NovelToon NovelToon
Dua Akad Satu Cinta

Dua Akad Satu Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Poligami / Penyesalan Suami / Konflik etika
Popularitas:87.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Tiga Tahun berumah tangga, Amanda merasa bahwa pernikahannya benar-benar bahagia, tapi semua berubah saat ia bertemu Yuni, sahabat lamanya.

Pertemuan dengan Yuni, membawa Amanda pergi ke rumah tempat Yuni tinggal, dimana dia bisa melihat foto pernikahan Yuni yang bersama dengan pria yang Amanda panggil suami.

Ternyata Yuni sudah menikah lima tahun dengan suaminya, hancur, Amanda menyadari bahwa dia ternyata adalah madu dari sahabatnya sendiri, apakah yang akan Amanda lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga

Dua jam perjalanan udara, akhirnya Azka dan istrinya Amanda. Ketika berjalan, tangan pria itu selalu menggenggam tangan wanitanya.

"Sayang, kita langsung ke hotel. Sehabis makan siang aku baru rapat," ucap Azka.

"Saat kamu rapat, aku mau bertemu temanku. Boleh, Mas?" tanya Amanda dengan manjanya.

"Apa nggak tunggu aku selesai rapat dulu. Biar bisa aku temani?" tanya Azka.

"Nggak usah, Mas. Aku sudah tak sabar ingin bertemu. Sudah hampir sepuluh tahun kami tak bertemu."

"Apa kamu tak pernah berkomunikasi lagi dengannya?" tanya Azka.

Mereka mengobrol sambil berjalan menuju mobil. Tas bawaan mereka telah di angkut seseorang yang menjemputnya.

"Sejak orang tuanya pindah tugas dan dia harus ikut dengan mereka, komunikasi kami terputus. Baru beberapa hari lalu aku dapat nomor ponselnya dari teman. Dan yang menyenangkan, kebetulan suami tercintaku mengajak ke kota tempat tinggalnya," ujar Amanda. Azka ikut tersenyum melihat istrinya begitu bahagia.

Mobil yang menjemput mereka melaju perlahan meninggalkan bandara. Di luar, langit kota itu tampak biru terang, awan putih berarak lembut. Amanda duduk di samping Azka, sesekali menoleh ke jendela dengan mata berbinar. Terlihat jelas, hatinya sedang senang.

Azka menatap istrinya sebentar, lalu tersenyum kecil. “Jarang-jarang kamu seantusias ini. Siapa sih teman yang mau kamu temui? Jangan bilang itu mantan kamu,” ucap Azka sambil mengistirahatkan punggung di sandaran kursi.

Amanda menoleh. “Ih, Mas. Mana mungkin aku berhubungan dengan seorang pria tanpa Mas tau. Aku ini seorang istri. Harus bisa menjaga nama baik suamiku," balas Amanda.

Azka mengangguk pelan. “Senang ya, akhirnya bisa ketemu lagi setelah sekian lama.”

“Banget, Mas,” jawab Amanda cepat, senyumnya merekah. “Aku bahkan masih simpan gelang persahabatan yang dia kasih dulu. Nggak nyangka, setelah sepuluh tahun, kita bakal dipertemukan di kota ini.”

"Jika ada kesempatan aku ingin berkenalan. Aku juga ingin tau, sahabat seperti apa yang membuat istriku sebahagia ini."

"Pasti, Mas. Aku akan mengenalkan kamu dengannya," balas Amanda.

Mobil berhenti di depan hotel bintang lima di pusat kota. Seorang bellboy langsung membuka pintu, sementara petugas lain membawa koper mereka. Lobi hotel tampak megah, dengan wangi bunga segar yang samar.

Setelah check-in dan masuk ke kamar, Amanda berdiri di balkon, menikmati pemandangan kota dari lantai dua puluh.

“Cantik banget ya, Mas,” ucapnya lembut. “Kota ini terasa hangat, entah kenapa.”

Azka berjalan menghampiri dan melingkarkan lengannya di pinggang istrinya. “Mungkin karena kamu bahagia,” ujarnya.

Amanda tersenyum, menoleh ke arah suaminya. “Mungkin.”

Siang hari, setelah makan siang bersama, Azka bersiap untuk rapat. Amanda membantu merapikan dasinya.

“Jangan lama-lama ya, Mas,” ujar Manda dengan manja. “Aku juga mau siap-siap ketemu temanku Uni.”

Azka tersenyum. “Hati-hati di jalan. Kirim pesan kalau sudah sampai.”

“Iya, Mas. Aku janji." Amanda mengecup pipinya sebelum pria itu berangkat.

Begitu pintu tertutup, Amanda menarik napas panjang. Ia membuka ponselnya, melihat pesan terakhir dari seorang sahabatnya bernama Yuni dan biasa dia panggil Uni.

“Aku sudah tak sabar bertemu, Uni. Banyak yang harus kita bicarakan setelah sepuluh tahun.”

Pesan itu dikirim, dan Amanda menatap layar beberapa detik sebelum berbalik menuju lemari, memilih gaun sederhana tapi elegan.

**

Setelah selesai berpakaian, Amanda pergi ke kafe tempat mereka janji bertemu menggunakan taksi.

"Kenapa dadaku rasanya berdebar, seperti mau ketemu pacar aja," gumam Amanda pada dirinya sendiri.

Setengah jam kemudian, sampailah Amanda di tempat tujuan. Dia keluar dari taksi dan membayarnya. Dengan langkah yang pasti dia masuk ke dalam kafe.

Amanda memandangi ke sekeliling ruangan mencari keberadaan sang sahabat. Dia juga tak yakin kalau masih mengenalinya. Pasti sudah banyak perubahan baik segi wajah maupun penampilan.

Amanda berdiri di tengah kafe yang tak terlalu ramai itu, matanya menyapu setiap meja dengan hati berdebar. Musik lembut mengalun di latar, aroma kopi dan roti panggang memenuhi udara.

Lalu, pandangannya berhenti pada sosok wanita berambut sebahu yang sedang melambaikan tangan dari pojok ruangan. Senyum lebar menghiasi wajahnya.

“Amanda!”

Amanda spontan tersenyum lebar dan melangkah cepat menghampiri. Begitu mereka bertemu, tanpa pikir panjang keduanya langsung berpelukan erat.

“Uni ... ya ampun, kamu nggak banyak berubah!” ujar Amanda dengan suara bergetar.

Yuni terkekeh pelan. “Kamu juga, Manda. Tapi sekarang kelihatan makin elegan. Lihat deh, gaya istri mapan banget.”

Amanda menertawakan ucapan itu sambil menepuk bahu sahabatnya. “Dasar, kamu masih aja suka bercanda. Tapi serius, aku nggak nyangka kita bisa ketemu lagi. Rasanya kayak mimpi.”

Mereka duduk di meja pojok, dekat jendela besar. Pelayan datang, dan mereka memesan makan siang sambil terus mengobrol panjang lebar. Obrolan mengalir begitu saja, tentang masa SMP, tentang teman-teman, melanjutkan kemana setelah tamat kemarin. Dan juga tentang kehidupan rumah tangga.

“Jadi kamu udah menikah juga?” tanya Amanda sambil menyeruput minumannya.

Yuni mengangguk. “Udah, hampir lima tahun. Suamiku kerja di perusahaan ekspor, tapi sering banget dinas ke luar kota. Jadi kadang rumah sepi.”

Amanda mengangguk, matanya memancarkan simpati. “Aku juga sering ditinggal keluar kota sama suamiku. Tapi ya ... begitulah hidup berumah tangga, kan?”

Mereka tertawa kecil bersama. Waktu berjalan tanpa terasa. Dari tawa berubah jadi nostalgia, dari nostalgia berubah jadi cerita yang lebih dalam, tentang kehilangan, kesepian, dan hal-hal yang dulu tak sempat diungkapkan.

Saat matahari mulai condong ke barat, Yuni menatap Amanda dengan tatapan hangat tapi sulit diartikan. “Manda ... kamu ada waktu sebentar lagi, kan?”

“Masih kok. Kenapa?”

“Aku pengen kamu ikut aku ke rumah. Nggak jauh dari sini, cuma lima belas menit. Siapa tahu kamu dan suami mau menginap nantinya," ucap Yuni.

Amanda mengernyit pelan tapi tersenyum. “Boleh. Sekalian aku mau lihat seperti apa rumah sahabat lamaku sekarang.”

Mereka membayar makanan, lalu keluar dari kafe. Udara sore terasa lembut, matahari menyorot di antara dedaunan. Yuni membuka pintu mobilnya dan mempersilakan Amanda masuk.

Sepanjang perjalanan, Amanda merasa aneh, bukan karena Yuni, tapi karena perasaannya sendiri. Ada sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.

1
Ida Nur Hidayati
dari awal orang tua Azka juga berperan mendukung dan melamar Amanda
Ida Nur Hidayati
mertuamu bilang sekarang ada dipihakmu Yun...dulu dulunya gimana. mereka juga mendukung pernikahan Azka dan.Amanda
Cindy
lanjut kak
Marini Suhendar
Bakal salah paham mereka ber 2..slama blom mendengarkan penjelasan dr azka
Ma Em
Yuni jadi benci sama Amanda padahal kan Amanda jujur emang tdk tau kalau Azka sdh menikah dan punya anak , semoga Yuni bisa memaafkan Amanda dan berbaikan kembali .
Ruwi Yah
walaupun kamu istri pertama tapi manda yg azka cintai jadi jangan merasa kamu yg tersakiti yuni
Ruwi Yah
kalian berdua sama2 korban jadi kamu jangan egois yuni walaupun kamu istri pertama tapi jangan lupa kalau manda yg azka cintai kamu hanya istri bayangan
Aisyah A
Yuni km sok JD korban mlh membenci Manda.
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
IndahMulya
semoga yuni bisa memaafkan amanda, dan mrka berdua bisa sama2 membalas perbuatannya azka. pasti seru tuh
Daulat Pasaribu
si yuni sama amanda korban,seharusnya si azka dpt karmanya dong thor.apalagi kesalahannya lebih besar ama istri pertamanya
IndahMulya
kalau endingnya si amanda malah balik sama azka krna mengatasnamakan cinta artinya si manda munafik. cinta itu ga salah, tapi caranya azka yg salah. dan azka ga pantes dpt cintanya manda atau yuni
Daulat Pasaribu
enak kali si azka,uda nyakitin si yuni begitu dalam.tapi gk dpt karmanya
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Neng Saripah
jangan merasa paling trsakiti yun...
Ika Wahyuni
padahal Amanda juga korban dan rela mengalah demi kamu yun😥
faridah ida
semoga setelah di jelasin sama Manda , Yuni mau memaafkan nya .
Bun cie
sama2 korban azka dan ortu azka..
Bun cie
nah kan ortu azka itu juga ikut membohongi yuni dan amanda...
supaya adil tdk ada yg tersakiti..
amanda dan yuni berpisah saja..
klo terus bersm yuni hanya amanda yg diikiran azka ..hanya u status nathan..
klo terus dengan amanda..azka melepas yuni merampas nathan..bagai mana perasaan yuni apalagi amanda sahabat nya..
kita mah pembaca nurut aja gimana kak authornya..walau baper gemesh😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!