani pada dirinya sendiri ketika mendapati sebuah ponsel hitam sedang tergeletak di sudut lemari milik suaminya .
Karena penasaran gadis berambut panjang itupun mengambil ponsel tersebut dari tempatnya dan bermaksud menanyakannya nanti kepada suaminya yang masih berada di dalam kamar mandi saat ini .
tlinggg
Ponsel hitam tersebut terlihat menyala ketika sebuah pesan masuk kedalam ponsel tersebut .
Deg!!
Jantung Rani pun seakan berhenti di tempat tatkala kedua mata indahnya tak sengaja melihat foto wallpaper yang sedang digunakan pada layar ponsel asing tersebut .
Detik itu juga kepercayaan yang selama ini terbenam kuat untuk sang suami tercinta langsung hilang seketika , tatkala wanita cantik itu melihat sebuah gambar yang menampilkan sosok suaminya dengan seorang wanita cantik berjilbab dengan gaya yang sangat mesra .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
" Rani " pekik Bi Dian yang langsung mendekat ke arah keponakannya tatkala melihat wanita itu sedang disakiti oleh Bara
Rani tampak menaikkan sebelah tangan miliknya mengcode agar bibinya itu untuk berhenti tak perlu ikut campur untuk saat ini dalam perihal urusannya dengan Bara
Yang membuat Bi Dian jadi langsung menghentikan gerakan kakinya dan langsung diam di tempat walau dengan mimik wajah yang terlihat sangatlah berat hati di dalam sana
Sedangkan Bara terlihat berdiri ditempat tercengang tak percaya dengan apa yang baru saja ia perbuat terhadap Rani - istrinya
Selama beberapa menit pria yang memiliki wajah cenderung tampan itu saat ini tampak berdiri dengan mata yang terlihat menatap ke arah telapak tangan miliknya yang sempat ia gunakan untuk menyakiti pipi istri pertamanya tersebut
" Ran..aku "
Tangan Rani tampak terangkat ke udara kembali guna menghentikan ucapan tak berguna yang akan suaminya itu katakan kepadanya
" Sudah cukup Bara "
Jleb
Ucapan Rani benar - benar sangat begitu menusuk ulu hati yang Bara miliki
Tak ada kata 'mas' lagi dalam panggilan nama Bara dalam panggilan dari istrinya itu terhadap dirinya
Sedangkan disisi lain Sinta tampak tersenyum senang dan menang ketika melihat adegan penamparan yang dilakukan oleh Bara terhadap istri pertamanya
Bagaimanapun Sinta merupakan cinta pertama Bara , dan dengan melihat hal ini Sinta menjadi yakin seyakin yakinnya bahwa dirinya masihlah menjadi wanita dengan posisi tahta tertinggi di dalam hati Bara meskipun Rani pernah memasuki hati milik pria tersebut karena Sinta yang selama bertahun - tahun meninggalkan Bara karena keadaan
" Rani " sebuah suara terdengar menginterupsi suasana menegangkan di tempat sederhana tersebut , yang membuat atensi semua orang yang ada disana jadi teralihkan dan langsung menatap ke arah sumber suara
" Ran pipimu kenapa ? " bukan Anton yang bertanya melainkan Reno yang langsung berjalan mendekat ke arah Rani berada dan langsung memeriksa keadaan wanita pencuri hatinya tersebut
Reno yang memang memiliki kadar wajah tampan yang memang diatas rata - rata langsung saja menghipnotis mata yang Sinta miliki sehingga wanita itu jadi tak berkedip seketika
" Siapa dia Rani ? " tanya Bara melihat ke arah Reno dengan tatapan tak suka
Ia seorang pria yang tak buta , tentu saja ia tahu jenis perhatian dan kekhawatiran apa saja yang pria asing itu layangkan kepada istrinya saat ini
Karena tatapan memuja yang Reno miliki saat ini mengingatkan Bara kepada tatapan memuja yang ia miliki dulu terhadap Rani ketika baru pertama kali ia bertemu dengan sosok wanita berparas cantik tersebut
" Aku minta kau pergi dari sini mas , aku tak ingin memperkeruh keadaan " sahut Rani sambil memegang sebelah pipinya yang tampak memerah dan hampir bengkak karena tamparan keras yang Bara layangkan kepada dirinya beberapa menit yang lalu
Sakit dan perih itu yang Rani rasakan saat ini pada sebelah pipi putih mulus miliknya
Namun sayang , ternyata sakit yang pipi wanita itu rasakan saat ini belumlah sesakit rasa yang hatinya didalam sana rasakan tentang Bara
Ini benar - benar bagaikan mimpi bagi Rani , berkali - kali ia ingin tersadar dan terbangun dari dalam mimpi buruk ini tapi tetap tak bisa
Karena Rani tahu , hal yang menimpanya kali ini bukanlah mimpi buruk semata . Melainkan kenyataan pahit yang harus ia terima dalam rumah tangga yang telah ia bangun selama bertahun - tahun bersama pria yang sangat ia cintai - Bara
" Jangan bilang kamu menyuruh kami buru - buru pergi dari sini karena pria ini Rani , mengaku saja Ran ...bahwa pria ini merupakan selingkuhanmu juga di belakang Bara " tuduh Sinta kembali yang membuat tangan Rani jadi semakin gatal untuk mengulek mulut kejam wanita itu dengan batu ulekan bekas sambal yang ia pakai untuk mengulek bumbu nasi goreng di dalam dapur bi Dian tadi pagi
" Hey dasar wanita pelakor , jangan bicara macam - macam ya tentang keponakan saya ini " teriak Bi Dian yang terlihat berjalan keluar dari arah dalam rumah karena sudah tak tahan melihat keponakannya sendiri dirundung oleh dua orang iblis yang menjelma sebagai manusia dihadapannya saat ini
Anton yang melihat ibunya sudah turut maju ambil andil dalam perseteruan rumah tangga Rani dan Bara lakukan hanya bisa terbelalak dan tepuk jidat ditempat seketika
Wanita paruh baya yang selama ini memiliki tingkat kesabaran luar biasa dan tak pernah menyelesaikan suatu permasalahan dengan kepala panas kini tampak sudah maju dengan tatapan garang menakutkannya
Hal itu tentu saja berarti bahwa tindakan yang Bara dan Sinta lakukan terhadap Rani sudah berada di dalam tahap ambang batas kewajaran yang dapat dilihat oleh orang lain dalam hal menguji kesabaran
" A..apa...? " ucap Sinta tak percaya dengan panggilan yang disebutkan oleh wanita paruh baya itu terhadap dirinya
" Apa..apa..sedari tadi bibi lihat kalian berdua selalu memojokkan Rani , terutama kamu wanita pelakor . Enak saja kamu tuduh ponakan saya yang baik hati ini berselingkuh dengan pria lain . Padahal nyatanya kalian berdualah yang telah berselingkuh di belakang Rani selama ini hingga melahirkan seorang anak diantara kalian .Jangan lempar batu sembunyi tangan ya , kalian berdua yang salah bukannya minta maaf malah menuduh keponakan saya yang bukan - bukan . Kalian punya bukti tidak ? Kalau tidak , siap - siap saja saya akan melaporkan kalian ke ranah hukum karena telah melakukan pencemaran nama baik kepada Rani . Dan kamu Bara ingat , Jika kau tidak segera menandatangani surat perceraianmu dengan Rani , jangan salahkan bibi yang bisa juga menjeratmu ke ranah hukum juga tentang menikah diam - diam dengan wanita lain yang akan membuat kalian berdua bisa sama - sama masuk kedalam penjara bertahun - tahun . Lagipula bukankah hal itu merupakan suatu hal yang romantis jika kalian berdua masuk penjara sama - sama , yang membuat kalian tak terpisahkan jarak dan waktu nantinya " cerca bi Dian yang membuat kedua pasangan suami istri itu jadi meneguk ludah dengan berat tatkala mendengarnya
Meskipun panjang kali lebar , namun setiap kalimat yang diucapkan bi Dian benar adanya
Mereka berdua benar - benar bisa terjerat hukum jika perbuatan mereka itu dilaporkan ke hadapan pihak berwajib , apalagi Bara tahu bahwa Anton - anak kandung dari Bi Dian saat ini sudah berprofesi menjadi seorang pengacara handal yang terkenal telah memenangkan berbagai macam kasus di tangannya
Sehingga membuat pria yang masih sah menjadi suami Rani itu jadi merasa agak takut dengan ancaman dari wanita paruh baya tersebut
Meskipun Bara merupakan pria kaya namun tetap saja , ia tak mau sampai berurusan dengan yang namanya hukum negara
Mau bagaimanapun sebagai seorang pengusaha sukses dari kalangan keluarga konglomerat , nama baik merupakan hal nomor satu yang harus ia pertahankan dalam hidup
Meskipun nama baiknya sudah sedikit tercoreng karena perihal pernikahan sirinya yang terbongkar dihadapan publik saat ini karena ketidak sengajaan Rani yang mengetahuinya
Tapi tak apa , asal jangan berurusan dengan hukum yang akhirnya bisa membuat dirinya masuk ke dalam jeruji besi
Sekali lagi , karena Nama baik merupakan harga mati yang harus dijunjung tinggi oleh pria tersebut